aku menceritakan semua yang terjadi tentang aku dan juga kak Bryan Reni menatapku dengan tatapan yang sangat sendu..
"udah gih sedih-sedihnya mending kita tanya kenapa tu badan Reni bisa mlendung kek gitu" hahhahaha ledek Luna
"benar kata Luna kita nggak usah bahas kak Bryan" Renata memainkan alisnya
"lama kita nggak ke mall bareng gimana kalau besok siang besok kan hari Minggu mau dong mau kan nggak nolak dong" usul luna
aku tahu mereka berdua sedang berusaha menghiburku supaya tidak memikirkan kak Bryan, sebenarnya apa yang terjadi sama kamu kenapa kamu tak pernah menghubungiku lagi apakah kamu di sana sudah mempunyai kekasih..
"sekarang sehari hari kamu ngapain aja ren?" kepoku
"makan minum tidur terus itu itu sama Rino"
"itu itu?" Luna menautkan alisnya
"anak di bawah umur dilarang tau" cekikian Reni
"iya deh tau !! kamu udah tua" hahahhaha ledek Renata
"lha, apa kabar kalian berdua kok belum ada cicin melingkar di jari manis kalian?" menatap bergantian kerenata dan ke Luna
"kita terkena buaya darat" hahahhaha kompak Renata dan Luna
"busyet dah" hahahahha
aku dan juga temanku mengobrol tak terasa matahari sudah berganti di ufuk barat ketiga sahabatku pulang..
jam terus berputar malampun tiba aku menatap bintang dilangit yang bergelapan jadi teringat kembali saat pertama kali kak Bryan mengatakan perasaannya kepadaku..
tak terasa air mataku menetes entahlah tapi rasa rindu ini sangat menyakitkan harus sampai kapan aku menunggu orang yang tak tau kabarnya..
"kak Bryan !!! " lantangku memecahkan heningnya malam
dreet dreet dreet !!
ponselku berbunyi segera ku mengangkatnya..
Devano [ malam ]
Tyara [ iya ]
Devano [ kenapa? kok lemas gitu ]
Tyara [ nahan rindu itu berat ]
Devano [ apa !! kamu rindu sama siapa ]
Tyara [ kak Bryan ]
Devano [ pacar kamu ]
Tyara [ bisa iya bisa enggak ]
aku mencoba tetap tenang, jangan sampai devano mendengar aku menangis
Devano [ kok bisa gitu? apa kalian ldr'an? ]
Tyara [ iya ]
Devano [ udah berapa tahun ]
Tyara [ hampir tiga tahun ]
Devano [ Hhhhaaaah !! serius Ra,? ]
Tyara [ iya, kamu tau tidak selama dua pergi gak pernah menghubungiku sedikitpun, aku gak tau apa yang terjadi denganya ]
Devano [ yaudah sabar, kalo cinta di perjuangan !! gak usah mewek segala besok pagi kita joging aku jemput kamu ]
Tyara [ Mager ]
Devano [ aaiits, nak gadis gak boleh mager ]
Tyara [ tau aah gelap]
aku mematikan telfonku menutup pintu teras menguncinya merebahkan tubuhku di kasar kasur aku berharap kak Bryan hadir didalam mimpiku..
POV Bryan
setelah semua beres aku segera berbenah udah gak sabar sampai rumah kangen sekali dengan tyara aku sangat merindukan gadis itu..
selama ini aku memang tidak pernah menghubungi dia Aku sengaja lost kontak supaya aku lebih fokus mengejar pelajaran dan juga skripsiku supaya aku tidak lama berada di sini..
mungkin Tyara sudah mempunyai kekasih atau bahkan dia masih setia denganku namun apa yang terjadi aku tetap akan menemuinya meskipun dia sudah tidak lagi mencintaiku..
saat berada di London banyak perempuan yang mendekatiku bahkan terang-terangan mengatakan perasaannya kepadaku entahlah perasaanku masih mentok kepada gadis mungil, cantik dan suka mengodaku siapa lagi kalau bukan Tyara..
Sekarang saatnya aku menuju ke bandara dan pada waktu masih di sini aku melamar kerja melalui online bersyukurnya diriku aku diterima di universitas terbaik di Jakarta ini semua ini adalah cita-citaku menjadi dosen..
waktu cepat berjalan aku sudah berada di Indonesia menghirup udara segar di pagi hari masih sama seperti tiga tahun yang lalu aku jadi ingat kembali saat Tyara menemui sini..
segeraku menaiki taxi online menuju kerumah udah gak sabar melihat kedua orang tuaku dan juga bibik pasti mereka sangat senang..
"sudah sampai mas" ucap pak sopir
"baik pak, bisakah membantuku untuk menurunkan barang barangku?"
"tentu"
aku segera keluar dari mobil mengecek bel di samping pintu gerbang rumahku tak berselang lama tak security membutakan pintu gerbang..
"Den bryan" terkejutnya
"iya pak, apa kabar pak?"
"Alhamdulillah baik den, silahkan masuk den masih tuan sama nyonya besar sangat senang, biar aku saja yang membawa barang Aden"
"trimakasih pak" ucapku ramah
melangkahkan kakiku ke arah rumah karena ini hari minggu pasti ada orang tuaku berada di rumah..
Ting tong Ting tong !!
Gleek !!
krieet !!
"bibik" ucapku sambil mengukir senyum
"den bry-bryan !! " memeluku
"bibik aku sangat merindukan bibik"
"aku juga den" melepaskan pelukan
"masuk den, tuan sama nyonya sedang sarapan"
"baik bik"
bibik memandangku terlihat dari sorot matanya ia sangat bahagia melihatku pulanh kerumah..
"surprise" lantangku
mama dan juga papa meletakkan sendoknya mereka menoleh ke arahku aku tersenyum ke arah mereka..
"astaga Bryan !! ini kamu nak?" mamah mengahmpiriku
"Bryan kamu !! " bingung papah
"iya maaf pak ini aku Brian maafkan Brian nggak memberitahukan kepada mama dan juga papa"
"aaaa anak mamah" memelukku papah juga ikut memelukku
"jadi kamu udah lulus nak?"
"udah dong mah lulus dengan nilai yang terbaik dan aku sekarang sudah kelar menjadi S2 mulai besok Senin aku sudah bisa mengajar di universitas terbaik di kota ini mah pah"
"kita sangat bangga kepadamu nak" papah menepuk pundakku
"mamah juga nak !! "
"yasudah sarapan dulu, tapi maaf nak hari ini mama sama papa mau berkunjung ke rumah opa kamu katanya dia sedang sakit mau ikut?"
"nggak ah mah Brian capek titip salam saja kepada Opa semoga dia cepat sembuh"
"iya nak, nanti mamah sampaikan"
masakan bebek yang sangat aku rindukan pagi ini sudah terbalaskan aku sarapan dengan sangat lahap mama sama papa menggeleng melihatku menghabiskan semua masakan bibi..
"pelan pelan nak"
"nggak bisa mah masakan bibi memang terlezat"
"anak Mama kok makin tua makin tampan aja lihat tuh wajah kamu sekarang glowing, Mama suka gaya rambut kamu yang sekarang terlihat sangat dewasa dan juga kamu tampan sekali sih nak Mama jadi heran dulu mama itu ngidam apa ya bisa mempunyai anak tampan kamu"
"lha, mamah lupa kan bibirnya dari papah" dengan wajah datarnya
uhuk uhuk uhuk !!
"air mah air" tersedak akibat omongan mamah dan juga papahnya
"hati-hati nak ya sudah kamu lanjutkan dulu sarapannya Mama sama papa pergi sekarang nanti keburu jalanannya macet"
"oke mah hati hati, jangan lupa bawain oleh-oleh dari Semarang ya mah"
"iya iya"..
mamah mengejutkan Niko papah menepuk bundaku mereka pergi meninggalkanku yang masih duduk di meja ruang makan..
"aku harus menemui Tyara" lirihku
"tunggu den mau kemana? baru saja sampai rumah" kepo bibik
"mau mandi bik,.ikut?"
"gak ih, kirain mau kemana? bibik kan masih kangen ingin mendengarkan cerita Aden waktu di sana" sambil membereskan makan di meja
"iya nanti aku ceritain"
aku langsung menuju ke lantai atas sudah rindu sekali dengan suasana kamarku..
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
bunda Akram/Aqilah
aduh udah tdk sabar nunggu briyan ketemu tyara...thor up nya yg banyak..karyamu udah jdi candu bagiku...🤣🤣🤣🤣🤗
2023-01-11
2
sweet
makin penasaran gimana reaksinya tyara ketemu sama bryan..
2023-01-10
0