"No,l'm notif okay. Sebaiknya kita pulang ke Mansion dan segera siapkan air di bathtub-ku. Jangan lupa isi dengan bunga tujuh warna dan tambahkan aromaterapi. Karena aku perlu berendam untuk menang semua kesialan ku hari ini," Pemerintah Alex kepada asisten pribadi.
Sambil menyetir mobil Riko mengangguk, menyetujui permintaan CEO-nya tersebut. Ia pun segera menghentikan mobilnya di sebuah toko bunga, agar bisa membeli bunga tujuh warna, sesuai dengan pesanan Alex."Sebaiknya Anda tunggu di mobil saja,Bos,Saya akan pergi sebentar membeli bunga sesuai pesanan Anda," Ucap Riko yang mendapat anggukan dari CEO-nya tersebut.
Melihat Riko yang sudah turun dari mobil, Alex berubah berpikir. Ia berniat ikut masuk ke dalam toko bunga tersebut. Agar bisa memilih bunga sesuai dengan seleranya.
Pria itu pun segera berjalan menyusul Riko yang sudah pergi meninggalkannya. Namun, di saat ia hendak masuk ke dalam toko bunga. Tiba-tiba ada seseorang wanita yang berlari dengan kencang. Sambil berteriak."Awas! Minggir!" teriak wanita itu yang seperti tidak bisa menggerakkan larinya dan akhirnya menabrak Alex yang tidak siap untuk menghindari.
Bruk...!
"Auuuw...!"
Alex dan wanita itu sama-sama jatuh terpental ke aspal yang terjal.
Membuat jas mahal pria itu tergores aspal tersebut. Apalagi wanita itu jatuh tepat di atas dada bidangnya. Membuat lipstik yang dikenakan wanita itu, tercetak jelas di kemeja mahal Alex. Alex pun sangat marah. Ia langsung mendorong tubuh wanita itu, hingga terguling di aspal.
"Hei! Kau punya mata tidak? Akibat kecerobohan dirimu, pakaian mahal saya yang menjadi korb_"
"Stop pak! Saya tidak sengaja menabrak Anda. Jika Anda ingin mengomel, lebih baik di tunda dulu. Karena saya sepertinya flashdisk saya hilang. Sebaiknya Anda bantu saya mencarinya," Potong wanita itu, yang terlihat sangat panik. Alex pun langsung melonggarkan dasinya. Karena selama ia memimpin perusahaan besar,belum pernah ada yang memotong pembicaraannya atau memerintah dirinya. Riko yang mengetahui insiden itu, langsung berlari keluar dari toko bunga tersebut.
"Bos Anda tidak apa-apa?" Tanya Riko yang berusaha menahan senyumnya, saat melihat insiden itu secara langsung. Apalagi wajah kesel yang ditunjukkan oleh Alex, serta lipstik yang menempel di kemeja baju pria itu. Riko sangat yakin, jika Alex pasti marah besar."No, l'm not okay. Itu semua gara-gara wanita ceroboh itu, " Tunjuk Alex kepada wanita yang sedang asyik merangkak, untuk mencari flashdisk-nya yang hilang.
Riko pun berniat membantu Alex berdiri. Namun, dengan cepat pria itu menolaknya.
"Tidak perlu, saya bukan anak kecil yang harus kamu bantu untuk berdiri," Jawab pria itu dengan sarkas.
Riko pun menganggukan sambil membenarkan kecamatanya, yang bertengger di hidung mancung nya.
Sementara Alex, ia menatap tajam ke arah wanita yang menabraknya.wanita itu sangat cemas,sambil berusahalah mencari flashdisk yang jatuh. Akibat insiden tabrakan mereka barusan."Hai Nona apa kau tidak melihat apa yang sudah kau lakukan kepadaku? Apa kamu tidak punya niat untuk meminta maaf dan mengganti kemeja, serta jas ku yang rusak... Akibat kecerobohan mu itu?" Tanya Alex yang sangat marah, karena wanita itu seakan tidak perduli dengan keslahan yang ia perbuat.
Sementara wanita itu, ia dari tadi asyik mecari flashdisk-nya yang belum ketemu. Wanita itu semakin panik, melihat arloji yang lingkaran di pergelangan tangannya menunjukkan hampir jam dua siang."Maaf Pak. Sebaiknya Anda tunda dulu Marah-marahnya. Waktu saya tinggal 20 menit untuk tiba di ruang rapat. Sebaiknya Anda bantu saya untuk mencari flashdisk yang hilang. Karena ada file-file penting yang harus dipresentasikan," Pintar wanita itu yang kini sudah mengacak-acak rambutnya. Hingga membuat penampilan sangat menakutkan.
"Kau sudah ceroboh, tidak punya sopan santun. Enak saja kau menyuruhku untuk mencari flashdisk-mu. Apa kau tidak tahu siap aku?" Tanya Alex yang saat ini sudah berkacak pinggang. Kini wanita itu menghela napasnya secara kasar, sambil menatap ke arah pria yang baginya sangat menyebalkan.
"Ya, saya tidak tahu siapa Anda dan bagi saya itu bukanlah hal yang penting. Mau Anda alien sekalipun, saya sama sekali tidak perduli. Karena saat ini yang penting bagi saya...bagaimana menemukan flashdisk saya kembali?"
Riko yang berada di sana memilih untuk diam. Rasanya saat itu juga ia ingin ketawa terbahak-bahak. Ketika mendengar perdebatan antara CEO-nya dengan wanita tersebut. Hingga tanpa sengaja mata Alex tertuju pada flashdisk yang tergeletak di jalanan.
'Sepertinyq itu flashdisk yang dicari wanita ceroboh itu.'Alex berkata dalam hati, lalu dengan cepat ia mengambil flashdisk.
Ada perasaan senang yang pria itu rasakan. Karena ia berniat ingin membalaskan dendam akibat perkataan wanita itu."Ini flashdisk yang kamu maksud?" Tanya Alex, membuat Wanita itu langsung mengalihkan pandangannya.
Wanita itu langsung mengangguk antusias.
"Iya, itu flashdisk saya. Tolong kembalikan, pak. Soalnya sekarang saya harus pergi menghadiri rapat penting," Pintar wanita itu.
Namun tidak semudah itu bagi Alex untuk mengembalikannya. Karena wanita itu sudah menambah deretan kesiapannya hari ini.
"Tidak semudah itu, nona. Ini adalah balasan bagimu yang sudah mebuang-buang waktu berharga ku, serta pakaian mahalnya ku yang sudah kotor akibat kecerobohan mu." Setelah mengatakan kalimat itu, Alex langsung melempar jauh flashdisk tersebut.
Wanita itu sangat marah, lalu ia menatap Alex dengan tatapan tajam.
"Dasar crazy.. ! Jika kau sudah menikah aku do'akan istrimu berselingkuh, tapi jika kau belum menikah, aku do'akan kau akan menjadi perjaka tua selamanya!" Wanita itu pun mengeluarkan sumpah serapahnya oleh Alex. Alex sangat marah. Ia berniat ingin mengajar wanita itu. Karena sudah berani mengatasinya gila. Namun dengan cepat Riko menghentikan langkah.
"Bos, sebaiknya jangan Anda ladeni wanita itu. Karena satu setengah jam lagi, kita akan ada rapat penting. Apalagi Anda ingin berendem. Saya takut Anda bisa terlambat." Jelas Riko membuat Alex seketika menghentikan langkahnya.
Mendengar perkataan Riko, Alex hanya bisa mengumpat kesel."Aku harap ini pertama dan terakhir kali aku bertemu dengan wanita ceroboh itu. Jika aku bertemu dengannya sekali lagi, aku pastikan dia akan habis di tanganku."
***
Sementara di tempat lain, ada seseorang wanita yang berlari dengan tergesa-gesa. Wanita itu langsung masuk ke dalam ruangan rapat, yang berada di perusahaan tempat ia bekerja.
Wanita tersebut bernama, Nara Arini. Wanita berusia 23 tahun, yang sering kali di pecat. Karena kecerobohan yang tanpa di sengaja ia lakukan. Ceklek
"Siang,semuanya.maaf, kedatangan saya agak sedikit terlambat," Ucap Nara yang merasa bersalah, lalu menundukkan kepala.
"Sedikit terlambat kamu bilang? Apa kamu tidak melihat ini sudah pukul berapa? Tanya Seno, yang merupakan bos dari wanita tersebut.
" Sekali lagi saya minta maaf, pak. Saya tadi pulang ke rumah, karena ingin mengambil flashdisk saya yang ketinggalan. Terus di jalan ada sedikit insiden, membuat saya harus datang terlambat, tapi Anda tenang saja.saya akan melakukan persentasi apa yang sesuai Anda ingin kan. Ketika Nara hendak berjalan ke depan melakukan presentasinya, dengan cepat Seno menghentikan langka wanita itu.
Tidak usah, rapat selesai. Karena saya tidak ingin menanggung malu di hadapan klien, akibat kecerobohan mu. Jadi, prestasi mu sudah di gantikan oleh rekan kerja yang lain sebaiknya sekarang juga, kamu antarkan surat pengunduran dirimu ke ruangan saya. "
Deg!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments