bab 5

bibik cekikian Mendengar Bryan yang ngomong sambil bibir monyong monyong kek anak TK yang sedang ngambek..

"gak lucu bik" tetap fokus menyetir

"bentar aja den, bibik mohon"

"gak mau !!"

"yaudah, bibik sendiri saja nanti Aden bisa pulang dulu"

Bryan terdiam sedang memikirkan sesuatu kalo dia kesana pasti akan melihat kedekatan tyara dan devano, kalo gak kesana penasaran juga sejauh apa hubungan mereka..

"yaudah aku antar, janji bibik gak lama di sana?"

"ia, kalo gak khilaf" hahhahaha

"bibik !! " kesal Bryan

"iya iya"

mobil Bryan melaju dengan kecepatan sedang memang terlihat ramai lancar kendaraan Bryan berhenti di parkiran taman kota bibik sudah tidak sabar menemui sang idola..

tyara sangat jenuh menunggu Devano didalam tenda hanya orang asing didalam tenda tidak ada satu orangpun yang dia kenali..

tyara keluar tenda ia melihat betapa tampanya devano saat sedang berbicara didepan publik tanpa Tyara sadari ia mengulum senyum saat memandangi Devano..

devano tanpa sengaja melihat tyara tengah menatapnya, ia tersenyum kearah tyara sontak saja tyara memberikan isyarat dia mau keliling taman, namun deavano menggelengkan kepalanya..

"ih, apaan sih dia, bodo ah aku mau tetap jalan boring terusan di sini" gerutu tyara

ia segera menjauhi kerumunan,melangkahkan kakinya dengan santuy diapun selfi Selfi ria ketika dijalanan yang sepi..

tyara memainkan ponselnya sambil berjalan ia tidak fokus kalo didepan ada orang yang memainkan ponselnya juga..

braaakk !!

"adoh kepalaku" ucap tyara

"aaauw" lirih seseorang yang bertabrakan dengan tyara

"lain kali hati hati dong !! " kesal tyara menatap pria tersebut

"kamu !! " terkejut melihat tyara

"Kenzo.!! " membulatkan matanya

"kamu gak papa?"

"gak papa apanya, lihat nih kepalaku" sedikit berteriak

"hanya memar, gak ada yang serius" senyum yang sulit di artikan

"apa katamu memar doang !! " nafasnya kembang kempis

"kenyataan begitu"

dari dalam mobil Bryan menoleh kearah pintu sebelah kirinya ia mengucek kedua matanya ia melihat tyara yang jauh berbeda jauh lebih cantik dan tinggal badannya pun sedikit terisi..

"sama siapa dia? kalo devano sedang di panggung lalu siapa pria itu" gerutu bryan

Bryan mendekati kaca mobil ingin melihat tyara lebih dekat, Bryan tersenyum saat melihat wajah cantik tyara sedang nyerocos didepan pria itu..

"cantik sekali kamu Ra, ingin rasanya aku nyamperin kamu sekarang juga, tunggu pria itu pergi dulu biar tidak ada pengganggu" gumam Bryan

Bryan masih mengintai melihat gerak gerik pujaan hatinya senyam senyum sendiri melihat tingkah tyara, pria tadi meninggal tyara ini kesempatan bryan untuk menemui Tyara..

"ini saatnya" Bryan memakai masker membuka pintu mobil

saat mau menghampiri tyara ada seseorang yang mendekati tyara entah apa yang mereka bicara Bryan hanya melihat sari kejauhan..

"mbak, di tunggu mas devano di tenda"

"bentar mau muter muter dulu"

"gak boleh mbak, nanti aku paksa loh mbak !!"

"iya iya" kesal tyara ia menghentakkan kakinya

"ikuti kami"

"ya" cetus tyara

tyara berjalan dibelakang para bodyguard devano ada juga yang di belakang tyara udah kaya artis aja si tyara takut di colek pria lain kali ya..

Bryan diam diam membuntuti tyara ia bersembunyi saat para bodyguard menoleh kearah Bryan, atau Bryan pura pura berjalan selayaknya para pengunjung lainya

tyara masuk kedalam tenda di jaga ketat oleh para bodyguard disana Bryan tidak bisa masuk kedalam ia kesal sekali..

"aaah, siaal" bryan berjalan kembali kearah parkiran mobil dengan perasaan yang dongkol

"den abis dari mana?" ucap bibik udah berada di samping mobil Bryan

"abis ketoilet bik, udah bik lihat artis paporitnya?"

"udah dong, artis udah selesai jadi bibik pulang deh"

"pulang kan sekarang?"

"iya den, makasih ya den udah mau anterin dan nungguin bibik"

"Hhmm"

Bryan masuk kedalam mobil di susul oleh bibik duduk di belakang, bibik senyum-senyum puas sekali melihat penampilan Devano tadi meskipun hanya sebentar..

"bibik gak ketempelan dedemit?"

"gak den, tapi ketempelan devano"

"hih, lebay" kesal Bryan

"dia sangat tampan den" membayangkan wajah tampan devano

"helleh, lebih cakepan aku bik"

"hehehe, jelas lah den !! Aden mah gak ada duanya"

"Hhmmm"

Bryan merasa terancam sainganya berat berat yang menyukai Tyara buka orang sembarang Bryan harus cepat bertindak kalo tidak tyara bisa di embat orang lain..

devano masih berbincang bincang dengan owner perusahaan pembuat pakian ternama dia akan memakai jasa devano, sesekali ia melirik tyara yang mengamati mereka berbicara..

"kamu siapa?" ucap owner

"saya tyara teman devano" ramah Tyara

"cantik sekali kamu, tertarik untuk mencoba menjadi modelku?"

"maaf aku gak ada bakat" senyum manis

"Duh, kamu cantik loh !! nanti biar kita ajarin'

"maaf, tapi aku gak tertarik masuk kedalam dunia permodelan atau perartisan" melirik kearah Devano

"maaf kita bisa bicara lain hari, seprtinya teman saya mulai tak nyaman" sopan devano

"baiklah, saya permisi dulu"

"baik, Sampai jumpa besok pak"

devano duduk disamping tyara, menoleh kearahnya..

"ngambek ceritanya" mencolek pipi tyara

"tau ih" membuang muka

"ayok ke mall beli tas"

"serius Van?" girang tyara

"iya"

"asyik, bentar ya aku telpon Renata dulu gak usah nyamperin aku, karena mereka juga rencananya mau ke mall"

"Terserah apa mau mu, aku siap siap dulu bilang sama manajernya aku pulang duluan"

"Oke"

tyara segera menelfon renata ternyata mereka habis dari rumah tyara sedang menuju mall, tyara segera mematikan teleponnya ia berjalan mendekati devano..

"udah?" menatap wajah cantik tyara

"apanya?" menautkan alisnya

"kasih tau Renata"

"udah dong"

"kita berangkat"

"gak nolak" cengir tyara

mereka berdua masuk kedalam mobil tyara bertukar pesan dengan renata, sesampainya di mall tyara langsung menyeret tangan devano masuk kedalam mall menuju tas tas branded dan limited edition..

kebetulan Bryan juga berada disana bersama bibik sedang memilih tas untuk kerja besok karena tasnya udah jelek semua katanya..

memang kalo jodoh kemana mana ketemu tanpa disengaja, Bryan sedang memilih tas sedangkan bibik memilih untuk makan terlebih dahulu..

"mau milih yang mana terserah kamu, aku mau milih celana di depan sana, kalo udah tinggal telfon aku ya" ucap devano

"kalau sama sepatu?"

"terserah, aku udah bayaran tadi"

"aaaaa, makasih"

samar samar Bryan mendengar suara indah tyara ia menoleh kesekitar hanya ada Tante Tante dan juga mamah muda ia kembali lagi berjalan suara tyara makin terdengar jelas waktu menoleh kekanan benar saja ada tyara bersama devano, begegas Bryan bersembunyi..

"oke, aku milih dulu yes !! "

"iya, nanti Tinggal telfon aku"

"syiap"

tyara berjalan menuju tas tas Bryan berjalan mendekati tyara namun saat mau menyapa dari pintu masuk mendengar suara Luna Renata dan juga Reni..

Bryan mematung dibelakang tyara ketiga teman tyara tidak menyadari bahwa orang yang di belakang tyara adalah Bryan..

*******

Terpopuler

Comments

Ria Astrid Hardiana

Ria Astrid Hardiana

jngan terlalu la ya thor kisah cinta mereka

2023-01-13

1

Ria Astrid Hardiana

Ria Astrid Hardiana

ayo donk update lagi kisah nya bryan nd tyara

2023-01-13

1

bunda Akram/Aqilah

bunda Akram/Aqilah

ketemuannya kok di tunda2...tiara lama tdk ktemu briyan aku yg dak dik duk serr....🤭🤣🤣🤣🤣

2023-01-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!