chapter 5

"Apa alasan kamu resign?

Bukan kah saya sudah memeberikan gaji yang cukup tinggi kepadamu?"

Tanya Alek meminta pejelasan.

Natasha pun segera menjawab alasan yang sebenarnya.

"Sepertinya saya tidak bisa mengikuti cara kerja Anda yang begitu perfect, yang tidak bisa mentolerir satu kesalahan walau sekecil apa pun. Makanya saya memilih mengundurkan diri. Saya harap Anda bisa segera menemukan pengganti saya, sesuai dengan cara kerja Anda."

Alex sangat terkejut, ketika mendengar keputusan sekertarisnya itu yang sangat tiba-tiba. Karena saat ini banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan...

" Kamu tidak bisa mengambil keputusan sepihak Natasha. Apa kamu tidak tahu, jika perusahaan sedang banyak pekerjaan? Saya harap kamu bisa bersikap profesional, jangan kekanakan."

Natasha pun semakin kesal saat mendengar perkataan pria barusan,"

"Maaf,Pak.saya sudah berusaha bersikap profesional, tapi sepertinya setandar Anda terlalu tinggi. Mebuat saya kesulitan untuk mengimbanginya. Saya harap Anda mengerti dan menerima keputusan saya untuk mengundurkan diri, kalau begitu saya permisi, "

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Natasha langsung pergi begitu saja meninggal Alex, yang saat ini tidak sudah mengepalkan kedua tangannya.

"Dasar tidak becus! Diapikir aku tidak bisa mencari sekertaris yang lebih berkompeten darinya. Hmm kita lihat saja nanti. Aku pasti bisa menemukan sekertaris yang sesuai dengan standarku," Alex berkata dengan sombongnya ketika menatap Natasha dari ruangannya.

[9/1 08.54] Nur Aisyah: Alex pun langsung memerintah Riko asisten pribadi, untuk segera datang ke ruangannya.

"Ya, Bos. Ada apa Anda memanggil saya?" Tanya Riko yang saat ini sudah berada di ruangan pria tersebut.

"Sekarang kamu sebarkan pengumuman lowongan pekerjaan sebagai sekertaris, dimedia setakat, serta elektronik," Perintah Alex.

Riko sangat terkejut, ketika mendengar perintah dei CEO- nya tersebut.

"Memang Anda mau menambah sekertaris lagi, Bos?" Tanya Riko penasaran.

"Tidak barusan Natasha sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya. Secepatnya kamu harus mencari pengganti wanita itu," Lintah Alex sambil merapikan jas yang ia kenakan.

Riko pun seketika menggerakkan keningnya. Karena setahu pria itu, hanya Natasha yang betah menjadi sekertaris Alex selama ini.

"Natasha mengundurkan diri, Bos?" Tanya Riko yang seakan tidak percaya.

"Ya, seperti yang kamu dengar. Sebaiknya kamu segera laksanakan printah yang saya berikan."

Riko langsung menganggukkan kepala, lalu keluar dari ruangan Bosnya tersebut, ia segera memasang pengumuman lowongan pekerjaan dibeberapa Madi, sesuai yang di perintahkan Alex kepadanya. Riko berharap, secepatnya bisa menemukan sekretaris yang sesuai dengan kriteria bosnya tersebut.

[9/1 09.16] Nur Aisyah: ***

Tak terasa hari pun mulai beranjak petang mobil yang di kendarai Leon, kini tepat berhenti di depan rumah kediaman keluarga Nara.

Namun, dari tadi Nara hana diam saja. Seperti tidak berniat keluar dari dalam mobil. Karena satu ini ia bingung, jika kedua orang tuanya tahu kalau ia sudah di pecat lagi dari pekerjaannya. Karena kardus yang ia bawa.

" Nara, sudah sampai. Apa kamu mau aku temani masuk kedalam?"tanya Leon kepada wanita itu.

Nara pun langsung menggelengkan Kepala, menolak keinginan pria tersebut.

"Tidak usah, kak Leon, kakak pasti lelah habis seharian bekerja. Nara bisa jalan sendiri tidak usah di temani, kak," Tolak wanita itu.

Ketika ia hendak mengambil kardus yang berada di belakang tempat duduknya, sketika ide pun muncul di benakmu Nara.

"Kak Leon, aku bisa minta tolong tidak?" Tanya wanita itu dengan wajah penuh harap.

"Hmm, memangnya kamu mau minta tolong apa Nara?" Tanya Leon.

Nara pun segera menyampaikan maksudnya kepada pria tersebut.

"Begini kak. Kebetulan aku baru saja di pecat dari perusahaan tempat ku bekerja. Namun, aku tidak ingin kedua orang tuaku tahu, tentang masalah ini. Makanya aku ingin menitipkan barang-barang pribadi ku sama ka Leon. Agar mereka tidak curiga aku harap kakak mau menerimanya. Aku jangji, jika sudah mendapatkan pekerjaan, aku akn langsung mengambilnya kembali," Pintar Nara dengan nada mohon.

Seketika Leon pun tersenyum ketika mendengar permintaan Nara barusan. Karena bukan sesuatu yang aneh lagi baginya, saat mendengar wanita itu di pecat, dari tempat bekerja.

[9/1 09.34] Nur Aisyah: "Kak Leon kenapa tersenyum? Kalau memang kakak keberatan, ya sudah tidak-"

"Aku tidak keberatan Nara. Kamu boleh menitipkan barang pribadi itu padaku," Leon langsung memotong pembicaraan, membuat mata wanita itu seketika berbinar.

"Terimakasih, kak aku berjanji secepatnya akan mengambil barang-barang pribadi ku, jika aku di Terima bekerja. Aku juga berjangji akan mentraktir kakak, stelah mendapatkan gaji pertama ku nanti." Nara berkata dengan antusias. Karena saat ini merasa lega, Leon mau membantu dirinya.

"Sebenernya kau tidak perlu mentraktirku Nara, tapi jika kau memaksa, ya aku tidak akan menolak, hehehe. "

Nara pun langsung tersenyum, ketika mendengar perkataan Leon barusan.

"Oh ya, kak. Jasnya aku pinjam dulu ya, nanti aku kembalikan,".ucap wanita itu yang medapatkan anggukan dari Leon.

Nara pun tersenyum menatap ke arah Leon. Sambil berpamitan, ia lalu turun dari mobil pria itu.

[9/1 09.40] Nur Aisyah: Leon kini hanya bisa menatap Nara dari kejauhan.

"Hmm, Nara, walau sedikit ceroboh, tapi dia wanita yang sangat menyenangkan. Padahal saat ini ia baru saja kehilangan pekerjaannya, tapi wanita itu masih bisa tersenyum tanpa beban. Semoga saja nanti ada perusahaan,yang mau menerimanya bekerja."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Leon segera melakukan mobilnya dengan perasaan hangat. Hingga tanpa ia sadari, sebaris senyuman terakhir bibirnya.

[9/1 11.06] Nur Aisyah: Kini kicauan burung pun saling bersahut-sahutan. Menambah keindahan suasana pagi yang datang. Menggantikan malam yang telah berlalu..

Jam pun sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Alex baru saja tiba di kantornya bersama Riko. Pria itu sangat terkejut, ketika melihat barisan panjang pada pelamar di depan perusahaannya.

"Sudah aku duga, pasti banyak yang akan melamar untuk posisi sekertaris di perusahaan ku. Kerja bagus Riko. Ayo kita interview mereka sekrang juga," Perintah Alex yang sudah berjalan ke ruangannya, di ikuti Riko dari Belakang.

Namun di luar dugaannya. Selama melakukan interview tidak ada satupun pelamar yang sesuai dengan kriterianya.

"Bagaimana bos? Apakah pelamar yang ke-50 itu sesuai dengan kriteria Anda? " Tanya Riko dengan penuh harap.

Alex hanya bisa menggelengkan kepala, menjawab pertanyaan yang Riko berikan. Sementara Riko, ia langsung menghela napas. Karena ia sudah menduga, hal ini akan terjadi. Mengingat CEO- nya yang begitu perfect, dalam memilih setiap calon pegawai di perusahaan Power company.

"Bos, ini pelamar yang ke-51. Saya harap pelamar yang terakhir ini, sesuai dengan kriteria Anda," Ucap Riko lalu mempersilahkan seorang wanita berpakaian ketat, masuk ke dalam ruangan Alek.

"Hay, Pak How are you?" Tanya wanita itu sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat Alex seketika bergidik ngeri.

"Maaf, ada perlu apa Anda datang keruangan saya?" Tanya pria itu.

" Kenapa Anda menanyakan kalimat itu, pak?Bukankah Anda sedang membuka lowongan pekerjaan dengan posisi sekertaris di perusahaan ini? Tentu saya ingin mendapatkan lowongan tersebut agar bisa melayani Anda,"ucap wanita dengan menggoda.

[9/1 12.07] Nur Aisyah: Alex langsung melipat kedua tangannya, lalu memasang tampang dingin.

"Maaf, nona, saya rasa Anda tahu dimana letak pintu keluar. Karena saat ini saya sedang mencari sekertaris yang berkompeten. Bukan seorang pemain sirkus," Ucap Alex dengan sarkas, membuat wanita itu sedikit tersinggung.

"Apa maksud perkataan Anda, Pak? Kenapa Anda tega mengatakan saya seorang pemain sirkus?" Tanya wanita itu yang merasa tidak Terima.

Dengan santainya, Alex segera menjawab pertanyaan dari wanita itu.

"Saya tidak punya maksud apa-apa, tapi di lihat dari penampilan, serta make up Anda yang begitu mencolok, saya khawatir membuat klien saya ketakutan, lalu kabu. "

Wanita itu sangat marah, ketika mendengar Alex yang menghina.

"Perkataan Anda sangat keterlaluan, Pak saya juga tidak sudi bekerja di perusahaan ini. Semoga neraka menantiku kelak. Perimi!"

Melihat wanita itu yang keluar dalam keadaan marah, membuat Riko yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Ia pun segera masuk ke dalam ruangan bosnya tersebut.

"Bos.Apa Anda tidak tahu, jika itu adalah pelamar terakhir. Kenapa Anda juga menolaknya? " Tanya Riko.

"Saya tidak bisa menerima nya, karena dia bukan kriteria yang saya cari, " Jawab Alex dengan santainya.

"Pak Alex, seharusnya Anda ingin mencari sekertaris atau mencari calon istri, yang sesuai dengan kriteria Anda? "

Bersambung..

Episodes
1 chapter 1
2 chapter2
3 chapter 3
4 chapters 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapters 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chaoter23
24 chapter 24
25 chapter25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter29
30 chapter30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 Chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 63
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
chapter 1
2
chapter2
3
chapter 3
4
chapters 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapters 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chaoter23
24
chapter 24
25
chapter25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter29
30
chapter30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
Chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 63
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!