Dugaan yang benar

Ceklek....

Nana pulang ke asramanya dengan wajah lesu. Bahkan ia sampai menyeret tasnya. Langkahnya yang terlihat gontai membuat Miya berhenti dari aktivitasnya dan memperhatikan temannya itu.

Miya pun menaruh bolpoinnya dan menghampiri Nana.

''Ada apa denganmu Na? Mengapa kau terlihat tidak bersemangat? Bukankah kau tadi pergi menyatakan cintamu pada Natan? Apakah kau di tolak?''

Nana menghela nafasnya. Ia kemudian membuang tasnya ke kasur lalu mendudukkan badannya.

''Natan sudah menikah dengan Bintang,'' ucapnya singkat.

Mendengar ucapan Nana, Miya pun langsung memeluk Nana. Ia sangat terkejut dengan apa yang Nana katakan. Ternyata dugaannya selama ini benar-benar terjadi. Miya merasa kasihan dengan keadaan Nana. Ia tahu saat ini pasti Nana sangat terpukul karena cinta yang ia pendam selama ini malah ditikung oleh sahabatnya sendiri.

Dan benar saja. Nana langsung menangis sesenggukan di pelukan Miya.

''Sudahlah. Jangan menangis lagi, Ok!''

Miya mengusap air mata yang mulai membasahi kedua pipinya Nana.

''Mengapa mereka kejam sekali padaku Miya. Padahal Bintang tahu kalau aku suka dengan Natan sudah lama. Bahkan dia menjadi teman curhatku. Aku yang selalu bercerita semua tentang Natan. Setiap aku ada masalah setiap aku ada apa aku selalu bercerita dengannya. Mengapa dia tega sekali padaku. Hiks ....hiks...'' ucap Nana di sela-sela tangisnya.

''Sudahlah cengeng! Untuk apa kau menangisi dua manusia yang tidak punya hati itu. Kau menagis seperti ini, lalu apakah mereka masih memikirkan perasaanmu? Aku yakin, saat ini pasti mereka sedang makan enak tidur nyenyak tanpa beban dan dosa karena telah menyakiti hatimu,''

Nana pun terdiam mendengar kata-kata yang Miya ucapkan.

''Benar juga dengan apa yang kau katakan Miya. Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku akan segera melupakan Natan. Aku tidak mau bertemu dengan mereka, um,'' ucap Nana dengan wajah seriusnya.

''Nah begitu dong cintaku. Kau tidak perlu menangisi mereka lagi. Lihatlah! Aku sudah berulang kali menasehatimu, tapi kau sama sekali tidak menghiraukanku. Benar kan dugaanku selama ini?''

''Iya ..iya,'' Maafkan aku,''

''Lagian Bintang itu benar-benar tidak punya hati. Bagaimana bisa dia berbuat seperti itu kepadamu? Kalian sudah saling mengenal sejak lama bukan?''

''Ya, tapi benar katamu Miya. Mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama. Apa lagi jurusan mereka juga sama. Sedangkan diriku, aku jarang ada waktu dengan mereka. Aku juga tidak tahu apa saja yang sudah mereka lewatkan bersama.''

''Lalu, apakah Natan yang menyatakan cintanya itu?''

''Bukan. Kata Natan, Bintanglah yang menyatakan cintanya. Lalu mereka jadian,''

''Gila ya? Bagaimana bisa dia tega menghiyanatimu. Dia tahu jelas bagaimana perasaanmu lo.''

''Sudahlah. Lagi pula ini sudah larut, lebih baik kita beristirahat dulu. Jangan lupa, besok kita ada jadwal praktek ya,'' Miya mencoba mengingatkan agar Nana tidak terlalu larut dalam kesedihan.

Meskipun matanya sulit terpejam, namun Nana tetap berusaha memejamkan kedua matanya. Selain lelah karena menangis, ia juga harus menyiapkan diri untuk nilai ujian praktek besok. Ia tidak ingin hanya gara-gara cinta, cita-cita dan masa depannya menjadi hancur berantakan.

Miya menyelimuti Nana.

''Huuh.... Cinta memang membingungkan. Kasihan kamu Na, 7 tahun memendam cinta tapi akhirnya malah sahabatmu yang mendapatkannya,'' ucap Miya menggelengkan kepalanya.

...••••••••••••♡••••••••••••...

Keesokan harinya....

Pagi-pagi sekali Nana sudah bangun dan berolahraga pagi dengan berlari keliling asrama. Selain itu ia juga bekerja sambilan dengan mengantarkan pesanan susu hangat dan sarapan pagi bagi para mahasiswa yang tinggal di asrama.

''Uuuh.... lelah sekali aku,'' ucapnya sambil menaruh bungkusan sarapan.

''Cepatlah mandi Na, jadwal bu Mika di majukan lo,'' ucap Miya.

''Apa? Bagaimana bisa di majukan? Bukankah kelas bu Mika ada di jam akhir ya?''

''Entahlah, kata pak Lin di jam kelas pertama kosong jadinya jamnya bu Mika di majuin deh,''

''Lah....!''

''Sudah...sudah. Sekarang cepatlah mandi! Kalau tidak, kita semua akan di hukum dan nilai kita akan di kosongin. Aku tidak mau ya kerja kerasku selama dua minggu ini menjadi sia-sia karena mu,''

Miya mendorong pelan punggung Nana hingga sampai di depan kamar mandi. Setelah melihat Nana masuk, Miya pun mulai menyiapkan makanan untuk sarapan mereka berdua.

-

-

Mohon dukungannya semuanya Like dan komen ya teman-teman 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

KIA Qirana

KIA Qirana

menghianatimu

2023-01-29

1

KIA Qirana

KIA Qirana

Begitulah manusia, tidak bisa dipercaya

2023-01-29

0

Dhina ♑

Dhina ♑

menghianati

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!