Selesai dengan membersihkan tubuhnya, Nurmala membawa kembali Almira ke kamar nya dan mengobati luka di lengan Almira lalu menempelkan plester pada lukanya tanpa memakai perban.
Dengan telaten Nurmala memakaikan minyak kayu putih agar tubuh Nurmala hangat, memakai minyak kayu putih miliknya karena di dalam tas tidak ada peralatan mandi untuk Almira.
''Sudah cantik dan Wangi, duduk dulu yaa karena Tante mau pakai pakaian dulu. ''
ucap Nurmala dan Almira tersenyum lalu duduk di sisi tempat tidur.
Almira terus memperhatikan gerak gerik Nurmala yang ada di hadapannya, entah kenapa di dekapan Nurmala membuat Almira nyaman dan terlindungi, beda dalam dekapan Ibunya yang membuat Almira ketakutan karena Ibunya selalu memperlakukan nya dengan tidak baik dan akan baik kalau ada Ayahnya saja.
''Kenapa Almira melamun?? kita buat minuman hangat dan makanan saja yuu. ''
ajakan Nurmala yang membuyarkan lamunan Almira.
''Boleh panggil Bunda gak?? Almira mau panggil Bunda ajah. ''
ucap Almira dengan tatapan memohon dan Nurmala pun mengiyakannya.
Almira langsung tersenyum senang dan memeluk Nurmala yang ada di hadapannya, Nurmala membalas pelukan Almira dan mengusap punggung Almira saat ini.
Nurmala melepaskan pelukannya dan langsung berdiri sambil menggenggam tangan Almira membawanya menuju dapur, Nurmala mendudukan Almira di kursi meja makan lalu membuatkan susu yang ada di dalam tas yang di bawa tadi.
''Susunya saja sangat mahal sekali, Almira benar benar anak sultan sepertinya. ''
gumam Nurmala saat melihat merek susu yang di konsumsi oleh Almira.
''Duduk manis dan minum susunya, Tante mau buatkan makan malam dulu yaa. ''
ucap Nurmala dan Almira mengangguk sambil meminum susunya menggunakan sendok.
Nurmala hanya memasak nugget dan telor ceplok karena dia memang tidak ahli memasak, hanya bisa memasak telor ceplok dan nasi putih saja.
Nurmala selalu di larang sang Ibu memasuki dapur karena dahulu saat Nurmala kecil hampir membuat rumah terbakar dan membuat Nurmala kecil trauma hingga dia besar.
''Makan sama telor ceplok dan nugget saja yaa Almira, maaf karena Tante gak bisa masak. ''
ucap Nurmala sambil tersenyum menyajikan makanan di meja makan.
Almira hanya mengacungkan jempolnya dan mengangguk patuh tanpa protes, karena bagi Almira dia tidak mempermasalahkannya asal dapat di makan dan rasanya enak.
Nurmala akan menyuapi Almira dan menyiapakan satu piring nasi hangat yang selalu ada di dalam penanak nasi sang Ibu yang ada di dapur.
Almira langsung menerima suapannya dengan lahap seperti setahun tidak makan, Nurmala pun menjadi senang dan bersemangat menyuapi Almira dan menyuapi untuknya juga.
Nurmala tidak menyadari kalau kedua orang tuanya sudah sampai halaman rumahnya dan langsung masuk kedalam rumah.
Ibunya terdiam karena samar samar mendengar tawa anak perempuan, saat mencari sumber suara ternyata dari arah dapur, alangkah kagetnya saat melihat sang Putri sedang menyuapi anak kecil.
''Nurma..... siapa anak kecil ini?? ''
ucap sang Ibu saat menghampirinya.
''Nanti Nurma cerita ke Ibu, lebih baik ibu bersih bersih tubuh dulu saja yaa. ''
jawab Nurmala dan Ibunya mengangguk setuju lalu memberi kode menunggu penjelasan putrinya.
Ayah Nurmala langsung menuju kamar untuk membawa pakaian ganti juga handuk, namun tersentak saat melihat putrinya menyuapi anak kecil.
''Hai cantik, nama kamu siapa?? ''
ucap sang Ayah pada Almira dan membuat Almira tersenyum.
''Almira Kakek, bolehkan panggil Kakek?? ''
jawab Almira dan Ayahnya Nurmala tersenyum.
''Boleh sekali, lanjutkan makannya yaa karena Kakek mau mandi dulu. ''
ucap Ayahnya Nurmala dan Almira mengangguk patuh.
Nurmala tersenyum dan kembali menyuapi Almira hingga makanan habis di piring, Nurmala memberikan minum dan langsung mencuci piring kotornya.
Nurmala membawa Almira ke ruang tengah untuk menonton televisi sambil menunggu kedua orang tuanya yang sedang bersih bersih dan Nurmala akan menjelaskan siapa Almira.
Satu jam menunggu akhirnya kedua orang tua Nurmala selesai membersihkan tubuhnya dan langsung duduk menunggu Nurmala menjelaskan siapa Almira.
Almira saat ini dalam dekapan Nurmala karena Almira tertidur saat ini, mungkin karena lelah dan nyaman di dekapak Nurmala.
''Jelaskan siapa Almira Dan Ibu cukup kaget melihatnya loh sayang. ''
ucap sang Ibu yang mengawali pembicaraan.
''Almira korban kecelakaan yang selamat tadi siang, dia jadi dekat dengan Nurma dan gak mau lepas, sebenarnya Almira masih memiliki Ayah yang selamat juga dalam kecelakaan, tapi saat ini keadaan nya tidak baik dan meminta Nurma membawa Almira sementara karena besok Nurma libur terus oper sift malam, jadinya Nurma setuju deh karena gak ada yang bisa menenangkan Almira. ''
jelas Nurmala dan membuat kedua orang tuanya menghela nafasnya.
''Memang siapa saja korban nya saat kecelakaan?? ''
ucap sang Ayah saat melihat Almira begitu nyaman dalam dekapan putrinya.
''Empat orang korbannya, dua di antaranya meninggal dan Almira sama Ayahnya selamat karena keluar paksa dari mobil, sedangkan Ibunya Almira dan neneknya meninggal karena mobilnya berguling menabrak pembatas jalan dekat rumah sakit. ''
ucap Nurmala dan kedua orang tuanya langsung prihatin mendengarnya.
''Kasihan anak sekecil Almira harus kehilangan Ibunya, Pantas dia nyaman sama kamu Nurma dan jaga baik baik Almira nya kasihan soalnya. ''
ucap Sang Ayah dan di setujui Ibunya.
''Ibu sama Ayah mau istirahat dulu, sebaiknya kamu juga istirahat dan tidurkan Almira nya biar nyaman. ''
ucap Sang Ibu dan Nurmala langsung setuju.
Nurmala masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuh Almira di sampingnya, sejenak Nurmala menatap mata yang tertidur namun sedikit terbuka itu dengan pandangan prihatin, namun dia ingat dengan ucapan Reza kalau Almira gak sedekat dengan itu kalau dengan Ibunya.
Nurmala merasa bingung sendiri dan memilih untuk beristirahat karena hari ini sangatlah lelah sekali, Nurmala langsung tertidur setelah menyelimuti tubuh Almira.
Pagi menjelang......
Nurmala mengerjapkan matanya karena sayup sayup mendengar suara anak kecil tertawa dan meraba di sampingnya ternyata Almira sudah tidak ada, bisa di pastikan itu suara Almira yang tertawa.
Saat Nurmala keluar dari kamar ternyata Almira sedang bercanda dengan Ayahnya, Nurmala langsung menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur untuk mencuci muka dan menggosok giginya.
''Kamu kalah sama Almira bangunnya loh sayang, cuci muka dan gosok gigi sana, kita sarapan bersama karena Ibu sudah membuat sarapan pagi spesial. ''
ucap sang Ibu saat Nurma memasuki kamar mandi.
Nurmala langsung menggosok gigi dan mencuci mukanya, dia terdiam saat melihat wajahnya yang segar setelah mencuci mukanya.
Nurmala langsung keluar kamar mandi setelah selesai dengan uruasan kamar mandinya dan membantu ibunya menyiapkan makanan ke atas meja makan.
''Sarapannya tumbenan sama sayur Buu, apa karena ada Almira yaa?? ''
ucap Nurmala saat melihat sayur yang di masak oleh Ibunya.
''Salah satunya karena Almira dan Ayah juga minta makan dengan sayur. ''
jawab Sang Ibu dan Nurmala mengangguk tersenyum.
.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Waaaah ntar jadi keterusan itu Almiranya karna sudah terlalu nyaman sama Nurma
2023-02-04
2