"Hei! Kau jangan kau bicara Vya, mana mungkin aku punya selingkuhan." bela pria itu.
"Benarkah? Aku tidak percaya! Seorang Marvel Martin hanya memiliki satu orang perempuan, cih."Kavya mendengus sebal ke Marvel.
"Hahaha.... Jadi kan mencuriga ku? Kavya, kau kan tahu sendiri kalau aku hanya mencintaimu . Hanya kau yang ada di hatiku tidak ada yang lain." teriak Marvel di dalam mobil .
"Ahhh... Pelankan suaramu telingaku sakit tau." Kavya memukul pelan lengan Marvel.
" Tapi kau suka kan?" goda Marvel sambil memperlihatkan senyum nakalnya ke Kavya.
" Sangat suka" pekik Kavya kemudian memeluk erat lengan Marvel.
"Hei, hei, hei, aku sedang menyetir Apa kau mau mati mudah, huh!" bentak Marvel .
" Aku tahu , sorry , hehe"Kavya melepaskan tangannya kemudian terkikik.
___
~CEKLEK
Marvel memasuki apartemen nya dengan keadaan yang sangat tidak berdaya , bagaimana tidak sedari tadi dia belum makan malam dan siangnya lagi sebagai ganti makan malam yang tertunda dia harus menemani kekasihnya untuk shopping .
Sekarang perutnya keroncongan dia berjalan menuju dapur untuk mencari makan , saat sampai di dapur matanya kemudian berbinar-binar melihat makanan yang ada di atas meja .
Marvel kemudian melahapnya , walaupun sudah dingin makanan itu tetap saja enak . Setelah selesai makan dia membersihkan piring makanannya dan berjalan menuju kamar . Saat melewati ruang tv dia berhenti sebentar di depan sofa dan berjongkok .
"Terima kasih, sekarang aku sudah tidak kelaparan lagi." bisik Marvel sambil tersenyum Tulus
___
Sheila pov
Drrrttt... Drrrtttt...
" Marvel , Handphone mu berbunyi!" setelah selesai membuat sarapan Aku duduk di sofa sambil menunggu Marvel selesai mandi dan aku mendengar suara handphonenya di atas meja .
Tidak ada jawaban, apakah aku harus membukanya? Tidak, mungkin ini pesan pribadi, tapi kalau ini pesan penting bagaimana?
Ahhhh... Aku tidak tahu, tanpa sadar tanganku mengambil handphone yang tergeletak di atas meja dan membuka pesan masuk tersebut.
From: gadisku
To: Marvel
Sayang!!! Kemaren malam kita tak jadi makan malam sebagai gantinya aku akan ke apartemen mu untuk sarapan bersama ya . I love you ~
" Kau membuka pesan orang sembarangan !" suara berat Marvel mengagetkan ku.
"Ah, sorry aku pikir itu pesan penting jadi aku membukan ya, maafkan aku Marvel." jawabku dia hanya mendengus kesal kemudian membaca pesannya, dia duduk di atas kursi dengan wajah yang tidak dapat diartikan .
"Mmmm... Maaf Marvel.. Mmm..Apa kamu mempunyai pacar?" astaga ! Sheila kenapa gak bisa berani ini mengatakan hal seperti itu kepadanya ?
"Apa? Maksudmu ?" Marcel kelihatannya bingung dengan pertanyaanku.
" Tidak, tapi tadi aku membaca pesanmu. Sepertinya dia akan ke sini ."ucapku.
"I-iya, iya tapi aku tidak mungkin membiarkannya ke sini , kalau dia bertemu denganmu nanti bisa-bisa dia malah mengamuk di sini." lirih Marvel.
" Tidak , biarkan lah dia sarapan di sini , lagi pula semalam kalian kan tidak jadi makan malam. Kekasih mu itu pasti sedang sangat kesal. Aku juga sudah menyiapkan sarapan jadi kau bisa mengajaknya makan." Kenapa ada sedikit rasa sakit ya saat mengatakan wanita lain adalah kekasihnya.
" Terus kamu bagaimana ?" tanya Marvel
" Aku tidak masalah, aku akan bersembunyi di kamar . Kalau dia sudah pergi nanti aku baru akan keluar untuk sarapan . Nikmatilah waktumu bersamanya." jawabku seraya memberikan senyuman termanis ku.
" Terima kasih Sheila." ucapnya sebelum aku meninggalkannya menuju ke kamar .
" Iya tidak apa-apa." balas ku.
" Tunggu, kamu tidak usah memanggilku terlalu formal begitu .Kamu bisa memanggilku Kak Marvel , kan aku lebih tua darimu . Mulai sekarang panggil aku dengan sebutan kakak , oke" ucapnya sambil tersenyum,Itu adalah senyumnya yang pertama aku lihat . Aku mengangguk dan kemudian masuk ke kamar.
___
" Sayang!" seorang gadis langsung memeluk pria yang baru saja membuka pintu apartemen untuknya .
"Vya, semenjak pulang dari Amerika aku merasa kamu menjadi lebih agresif ."sahut Marvel.
" Benarkah ? Kalau begitu aku berhasil dong , temanku di sana yang mengajarkannya, hehe." ucap Kavya dan Marvel hanya mencibir .
" Wah luar biasa! Sayang apa kamu yang menyiapkan semu sarapan ini untukku ? Kau tidak akan melakukan tugas teriak KaVya kagum melihat meja makan yang penuh dengan makanan.
"Ha? Ah, iya. Sebagai tebusan kesalahanku yang semalam . Ayo kita makan, aku sudah sangat lapar ." ucap Marvel.
"Ayo"
" Sayang, kamu serius ini semua kamu yang masak?" tanya Kavya setelah mencicipi semua makanan yang ada di atas meja satu persatu.
"Iya, kenapa memangnya?"tanya Marvel .
"Tidak , tapi aku merasa masakanmu ini sangat mirip dengan masakan temanku yang ada di Amerika"
"Temanmu?"tanya Marvel Bingung.
" Iya, kau tahu kan aku sering pulang balik Amerika,Untuk pemotretan . Saat di Amerika aku tidak sengaja bertemu dengan orang kita . Namun dia bekerja sebagai model di sana. Kami sangat cepat untuk bisa akrab , bahkan setelah bertemu dengannya saat ada kerjaan di Amerika aku selalu menginap di rumahnya , jadi irit biaya kan hehe." kata KaVya panjang lebar.
" Benarkah? Berarti aku tidak perlu khawatir lagi kalau kamu pergi ke Amerika "
" Kamu tidak usah khawatir Sayang, dia orangnya sangat baik loh . Tapi kenapa rasa makananmu bisa Sama persis dengan masakannya ya ?"tanya Kavya heran.
" Tidak , mungkin ini cuman kebetulan saja ." Jawab Marvel .
Setelah sarapan pagi , Kavya mengatakan ia tidak ingin pergi dulu dia masih ingin berlama-lama dan Marvel pun mengizinkannya
Marvel berjalan menuju ke ruang tv dan Kavya pun mengekornya dari belakang.
Sheila POV
Apa dia sudah pergi ? Aku sudah lapar , Huh Marvel Martin Kau sangat kejam . Apa kau lupa kalau aku sedang menunggu di sini , cih.
Kenapa di luar hening?Apa kekasihnya itu sudah pergi , Aku akan coba keluar . Aku membuka pintu , saat aku melangkahkan satu kakiku keluar, mataku terbelalak melihat pemandangan yang ada di depanku .
" Sayang , coba lihat sini " aku bisa mendengar suara gadis itu. Aku bahkan melihatnya, Walaupun hanya dari belakang.
"Kenapa... Hmmmppph..."Astaga,Apa yang sedang mereka lakukan?
~ Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments