Nick sangat bosan sekali, di hotel dia hanya tiduran saja. Kemudian masuk seorang lelaki dan langsung merebahkan diri di samping tubuh Nick.
"Leo, Kau kenapa bisa masuk?" tanya Nick kaget.
"Apasih yang tidak bisa aku lakukan?" balas Leo.
"Kalau begitu kenapa kamu kemari?" tanya Nick kesal.
"Aku tahu kamu pasti hanya tiduran saja di sini, bagaimana kalau kamu ikut denganku? Malam ini ada acara pelelangan gadis-gadis baru," ajak Leo.
"Aku malas sekali, aku hanya ingin tidur," tolak Nick.
"Kau ini payah sekali, seharusnya kamu bangga karena sudah terpilih menjadi penerus," sela Leo.
"Aku tidak pernah menginginkannya, dan kamu tahu jika posisi itu sangat diinginkan kakakku. Karena halitu kakak jadi salah paham padaku, kamu tahu sendiri kan aku suka kebebasan," balas Nick.
"Sudah jangan dipikirkan lagi, ayo kita malam ini bersenang-senang," ajak Leo menyeret Nick.
Pada akhirnya Nick datang juga ke tempat hiburan terbesar di daerah itu.
Karena dia dan Leo merupakan keturunan bangsawan yang terhormat sehingga mereka berdua memakai topeng agar tidak ketahuan. Apalagi tempat tersebut memang hanya untuk kalangan atas saja, sehingga banyak tamu yang mengenal orang tua mereka.
Awalnya Nick sama sekali tidak minat dan hanya datang untuk melihat-lihat saja, tapi siapa sangka jika dalam acara pembukaan adalah gadis yang pernah menjebaknya.
"Rupanya itu kamu, tidak akan aku lepaskan malam ini," batin Nick.
"Wah, dia menawan sekali. Aku akan mendapatkan dia," teriak Leo.
"Kamu mau bersaing denganku?" sindir Nick.
"Kamu menginginkannya?" tanya Leo.
"Iya," jawab Nick.
"Baiklah, kali ini aku akan mengalah padamu," balas Leo.
Bukan karena kalah, tetapi Leo ingin Nick bisa kembali bersemangat. Karena akhir-akhir ini Nick selalu melamun setelah terpilih menjadi pewaris keluarga. Bahkan menyendiri dan menghindari orang lain.
Ketika suasana semakin heboh, Nick langsung saja memberikan harga yang tinggi. Bahkan Leo sampai melongo.
"Nick, kamu serius membuang uang segitu?" tanya Leo.
"Kenapa memangnya?" tanya Nick santai.
"Oke... Oke... Lanjutkan saja," balas Leo tak mau berkomentar lagi.
Tetapi baginya Nick memang sedang gila.
Nick sangat puas, dia dijemput oleh pengawal dan diperlakukan sangat istimewa.
"Selamat bersenang-senang sobat," ujar Leo.
Nick hanya menyeringai saja.
Dengan arahan para pengawal milik Liodra, Nick masuk ke sebuah kamar tanpa membuka topengnya. Dan dia melihat gadis bernama Aran yang tengah memukul kaca dengan sepatu high heels nya.
"Kamu hanya membuang tenaga saja, sampai rambutmu beruban kaca itu tidak akan pecah hanya dengan high hells nya," ejek Nick.
"Siapa kamu?" tanya Aran kaget.
"Aku adalah tuanmu, aku sudah membayarmu dengan harga tinggi. Jadi buktikan jika kamu memang pantas dengan harga itu, jangan buat aku kecewa," balas Nick.
"Aku tidak tahu apa maksudmu, yang kamu kasih uang adalah Liodra bukan aku. Jadi kamu tidak ada hak atas diriku," jawab Aran pura-pura santai.
"Oh, jadi kamu mau minta uang? Mau berapa?" goda Nick melangkah maju.
"Aku memang pecinta uang, tapi aku lebih suka dengan usaha sendiri dari pada pemberian orang lain," jawab Aran.
Nick menahan tawa, jika diperhatikan lebih dekat Aran terlihat semakin istimewa.
"Misalnya usaha apa? Menipu?" tanya Nick mempermainkan Aran.
Aran terkejut, dan merasa familiar saat Nick mulai mendekat.
Kemudian Nick membuka topengnya, dan Aran langsung kaget saat melihat pemuda yang kini berdiri dihadapannya.
Lebih kaget lagi ketika Nick mengeluarkan foto dalam dompetnya dan menunjukkan tepat di depan muka Aran.
"Ini kamu kan?" tanya Nick.
"Aku tidak kenal dengan Anda, dan foto apa ini?" tanya Aran pura-pura tidak tahu.
"Kamu perhatikan baik-baik tanda ini! Sekarang aku ingin mengecek apakah di lehermu ada tanda itu?" goda Nick masih bersabar.
Aran langsung berlari, akan tetapi Nick dengan cepat menyergap kedua tangan dan membalikkan tubuh Aran menghadap dinding.
"Masih tidak mau mengakuinya?" tanya Nick.
"Tidak! Kamu mungkin salah orang," jawab Aran.
Kemudian Nick mengecup tanda lahir itu dengan mesra.
"Kalau sekarang? Mau mengaku?" bisik Nick.
"Bukan aku!" teriak Aran merasa merinding.
Nick mulai kesal dipermainkan oleh gadis yang jauh lebih muda darinya, kemudian Nick menyapu lembut leher serta kuping Aran dengan lembut.
"Hmmm... Kamu harum dan manis sekali," gumam Nick mulai hilang akal.
Aran semakin takut, tubuhnya menggigil karena memang baru kali ini disentuh oleh lelaki.
"Baiklah aku mengaku, akan aku kembalikan uang yang aku tipu beberapa saat lalu. Akan tetapi jika mengenai uang di pelelangan tadi aku tidak mau tanggung jawab. Karena aku tidak mendapat sepeserpun," jawab Aran.
"Bagaimana kalau aku beri lagi padamu sejumlah uang itu?" tawar Nick.
"Tidak mau, sekarang lepaskan aku," teriak Aran.
Nick tertawa, sebab gadis yang terlihat penggila uang masih memiliki harga diri.
"Tapi aku mau kamu, karenamu aku sudah kehilangan banyak uang," jawab Nick.
Nick membalikkan lagi tubuh Aran, kini dihadapannya terpampang wajah yang cantik jelita.
"Jika kamu berani menyentuhku sembarangan maka aku akan membunuhmu!" ancam Aran.
"Gadis liar, kamu sangat menarik sekali," gumam Nick.
Nick langsung mendekap tubuh Aran dan mengecup lembut bibir itu. Nick merasakan sesuatu yang berbeda, selama ini sudah banyak sekali wanita yang bermain dengannya. Akan tetapi entah kenapa rasa dari gadis yang kasar itu sangat menggairahkan dan begitu merangsang.
Plakkk.….
Satu tamparan mendarat di pipi kiri Nick, bukannya marah Nick justru tertawa senang.
"Sungguh menyenangkan sekali, aku semakin ingin menundukkanmu," ujar Nick.
***********************
Randy dan Bayu mendengar kabar jika malam ini Aran dilelang dan mendapat harga yang tinggi. Mereka berdua bukannya senang akan tetapi sangat gelisah.
"Bagaimana ini?" tanya Bayu bingung.
"Aku juga tidak tahu, mungkin saat ini mereka membawa Aran ke kamar VIP," jawab Randy bingung.
Mereka berdua menyamar menjadi orang tua dan berpenampilan seperti bangsawan. Akan tetapi tanpa di duga ada seseorang yang menyadarinya.
"Kalian kedua pamannya Aran kan?" bisik pemuda tampan itu.
"Aran siapa?" tanya Randy berpura-pura tidak tahu.
"Jangan berbohong, aku yakin kamu adalah orang yang dipukuli. Tenang saja, aku tidak akan membongkar penyamaran kalian. Aku akan membantu kalian tapi kalian juga harus membantuku," pinta pemuda tersebut.
"Bantu apa?" tanya Randy.
"Bawa aku keluar dari sini,jika sendirian aku yakin kalian juga tidka akan berhasil menemukan Aran."
"Sepakat, namaku Bayi dan dia Randy. Siapa namamu?" tanya Bayu tak ingin membuang waktu lebih lama lagi.
"Jack, panggil aku Jack," jawab pemuda tampan yang ternyata bernama Jack.
Akhirnya mereka sepakat melakukan kerja sama.
Jack berusaha menyusup ke kamar Aran, karena dirinya sudah lama bekerja di sana sehingga dia sangat tahu seluk beluk tempat itu.
Jack ke ruang tempat penyimpanan kunci cadangan setiap kamar, tidak sulit baginya sebab dia juga sering melayani Liodra.
Mumpung malam ini Tuannya itu sedang sibuk dengan acara pelelangan, makanya Jack berani ke kamar pribadi Liodra.
Setelah berhasil mendapatkannya, Jack membuka pintu secara perlahan.
Matanya langsung pedih melihat Aran yang tengah dicium paksa oleh Nick.
Kebetulan Nick tidak menyadarinya sebab menghadap berlawanan arah dengannya.
Jack langsung memberikan kode untuk mengalihkan perhatian Nick agar tidak menoleh ke belakang.
Aran yang paham langsung membalas ciuman Nick dengan liar, tak lupa gadis itu menangkap kepala Nick agar terus terpusat padanya.
"Kau... Mulai terangsang ya," bisik Nick.
Aran nekat mencium bibir Nick lagi dan *******.
Pada saat itu Jack sudah mempersiapkan sebuah tongkat pensil kecil khusus membuat lawan pingsan. Barang itu dia dapatkan dari Bayu.
Nick yang tengah asik berciuman dengan Aran tiba-tiba merasa tersengat listrik yang dalam seketika langsung pingsan.
"Ayo lari, kedua pamanmu sudah menunggu di belakang!" ajak Jack.
"Sebentar!" ucap Aran.
"Ada apa?" tanya Jack.
Duakkk.…
Aran mengepalkan tangannya dan meninju wajah Nick dengan keras.
"Rasakan itu, bangsat!" umpat Aran.
"cepat pergi! Sudah tidak ada waktu lagi," ucap Jack sambil menarik tangan Aran.
Aran tanpa alas kaki berlari bergandengan dengan orang asing.
"Siapa namamu?" tanya Aran.
"Jack, aku pekerja di sini. Aku juga mau kabur dan bekerja sama dengan kedua pamanmu," jawab Jack.
Mereka berjalan lewat pintu belakang, di sana beberapa penjaga sudah pingsan oleh pensil listrik Randy dan Bayu.
"Ayo cepat kalian masuk mobil!" pekik Bayu.
Begitu keduanya keluar dari ruangan, seakan terbebas dari sangkar emas. Aran dan Jack berteriak senang dan langsung menuju ke dalam mobil.
"Paman, kalian berdua hebat," ucap Aran senang.
"Semua berkat bantuan Jack," jawab Bayu.
"Aku juga berterima kasih, tanpa kalian aku juga tidak akan bisa keluar," balas Jack.
"Setelah ini kamu mau ke mana?" tanya Randy pada Jack.
"Aku tidak tahu, sudah lama aku terpisah dengan keluargaku sejak kecil. Lagian sekarang aku juga akan jadi buronan anak buah Liodra," jawab Jack.
"Ikut saja dengan Kami," saran Aran.
"Tidak, aku takut jika kalian juga menjadi buronan," tolak Jack secara lembut.
Bayu, Randy dan Aran tertawa keras.
"Kenapa?" tanya Jack heran.
"Kami juga buronan," jawab Aran santai.
"Oke kalau begitu, kalian tinggal di mana?" jawab Jack.
"Seluruh dunia ini adalah rumah kami, jadi kami bebas mau kemanapun pergi," teriak Aran bersemangat.
"Wah asyik, aku sudah lama terkurung dalam tempat itu. Aku sangat ingin bebas dan berkeliling dunia," balas Jack antusias.
"Bertambah satu anggota kita akan menjadi tim yang hebat," sela Aran.
"Hmm... Aran, lain kali kamu tidak boleh ceroboh. Tadi hampir saja kamu.."
Randy tak kuasa menahan air matanya.
"Wah... Kamu kenapa menangis?" goda Bayu.
Randy memang malu mengakui, jika dia menyayangi Aran sebagai keponakan.
"Iya, Paman. Lain kali Aran akan berhati-hati," balas Aran terharu.
"Paman, aku lapar sekali. Tapi ini sudah larut sekali, kira-kira makan di mana yang masih buka?" Rengek Aran.
"Tenang saja, aku tahu tempat makan yang tentunya juga aman," jawab Bayu.
Mereka berempat segera menuju tempat yang ditunjukkan Bayu, berada di sebuah gang sempit dan jauh dari jalan raya.
"Kamu kok tahu tempat ini?" tanya Randy heran.
"Waktu itu saat kita merampok dan hampi ketahuan kita kan berpencar, aku larinya kemari. Dan makanannya enak," ucap Bayu.
"Kamu? Aku hampir tertangkap dan kamu enak-enakkan makan?" pekik Randy.
"Itu nasibmu sendiri yang sial," balas Bayu.
"Jack, tapi kami bukan orang baik-baik, merampok dan menipu adalah pekerjaan kami," ujar Aran meringis.
"Tidak apa-apa, itu justru menantang. Aku ingin gabung," jawab Jack menatap Aran dengan senyuman manis.
Mereka berempat sangat menikmati makanan itu, ternyata rasanya memang sangat enak seperti yang diucapkan oleh Bayu.
"Jack, aku penasaran kenapa kamu bisa terjebak di tempat seperti itu?" tanya Aran.
"Lain kali aku ceritakan, sekarang kita makan saja dulu. Aku sangat lapar," jawab Jack.
"Oke," jawab Aran.
Dan inilah untuk pertama kalinya Aran memiliki teman. Selama ini dia hanya mengobrol dengan Kedua pamannya. Itupun hanya membahas tentang rencana perampokan dan penipuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments