Bab 2 #prank Aurel

Hari libur adalah hari yang sangat di nanti oleh Kiran ia akan bisa istirahat sepuasnya. Paginya harus anter ibu panti untuk belanja dulu stok sayuran di kulkas sudah habis, anak-anak seperti biasa mereka akan membersihkan panti dengan suka cita dan bahagia.

" Hay Kiran sednag belanja". tanya tetangga Kiran ia juga ikut ke pasar.

" temani ibu belanja Mia" jawab kiran ia berdiri di belakang ibu yang sedang memilih sayuran.

" Masih bekerja juga sambil kuliah kamu hebat Kiran". kiran sejak duduk di bangku SD memang terbilang anak yang cerdas.

" iya kalau tak berkerja mana bisa aku kuliah Mia". Kiran terkekeh.

" oke aku ke warung dulu ya ibuku harus di bantu".

" iya Mia ". Mia meninggal kan Kiran yang sedang menemani ibu berbelanja.

Tak ada yang Kiran lakukan di hari libur kecuali istirahat dan ia akan tidur dari setelah Zuhur hingga adzan ashar. Hanya hari itulah yang bisa ia gunakan untuk istirahat lama, di hari biasanya setelah pulang ke kampus Kiran langsung bekerja di kantor. itu tak menyurutkan cita-citanya dari situlah Hamdan sangat menyayangi Kiran keteguhannya luar biasa.

" Kakak ayo bangun kakak". Aurel menggoyangkan tubuh Kiran

" Aurel kakak masih mau tidur ngantuk nih, kenapa kamu ganggu kakak". Kiran kembali memeluk gulingnya.

" ayo temeni Aurel, Aurel tak dapat izin jika kakak tak ikut". Kiran duduk dengan wajah yang masih acak-acakan.

" kemana sih Aurel ini hari libur kakak mau tidur lagi," di lihatnya masih jam 2 siang.

" ayo kakak di depan udah ada kak zidan aku tak boleh pergi jika tak bersama kakak". Kiran langsung membuka matanya ia mengarah ke pintu mengintip Zidan.

" ada janji apa kamu sama kak Zidan Aurel" Aurel tertawa melihat pelototan Kiran.

" aku mau kencan sama kak Zidan". Kiran menoel kepala Aurel

" kalau mau kencan ya sana masa ajak kakak". Kiran merapikan selimutnya.

" tak akan di izinkan sama ibu, kalau sama kakak pasti di beri izin". Aurel memasang wajah memelas, Kiran jika Aurel sudah begitu ia tak akan mungkin tak mengabulkan Aurel.

" kamu merusak hari libur kakak, Aurel...". Aurel berlari mengambil anduk dan di kalungkan ke leher Kiran sembari mendorongnya ke arah kamar mandi. Kiran masih dalam posisi mengomel tanpa batas. Setelah Kiran masuk kamar mandi Aurel cekikikan ia berhasil mengajak kakaknya.

Zidan masih menunggu di depan ia bermain bersama yang lain. Kiran mandinya sangat cepat tak lama seperti biasanya. ia berganti pakaian dengan baju yang simple celana dan baju kemeja. tak lupa phasmina ia lilitkan di lehernya.

" ayo kak". ajak Aurel ketika melihat Kiran sudah siap.

" kita mau ke mana Aurel". tanya Kiran yang menenteng sepatunya.

" temani Aurel kencan dengan kak Zidan". Zidan yang mendengar celotehan Aurel tertawa.

" isshhh... anak kecil tau apa kamu soal kencan".

" jalan bareng makan eskrim". Zidan tergelak geli Aurel memang sedikit bar bar.

" itu namanya cuma kamu mau jalan minta kak Zidan belikan es krim, cokelat apa pun yang kamu mau". Aurel justru malah mengacungkan jempolnya dengan wajah meringis.

" ayo keburu sore". ajak Zidan menggandeng Aurel, Aurel berjalan mengikuti Zidan. Zidan membukakan pintu untuk Aurel yang duduk di samping kemudi Zidan sedangkan Kiran duduk di belakang.

" kakak kapan sih bikin janji sama Aurel". Kiran kesal seharusnya hari ini ia masih punya waktu untuk tidur .

" Aurel yang ngajakin kakak katanya Minggu ini kamu ingin jalan-jalan" Kiran melotot ke arah Aurel, Aurel sembunyi di balik kursi mobil.

" Aurel...." Kiran berkata dengan gigi di keratkan.

" kiran tak pernah berkata seperti itu kak Zidan, awas nanti kamu Aurel kak Kiran bilang ke ibu kalau kamu bohong sama kak Zidan". Aurel memasang wajah memelas ia menoleh ke arah Kiran.

" jangan kak plis jangan kakak sayang". Zidan tersenyum melihat adik kakak itu.

" Aurel kenapa harus berbohong sama kak Zidan, kapanpun Aurel ingin jalan-jalan pasti nanti kakak ajak jika kakak sedang tak sibuk bekerja. Besok jangan pernah berbohong ya itu dosa bisa masuk neraka. emang Aurel mau masuk neraka". Aurel menggeleng ia takut.

" nah apapun itu besok-besok Aurel tak boleh berbohong ya sayang". terang Zidan hari jni ternyata ia kena prank sama Aurel , Zidan mengira beneran Kiran yang ajakin jalan. mana tadi pakai baju sudah gunta ganti sampe lima kali. parfum udah di semprot kesana kemari sampai pan""t juga kena semprot katanya biar pun kentut baunya tetap wangi wkwkwk. ada-ada Zidan ini, rambut sisir beberapa kali biar melipis. kaca ampe mau pecah sebel ngelihat Zidan hampir satu jam berdiri di depan kaca.

" maaf kak Zidan , maaf kak Kiran besok-besok Aurel tak akan ulangi lagi". ucap Aurel dengan wajah memelas nya.

" iya sayang, anak baik itu harus berkata jujur, jika bohong nanti di gigit sapi ompong" Aurel tergelak tertawa terbahak mendengar ucapan Zidan di ikuti Kiran wajah cemberutnya kini hilang.

" iya kakak Aurel janji tidak akan berbohong lagi".

" anak pintar " Zidan mengusap kepala Aurel.

" emang kita mau kemana kak". tanya Kiran.

" ke mall aja biar Aurel bisa makan dan istirahat". ucap Zidan sembari fokus menyetir.

Kedewasaannya Zidan membuat ia semakin berwibawa, siapa yang tak jatuh cinta jika di dekatnya. Zidan juga dari keluarga baik-baik, apalagi sekarang ia kakak ipar seorang pengusaha muda yang terkenal bahkan di dunia bisnis sudah banyak yang mengenalnya. Aurel langsung di ajak duduk di restoran yang ada di mall ia diperbolehkan Zidan memilih apapun. Kiran senang melihat Aurel juga senang.

" Kiran kamu mau pesan apa," tanya Zidan.

" apa saja kak es krim juga boleh kita makan bersama-sama". Kiran hanya tak mau merepotkan Zidan, Aurel sudah cukup merepotkan Zidan.

" Aurel nanti kamu pilih saja apa yg kamu, kakak yang traktir". Aurel girang ia sangat senang.

" nanti meleleh Kiran ayo di makan jangan di liatin aja, " Kiran mengangguk mengiyakan.

" kakak jangan terlali memanjakan Aurel kak takutnya ia ketergantungan". ucap Kiran sembari menghabiskan es krim nya.

" tidak hanya sesekali saja, aku mau dia mbeli untuk semua yang anak panti senangi bukan untuk dia aja". Zidan tersenyum uangnya kini sudah banyak kebutuhan orang tuanya semua sudah di penuhi dengan adik iparnya bos hamdan. Uang Zidan hanya Zidan gunakan untuk dirinya sendiri bahkan sekarang ia punya kontrakan sepuluh pintu. Uangnya ia belikan aset, Zidan tak pernah mengahamburkan uangnya ia keluar untuk sedekah yang lainnya ia simpan sebagaimana tabungan.

_____

bersambung

Terpopuler

Comments

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Zidan memang sudah siap melepas lajang, tinggal Kiran yang masih berpikir nunggu lulus kuliah😁😁

2023-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 # panti
2 Bab 2 #prank Aurel
3 Bab 3 #wisuda kia
4 Bab 4 #datang ketiga kalinya
5 Bab 5 # melamar lagi
6 nasehat
7 Bab 7 #bujang lapuk
8 Bab 8 #lamaran karyawan baru
9 Bab 9 #kedatangan orang tua tomi
10 Bab 10 #ulang tahun alif
11 Bab 11 #aurel sakit
12 Bab 12 #rumah sakit
13 Bab 13 #tak ingin tertangkap security
14 Bab 14 #kecemburuan tomi
15 Bab 15 #Pernikahan Tomi
16 Bab 16 #di tolak
17 Bab 17 #menjaga hati
18 Bab 18 #hadiah untuk papa Bonar
19 Bab 19 #problem
20 Bab 20 #Tedy
21 Bab 21 #khitbah zidan
22 Bab 22 #kehancuran hati zidan
23 Bab 23 #Pasrah
24 Bab 24 #kiran sakit
25 Bab 25 #kiran ke kantor
26 Bab 26 # mencoba menerima orang lain
27 Bab 27 #Taaruf
28 Bab 28 #kecurigaan sahabat
29 Bab 29 #mulai menyelidiki
30 Bab 30 #terungkap
31 Bab 31 #hamdan ke kantor
32 Bab 32 #desak hamdan
33 Bab 33 #zidan pingsan
34 Bab 34 #zidan siuman
35 Bab 35 #mundur hancur
36 Bab 36 #menyamar
37 Bab 37 #misi
38 Bab 38 #mas Kawin patungan
39 Bab 39 #Melepas Lajang
40 Bab 40 #Tunda
41 Ban 41 #I love you
42 Bab 42 #bulan ikut tersipu malu
43 Bab 43 #bertemu klien
44 Bab 44 #makan siang
45 Bab 45 #kejutan
46 Bab 46 #resepsi
47 Bab 47 #kegelisahan
48 Bab 48 #tanda pengenal
49 Bab 49 #orang tua Kiran
50 Bab 50 #mama Reyana
51 Bab 51 #kebahagiaan Reyana
52 Bab 52 #papa kandung
53 Bab 53 #reyana pulang
54 Bab 54 #akad kembali
55 Bab 55 #rencana pernikahan ana
56 Bab 56 #akad
57 Bab 57 #tanggung jawab perusahaan
58 Bab 58 #penyerangan
59 Bab 59 #meeting
60 Bab 60 #musuh
61 Bab 61 #siapa preman itu
62 Bab 62 #
63 Bab 63 #malaysia
64 Bab 64 #bahagia keluarga mama
65 Bab 65 #nasehat zidan
66 Bab 66 #berharap hanya kepada Allah
67 Bab 67 #rendi dan ana datang
68 Bab 68 #gelisah
69 Bab 69 #Rumah Aisyah
70 Bab 70 #
71 Bab 71 #semangat erga
72 Bab 72 #potek
73 Bab 73 #mengejar cintanya
74 Bab 74 #mengkhitbah Aisyah
75 Bab 75 #rumah baru
76 Bab 76 #hancurnya hati Erga
77 Bab 77 #kejutan
78 Bab 78 #pulang
79 ana pucat
80 lapas
81 pernikahan
82 Tamat
83 Promo novel baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 # panti
2
Bab 2 #prank Aurel
3
Bab 3 #wisuda kia
4
Bab 4 #datang ketiga kalinya
5
Bab 5 # melamar lagi
6
nasehat
7
Bab 7 #bujang lapuk
8
Bab 8 #lamaran karyawan baru
9
Bab 9 #kedatangan orang tua tomi
10
Bab 10 #ulang tahun alif
11
Bab 11 #aurel sakit
12
Bab 12 #rumah sakit
13
Bab 13 #tak ingin tertangkap security
14
Bab 14 #kecemburuan tomi
15
Bab 15 #Pernikahan Tomi
16
Bab 16 #di tolak
17
Bab 17 #menjaga hati
18
Bab 18 #hadiah untuk papa Bonar
19
Bab 19 #problem
20
Bab 20 #Tedy
21
Bab 21 #khitbah zidan
22
Bab 22 #kehancuran hati zidan
23
Bab 23 #Pasrah
24
Bab 24 #kiran sakit
25
Bab 25 #kiran ke kantor
26
Bab 26 # mencoba menerima orang lain
27
Bab 27 #Taaruf
28
Bab 28 #kecurigaan sahabat
29
Bab 29 #mulai menyelidiki
30
Bab 30 #terungkap
31
Bab 31 #hamdan ke kantor
32
Bab 32 #desak hamdan
33
Bab 33 #zidan pingsan
34
Bab 34 #zidan siuman
35
Bab 35 #mundur hancur
36
Bab 36 #menyamar
37
Bab 37 #misi
38
Bab 38 #mas Kawin patungan
39
Bab 39 #Melepas Lajang
40
Bab 40 #Tunda
41
Ban 41 #I love you
42
Bab 42 #bulan ikut tersipu malu
43
Bab 43 #bertemu klien
44
Bab 44 #makan siang
45
Bab 45 #kejutan
46
Bab 46 #resepsi
47
Bab 47 #kegelisahan
48
Bab 48 #tanda pengenal
49
Bab 49 #orang tua Kiran
50
Bab 50 #mama Reyana
51
Bab 51 #kebahagiaan Reyana
52
Bab 52 #papa kandung
53
Bab 53 #reyana pulang
54
Bab 54 #akad kembali
55
Bab 55 #rencana pernikahan ana
56
Bab 56 #akad
57
Bab 57 #tanggung jawab perusahaan
58
Bab 58 #penyerangan
59
Bab 59 #meeting
60
Bab 60 #musuh
61
Bab 61 #siapa preman itu
62
Bab 62 #
63
Bab 63 #malaysia
64
Bab 64 #bahagia keluarga mama
65
Bab 65 #nasehat zidan
66
Bab 66 #berharap hanya kepada Allah
67
Bab 67 #rendi dan ana datang
68
Bab 68 #gelisah
69
Bab 69 #Rumah Aisyah
70
Bab 70 #
71
Bab 71 #semangat erga
72
Bab 72 #potek
73
Bab 73 #mengejar cintanya
74
Bab 74 #mengkhitbah Aisyah
75
Bab 75 #rumah baru
76
Bab 76 #hancurnya hati Erga
77
Bab 77 #kejutan
78
Bab 78 #pulang
79
ana pucat
80
lapas
81
pernikahan
82
Tamat
83
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!