"Kak Leon," Ucap Nara seketika memegang, saat bertemu dengan seniornya dalam keadaan memalukan.
Dulu leon dan Nara pernah satu kantor. Namun Lagi-lagi. Karena kecerobohannya, ia harus rela di pecat dari kantor tersebut.
"Nara apa yang sedang kau lakukan? Tanya leon sekali lagi, yang menatap heran.
Mendengar pertanyaan pria itu.dengan cepat Nara berniat ingin berdiri. Namun tiba-tiba rok yang ia kenakan tersangkut di bangku taman. Hingga membuat wanita itu hilang keseimbangan dan seketika bokongnya langsung mencium aspal.
Duarr!
" Auuy!"Nara seketika merasakan sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.
Melihat hal itu, dengan cepat leon ingin membantu.
"Nara kau tidak apa-apa? Ayo, aku bantu bediri,"pria itu dengan cepat mengulurkan tangannya.
Sementara Nara, ia langsung menganggukkan Kepala sambil menahan rasa malu, di hadapan pria yang dulu semo yang dulu sempat ia kagumi.
" Terimakasih ,kak.jangan khawatir ,aku tidak apa-apa,"jawab wanita itu sambil sesekali meringis, menahan rasa sakit di bokongnya.
Leon pun hanya tersenyum, sambil menggelengkan kepada.
"Hmm, ternyata sikap kecerobohanmu masih belum hilang juga ya, Nara?" Tanya leon
Nara pun jadi sedikit salah tingkah. Karena ia merasa sikap ceroboh nya itu sudah mendarah daging, di dalam dirinya.
[9/1 07.08] Nur Aisyah: "Soal itu... Aku juga tidak_"
"Nara, rok kamu... "
Wanita itu pun mengerutkan keningnya meresa heran, saat mendengar perkataan leon barusan. Sementara leon, dengan cepat ia buka jas yang dikenakannya, lalu ia limitkan di pinggang wanita itu, sambil membuang muka.
"Maaf, aku hanya ingin membantumu, " Ucap leon yang merasa sedikit tidak enak.
Kini tubuh Nara dan leon begitu deket, membuat wanita itu seketika menegang, Nara juga sangat malu. Dia tidak tahu harus meletakan wajahnya dimana. Karena rok yang ia kenakan robek hingga ke pangkal paha, akibat terjatuh.
Wanita itupun langsung menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan, sambil menahan rasa malu.
"Sudahlah, jangan menutup wajah seperti itu, lagi pula tadi aku hanya melihat sekilas, ucap leon, yang kini menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sementara Nara, rasanya saat ini ia ingin sekali menenggelamkan dirinya ke dalam kali ciliwung. Karena ia sangat malu terhadap pria tersebut.
" Sebaiknya sekarang kau aku antar pulang,"ucap leon berusaha mencairkan suasana.
Nara pun mengangguk, sambil mengintip di balik sela-sela jarinya melihat kelakuan wanita itu, leon hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
[9/1 07.15] Nur Aisyah: "Ayo Nara. Kita ke mobil sekarang, ajak leon.
Nara segera mengambil kardus yang ia letakan di bangku Taman tersebut. Wanita itu pun segera mengikuti leon dari belakang, sambil menundukkan kepala.
Leon yang saat ini sudah berjalan terlebih dahulu, langsung menghentikan langkahnya, membuat Nara tampa sengaja menabrak punggung, pria itu dari belakang.
Bruk...!
" Aduh...!"ucap Nara sambil mengelus keningnya.
"Lain kali kalau berjalan itu jangan menunduk.jika seperti itu kamu akan menabrak setiap orang berada di depanmu."
Mendengar perkataan leon, Nara langsung mengangkat kepalanya sambil berusaha tersenyum, ke arah pria tersebut.
Kini mereka berdua sudah berjalan beriringan menuju kedalam mobil, dengan perasaan canggung.
[9/1 07.34] Nur Aisyah: ***
Sementara di perusahaan Power Company, Alex sangat marah. Karena Lagi-lagi sekretarisnya natasha membuat kesalahan.
"Sebenernya kamu itu bisa bekerja atau tidak? Kenapa file dokumen pembangunan hotel kita yang ada di bali kamu gabungkan dengan penerbangan saya ke Singapura?" Tanya Alex yang meminta penjelasan kepada wanita itu.
Natasha pun berusaha menenangkan dirinya. Agar bisa menjawab pertanyaan dari CEO perfect-nya tersebut.
"Begini pak. Kebetulan tadi saya mendapatkan telpon dari sekertaris pak Robert, investor yang akan menanamkan saham di pembangunan hotel kita yang ada di Bali. Pak Robert berpesan, ingin bertemu dengan Anda minggu depan di Singapura. Kebetulan dia ada urusan disana. Makanya file tersebut saya gabungkan. Karena sya pikir minggu depan Anda juga ingin mengadakan rapat dengan pak Liam disana, " Jelas Natasha panjang lebar, berharap Alex bisa mengerti.
Namun, bukan Alex namanya jika tidak mendapatkan julukan CEO perfect dari para pegawainya. Karena laporan yang ia Terima harus detail, sesuai dengan urutan, serta bagiannya masing-masing.
"Apa kamu tidak tahu urusan saya dengan pak Robert dan pak Liam itu berbeda?" Tanya Alek yang tidak puas dengan jawaban, yang diberikan oleh Natasha barusan.
Wanita itu hanya bisa menghela nafas. Karena ia sangat yakin pasti Alex akan selalu menyalahkan pekerjaannya.
[9/1 07.43] Nur Aisyah: "Saya tahu, pak. Urusan Anda dengan pak Robert dan pak Liam itu berbeda. Jika pak Robert membahas tentang pembangunan hotel di Bali. Sementara pak Liam membahas tentang perkembangan supermarket Anda di Singapura. Saya rasa tidak ada salahnya menggabungkan kedua file tersebut. Karena saya pikir anda sama-sama akan melakukan perjalanan bisnis ke Singapura."
Kali ini Natasha berharap, jika CEO- nya atu mengerti Dengan penjelasan yang di berikan.
"Hmm, tapi tetap saja apa yang kamu lakukan itu salah karena file dokumen ini isinya berbeda.
Secepatnya kamu bikin laporan baru secara terpisah. Saya kasih waktu 15 menit untuk memperbaikinya," Perintah Alex yang tidak lagi di ganggu gugat.
[9/1 07.54] Nur Aisyah: Natasha pun segera keluar dari ruangan pria itu dengan perasaan kesel. Kali ini kesabarannya sudah habis. Karena ia sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit hati. Saat bekerja dengan CEO perfect yang selalu komplain, dengan hal-hal yang sepele.
Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan Alex, ia langsung print out surat pengunduran diri yang sudah lama ia simpan di laptopnya.
"Ya, sudah saatnya aku resign dari perusahaan ini. Karena percuma mendapat gajih di atas UMR. Tapi batinku tersiksa, akibat ulah CEO-perfect itu seenak jidatnya. Aku juga sudah tidak sanggup lagi, menerima koreksi yang pria itu berikan. Karena terkadang, apa yang ia koreksi terlalu berlebihan. "
Saat ini Natasha berusaha menenangkan dirinya. Setelah merasa yakin dengan keputusan yang ia ambil, wanita itu segera pergi melangkahkan kaki ke ruangan CEO- nya tersebut.
"Permisi, pak. Saya ingin menyerah kan file dokumen yang sudah saya perbaiki sesuai dengan keinginan Anda," Jelas Natasha.
[9/1 08.03] Nur Aisyah: Alex langsung mengambil dokumen tersebut, lalu memeriksa semua isinya. Ia rasa puas karena akhirnya Natasha mau mengikuti perintahnya..
"Ya sudah, laporan kamu saya Terima. Kamu silakan kembali bekerja," Printah Alex.
Namun,Natasha tetap berdiri di hadapannya sambil menyodorkan sepucuk surat untuk pria tersebut.
"Surat apa ini?" Tanya Alex yang merasa penasaran.
Sebaiknya Anda buka saja, Pak. Nanti juga Anda tahu apa isi surat tersebut,"jawab wanita itu dengan santainya.
Namun, Alex tidak ingin memeriksanya. Karena itu hanya membuang-buang waktunya saja.
"Sebaiknya cepat kamu katakan. Karena saya tidak ingin membuang-buang waktu, dengan hal-hal yang tidak penting," Jelas Alex.
[9/1 08.08] Nur Aisyah: Natasha pun berusaha menenangkan dirinya. Karena ia tidak ingin terpancing emosi, saat mendengar perkataan Alex barusan.
"Saya ingin menyerahkan surat pengunduran diri, Pak. Karena mulai hari ini, saya akan resign dari perusahaan Power company."
"Apa... Kamu resign?"
Deg!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments