Bab.2 GADIS BAIK

Setelah selesai dengan pekerjaan nya, Hazel pun kembali ke kamar nya untuk beristirahat.

Hazel memandang foto keluarga nya saat dirinya masih berusia 7 tahun.

"Pa, ma Hazel rindu kalian"

Perlahan air mata pun luruh dipipi Hazel karena merindukan orang tua nya yang meninggalkan nya secara bersamaan dalam tragedi kecelakaan.

Hingga tanpa terasa Hazel pun tertidur dengan memeluk foto keluarganya.

Setelah satu jam tertidur Hazel pun terbangun karena suara dering ponsel nya.

"Halo"

"Kamu ga ngantor Zel?"

"Maafkan aku Mia, aku sedang tidak enak badan jadi tidak masuk apakah kamu sudah membuatkan surat izin ku?"

"Sudah aku buatkan dan bos menerima nya, apakah kamu sudah membaik? Ingin ku jenguk malam ini?"

"Tidak perlu Mia, besok aku akan kembali bekerja"

"Ahhh syukurlah kalau begitu, aku tutup dulu by" Ucap sahabat sekantor Hazel dan menutup panggilan itu.

Hazel bangkit dari tidur nya dan mengucek matanya, Hazel melihat jam dinding dan terkejut saat mengingat sesuatu.

Hazel langsung berlalu keluar kamar menuju dapur untuk memasak sesuatu untuk dibawa nya pergi.

Hazel memang sangat mahir dalam hal masak memasak karena sedari kecil selalu ikut mama nya berkutat didapur.

Dengan lihai tangan gadis itu memotong bahan makanan untuk dimasaknya siang menjelang sore ini.

Liza yang datang ke dapur untuk mengambil minuman segar pun mengerutkan kening nya saat melihat Hazel yang memasak makan malam lebih awal dari sebelumnya.

"Kau cepat sekali memasak"

"Ahh iya, aku ada urusan kantor mendadak jadi harus berangkat sebentar lagi"

"Lalu bekal itu?"

"Aku membawanya untuk makan malam karena sepertinya aku akan lembur" jawab Hazel tersenyum manis.

Liza pun tidak lanjut bertanya karena baginya kesibukan Hazel itu tidak penting apa lagi sampai bertanya banyak hal.

Setelah selesai memasak dan menyiapkan bekal lengkap Hazel pun berlalu kekamar nya untuk mandi.

Setelah beberapa saat mandi Hazel pun selesai dan kini sudah menggunakan gaun Selutut yang berwarna sage green.

Rambut panjang Hazel diberi jepit berwarna senada yang membuat gadis itu begitu cantik dan anggun.

Hazel juga membawa tas kecil berwarna putih yang senada dengan flatshoes nya, setelah itu Hazel berlalu kedapur untuk mengambil bekalnya.

"Mau kemana kau?" tanya Lia yang tiba tiba datang membuat Hazel terjingkat kaget.

"Mau ke kantor tante"

"Tapi tidak bekerja satu hari ini?" tanya Lia menatap Hazel curiga.

"Ada pekerjaan mendadak tante"

"Lalu bekal itu?"

"Sepertinya Hazel akan lembur tante jadi bawa bekal saja" jawab Hazel yang mencoba agar tidak gugup

"Ya sudah pergi sana" ucap Lia ketus karena memang selalu seperti itu.

Hazel pun bernafas dengan lega dan melanjutkan jalan nya dengan senyum manis nya.

"Eh tunggu" Hazel langsung menghentikan langkah nya.

"I..iya tante"

"Tumben memakai dress tidak pakai pakaian formal?"

"Sedapetnya aja tante karena buru buru" jawab Hazel tersenyum dan menampilkan gigi putih nya.

"Ya sudah pergi sana" ucap Lia dan Hazel pun langsung berlalu pergi karena taxi yang dipesannya sudah menunggu didepan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dirumah sakit, Eric terus mendesak Rion untuk mencari Hazel karena gadis itu tak kunjung datang.

"Cepat cari dia Rion, dia sudah berjanji pada papa untuk mengunjungi papa lagi"

"Ck sudah lah papa dia juga belum tentu gadis baik"

Ctakkkkk

Rion mendapat jitakan dikepalanya dari tangan Eric membuat Rion mengaduh sakit dan mengelus kepalanya.

"Kau bilang dia belum tentu gadis baik? jika dia tidak menyelamatkan aku tadi malam mungkin saja aku sudah mati sekarang ini"

"Y..ya biasanya orang yang begitu selalu meminta bayaran mahal papa"

Ctakkkkk

Sekali lagi kepala Rion dijitak oleh Eric dengan keras karena kesal dengan ucapan putranya yang seperti tidak disekolahkan.

"Apa sih papa ini"

"Jika dia meminta bayaran mahal maka dia akan memeras ku sedari tadi, aku tidak ingin mendengar apa pun sekarang cari gadis itu" ucap Eric kesal.

Rion hanya menghembuskan nafas kasar melihat tingkah papanya yang seperti anak anak.

"Tapi kan Rion, wanita tadi mirip seperti sahabat papa"

"Siapa?"

"Anderson"

"Om Anderson Lorens maksud papa?" Eric pun mengangguk setuju.

"Bukannya papa bilang dia sudah meninggal dunia saat semobil dengan istri dan putrinya"

"Ck waktu itu hanya putrinya yang selamat bodoh" ucap Eric.

"Jadi maksud papa, gadis tadi adalah putri om Anderson?" Eric pun mengangguk lagi.

"Aku sih ga percaya" jawab Rion

"Kenapa ga percaya?"

"Papa sendiri yang bilang dia dibawa oleh om dan tante nya keluar negeri lalu bagaimana bisa ada di kota ini?"

"Benar juga, tapi bagaimana jika mereka sudah pindah?"

"Ahhh sudahlah papa, intinya aku tidak yakin jika dia putri om Anderson" ucap Rion yang sudah kesal.

"Yasudah pergilah cari gadis itu"

"Ya makanya aku nanya nama nya siapa papa?" tanya Rion yang mulai kesal.

"Papa lupa bertanya padanya"

"Lalu bagaimana?"

"Bagaimana apanya? kau cari saja keliling dunia ini dengan mengingat wajahnya" ucap Eric ketus

"Ck ada ada saja permintaan nya"

"Cepat Rion!" bentak Eric.

"Aishhhh iya iya aku pergi" ucap Rion dan bangkit dari duduknya lalu berlalu pergi.

Ceklekkkk

"Hay om"

"Ehhh monyet, aishhh ngagetin"

"Aku manusia loh ini" ucap Hazel menatap kesal kearah Rion.

"Ahhh syukurlah kau datang, papa mencari mu sedari tadi"

"Aku tadi ketiduran dirumah om" jawab Hazel tersenyum kuda.

"Yasudah masuk sana" ucap Rion membukakan pintu untuk Hazel.

Eric langsung tersenyum cerah saat melihat siapa yang datang menemuinya, dia adalah gadis yang dinanti nanti oleh Eric.

"Hay tuan, bagaimana keadaan mu?" tanya Hazel duduk disamping brankar Eric setelah menyalami pria itu.

"Aku sudah lebih baik setelah melihat mu anak manis" ucap Eric mencubit hidung Hazel.

"Maafkan aku ya tuan karena terlambat, tadi aku harus memasak untuk mu lebih dulu" ucap Hazel memperlihatkan tas bekal yang dibawanya.

"Dia bilang sama ku tadi ketiduran tapi ini udah beda lagi" gumam Rion.

"Wahhh terlihat sangat enak" puji Eric.

Hazel membuka kotak bekal itu hingga harum makanan itu semerbak hingga ke hidung Rion yang duduk disofa.

"Ehhh harum sekali masakan nya" batin Rion yang terus memperhatikan interaksi keduanya.

"Apakah aku harus menyuapi mu tuan?"

"Jika kau bersedia gadis manis" jawab Eric tersenyum hangat.

Hazel menyuapi Eric dengan telaten hingga membuat sudut bibir Rion terangkat melihat kehangatan keduanya.

"Ini sangat enak nak" puji Eric yang sangat menikmati makanan yang dimasak Hazel.

"Terimakasih atas pujian nya tuan, aku tahu makanan dirumah sakit pasti rasanya hambar jadi aku memasak makanan yang enak untuk mu dan bisa tuan konsumsi"

"Jangan panggil tuan nak, panggil saja papa"

"Heh? papa? terdengar canggung tuan" ucap Hazel sungkan.

"Tidak apa sayang"

"Baiklah pa" jawab Hazel mengalah.

"Oh iya, aku juga memasak untuk om" ucap Hazel menoleh kearah Rion.

"Ck bisakah kau berhenti memanggil ku om?"

"Aku tahu kamu lebih tua dari ku, aku hanya menghormati mu" jawab Hazel dengan wajah polos.

"Umur ku masih 29 tahun"

"Dan umur ku 21 tahun" jawab Hazel.

Eric terkekeh melihat wajah kesal putranya karena gadis ini enggan mengalah dan cukup keras kepala.

"Aku tidak ingin berdebat dengan mu om, makanlah ini" ucap Hazel meletakkan kotak bekal lain yang lengkap dengan lauk, sayur dan nasi nya.

Hazel pun lanjut menyuapi Eric karena makanan pria itu belum habis sepenuhnya dan Hazel juga menyiapkan salad buah untuknya.

Rion mengambil kotak bekal itu dan melihat isinya, Rion memasukkan satu sendok makanan kedalam mulut nya.

Seketika raut wajah Rion berubah menjadi berbinar, harum dan rasanya benar benar sangat lezat fikir Rion.

.

.

.

Jangan lupa dukungan buat author ya readers author yang baik🤗

Beri masukan jika kalian ingin mengkoreksi 🥰

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Kok ga ada lanjutannya

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 PERTOLONGAN
2 Bab.2 GADIS BAIK
3 Bab.3 HAZEL MATYA LORENS
4 Bab.4 MENEMUI LUKMAN
5 Bab.5 TERSIPU
6 Bab.6 BERTAMU
7 Bab.7 SELALU PUAS
8 Bab.8 HADIAH TERBAIK
9 Bab.9 MENCERITAKAN
10 Bab.10 PATAH
11 Bab.11 RESIGN
12 Bab.12 SURAT KONTRAK
13 Bab.13 KEMBALI KERUMAH
14 Bab.14 MENGUJI
15 Bab.15 ANCAMAN
16 Bab.16 BELUM RELA
17 Bab.17 SEANDAINYA
18 Bab.18 WANITA SATU SATUNYA
19 Bab.19 BERMALAM BERSAMA
20 Bab.20 ACUH
21 Bab.21 KEPERGIAN LUKMAN
22 Bab.22 PEMBELAAN
23 Bab.23 SUPORT SYSTEM
24 Bab.24 JANJI
25 Bab.25 KABAR DUKA
26 Bab.26 WANITA KUAT
27 Bab.27 HIDUPKU
28 Bab.28 BIDADARI
29 Bab.29 MERENDAHKAN
30 Bab.30 KESAL
31 Bab.31 CEMBURU
32 Bab.32 MENITIPKAN
33 Bab.33 WAJAH MENGGEMASKAN
34 Bab.34 WANITA SUCI
35 Bab.35 MAAF
36 Bab.36 JANJI MIA
37 Bab.37 CINTA MIA
38 Bab.38 OBAT PENENANG
39 Bab.39 MENGUNJUNGI MAKAM FAYA
40 Bab.40 PRIA KUAT
41 Bab.41 KEKUATAN
42 Bab.42 NAIF
43 Bab.43 BELENGGU
44 Bab.44 CERAI
45 Bab.45 PERDEBATAN
46 Bab.46 BATAS KESABARAN
47 Bab.47 WANITA MISTERIUS
48 Bab.48 BUKTI
49 Bab.49 I LOVE YOU HAZEL MATYA
50 Bab.50 KEBAHAGIAAN SEISI RUMAH
51 Bab.51 AKAL LICIK
52 Bab.52 AKUR SEHARI
53 Bab.53 JANGAN MEMBENCI
54 Bab.54 TERIMAKASIH
55 Bab.55 CINTA MENGALAHKAN SEGALANYA
56 Bab.56 SIKAP MANJA
57 Bab.57 CALON
58 Bab.58 POSESIF
59 Bab.59 KHAWATIR
60 Bab.60 MENGHINDAR
61 Bab.61 PUTRA KU
62 Bab.62 RION KECIL
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab.1 PERTOLONGAN
2
Bab.2 GADIS BAIK
3
Bab.3 HAZEL MATYA LORENS
4
Bab.4 MENEMUI LUKMAN
5
Bab.5 TERSIPU
6
Bab.6 BERTAMU
7
Bab.7 SELALU PUAS
8
Bab.8 HADIAH TERBAIK
9
Bab.9 MENCERITAKAN
10
Bab.10 PATAH
11
Bab.11 RESIGN
12
Bab.12 SURAT KONTRAK
13
Bab.13 KEMBALI KERUMAH
14
Bab.14 MENGUJI
15
Bab.15 ANCAMAN
16
Bab.16 BELUM RELA
17
Bab.17 SEANDAINYA
18
Bab.18 WANITA SATU SATUNYA
19
Bab.19 BERMALAM BERSAMA
20
Bab.20 ACUH
21
Bab.21 KEPERGIAN LUKMAN
22
Bab.22 PEMBELAAN
23
Bab.23 SUPORT SYSTEM
24
Bab.24 JANJI
25
Bab.25 KABAR DUKA
26
Bab.26 WANITA KUAT
27
Bab.27 HIDUPKU
28
Bab.28 BIDADARI
29
Bab.29 MERENDAHKAN
30
Bab.30 KESAL
31
Bab.31 CEMBURU
32
Bab.32 MENITIPKAN
33
Bab.33 WAJAH MENGGEMASKAN
34
Bab.34 WANITA SUCI
35
Bab.35 MAAF
36
Bab.36 JANJI MIA
37
Bab.37 CINTA MIA
38
Bab.38 OBAT PENENANG
39
Bab.39 MENGUNJUNGI MAKAM FAYA
40
Bab.40 PRIA KUAT
41
Bab.41 KEKUATAN
42
Bab.42 NAIF
43
Bab.43 BELENGGU
44
Bab.44 CERAI
45
Bab.45 PERDEBATAN
46
Bab.46 BATAS KESABARAN
47
Bab.47 WANITA MISTERIUS
48
Bab.48 BUKTI
49
Bab.49 I LOVE YOU HAZEL MATYA
50
Bab.50 KEBAHAGIAAN SEISI RUMAH
51
Bab.51 AKAL LICIK
52
Bab.52 AKUR SEHARI
53
Bab.53 JANGAN MEMBENCI
54
Bab.54 TERIMAKASIH
55
Bab.55 CINTA MENGALAHKAN SEGALANYA
56
Bab.56 SIKAP MANJA
57
Bab.57 CALON
58
Bab.58 POSESIF
59
Bab.59 KHAWATIR
60
Bab.60 MENGHINDAR
61
Bab.61 PUTRA KU
62
Bab.62 RION KECIL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!