Tok.. tok.. tok...
“Yang Mulia, saya Ruth”
“Masuklah”
Salah satu pelayan melangkah masuk ke dalam ruangan yang di dominasi dengan warna hitam dan merah itu setelah di perbolehkan masuk. Kemudian berjalan kearah meja yang dimana terdapat pria dengan rambut hitam dan mata biru nya duduk disana dengan wajah serius yang sedang menatap buku di tangannya.
“Ini dokumen yang anda minta, Yang Mulia” pria dengan rambut yang sedikit panjang dan di kuncir kebelakang itu menaruh dokumen yang di maksud di meja.
Pria berambut hitam yang tak lain Raja Zevan melirik dokumen tersebut sebentar lalu menatap Ruth, sebelum pada akhirnya kembali fokus pada buku di tangannya.
“Apa ada yang di perlukan lagi, Yang Mulia?” Tanya Ruth.
“Tidak ada, kau boleh pergi” ucap raja pada Ruth, pelayan pribadi sekaligus tangan kanan andalannya.
Ruth menunduk hormat dan berbalik berjalan kearah pintu keluar. Tapi langkahnya terhenti ketika raja memanggilnya.
“Tunggu sebentar-”
Ruth kembali membalikkan badannya, “Ya, Yang Mulia?”
“Apa Lucius sudah ada di ruang makan? Katakan padanya aku akan melewatkan sarapan hari ini”
“Ah.. itu...”
Raja menatap pada Ruth bingung karena tidak mengerti dengan ucapannya.
“Apa terjadi sesuatu?” Tanya raja pada intinya.
“Luke mengatakan bahwa pangeran berada di istana ratu dan menolak kembali sejak semalam” Ruth berusaha menjelaskan dengan gugup. Pasalnya ini pertama kalinya ia kembali mengucapkan kata ‘ratu’ yang sudah lama tidak di ucapkan di depan raja.
“Apa?”
“Dan sampai sekarang pangeran masih berada disana” lanjut Ruth.
Raja memberikan ekspresi yang tidak bisa di artikan dan membuat Ruth bingung harus melakukan apa.
“Kau bilang Lucius berada disana sejak semalam?”
“Benar Yang Mulia”
“Dan belum kembali sampai sekarang?” Raja kembali mengulang ucapan Ruth.
“Benar Yang Mulia”
Ruth melihat kembali pada raja nya yang sedang berpikir, tapi ia tak yakin dengan apa yang sedang di pikirkan oleh rajanya itu.
“Apa ratu memaksanya tinggal disana?” Tanya raja seketika.
“Tidak Yang Mulia, pangeran sendiri yang menolak permintaan Luke untuk kembali”
“Hmm..”
“Apa saya perlu menjemputnya?” Tanya Ruth.
“Tak perlu, biarkan saja dahulu. Kita lihat apa yang akan terjadi berikutnya”
“Baik, Yang Mulia”
Disisi lain,
“Ibunda!” Abella menoleh dan mendapati pangeran yang berlari kearahnya, tanpa ia sadari ia langsung berjongkok dan menangkap pangeran dalam pelukkannya.
“Ada apa, pangeran?” Tanya Abella sambil mengelus kepala pangeran sayang.
“Ayo kita pergi ke taman!” Pinta pangeran dengan mata yang berbinar, membuat Abella gemas dengan wajah polosnya itu.
“Taman? Untuk apa?”
“Cuacanya bagus, aku ingin berkeliling bersama ibunda”
Pangeran langsung menarik tangan Abella, mau tidak mau Abella mengikuti kemauan putranya itu. Ia tersenyum bahagia melihat pangeran yang sudah lebih terbuka kepadanya, bahkan ia sudah seperti anak kebanyakan pada umumnya yang selalu mengekspresikan kemauannya secara leluasa.
“Untuk ibunda” Abella menatap pangeran yang menyerahkan sebuah bunga yang di ambilnya dari taman.
Bukannya menerima, Abella memilih menyamakan tingginya dengan pangeran. Kemudian jari telunjuknya di arahkan ke telinganya.
“Mau pakaikan disini?”
Pangeran mengangguk kemudian dengan cepat memasangnya di telinga Abella. Wanita itu yang gemas dengan senyum senangnya memberikan kecupan di pipi pangeran hingga membuatnya kaget.
“I.. ibunda?” Abella terkekeh dengan wajah melongo pangeran, bisa ia tebak ini pertama kalinya pangeran mendapatkan perlakuan seperti ini dari ratu.
“Kenapa? Pangeran tidak suka?” Tanya Abella dan langsung di balas gelengan oleh pangeran.
“Su..suka” ucapnya terbata bata dengan wajah malu, dan untuk kedua kalinya Abella terkekeh.
“Kalau begitu, lakukan itu juga pada ibunda”
Pangeran yang awalnya menunduk, menatap Abella bingung. Sedangkan Abella hanya tersenyum kepadanya, dengan jari telunjuk yang kini menunjuk kearah pipinya”
“Boleh?” Pangeran kembali berbinar binar, tertarik dengan tawaran Abella.
“Tentu saja, kemarilah”
Tubuh kecil itu mendekat kemudian mengecup pipi Abella, kemudian memeluk leher Abella dan menenggelamkan kepalanya disana karena malu.
Abella tersenyum melihat tingkah pangeran, “Kalau begitu, ayo kita kembali berkeliling”
Bukannya melepaskan pelukkannya, pangeran justru enggan melepasnya.
“Ada apa?” Pangeran hanya menggeleng dan kembali mengeratkan pelukkannya, dan Abella tentu saja mengerti bahwa pangeran ingin di gendong olehnya.
“Ah, ra..ratu, pangeran” Luke yang sejak tadi mengikuti mereka kaget melihat pangeran yang meminta di gendong oleh ratu.
“Tidak apa apa” ujar Abella mengisyaratkan agar tidak berkata lebih sehingga membuat Luke bingung harus berkata apa.
Dan Luke berakhir diam, mengikuti mereka. Sesekali kembali heran dan juga tak tahu harus berbuat apa ketika pangeran yang manja dengan ratu dan meminta hal hal yang menurutnya melebihi batas menurutnya.
★★★★
“Pangeran masih berada di istana ratu, Yang Mulia”
“Hah?” Raja yang kaget pada ucapan Ruth kembali terdiam dengan wajahnya yang tak percaya.
Pasalnya ini sudah hampir seminggu sejak Pangeran Lucius memilih atau bahkan menolak untuk kembali ke istana utama. Dan yang paling aneh adalah pangeran yang dekat dengan ratu yang sudah lama terabaikan.
Dan ini membuat raja penasaran dengan yang sebenarnya terjadi dan juga ingin memastikan ucapan Luke dan juga beberapa pelayan yang mengatakan kedekatan pangeran dan juga ratu. Bahkan pangeran mengamuk ketika ada pelayan yang mengabaikan ratu.
Pangeran Lucius memang bukan tipe anak yang tidak cepat marah, ia mempunyai temperamen buruk sama seperti raja. Tapi ia tidak akan mengamuk kecuali itu benar benar menganggunya.
Raja dan pangeran memang tidak terlalu dekat walaupun mereka bertemu hampir setiap hari. Bahkan pangeran sering bertengkar dengan raja. Tapi selain raja, Luke dan Ruth, tidak ada lagi yang dekat dengan pangeran.
Tapi sekarang, ratu menarik perhatian pangeran yang biasanya tidak peduli dengan keadaan dan juga orang sekitarnya.
“Eh?! Anda ingin kemana, Yang Mulia?” Tanya Ruth yang kaget karena raja seketika bangun dari kursinya sambil mengambil jubahnya dan berjalan kearah pintu.
“Aku akan mengeceknya sendiri”
“Maaf?” Ruth menatap rajanya tak mengerti.
“Aku akan pergi ke istana ratu”
TBC
@yooazaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nazla Maghfirah
iya baru tau ada novel seseru ini
2022-06-30
0
Cherry
ya ya semoga ada getar getar cinta di hati raja, cah ilah 😅
2021-11-22
0
Anonymous
semangat
2021-08-11
0