Bab 3 #wisuda kia

Dua jam sudah perjalanan mereka bermain di mall, makan apapun di lakukan oleh Aurel. Kini Zidan mengantar Aurel dan Kiran hingga panti, karena kelelahan Aurel tertidur di mobil. Zidan turun menurunkan barang belanjaan nya yang langsung di sambut oleh anak-anak panti, Zidan meminta agar anak panti tidak berisik karena Aurel tertidur.

" jangan bangunkan Aurel ia mungkin kelelahan, kasihan" ucap Zidan sembari menurunkan barang-barang.

" ya sudah kak, Kiran angkat ke dalam saja". ucap Kiran yang sudah siap ke depan menggendong Aurel.

" jangan Kiran biar saya saja kamu masuk saja". balas Zidan.

" nanti kakak keberatan, kalau Kiran sudah biasa gendong anak-anak " Zidan terkekeh.

" meskipun aku tak biasa angkat barang tapi aku masih bisa angkat yang berat Kiran, jangan kan Aurel angkat kamu saja bisa. mau bukti." Kiran melotot ia langsung beranjak me dalam, Zidan tertawa. Kiran tersipu malu wajahnya memerah Zidan berhasil menggoda Kiran.

***

Hari di mana semua siap untuk mengantar Zakia, Hamdan dan si kecil alif sudah bersiap ada orang tua Hamdan juga kedua orang tua kia. Zakia sudah menyelesaikan pendidikannya hingga ia menyandang gelar sarjana, hal yang sangat di nanti dengan melewati proses panjang. Hamdan memeluk istrinya dari belakang di depan cermin, zakia masih membenarkan jilbab nya. Sedangkan si kecil alif di dandani oleh suster.

" Sayang akhirnya kamu bisa sampai ke titik ini, mas bangga sama kamu melewati semuanya tanpa ada yang terganggu. kamu bisa memerankan sosok ibu, istri juga mahasiswi secara bersamaan. istri mas ini the best deh mas makin cintaaa". ucap Zidan sembari memeluk istrinya.

" Semua tak lain dari bantuan dan dukungan mas juga, tanpa mas kia juga tak bisa sampai akan wisuda. Alhamdulillah mas terima kasih". kia membalikkan badannya mengalungkan tangannya ke leher suaminya.

" istri mas ini tetap cantik saja". Hamdan menarik hidung mancung istri nya. Mereka kemudian saling memeluk sejenak, Hamdan lalu memakai kan cadar Zakia. Mereka siap bergegas untuk turun ke bawah.

Alif langsung berlari ketika melihat Zidan datang, Alif sudah mulai bisa berbicara seperti mengucapkan panggilan orang tuanya.

"om...". Zidan pun langsung merentangkan tangannya menyambut keponakan satu-satunya itu. satu kata yang baru bisa di ucapkan oleh Alif membuat seisi rumah ikut tersenyum bahagia, umur Alif sudah menginjak satu setengah tahun.

" jagoannya oom" Hamdan lalu menggendongnya, kedua orang itu sangat akrab.

" sudah siap semua ayo berangkat keburu siang". ucap Hamdan kemudian.

" Alif sama nenek kakek ya, om mau nyetir ". Alif lalu turun berlari mendekati kakeknya.

" sayang sama umi saja". kia berjalan mendekati Alif yang sudah ada di gendongan kakeknya. Namun Alif malah melengos ia tak mau, membuat yang lain terkekeh. Alif selalu menghipnotis semua orang. tingkahnya sangat aktif terkadang sering membuat Abah encok nya jadi kambuh.

" Biarkan saja sayang sama kakeknya, yuk masuk keburu siang ". ucap Hamdan.

Di mobil ada Hamdan, kia, Abah dan umma. sedangkan di mobil Zidan ada umi, Abi jua Alif. Keadaan kampus sudah cukup ramai kia melihat Aulia bersama Aris, Azka, kedua orang tua Aulia juga aris. Azka adalah anaknya Aulia dan Aris yang berumur baru lima bulan.

" akhirnya kita bisa wisuda juga ya kia". Aulia langsung memeluk kia.

" Alhamdulillah Aulia, bersyukur banget."

" kamu ada rencana bekerja di mana kia". seketika Hamdan dan Aris melotot ke arah keduanya tatapan yang tajam seakan seperti ingin membunuh. Aulia dan Zakia pun tertawa melihat para suami mereka. Tak mungkin keduanya akan membiarkan ratu mereka bekerja, uang mereka sudah sangat cukup.

Para tetua berkumpul dengan para tetua, geng mereka datng yang tidak bisa datang Yara dan Tomi. Tomi untuk ketiga kalinya harus datng menemui orang tua Yara untuk melamar. sungguh perjuangan yang pantang menyerah. Rendi datang bersama Kiran, ada hal yang harus Kiran selesai kan di kampus sedangkan Rendi ia melanjutkan kuliahnya meskipun menjadi aparat ia juga ingin berpendidikan tinggi.

Acara wisuda di laksanakan hingga selesai semua senang berfoto ria kini Aulia dan kia sudah menyandang gelar sarjana. Baby Alif dan baby Azka tertidur karena lelah setelah mereka menghabiskan satu botol susu.

" Kamu berangkat sama Rendi Kiran". tanya hamdan.

" iya tadi aku yang Dateng ke panti, aku tak ngerti kampus ini aku meminta Kiran yang mengurus pendaftaran ku". ucap Rendi.

" kamu mau kuliah, belum ingin menikah". tanya Aris.

" ntar lah aku mau kuliah dulu lagian umurku masih 25 kalian aja yang nikah nya kecepatan". Rendi terkekeh.

" kalau udah ada jodohnya ngapain harus lama ren".

" aku belum memikirkan sobat lagian kuliahku cuma dua tahun saja. pas kan nanti aku menikah di umur 28". ucap Rendi.

" okey sukses ya bro".

Mereka berbincang-bincang sebentar sebelum pulang, kia dan Aulia masih berfoto bersama teman-teman satu angkatan nya. Di sisi lain Zidan yang tadi bersama tetua ia mendekat duduk di samping Kiran yang masih sibuk membolak-balikan kertas yang ada di tangannya.

" sibuk ya ". tanya Zidan mencairkan suasana.

" ngga kak hanya ini nyusun tugas mau aku kumpul ke dosen". ucap Kiran tanpa menoleh ke arah Aris.

" masih lama lulusnya". Zidan selalu bertanya hal itu.

" ngga kak tinggal dua tahun lagi".

' hiks masih lama itu namanya '. batin Zidan hatinya sedih bakal menunggu lama lagi.

" semoga cepat selesai ya".

" aamiin doakan Kiran ya kak".

" pasti kakak selalu mendoakan yang terbaik untuk mu bahkan di sepertiga malam". Kiran spontan menoleh ke arah Zidan, Zidan nyengir sembari garuk-garuk kepala.

" oh ya gimana Aurel ia masih rutin minum obat kan". Zidan mengalihkan perhatian membicarakan Aurel.

" Alhamdulillah kemarin periksa di dokter keadaan nya cukup membaik kak, Aurel rajin minum obat"

" Alhamdulillah semoga Aurel lekas sehat Allah angkat penyakit nya". kata Zidan

" aamiin terimakasih kak".

" gimana nasib Tomi sudah ada kabar, ".

" belum aku tak hubungi dia biarkan dia saja yang hubungi kita".

" semoga mereka berhasil bisa sampai ke jenjang pernikahan"

" iya kasihan banget sih Tomi, ngenes ngelamar ke orang tuanya Sampai tiga kali"

" di situlah perjuangan Rendi, jika kita sudah mencintai seseorang perjuangkan itu baru namanya usaha.". ucap Aris.

" Kamu belum ada wanita yang sreg gitu sama dirimu ren". tanya Hamdan ia khawatir sama sahabat nya itu.

" belum aku belum berani mengenal wanita lagi, takut tersakiti rasanya sakit kawan". Rendi sembari meremas dadanya seakan-akan ia merasakan hal yang dulu ia rasakan.

" jangan begitu mungkin Zahra memang bukan jodohmu, Allah pasti akan berikan jodoh untuk mu yang lebih baik dari Zahra". terang Hamdan selalu menguatkan para sahabatnya.

" aamiin doakan saja kawan".

" itu pasti ren". kembali mereka berbincang-bincang.

____

bersambung

Terpopuler

Comments

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Alhamdulillah akhirnya Kia dan Aulia wisuda juga

2023-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 # panti
2 Bab 2 #prank Aurel
3 Bab 3 #wisuda kia
4 Bab 4 #datang ketiga kalinya
5 Bab 5 # melamar lagi
6 nasehat
7 Bab 7 #bujang lapuk
8 Bab 8 #lamaran karyawan baru
9 Bab 9 #kedatangan orang tua tomi
10 Bab 10 #ulang tahun alif
11 Bab 11 #aurel sakit
12 Bab 12 #rumah sakit
13 Bab 13 #tak ingin tertangkap security
14 Bab 14 #kecemburuan tomi
15 Bab 15 #Pernikahan Tomi
16 Bab 16 #di tolak
17 Bab 17 #menjaga hati
18 Bab 18 #hadiah untuk papa Bonar
19 Bab 19 #problem
20 Bab 20 #Tedy
21 Bab 21 #khitbah zidan
22 Bab 22 #kehancuran hati zidan
23 Bab 23 #Pasrah
24 Bab 24 #kiran sakit
25 Bab 25 #kiran ke kantor
26 Bab 26 # mencoba menerima orang lain
27 Bab 27 #Taaruf
28 Bab 28 #kecurigaan sahabat
29 Bab 29 #mulai menyelidiki
30 Bab 30 #terungkap
31 Bab 31 #hamdan ke kantor
32 Bab 32 #desak hamdan
33 Bab 33 #zidan pingsan
34 Bab 34 #zidan siuman
35 Bab 35 #mundur hancur
36 Bab 36 #menyamar
37 Bab 37 #misi
38 Bab 38 #mas Kawin patungan
39 Bab 39 #Melepas Lajang
40 Bab 40 #Tunda
41 Ban 41 #I love you
42 Bab 42 #bulan ikut tersipu malu
43 Bab 43 #bertemu klien
44 Bab 44 #makan siang
45 Bab 45 #kejutan
46 Bab 46 #resepsi
47 Bab 47 #kegelisahan
48 Bab 48 #tanda pengenal
49 Bab 49 #orang tua Kiran
50 Bab 50 #mama Reyana
51 Bab 51 #kebahagiaan Reyana
52 Bab 52 #papa kandung
53 Bab 53 #reyana pulang
54 Bab 54 #akad kembali
55 Bab 55 #rencana pernikahan ana
56 Bab 56 #akad
57 Bab 57 #tanggung jawab perusahaan
58 Bab 58 #penyerangan
59 Bab 59 #meeting
60 Bab 60 #musuh
61 Bab 61 #siapa preman itu
62 Bab 62 #
63 Bab 63 #malaysia
64 Bab 64 #bahagia keluarga mama
65 Bab 65 #nasehat zidan
66 Bab 66 #berharap hanya kepada Allah
67 Bab 67 #rendi dan ana datang
68 Bab 68 #gelisah
69 Bab 69 #Rumah Aisyah
70 Bab 70 #
71 Bab 71 #semangat erga
72 Bab 72 #potek
73 Bab 73 #mengejar cintanya
74 Bab 74 #mengkhitbah Aisyah
75 Bab 75 #rumah baru
76 Bab 76 #hancurnya hati Erga
77 Bab 77 #kejutan
78 Bab 78 #pulang
79 ana pucat
80 lapas
81 pernikahan
82 Tamat
83 Promo novel baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 # panti
2
Bab 2 #prank Aurel
3
Bab 3 #wisuda kia
4
Bab 4 #datang ketiga kalinya
5
Bab 5 # melamar lagi
6
nasehat
7
Bab 7 #bujang lapuk
8
Bab 8 #lamaran karyawan baru
9
Bab 9 #kedatangan orang tua tomi
10
Bab 10 #ulang tahun alif
11
Bab 11 #aurel sakit
12
Bab 12 #rumah sakit
13
Bab 13 #tak ingin tertangkap security
14
Bab 14 #kecemburuan tomi
15
Bab 15 #Pernikahan Tomi
16
Bab 16 #di tolak
17
Bab 17 #menjaga hati
18
Bab 18 #hadiah untuk papa Bonar
19
Bab 19 #problem
20
Bab 20 #Tedy
21
Bab 21 #khitbah zidan
22
Bab 22 #kehancuran hati zidan
23
Bab 23 #Pasrah
24
Bab 24 #kiran sakit
25
Bab 25 #kiran ke kantor
26
Bab 26 # mencoba menerima orang lain
27
Bab 27 #Taaruf
28
Bab 28 #kecurigaan sahabat
29
Bab 29 #mulai menyelidiki
30
Bab 30 #terungkap
31
Bab 31 #hamdan ke kantor
32
Bab 32 #desak hamdan
33
Bab 33 #zidan pingsan
34
Bab 34 #zidan siuman
35
Bab 35 #mundur hancur
36
Bab 36 #menyamar
37
Bab 37 #misi
38
Bab 38 #mas Kawin patungan
39
Bab 39 #Melepas Lajang
40
Bab 40 #Tunda
41
Ban 41 #I love you
42
Bab 42 #bulan ikut tersipu malu
43
Bab 43 #bertemu klien
44
Bab 44 #makan siang
45
Bab 45 #kejutan
46
Bab 46 #resepsi
47
Bab 47 #kegelisahan
48
Bab 48 #tanda pengenal
49
Bab 49 #orang tua Kiran
50
Bab 50 #mama Reyana
51
Bab 51 #kebahagiaan Reyana
52
Bab 52 #papa kandung
53
Bab 53 #reyana pulang
54
Bab 54 #akad kembali
55
Bab 55 #rencana pernikahan ana
56
Bab 56 #akad
57
Bab 57 #tanggung jawab perusahaan
58
Bab 58 #penyerangan
59
Bab 59 #meeting
60
Bab 60 #musuh
61
Bab 61 #siapa preman itu
62
Bab 62 #
63
Bab 63 #malaysia
64
Bab 64 #bahagia keluarga mama
65
Bab 65 #nasehat zidan
66
Bab 66 #berharap hanya kepada Allah
67
Bab 67 #rendi dan ana datang
68
Bab 68 #gelisah
69
Bab 69 #Rumah Aisyah
70
Bab 70 #
71
Bab 71 #semangat erga
72
Bab 72 #potek
73
Bab 73 #mengejar cintanya
74
Bab 74 #mengkhitbah Aisyah
75
Bab 75 #rumah baru
76
Bab 76 #hancurnya hati Erga
77
Bab 77 #kejutan
78
Bab 78 #pulang
79
ana pucat
80
lapas
81
pernikahan
82
Tamat
83
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!