Author Pov
"Sayang, coba lihat sini!" panggil Kavya
"Kenapa.. Hmmpph.." Marvel berbalik dan matanya membulat tidak percaya.
Kavya mencium Marvel tepat di bibirnya, awalnya hanya ciumam biasa namun saat Kavya melingkarkan tangan nya ke leher Marvel ciuman biasa namun menjadi ciuman yan panas. Kavya ******* bibir Marvel, sementara Marvel yang masih shock dengan sikap Kavya ini hanya meneima ciuman kekasihnya itu.
Setelah beberapa menit ciuman mereka masih belum terlepas juga, mereka berdua tidak sadar bahwa ada sepang mata ang sedari tadi shock memperhatikan ciuman mereka. Marvel membuka matanya perlahan, tidak sengaja di arahkan pandangannnya ke arah pintu kamar. Betap kagetnya Marvel saat melihat seorang gadis yang sedang berdri mematung di sana memperhatikan dia dan Kavya, Sheila. Marvel mencoba melepaskan ciumannya, namun Kavya tetap tak bergemng dan melanjutkan ******* bibir tipis Marvel.
Sedari tadi Marvel tidak melepaskan pandangannya ke arah gadis tersebut. Saat sadar bahwa dia sedang di tatap Sheila langsung segera masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya.
"Kenapa? Kenapa rasanya seperti ditusuk ribuan jarum di sini?" gumam Sheila sambil memegang dadanya, sakit itulah yang dia rasakan saat ini.
Marvel sudah tidak tahan dengan kelakuan Kavya, dia mendorong paksa Kavya agar melepaskan ciumannya. Kavya tersentak ke belakang menatap Marvel dengan heran.
"Kenapa sayang? Bukankah kamu menyukainya?" tanya Kavya menatap lekat Marvel.
" Iya, asayang. Aku menyukainya, tapi tidak sekarang. Kamu berangkat lah duluan ke kantor." ucap Marvel.
"Tidak mau, aku mau berngkat bersama denganmu." bujuk Kavya.
"Tidak, kamu berangkatlah duluan. Aku masih ada urusan sebelum ke kantor." tegas Marvel lalu mendorong Kavya ke pintu keluar.
"Baiklah, tapi kamu harus datang dengan cepat ya, kalau tidak aku akan datang kembali ke sini dan aku akan melanjutkan yang tadi." ucap KAvya setelah mengecup singkat bibir Marvel dan berlalu meninggalkan apartement Marvel.
"HEh, kenapa dia berubah seperti itu? Itu bukan Kavya yang aku kenal." lirih Marvel sambil menutup pintu dan berjalan menuju kamar.
Tok... Tok.. Tok...
"Sheila, kamu sudah bisa keluar!" kata Marvel.
"...." Namun tak ada jawaban dari Sheila.
"Sheila, Seheila... Kau harus makan. Ini sudah lewat jam makanmu, nanti maagmu kambuh."" teriak Marvel, namun masih belum ada jawaban juga.
Marvel mencoba untuk membuka pintu namun tidak bisa, pintunya terbuka. Dia panik dan mulai mengedor - ngedor pintu dan hasilnya sama saja tidak ada jawaban dari Sheila. Dia kemudian berlari ke ruang kerjanya untuk mengambil kunci serep kamarnya.
~CEKLEK
"SHEILA!!" pekik Marvel melihat Sheila sudah tergeletak di lantai kamarnya.
sudah sejam Sheila masih belum bangun juga, dan ini Sudah keempat kelinya Marvel mengganti air kmpresannya.
"Engg..." Sheila mengerang sambil memegang perutnya.
"Sheila, Kamu sudah sadar?" tanya Marvel melihat Sheila membuka matanya.
"Marvel, eh maksudku , Kakak. Apa kamu tidak ke kantor?" tanya Sheila lirih.
"Bagaimana aku bisa pergi ke kantor kalau kau sakit begini. Huh, sudah agak turun." ucap Marvel sambil menempelkan telapak tangannya di dahi Sheila.
"Aku baik - baik saja kak, sekarang pergilah ke kantor. Nanti kau d marahin sama papa"Ucap Sheila lemas, seraya duduk di atas kasur.
"Tidak, aku tidak ke kantor hari ini, aku juga sudah menelpon papa dan memberitahukannya kalau kamu sedang sakit jadi aku izin untuk tidak ke kantor."kata Marvel.
"Aku sudah baik - baik saja. Sekarang aku sudah sadar, aku sudah sembuh , kok" Sheila mendorong lengan Marvel menyuruhnya untuk ke kantor.
"Sembuh apanya? Wajahmu saja masih pucat begitu, sedari tadi kau juga belum makan kan, ini makanlah" kata Marvel sambil menyodorkan bubur yang sempat di buatkannya tadi.
"Ah iya, " Sheila tertunduk lalu mengambil mangkok bubur yang ada di tangan Marvel.
"Kamu bisa memakannya sendirikan?" tanya Marvel.
"Iya" jawab Sheila singkat.
Setelah makan bubur Sheila meminum obat yang di berikan Marvel, setelah itu dia di suruh istirahat lagi dengan Marvel agar lebih cepat sembuh.
"Kak, aku sudah bosan di tempat tidur terus." kata Sheila.
"Kamu harus banyak istirahat agar lebih cepat sembuh." tegasMarvel , Sheila hanya mempoutkan bibirnya kemudian berbaring, Marvel ang melihat itu tersenyum simpul.
___
Drrttt.... Drrttt...
"Kak, ponselmu berbunyi cepat angkat lah! berisik tau" triak sheila.
" Kamu saja yang mengangkatnya, aku sedang memasak, nanti masakanku gosong." sahut Marvel dari dapur.
"Baiklah." jawab Sheila kemudian mengambil ponsel Marvel yang berada di atas meja dekat tempat tidur. Tanpa melihat siapa yang memanggil Sheila langsung mengangkat panggilan itu.
"Hallo!" sapa Sheila lebih dulu.
"Ini siapa? Marvel di mana?" tanya seseorang gadis di sebrang telpon.
"Eo... EOh, Marvel?" Sheila mengenal suara ini, ini adalah suara kekasihnya Marvel tadi. Dia menjauhkan ponsel itu dari telinganya dan melihat nama pemanggil dan benar saja ituadalah Kekasihnya Marvel.
"HEi, Kau siapa? Kenapa kau mengangkat telponnya Marvel?" teriak gadis itu.
"Maaf, tunggu sebentar." uca Sheila, kemudian dia menurunkan ponsel itu.
"Kakak, pacarmu menelpon, dia mencarimu. Cepat datang lah ke sini." teriak Sheila, Marvel yang mendengar itu langsung mematikan kompornya dan berlari masuk ke dalam kamar.
"Mana?" tanya Marvel.
"Ini.." ucap sheila menyodorkan ponsel Marvel
Marvel sengaja keluar kamar agar Sheila bisa beristirahat dan tidak mendengar percakapannya dengan Kavya.
"Hallo Kavya, ada apa?" tanya Marvel tenang.
"Sayang! Gadis itu siapa? Kenapa dia bisa mengangkat teleponmu? Kenapa dia bisa memanggilmu kakak."teriak Kavya.
"Dia.... Umm... Dia adalah a.. Adekku, iiya dia adalah adekku." jawab Marvel ragu.
"Benarkah? Aku tidak tahu kalau kau memiliki seorang adik. Terus kenapa kamu nggak pergi ke kantor? Ini sudah jam makan siang tapi aku tak melihatmu." tanya Kavya.
"Aku punya Vya. Maaf, aku tidak bisa ke kantor adikku sakit, dan mama sedang tidak di rumah, papa juga sudah berangkat ke kantor, jadi aku yang menjaganya."" jawab Marvel.
"Benarkah? Haruskah aku ke sana untuk membantumu menjaganya?" tanya Kavya.
"APA? Ti - tidak usah,"
~ Bersambung
Jangan lupa tersenyum ya guys, karena dengan senyuman dapat memperbaiki semuanya. Walau pun berat tapi coba hadapi semual hal dengan senyuman. ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments