Setelah puas makan di restoran mewah Bayu memerah matanya, sebab hasil yang yang diperoleh tadi dari Aran tinggal sisa sedikit.
"Kalian kenapa makan sebanyak itu?" rengek Bayu.
"Mumpung gratis," jawab Randy.
"Gratis sih gratis,tapi jangan rakus gitu," sela Bayu.
"Tak apalah, sesekali," hibur Randy.
Bayu kecewa, sebab malam ini tidak akan bisa bermain dengan wanita cantik.
"Paman, ayo kita segera ke tempat perjudian. Aku ingin mencobanya," ajak Aran bersemangat.
"Hey, di sana bukan tempat untuk bermain-main," sergah Randy.
"Bermainnya seperti yang sering aku dan Paman Bayu itu kan? Aku selalu menang loh," sela Aran.
"Itu karena Bayu bodoh! Beda dengan yang di sana," jawab Randy.
Bayu hanya melirik kesal saja.
"Kalau mau ikut boleh saja, tapi kamu hanya diizinkan untuk melihat-lihat dan jangan melakukan tindakan ceroboh. Jangan merampok di sana juga, karena jika ketahuan nanti masalahnya besar!" perintah Randy.
"Siap, Paman," jawab Aran patuh.
See
Randy kemudian berlalu pergi.
"Loh, paman mau kemana?" tanya Aran terhadap Randy, akan tetapi Randy tidak mendengarnya.
"Sudahlah, abaikan saja pamanmu itu. Sebaiknya mari kita bersenang-senang," bujuk Bayu yang sudah tahu temannya itu mau ngapain, tentu saja mencari perempuan cantik.
"Bukannya kita tidak boleh bermain judi ya?" tanya Aran.
"Tidak boleh kalau ada Pamanmu Randy," jawab Bayu ngakak.
"Wah benar, kalau begitu jangan bilang ya," bujuk Aran.
"Tenang saja, ayo kita cari uang yang banyak," ajak Bayu bersemangat.
Mungkin karena membawa keberuntungan, Aran bisa memenangkan uang banyak dari hasil judi. Bayu sampai heran kenapa sejak kecil Aran begitu beruntung.
"Paman... Kita menang banyak," teriak Aran.
"Iyah... Beberapa hari ini kita bisa makan enak terus," jawab Bayu senang.
Ketika Aran dan Bayu sedang senang dengan kemenangan mereka, tiba-tiba saja terjadi keributan di lantai atas. Bahkan Dengan mata kepala sendiri Aran melihat Randy di sudah babak belur dan di bawah dengan paksa ke lantai bawah.
"Paman..." teriak Aran.
Randy sudah memberikan kode pada Bayu untuk segera membawa Aran pergi.
"Lepaskan! Aku mau menyelamatkan Paman Randi," teriak Aran.
"Tidak, Pamanmu memintaku untuk membawamu pergi," bentak Bayu.
"Bagaimana mungkin paman Randy bisa melepaskan diri jika dikepung seperti itu," balas Aran.
Aran dan Bayu saling tarik menarik, pada akhirnya Aran menggigit tangan Bayu sehingga dia bisa melepaskan diri dan mendekati Randy.
"Lepaskan pamanmu!" teriak Aran.
"Siapa dia, Randy? Apakah kamu bermain dengan gadis kecil?" ejek seorang wanita tertawa ngakak.
"Diam, Liodra. Kamu wanita biadab. Kembalikan uang yang telah kamu curi dariku!" jawab Randy kesal.
"Uangmu? Bukankah kamu juga mencurinya?" ejek Liodra.
"Gara-gara kamu aku yang dipenjara," kata Randy kesal.
"Itu karena kamu yang bodoh, dengan mudahnya ditipu!" balas Liodra.
"Kembalikan uangku!" teriak Randy.
"Jangan harap, justru aku ingin mengirimmu ke penjara lagi. Apakah kamu tidak merindukan tanah airmu sendiri?" ejek Liodra tertawa keras.
Aran tidak paham dengan perbincangan mereka, sepertinya mereka berdua memiliki dendam lama. Akan tetapi Aran tidak akan membiarkan pamannya sampai masuk penjara.
"Tolong lepaskan pamanku, aku akan menebus dengan seluruh uang yang aku punya," ucap Aran.
"Heh, jadi kamu keponakannya ya?" tanya Liodra menyeringai.
"Iya," jawab Aran.
"Bukan, aku tidak mengenalnya. Dia hanyalah penipu!" sela Randy.
"Kalau begitu aku jadi menginginkannya," jawab Liodra menyeringai.
"Aran, cepat larilah," teriak Randy.
"Tidak, aku tidak akan pernah meninggalkan paman sendirian," jawab Aran kekeh.
Randy yang selama ini begitu keras kepala, tiba-tiba hatinya terenyuh. Padahal dia sudah merusak hidup Aran dan menjauhkan dari kehidupan yang enak tapi kini malah Aran ternyata begitu peduli padanya.
"Liodra, jika kamu ingin mengirim aku ke penjara atau ke neraka sekalipun aku rela. Tapi lepaskan dia," pinta Randy memohon.
Liodra tertawa, sebab seorang Randy yang dulunya dikenal sombong dan angkuh bisa-bisanya memohon untuk orang lain.
"Hey lelaki tampan, apa kamu mau aku melepaskan pamanmu?" tawar Liodra pada Aran.
"Iya, aku akan memberikan seluruh uangku padamu," jawab Aran.
Liodra tertawa semakin keras,
"Aku tidak menginginkan uangmu, tapi aku menginginkan dirimu. Kamu sungguh tampan sekali," balas Liodra.
"Baiklah," jawab Aran tanpa pikir panjang.
"Tidak, jangan lakukan ini Aran!" teriak Randy.
Akan tetapi dengan senyuman santai Aran malah memberikan senyuman dan mengedipkan sebelah mata.
Kemudian anak buah Liodra mendorong tubuh Randy agar keluar dari tempat tersebut. Untung saja Bayu langsung menangkap, jika tidak bisa saja Randy kepalanya terbentur meja yang sangat keras.
"Ayo kita pulang dulu dan pikirkan cara untuk menyelamatkan Aran," bisik Bayu.
"Tapi, dia hanya gadis kecil," jawab Randy marah.
"Aran gadis yang cerdas, malah aku yakin dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri," bujuk Bayu.
"Andai saja Aran tidak ikut kita kemari," gumam Randy menyesal.
***********************
Aran dibawa ke sebuah tempat hiburan yang sangat mewah, di sana begitu banyak perempuan dan juga lelaki cantik.
Aran yang masih lugu soal hal beginian masih belum tahu untuk apa dirinya dibawa kemari. Hanya saja semua orang-orang yang tampak begitu indah dan menggoda itu menatap Liodra dengan rasa hormat.
Dari perlakuan mereka Aran yakin jika Liodra adalah pemilik tempat ini.
"Aku ingin mencicipimu malam ini, setelah itu kamu bekerja dan melayani pelanggan," bisik Liodra.
Aran sungguh tidak tahu maksud kata mencicipi, dia malah berpikir jika Liodra seorang pemakan manusia.
Aran berlari ingin kabur, akan tetapi begitu banyak pengawal dan menyeretnya dalam sebuah kamar megah.
Tak lama kemudian Liodra muncul.
"Kau, lepaskan pakaianmu satu persatu!" perintah Liodra.
"Apa? Itu tidak mungkin!" jawab Aran tegas.
"Wah, ternyata kamu lelaki polos ya," balas Liodra semakin tertarik.
Aran tertegun, kini dia sadar jika dirinya berpakaian lelaki. Makanya Liodra salah paham.
"Nyonya, aku ini perempuan," ujar Aran santai.
"Apa?" pekik Liodra kaget.
Aran langsung melepaskan rambut palsunya, seketika rambut aslinya yang sebahu tergerai.
"Apa Anda masih bernafsu dengan saya?" goda Aran puas.
"Sial, kamu menipuku. Tapi, wajah dan tubuhmu lumayan juga. Malam ini tepat sedang ada tamu istimewa. Aku yakin dalam pelelangan nanti kamu akan terjual mahal," jawab Liodra tertawa.
"Sial... Aku harus segera kabur dari sini. Jika tidak nanti kedua pamanku akan khawatir," batin Aran.
Setelah itu datang beberapa pengawal dan menyeret Aran dengan paksa.
"Lepaskan, aku bisa jalan sendiri!" teriak Aran.
Para pengawal itu melepaskan Aran akan tetapi mengelilingi perjalanan Aran sehingga dirinya tidak punya celah untuk kabur.
Aran di pindahkan ke tempat dimana banyak perempuan yang memakai baju pelayan. Melihat Aran, mereka seolah langsung paham dan segera membawa Aran masuk ke kamar mandi.
Aran begitu malu ketika pakaiannya ditanggalkan satu persatu, dia sudah meronta dan melawan akan tetapi tidak bisa mengalahkan para pelayan yang berjumlah banyak.
Setelah dimandikan bersih, Aran di pakaikan gaun berwarna merah muda yang sangat seksi. Aran baru pertama kali ini memakai pakaian seperti itu, rasanya aneh dan malu karena sebagian tubuhnya terlihat.
Bahkan Aran juga didandani, wajahnya di make up dan rambutnya di tata seperti tuan Puteri.
Cukup lama juga Aran merasa tersiksa dengan perlakuan mereka.
"Sial, jangan berikan lipstik yang menjijikkan ini!" teriak Aran.
"Jangan di hapus!" bentak salah satu pelayan dan mengoles lagi lipstik pada bibir Aran.
"huft, wajahnya memang cantik tapi sayangnya dia kasar sekali," gerutu pelayan yang lain.
"Justru yang begitulah nanti harganya paling mahal," jawab yang lainnya.
"Kalian kira aku boneka?" teriak Aran keras.
"Sudahlah kamu menyerah saja! Lihatlah orang-orang yang senasib denganmu! Mereka pada awalnya sok suci tapi setelah mengenal uang dan kesenangan mereka pada ketagihan!"
"Kalian semua gila!" teriak Aran.
"Sudahlah, kita bawa saja dia ke Ruang utama. Yang penting tugas kita sudah selesai," sela pelayan lain kemudian menyuruh Aran untuk keluar.
Aran di kawal oleh pengawal yang tadi, dia lumayan bingung dan tidak tahu kenapa dirinya didandani seperti itu. Aran berjalan agak kesusahan karena memang selama ini terbiasa memakai sepatu.
"Wah... Kamu lumayan juga. Kalau begitu kamu akan aku tampilkan sebagai pembuka," ujar Liodra puas sekali.
Aran di suruh mengikuti Liodra dari belakang, semua mata tertuju padanya. Termasuk para lelaki penghibur yang bekerja di sana.
Ruangan utaman memang sangat besar, sebagai pemilik Liodra naik ke panggung dan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin.
"Baiklah, sebagai pembuka akan ada barang baru yang sangat istimewa. Karena dia masih murni maka akan di buka dengan harga yang tinggi," kata Liodra bersemangat.
"Dia adalah Aran... "
Aran tidak mau maju ke depan, akan terapi para pengawal mendorong Aran agar mau melangkah maju. Mau tak mau Aran naik ke panggung.
Dalam hitungan detik para pengunjung mulai berebutan menaikkan papan dengan menyebut kan harga yang lebih tinggi di banding sainganya.
Suasana semakin heboh sebab mereka sangat ingin mendapatkan Aran.
"Wah... Aku bisa makan mewah seumur hidup dengan kedua pamanku tanpa bekerja kalau begini. Tidak kusangka jika aku begitu istimewa," batin Aran bangga.
Akan tetapi Aran yang polos masih tidak tahu jika dirinya sedang dijual untuk apa.
Keadaan semakin memanas, dalam sejarah Aranlah yang bisa membuat para pengunjung begitu heboh dan antusias.
Harga terus naik, hingga pada akhirnya ada seorang lelaki bertopeng yang memberikan harga paling tinggi. Bahkan pengunjung lain sampai tidak bisa menjangkaunya.
"Wah... Apakah ada yang mau lebih tinggi lagi dari nomor tujuh?" teriak Liodra senang.
Para pengunjung sudah menciut nyalinya dengan jumlah angka yang disebutkan oleh tamu nomor tujuh.
"Baiklah, kalau begitu Aran malam ini akan bersama tuan nomor tujuh," teriak Liodra.
Semua penasaran, sebab lelaki yang menawar Aran dengan harga tinggi terlihat sangat misterius.
Aran di jemput oleh pengawal dan kemudian di antar ke sebuah kamar yang sangat megah.
"Aku punya firasat buruk, aku harus segera mencari cara untuk keluar dari sini," batin Aran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments