Nurmala mengerjapkan matanya saat sayup sayup terdengar pintu rumahnya ada yang mengetuk dan tersentak saat melihat jam sudah menunjukan pukul lima sore.
Nurmala langsung keluar melihat siapa yang datang bertamu karena kalau orang tuanya gak akan mungkin menggedor pintunya.
''Selamat sore Nona Nurmala, saya Reza asistennya Tuan Faris. ''
sapa Reza saat Nurmala membuka pintunya.
''Sore juga dan siapa Tuan Faris yaa?? saya gak mengenal nya. ''
jawab Nurmala dan membuat Reza mengerutkan keningnya.
''Tuan Faris adalah ayah dari anak yang bernama Almira, korban kecelakaan di rumah sakit tempat Nona bekerja menjadi perawat, sudah mengingatnya?? ''
''Oh iyaa, anak yang nangis histeris itu yaa, memang ada apa sampai Tuan menyusul ke rumah saya?? ''
''Nona Almira kembali histeris dan hanya anda yang bisa menenangkannya, sebenarnya Tuan Faris bisa menenangkan tapi saat ini kondisi nya kembali drop karena rembesan luka dari dahinya berdarah kembali, bisa anda datang ke rumah sakit, berapapun akan di bayar oleh Tuan Faris asal anda mau merawat Nona Almira. ''
''Kasihan sekali Almira, yasudah Tuan duluan saja nanti saya akan ke rumah sakit menyusul, sekarang saya mau membersihkan tubuh dulu dan saya ikhlas menolong jangan membahas dengan uang. ''
''Lebih baik kita berangkat sekarang karena Tuan Faris sedang dalam penanganan kembali dan Nona Almira sekarang masih histeris. ''
''Baiklah tunggu saya ambil tas dulu Tuan. ''
''Silahkan dan saya menunggu di Mobil Nona. ''
ucap Reza saat Nurmala masuk kedalam rumahnya.
Nurmala langsung mengambil tasnya dan segera keluar rumah untuk mengunci pintunya lalu menghampiri mobil yang sudah menunggu nya, Nurmala duduk di depan di samping Reza.
''Maaf karena mengganggu waktu istirahat anda, karena saya dan Tuan sangat bingung dengan Nona Almira yang susah di tenangkan. ''
ucap Reza saat Nurmala sudah duduk tenang di sampingnya dan Nurmala hanya tersenyum mengangguk.
''Saya memang terbiasa menenangkan orang yang histeris Tuan dan bukan hanya Almira. ''
jawab Nurmala dan Reza menganggukan kepalanya.
Sepuluh menit perjalanan akhirnya sampai di rumah sakit dan Reza langsung membawa Nurmala menuju ruangan dimana Almira di rawat, ternyata Almira masih menangis dan dalam dekapan ayahnya.
Saat Nurmala masuk ke ruangan membuat Faris lega dan memberikan Almira pada Nurmala, Almira langsung di tenangkan dan hanya beberapa menit tangisnya reda membuat Faris juga Reza lega.
''Kamu rawat putri saya dulu yaa, dia sebenarnya sudah bisa pulang tapi di rumah belum ada pengasuh, kalau mau bawa saja putri saya pulang ke rumah kamu dulu, takutnya saat kamu pulang lagi dia kembali menangis, kepala saya masih sangat sakit soalnya. ''
ucap Faris saat Almira sudah tenang dalam pangkuan Nurmala.
''Memangnya tidak apa apa kalau Almira saya bawa pulang?? ''
ucap Nurmala dan Faris menggelengkan kepalanya.
''Anak saya bukan tipe anak yang mudah tenang dengan orang baru dan kamu orang yang bisa menenangkannya berarti kamu wanita baik baik yang tulus, saya tahu kamu besok off kerja kan jadi bawa putri saya dulu selagi saya memulihkan diri, Reza akan mengantarkan kamu dan akan mengurus semua keperluan Almira, saya mohon bantuan kamu. ''
ucap Faris kembali dan Nurmala begitu terkejut karena laki laki di hadapannya bisa sampai tahu detail libur dan rumahnya pun sudah di ketahui.
''Baiklah saya akan bawa Almira pulang dan Tuan pulihkan dulu kondisinya, saya permisi kalau begitu. ''
ucap Nurmala sambil mendekap Almira dalam gendongannya.
''Terimakasih suster. ''
jawab Faris dan Nurmala mengangguk.
Nurmala langsung keluar ruangan dengan Almira dalam dekapannya, Reza mengikuti dari belakang membawa barang barang milik Almira dan akan mengantarkan Nurmala ke rumahnya.
Almira duduk di atas pangkuan Nurmala saat ini di dalam mobil, mata lentiknya menatap sekelilingnya dan membuat Nurmala tersenyum.
''Bunda..... jangan pergi lagi yaa. ''
ucap Almira dan membuat Nurmala tersenyum.
''Almira jangan nangis lagi yaa, janji?? ''
ucap Nurmala sambil menyodorkan kelingking tangannya dan Almira pun menyatukan kelingkingnya.
''Janji Bunda. ''
jawab Almira dan langsung kembali mendekap Nurmala setelah melepaskan jari kelingkingnya.
Reza hanya diam sambil memperhatikan Nona mudanya yang begitu nyaman dalam dekapan suster yang baru saja di kenalnya namun sangat membuat Nona Mudanya nyaman.
''Mungkin ini doa yang selalu di ucapkan Nona Almira dan akhirnya terwujud sekarang, walaupun Ibu aslinya tidak memperlakukan nya dengan baik tapi Nona Almira tidak pernah mengeluh. ''
ucap Reza dan membuat Nurmala tersenyum lalu Reza kembali fokus mengemudikan mobilnya.
Beberapa menit perjalan akhirya sampai di kediaman Nurmala yang sederhana namun begitu nyaman terlihat nya, Nurmala memakaikan sandal di kaki Almira dan Almira menurutinya.
''Ayo sayang kita turun yaa..... ''
ucap Nurmala saat Reza membuka pintu mobil untuk Nurmala dan membantu Almira turun.
''Terimakasih Om Reza...... ''
ucap Almira dan membuat Reza tersentak.
''Sama sama Nona Muda. ''
jawab Reza sambil tersenyum canggung.
Reza mengeluarkan tas berisi pakaian dan susu untuk Almira lalu di ambil alih oleh Nurmala, Reza langsung pamit karena dia harus mengurus jenazah Ibu mertua dan Istrinya Faris.
Nurmala menuntun Almira masuk kedalam rumahnya, sambil menenteng tas di tangan kirinya yang isinya barang barang milik Almira.
Almira Pramudya adalah putri tunggal Faris dengan istrinya, Almira berusia empat tahun dan Almira hadir dalam penolakan Ibunya dan mengangap Almira pembawa sial namun Faris begitu menyayanginya karena bagaimanapun Almira hadir di dunia karena hasil buah cintanya dengan istrinya.
Almira tidak di harapkan hadir oleh Ibunya karena kehadiran Almira membuat kehidupan Ibunya jadi sangat kacau, selama Almira hadir di dunia pun dia tidak mendapatkan kasih sayang dari Ibunya.
''Ayo kita masuk Sayang, sudah gelap soalnya langitnya sekarang. ''
ucap Nurmala saat pintu berhasil terbuka.
Nurmala langsung menyalakan semua lampu agar menjadi terang, Almira duduk di kursi dan Nurmala membawa tas nya Almira kedalam kamarnya.
''Ada yaa seorang Ayah yang begitu percaya pada orang baru di kenal, bagaimana kalau aku menjual Almira ke penjahat. ''
gumam Nurmala sambil menggelengkan kepalanya setelah menyimpan tas di atas meja di dalam kamarnya.
Almira ternyata menyusul kedalam kamar dan langsung duduk di sisi kasur milik Nurmala, Nurmala tersenyum sambil membuka jaketnya.
''Kita mandi dulu yaa, biar tubuh Almira segar dan gak lengket. ''
ucap Nurmala dan Almira langsung tersenyum mengangguk.
Nurmala langsung membawa handuk untuk Almira dan untuknya, lalu membawa Almira menuju kamar mandi yang berada di dekat dengan dapurnya.
Nurmala memanaskan air untuk mandinya Almira karena tidak mungkin memandikan Almira dengan air dingin.
Setelah air nya panas, Nurmala langsung menyiapkannya kedalam ember besar dan Almira ternyata sudah membuka bajunya membuat Nurmala tersenyum.
.
.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Almira ternyata mandiri juga y walaupun masih kecil
2023-02-04
2
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Segitu percatanya dia... apa g takut anaknya di apa"in y
2023-02-04
2