aku dibantu Kenzo berjalan sepertinya kakiku kleseo untung bejalan rasanya nyeri sekali apalagi di tambah luka yang berada di lutut kalo pantas nangis aku mau nangis rasanya..
kedua sahabatku mereka sangat senang sekali melihatku dibantu oleh kenzo, ia sesekali tersenyum kearahku namun gak aku gubris..
mobil Kenzo berjalan dengan kecepatan sedang didalam mobil Renata dan juga Luna nampak asyik mengobrol sesekali aku melirik mereka..
"aku gak perlu kepuskesmas" datarku
"kenapa?" Kenzo memandangku
"mau ke tukang urut aja"
"itu lukamu?"
"gak seberapa kok"
"baiklah"
dia Kembali fokus menyetir aku memandang dia dari samping, wajahnya memang tampan entahlah kenapa aku harus bertemu dengan orang orang tampan membuatku susah saja untung pondasi cintaku untuk kak Bryan kokoh kalau enggak bisa bisa aku pondasiku mleyot..
"ini kita ke jalan apa?"
"keperumahan jati indah"
"Hhhhaaa !! itu rumah kamu tyara" lantang Luna
"emang aku mo pulang" ketusku
"aku anterin kamu pulang" ucapnya
"ya"
sebenarnya perutku sudah sangat keroncongan menahan lapar sampai rumah seperti aku masih bisa tapi bunyinya itu loh bikin aku malu..
kruwuk kruwuk kruwuk !!
"bunyi lagi, malu maluin saja padahal tadi udah aku kasih bakso" batinku
"Ra kamu lapar?" ucap renata
"gak kok re"
"lha itu udah dua kali cacing di perutmu minta jatah"
"sebentar lagi Samapi rumah"
tiba tiba mobil yang dikendarai kami berhenti berhenti di depan kedai num num aku menoleh kebelakang Luna dan Renata menganggukkan kepalanya..
"dasar mereka" batinku
tanganku mengepal ingin sekali melayangkan pukulan ini kewajah mereka..
"turun, kita makan dulu" ucap Kenzo sembari membuka pintu mobil
"awas ya kalian !! " acamku untuk kedua sahabatku
"udah jalani aja Napa sii" ledek Luna
"hm ribet amat" ucap Renata
dari arah samping Kenzo membuka pintu untukku, dia membantuku keluar dari mobil rasanya nano nano sulit dijelaskan..
"masih sakit?"
"masih lah, orang belum diurut" ketusku
"hati hati jalannya"
"iya aku tau !! "
"maafkan temanku ya Ken, sebenarnya dia baik kok" Luna tersenyum kearahku dan juga Kenzo
"apa apaan sii Luna itu" batinku
aku duduk di depan Renata dan Luna Kenzo memesan makan untuk kami dia memang sangat hangat sikapnya..
"maaf aku tinggal ketoko yang di depan sana sebentar" ucap Kenzo menatapku
"kesana aja gak usah pamitan sama aku" sinisku
dia tidak menjawab ucapanku berlari menyebrangi jalan raya..
"jangan galak galak !! pamali" ucap Renata sambil meminum kopi
"biar ih, malas banget harus bersikap manis"
"ntar kamu naksir loh Ra" goda Luna
"no no no !! itu tidak mungkin terjadi oke !! "
"semoga saja kamu dan kenzo segera mempunyai perasaan cinta !! amin" cengir renata
"apaan sii, mau aku tonjok hah !! "
"ampun dah singa betina yang galak" hahahha
"apa !! " lantangku
aku merentangkan tanganku mau aku Renata namun saat aku mau menemukan di belakangku ada Kenzo tak sengaja aku memukulnya..
"duuh" lirih Kenzo
segera aku menoleh dia sedang meringis kesakitan akibat ulahku, merasa tak enak hati kepadanya..
"Ken kamu gak papa?"
"gak papa kok"
"maaf ya aku gak sengaja"
"iya gak papa, ini aku belikan kamu betadin kapas dan juga hansaplas, aku bantu?"
"gak perlu kak, aku bisa sendiri"
"oke"
"trimakasih" senyum kecut kearahnya
"sama sama"
Luna dan juga Renata membantuku membersihkan lukaku terlebih dahulu sehabis itu memberiku betadin baru mereka membalut lukaku menggunakan hansaplast..
"buruan di makan, nanti keburu dingin" ucap Kenzo
"iya" kompak kita bertiga
segera aku habiskan makanan yang sudah dipesan oleh kenzo,.setelah selesai makan kamipun masuk kedalam mobil mengantarkan aku pulang..
"trimakasih Ken" ucapku setelah mobil Kenzo berhenti didepan gerbang rumahku
"iya"
"gak tawarin Kenzo mampir Ra?" sindir Luna
"gak perlu kan Ken?" menatap wajah tampan Kenzo
"iya"
"tuh kan kalian dengar sendiri"
"huuuuuuu" kesal meraka berdua
aku berserta kedua sahabatku keluar dari mobil, bergegas masuk kedalam rumah diikuti oleh Luna dan Renata..
"capeknya" aku merebahkan tubuhku di sofa depan televisi di ikuti Renata dan Luna
"Ra, tugasnya kerjakan nanti ya? aku mau tidur dulu"
"terserah apa mau kalian"
"kekamar kamu ajah yuk Ra?"
"cckk, iya ayok"
rumah nampak sepi sepertinya gak kalisa dan juga Daniel gak ada dirumah, hanya ada bibi dan beberapa asisten rumah tangga lainnya..
baru saja aku mau memejamkan mataku ada yang mengetuk pintu kamarku ingin sekali aku mengabaikannya tapi aku rasa itu tidak sopan..
gleek !!
"ada apa bik? mau bokci" cemberutku
"maaf non ada teman non di bawah?"
"temanku?"
"iya, itulah non dulu sempat bercerita yang katanya hamil itu"
"Reni" teriaku
"nah, betul non"
"dia dimana bik?" antusiasku
"diruang tamu"
"suruh dia tunggu sebentar"
"baik non"
"woy, bangun ada Reni" teriakku
ku goyangkan tubuh kedua sahabatku yang masih tertidur, dasar anak gadis baru saja mencium bantal udah nyenyak..
"Lunaaa, Renataaaa bangun !! ada Reni di bawah" lantangku dikuping keduanya
"berisik woy !! "
"diam ih"
"astaga !! ada Reni di bawah !! "
"apa !! " Mereka berdua langsung duduk mengucek kedua matanya
aku berlari menghampiri Reni rasa rindu ini tidak bisa terobati tiga tahun lamanya aku tidak bertemu, penasaran dengan dia yang sekarang..
saat aku berada diruang tamu terlihat seorang perempuan berbadan cukup gemuk sedang mengendong anak kecil..
"Reni" seruku
rasa tak percaya jika perempuan yang berada dihadapanku adalah Reni sahabatku, dia menoleh kearahku wajahnya pun beda dia nampak gembul pipinya..
"Tyara" dia berlari memelukku
"Reni !! " aku membalas pelukanya
dari arah belakang suara Renata dan Luna sedang saling bersaut sautan entah apa yanga membuat mereka adu mulut..
mereka bengong saat pertama kali melihat Reni..
"kenapa bengong aku Reni" menghapus air matanya
"re-reni kamu beneran Reni" Renata masih tak percaya
"iya Renata Bambang, dan itu yang duduk disana anaku" sedang bermain dengan babysisternya
"astaga !! Reni kamu sekarnag kek gentong minyak" ledek Luna
"lunaaaa !! " kompak mereka bertiga
"kenyataan tau" hahahha
"kamu bilang apa !! " berjalan menghampiri Luna
Luna berlari memutari sofa ruang tamu Reni mengejarnya, aku dibuat kaku perutnya dengan tingkah kocak mereka Reni yang sekarang berteduh gendut berlaripun sangat susah..
"hahahah, lihatlah kamu ren persis kek gentong minyak berjalan ?" ledek Renata
"hahahaha, udah lun kasian Reni nanti dia langsing gimana" ucapku
Reni menyerah ia duduk disofa mengusap wajah yang teraliri keringat Luna pun duduk dilantai..
"air aku butuh air" memelas Luna
"bibik ambilkan minum putih sama buatkan lima jus strawberry" lantangku
"ia non" jawab bibik dari belakang sana
semua sudah duduk disofa aku menatap gemas wajah anak Reni dia sungguh cantik mirip seperti mamahnya duku waktu masih gadis..
"tyara, gimana hubungan kamu dengan Bryan?" ucapnya yang membuatku sedih
"kak Bryan dia" sedihku
"loh, kok muram gitu mukanya? ada apa sebenarnya?"
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
bunda Akram/Aqilah
briyan cpat pulang aku merindukanmu...🤭🤣
author jgn bikin briyan berpalin ke hati yg lain,sperti aku yg tdk akan berpaling dri karya2mu...💖💖💖
2023-01-10
2
sweet
suka ceritanya
2023-01-09
2