Impian Pernikahan Ku
Nurmala Agustina adalah gadis cantik yang sederhana penuh dengan kelembutan dan sangat sederhana, Nurmala adalah anak tunggal dari seorang Ayah yang berpropesi sebagai guru sedangkan Ibunya hanya Ibu rumah tangga biasa.
Nurmala bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit umum di daerahnya, Nurmala tidak mau melanjutkan study nya dan dia nyaman sebagai seorang perawat.
Nurmala saat ini sedang di sibukkan dengan korban kecelakaan yang sedang di tanganinya, ada empat pasien korban kecelakaan, dua orang wanita, satu orang pria dan satu anak di bawah umur.
Dua wanita mengalami kritis dan sedang di tangani intensif di rumah sakit, sedangkan yang pria hanya luka di sikut dan dahinya yang hanya membutuhkan beberapa jahitan.
Nurmala saat ini sedang merawat anak kecil yang tidak terlalu parah lukanya hanya tangan yang terkena goresan, tapi anaknya saat ini masih tak sadarkan diri mungkin karena syok.
Seorang pria mengerjapkan matanya tersadar dan langsung duduk mencari sesuatu, Nurmala saat ini sedang membantu merawat luka anak kecil.
''Almira..... ''
ucap Laki laki itu dan membuat Nurmala mendongkak menatap nya.
Nurmala menyelesaikan memasang perbannya dan langsung menghampiri laki laki yang memanggil nama Almira.
''Syukur lah Tuan sadar, anak kecil yang sedang saya rawat itu putri Tuan?? ''
ucap Nurmala sambil memberikan air minum untuk laki laki itu.
''Iyaa.....tapi Ibu mertua dan istri saya dimana?? ''
ucap Laki laki itu saat Memberikan gelas yang sudah di minumnya.
''Dua korban wanita masih kritis tuan dan masih di tangani, sebaiknya tuan istirahat saja dulu pulihkan lukanya. ''
ucap Nurmala dan laki laki itu mengangguk sambil merebahkan kembali tubuhnya.
''Tolong jaga Almira dulu yaa.... ''
ucap Laki laki itu dan Nurmala mengiyakannya.
Nurmala keluar dari ruang UGD dan langsung menuju meja kerjanya untuk mencatat data medis yang terjadi hari ini, Nurmala kebetulan sedang jaga pagi pagi dan kebetulan Nurmala ikut menangani korban.
''Nurmala..... cepat ke ruangan UGD, korban anak kecil yang kamu tangani menangis kencang dan gak ada yang bisa menenangkannya, kamu kan masih tugas belum berakhir juga. ''
ucap rekan kerja Nurmala dan membuat Nurmala mendesah lalu berjalan kembali menuju ruangan UGD.
Hanya Nurmala yang bisa menenangkan pasien yang histeris, entah apa yang di miliki Nurmala hingga bisa menenangkan pasien.
Nurmala tersenyum saat melihat rekan nya yang sedang menenangkan anak kecil yang sedang menjerit, namun tidak membuat Almira diam tenang malah semakin menjerit, Nurmala langsung mengambil alih anak itu dan menenangkannya.
Beberapa menit menenangkan akhirnya anak itu langsung diam dan memeluk leher Nurmala, Nurmala mengusap lembut punggung anak itu sampai benar benar anak itu diam.
''Kamu haus yaa sayang, lucu banget sih kamu dan sangat cantik. ''
ucap Nurmala sambil mendudukan anak itu dan mengusap pipi sang anak.
Nurmala melirik Laki laki yang sama sekali tidak terusik walaupun anaknya menangis begitu kencang, Nurmala hanya menggelengkan kepalanya menyaksikannya.
Seorang suster masuk dan menghampiri laki laki itu, laki laki itu pun membuka matanya lalu duduk untuk mendengarkan apa yang akan di sampaikan oleh suster.
''Maaf mengganggu istirahat Tuan sebentar, dua korban yang kritis ternyata menghembuskan nafas terakhirnya dan di nyatakan meninggal lima menit lalu, saya hanya memberitahukan saja pada Tuan karena tidak ada satu orang pun yang menunggu. ''
jelas suster dan membuat laki laki itu terdiam.
''Tunggu sebentar lagi akan datang asisten saya yang akan mengurus semuanya suster, boleh saya istirahat sebentar karena kepala saya sakit sekali. ''
ucap Laki laki itu dan membuat suster mengangguk.
Nurmala hanya menghela nafasnya dan merasa miris dengan respon laki laki itu, tidak ada garis kesedihan karena kematian dua wanita yang salah satu nya adalah istrinya.
Nurmala akhirnya bisa membuat anak itu tertidur dan melihat jam di dinding ruangan ternyata sudah menunjukan pukul dua sore yang artinya waktu nya pulang untuk Nurmala.
Nurmala langsung keluar dari ruangan UGD kembali karena dia akan segera bersiap siap untuk pulang, suatu kebetulan yang akan menjerat Nurmala nantinya mungkin, karena sang anak kecil akan kembali mencari Nurmala.
''Aku duluan pulang yaa.... ''
pamit Nurmala pada rekan susternya sambil tersenyum dan meninggal kan meja khusus suster.
Nurmala satu minggu ini memang sedang di tugaskan menjadi suster di ruangan UGD, Nurmala tidak pernah mengeluh dan akan menjalaninya dengan senyuman nya.
Nurmala sampai di rumahnya dan masih terlihat sepi karena kedua orang tuanya sedang ke rumah saudaranya yang sedang mengadakan pesta pernikahan dan akan pulang malam ini ke rumah.
''Ahh.... nyamannya. ''
gumam Nurmala sambil merebahkan tubuhnya di ranjang empuk nya.
Di rumah sakit saat ini......
Setelah Nurmala pulang ternyata laki laki dan anaknya langsung di pindahkan ke ruangan rawat yang sudah di urus oleh asisten laki laki yang datang.
Laki laki itu bernama Faris Pramudya dan anaknya bernama Almira pramudya, entah ada masalah apa sebelum kecelakaan hingga Faris merasa biasa saja saat Ibu mertua dan Istrinya di nyatakan meninggal dunia.
''Urus semua pemakamannya Reza dan jangan ganggu saya dulu yaa, kepala saya sangat sakit. ''
ucap Faris saat asistennya menghampiri ke ruang rawatnya.
''Baik Pak dan saya permisi. ''
jawab Reza sambil mengangguk dan Faris kembali merebahkan tubuhnya setelah melihat putrinya terlelap. damai.
''Semoga Almira gak rewel dulu, kepalaku sangat sakit soalnya. ''
gumam Faris sambil menutup matanya karena merasa ngantuk kembali.
Rekam medis Faris memang belum keluar dan kemungkinan Faris mengalami geger otak ringan, namun semua menunggu hasil medis besok pagi.
Saat Faris sudah terlelap putrinya menangis kencang memanggil nama Bunda dan membuat Faris membuka matanya lalu menekan tombol panggilan untuk suster.
''Tolong buat anak saya tenang, kenapa bisa menangis terus seperti itu?? mana suster yang tadi di ruang UGD?? dia yang bisa menenangkan putri saya dan bisa panggilkan!! ''
ucap Faris saat suater masuk kedalam ruangannya.
''Maaf Tuan saya bukan petugas pengganti di ruang UGG, jadi saya tidak mengetahuinya. ''
jawab suster dan membuat Faris berdecak.
Faris mengeluarkan handphone nya menghubungi Reza untuk membawa perawat dari UGD yang dapat menenangkan putrinya karena suster saat ini tidak dapat menenangkan nya padahal sudah di berikan susu namun Almira tetap menangis kencang.
''Kenapa kepalaku bisa pusing sekali sih, ini efek luka jahitan atau geger otak sih. ''
keluh Reza sambil memijat pelipisnya dan sangat resah mendengar putrinya menangis kencang tidak bisa di tenangkan.
''Kamu keluar sana dan cari suster yang di ruangan UGD, karena suster itu yang bisa menenangkan putri saya. ''
ucap Faris sambil menggendong putrinya dan menenangkan nya.
Almira masih sesegukan dan Faris terus menenangkannya sambil menunggu suster datang untuk menenangkan putrinya.
.
.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Itu lho anaknya sendiri, tp kok g bisa nenangin anaknya juga
2023-02-04
2