"Kutatap langit dipagi hari
Kuawali hari dengan doa
Semoga satu hari ini bisa dipenuhi oleh senyum..."
Lagu itu berkumdang dari bibir manis Afrinda, sesuai dengan moodnya pagi hari ini untuk mulai beraktifitas mengajar lagi.
"Suara kamu bagus juga, Frin. Kenapa tidak jadi tukang bengkel saja?" celetukan dan pertanyaan konyol Astrid membuat Afrinda kehabisan jawaban.
"Kamu ada-ada saja, Strid. Sudah ya, aku berangkat dulu." Afrinda bergegas agar tidak berurusan panjang dengan sahabat konyolnya ini.
Lampu merah menghentikan motor yang ditumpanginya, merasa kegerahan Afrinda membuka helemnya menata lagi rambut panjangnya. Setelah ada pertanda lampu hijau, memakai helemnya dan bersiap melanjutkan perjalanannya.
Sekolah masih belum terlalu ramai, sengaja datang lebih pagi untuk mengerjakan sesuatu di ruang kelasnya. Namun suara gadis kecil menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang tersenyum hangat pada Jelly dan siapa yang di samping Jelly.
"Miss Frind, ini Oma Cantikku. Oma cantik, ini Miss Arfinda. Ayok salaman," ajak Jelita memperkenalkan ke dua orang dewasa di depannya.
"Afrinda, sayang. Bukan Arfinda," ujar Afrinda meralat nama yang salah dipanggil Jelita. "Halo Nyonya, saya Afrinda Sinatrani, salah satu guru pengajar di TK ini." Afrinda memperkenalkan diri dengan ramah dan hormat.
"Sinatrani?" Nyonya Syeni tergugu mendengar nama belakang gadis ini, sampai tak sadar is belum menjawab Afrinda. Otaknya terus mengulang nama itu dan mengingat sepertinya nama itu tidak asing di telinganya.
"Omma!" panggil Jelita mengayunkan tangan omanya.
"E-eh, maaf saya melamun. Saya Syeni, neneknya Jelita." Detik ini pun wajah gadis dewasa ini bila diperhatikan mirip dengan seseorang yang pernah ditemui di masa mudanya dulu.
"Wwah. Senang sekali bisa berkenalan langsung dengan omanya Jelita, kebetulan saya yang mengajar di kelas Jelita."
Tanpa sadar Nyonya Syeni terus memperhatikan Afrinda, dan lagi senyum lembut gadis ini juga mirip seperti orang itu.
"Nama Miss cantik sekali, secantik wajahnya," pujinya jujur.
"Nyonya bisa saja, semua wanita juga pasti cantik. Oma juga cantik, awet muda pula. Jelita juga cantik, wajahnya semanis jelly," jawab Afrinda bijak.
"Miss Frind jadi mengikat rambutku hari ini'kan?" tanya Jelita memotong perbincangan ke dua orang dewasa ini.
Afrinda membawa Jelita dan Nyonya Syeni duduk di salah satu kursi tunggu, menurut Jelita mendengar instruksi Miss Frindnya.
Sambil menyisir rambut panjang Jelita dengan gerakan hati-hati, Nyonya Syeni mengajak berbincang seputar profesk yang ditekuni Afrinda. Dengan ramah dan hangat tidak ragu Afrinda membuka diri menceritakan sebagian yang diingatnya, Nyonya Syeni merespon sangat antusias dan baik tidak canggung sama sekali.
Afrinda masih muda dan belum menikah, cantik sopan dan anggun, mampu mendekati Jelita yang anak tertutup, petjalan kariernya juga bagus. Perfect! Nyonya Syeni tersenyum penuh maksud. Meskipun baru hari ini bertemu, tapi pengalaman hidup dan kedewasaannya bisa merasakan gadis ini memang benar-benar gadis baik.
"Selesai!" Jelita tersenyum gembira dengan hasil ikatan rambutnya, tanpa ragu langsung memeluk missnya dan mengucapkan terima kasih.
"Boleh oma foto kalian berdua?"pinta Nyonya Syeni.
"Boleh, Oma!" seru Afrinda dan Jelita serempak.
Cekrek!
Foto ini akan menghiasi walpaper ponselnya. Apa yang dilakukan Afrinda, sehingga dengan cepat ia bisa menghibur cucunya yang tadi malam justru menagis sepanjang tidurnya.
Sementara itu di tempat lain nampak seorang pemuda sedang duduk sambil kebingungan mengingat kejadian saat dalam perjalanan tadi. "Aku tidak mungkin salah lihat. Perempuan yang di atas motor membuka helem itu mirip dengan dia, semoga saja ini benar. Langkahku tidak salah pergi ke kota ini," ucapnya penuh harap.
"Kamu yang bernama Juaradan Pratama Ikshandar?"
"Benar. Apakah anda yang diutus pihak majalah untuk bertemu dengan saya?" Ardan balik bertanya pada seorang wanita rekan bisnisnya.
"Saya adalah pemiliknya langsung."
Jawaban wanita ini membuat Ardan tertegun, apakah ini jalan yang baik?
JESSSKY, bukan perusahan penerbitan majalah yang sembarangan. Banyak teman seprofesi Ardan yang 'rusak' setelah bekerja sama dengan mereka.
Dia pikir bukan pemiliknya langsung yang hadir, menurut pengalaman yang didengar biasanya hanya model dan penata saja yang wajib hadir. Itulah alasan ia berani menerima kerja sama ini, Ardan ngeri sendiri melihat penampilan wanita ini yang sangat berani.
Semoga ia baik-baik saja.
👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Tini Jifi
lanjut Thor
2023-02-13
0