Istri Kejam Milik Devan

"Hei, keluar kalian" ucap salah seorang emak-emak, sambil menggedor-gedor pintu mobil Devan.

"Sayang, keluar sana kamu, hadapi tuh emak-emak, kan kamu yang berulah" sahut Casandra sambil mendorong Devan.

Mau tidak mau, Devan keluar dengan perasaan dongkol karena gara-gara Michella, dia harus berurusan dengan emak-emak komplek, pikir Devan. Bahkan saat keluar dari mobil, Devan melihat tatapan dari emak-emak yang begitu tajam menghunus kearah dirinya. Dengan sedikit keberanian yang tersisa, Devan meminta maaf kepada mereka.

"Maaf, Ibu-ibu jika saya membuat berisik di sini, tadi sebenarnya klakson saya sedang bermasalah sehingga dia berbunyi sendiri" ucap Devan dengan nada bergetar dan pastinya berbohong.

"Mas, kalau punya mobil itu diservis jangan di biarkan saja, kan Mas bisa mematikan mobil Mas dulu, Mas lihat nih anak saya yang masih bayi sampai menangis kencang gara-gara suara klakson mobil Mas" sahut Ibu-ibu berbaju daster sambil menggendong anaknya. Setelah para emak-emak puas memarahi Devan, barulah dengan berjalan santainya Michella keluar.

"Yah, hanya sebentar saja, aku pikir tadi sampai berkepanjangan keributan ini" ucap Michella dalam hati.

Melihat Michella berjalan dengan santainya tanpa ada rasa bersalah, seketika darah Devan mendidih bahkan langsung berjalan cepat menuju Michella dan mencekal tangannya dengan erat.

"Hei Udik, gara-gara lu ya, gue kena sasaran emak-emak tadi" ucap Devan dengan tegas.

"Sekarang, bahasa kamu sudah gaul ya ke aku, panggilan khusus lu ke aku dan panggil diri sendiri gue. Wah apa panggilan ini merupakan panggilan sayang kamu ke aku, oh iya maaf ya tadi aku sedikit lama berdandan karena aku tahu calon suamiku ini akan datang, jadi aku ya harus tampil cantik" sahut Michella dengan sedikit mengedipkan mata. Sehingga membuat Devan salah tingkah, bahkan dia lupa kalau pacarnya sedang berada di dalam mobil.

"Devan ke mana sih, lama banget di luar" ucap Casandra yang sudah mulai marah karena terlalu lama untuk pergi ke Mal.

Maklum saja Casandra marah karena sebentar lagi ada peluncuran tas keluaran terbaru yang dijual edisi terbatas. Tentu saja para wanita pasti sudah mulai menunggu untuk langsung membeli tas tersebut, apa lagi dibuat langsung oleh pemilik brand yang sudah mendunia.

Casandra lalu keluar untuk menghampiri Devan.

"Sayang, ayo buruan kita pergi, tapi tunggu kok kamu pake acara pegangan tangan ke pembantu kamu ini sih!" sahut Clarissa melihat Devan yang mencekal tangan Denandra dengan erat seperti orang yang memegang tangan pacarnya dengan posesif.

Sontak saja, Devan buru-buru melepaskan tangan Michella, bahkan juga sebenarnya Michella terkejut melihat seorang wanita keluar dari mobil Devan dan memanggil Devan dengan kata "sayang". Tapi setelah itu, buru-buru Michella merubah raut wajahnya bahkan sekarang lebih seram lagi karena ternyata Devan memperkenalkan dirinya sebagai pembantu pada kekasihnya.

"Maaf Nona, tadi Tuan Devan hampir mengambil sesuatu hal yang berharga milik saya, untung Nona cepat-cepat datang ke sini' akting Michella seakan-akan kalimat ambigu itu mengarah ke hal yang lain. Setelah itu, buru-buru Michella masuk ke dalam mobil Devan.

"Oh, jadi seperti ini kelakuan kamu di belakang aku, mau melecehkan pembantu rendahan itu atau jangan-jangan kamu sudah melakukan itu dengan dia" sahut Casandra dengan amarah yang meledak-ledak.

"Maksud kamu apa sayang, aku enggak ada macam-macam dengan si Udik itu, sekarang kamu pilih jadi ke Mal atau aku mengantarkan kamu pulang!" jawab Devan dengan tak kalah emosi.

Mendengar hal itu, tentu saja Casandra langsung cepat-cepat meminta maaf ke Devan karena sudah menuduh pacarnya melakukan hal yang bukan-bukan. Bahkan dia tidak segan-segan merayu Devan dengan berbagai cara seperti mencium, memeluk atau mengelus kepala Devan, persis seperti seorang Ibu yang sedang menenangkan anaknya.

"Iya sudah, ayo sekarang kita pergi" ucap Devan dengan nada dingin.

"Sial, gara-gara pembantu itu hampir saja aku kehilangan tas terbaru, untung saja aku punya cara jitu untuk merayunya kembali" batin Casandra lalu kembali masuk ke dalam mobil Devan.

Sesampai di Mal, Devan dan Casandra berjalan dengan cepat, terutama Casandra yang tidak mau melewatkan tas keluaran terbarunya itu. Bahkan dengan sengaja mereka meninggalkan Michella begitu saja. Padahal Devan sendiri yang mengajak Michella untuk ikut pergi bersamanya ke Mal.

"Sayang, kita beli tas itu ya" ucap Casandra dengan menunjuk salah satu tas yang berwarna biru muda yang dililitkan hiasan pita diatasnya.

"Iya" jawab Devan dengan malas karena tidak sesuai dengan ekspektasi yang dia harapkan yaitu untuk melakukan rencana bermesraan dengan Casandra sehingga si Udik yaitu Michella cemburu bahkan setelah itu dia akan mempermalukan Michella. Dia pikir Michella pasti akan sangat norak karena belum pernah menginjakkan kakinya ke Mal.

Setelah membayar tas tersebut dengan harga yang sangat fantastis yaitu 2 milyar. Devan dan Casandra langsung lanjut berjalan ke tempat makan, sedangkan Michella mengikuti mereka dari belakang dengan membawa tas milik Casandra, persis seperti pembantu yang diharapkan oleh Devan. Sebenarnya Michella bisa saja menolak, akan tetapi dia pikir lebih baik turuti saja kemauan kekasih Devan tersebut karena menurutnya apa yang diminta kekasih Devan tidak terlalu memberatkan dirinya.

Di tempat makan, lagi-lagi Devan memberikan pesanan makanan yang berbeda antara miliknya dan kekasih dengan punya Michella. Devan sengaja memesan siput untuk Michella karena dia pikir, pasti Michella akan kesulitan untuk memakannya.

"Permisi Mas dan Mbak, ini makanan dan minumannya" sahut Waiters.

"Nih makan punya lu dan ini alat makannya, kalau enggak bisa memakannya, lu boleh minta pelayan di sini untuk membukanya" ucap Devan dengan sangat keras, sehingga membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah Michella dengan tatapan merendahkan, bahkan beberapa pengunjung sampai ada yang menghina Michella dengan sebutan "Kampungan".

Michella yang mendengar dan melihat tatapan Devan dan kekasihnya bahkan pengunjung lain, hanya diam saja dan bertingkah seolah-olah umpatan dan ejekan tersebut bukan ditujukan ke dirinya.

Dengan santai, Michella memakan siput itu dengan sangat elegan, bahkan beberapa pengunjung yang sempat mengumpat Michella tadi langsung terdiam. Sementara itu, Devan yang sudah merasa menang karena sudah berhasil membuat malu Michella langsung kembali kesal karena rencananya gagal. Dia tidak tahu kalau Michella pernah berkuliah di luar negeri, otomatis makanan seperti siput yang dia hidangkan merupakan hal yang biasa bagi Michella.

Sementara Casandra yang sempat menghina Michella yang dia kira pembantu, juga langsung diam tak berkutik. Sebenarnya Casandra juga tidak tahu cara makan siput itu, hanya saja karena dia menganggap Michella yang memang benar-benar pembantu, tentu saja dia ikut merendahkan Michella, sebab gara-gara Michella, dia hampir bertengkar dengan Devan.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jgn suka menilai sesuati de luarnya Dev.. kamu bakal nyesel.. 😏😏😏 sebenarnya disini yg terlihat kampungan dan udik itu bukan Michella tp justru sikap dan kelakuanmu Dev... norak..

2023-10-03

0

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

nah lho kamu lihat g sih Devan, Michelle bahkan lebih elegan dari kekasihmu yang matre itu😋🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-28

1

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Casandra suka banget ke mall beli barang barang mahal

2023-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!