Episode 2

Marvel pov

Huh, sekarang hidupku sudah hancur ,Aku tak tahu akan Bagaimana menghadapi semua ini . ini terlalu sulit bagiku .

Seorang gadis yang bernama Sheila dia adalah istriku sekarang ,cih, Apa hebatnya dia sampai-sampai Papa selalu memujanya di hadapanku . Kata mamaku si dia sangat cantik dan hot. Mungkin karena mamaku tahu kalau aku itu sangat menyukai tipe gadis seperti itu, makanya dia mengatakan hal seperti itu agar aku mau menerima Perjodohan ini . Namun, sampai detik ini aku masih belum bisa mempercayai ucapan mama itu .

Setelah mengucapkan janji suci tadi sampai sekarang aku masih belum bisa melihat wajahnya dengan baik . Aku tidak tahu bentuk rupanya Gadis itu seperti apa , Apakah cantik seperti yang dikatakan Mama atau malah sebaliknya . Arrrggg... Aku bisa gila memikirkan semua ini .

Kenapa Gadis itu lama sekali Ganti bajunya ? dia ganti baju atau bertelur sih di dalam . Kalau seperti ini aku bisa mati kedinginan . aku belum berdiri dan memutuskan untuk melangkah ke depan pintu kamar .

"Hei,Sheila! Kenapa kamu lama sekali memakai kamarku ? apa yang kamu lakukan di dalam ? Aku juga ingin mengganti pakaian , cepat keluarlah!" Teriak Aku sambil menggedor-gedor pintu kamar.

" Iya tunggu seben..." aku menarik kena pintu dan ceklek! terbuka , dia tidak mengunci pintunya , tapi baguslah Aku jadi tidak susah-susah menunggunya lagi

"Ka-kamu Kenapa belum memakai bajumu dan masih memakai handuk?!"Aku mebelalakkan mataku melihatnnya yang masih lengkap dengan handuknya ituu, dia tidak berpakaian?

" Maaf, ta-tadi a-aku ba-baru sa-saja ma- mau men-je-las-kan-nya "dia menjawab dengan terbata - bata, aishhh gadis memang begitu semua sama, lemah!

" Hei, kenapa kamu jadi susah berbicara seperti itu?" ucapku.

" itu...." dia hanya menunjuk ke arahku dan beberapa selang waktu dia mendongakkan kepalanya kearahku.

___

Hening.

Itulah suasana saat ini yang sedang melanda kedua pasangan itu saat mereka saling menatap. entah magnet apa yang ada di dalam bola mata keduanya sehingga mereka enggan untuk melepaskan pandangan mereka.

5 menit keadaan masih tetap sama dengan posisi yang tak berbeda pula , Hening itulah yang mereka rasakan .

"ehem." sang gadis berinisiatif mengakhiri keheningan yang terjadi di antara mereka.

"Ah, maaf. aku, aku tidak bisa menemukan piyamaku . mungkin Mami menggantinya tadi dengan baju-baju belum jadi ini." ucap gadis tersebut sambil mengangkat salah satu baju transparan yang ada dalam kopernya.

"Hei! Itu bukan baju belum jadi tapi itu lingerine" kata pria itu datar .

" Aku tahu ini namanya apa, tapi apa Kau tidak bisa melihatnya dengan jelas modelnya seperti baju yang gak jadi banget pendek, terbuka dan transparan . memakai ini sama saja dengan tidak memakai baju" gerutu gadis itu .

" apa kau gak punya baju tidur lain?" tanya pria itu dingin.

" tidak , semua baju tidurku aku masukkan ke dalam koper ini , Namun ternyata Mami malah menukar isinya . huh, sekarang aku harus memakai apa?" ucap gadis itu .

"Urusanmu. sekarang aku mau kau keluar dari kamarku karena aku ingin memakai pakaianku dan tidur !" bentak pria itu

"I-iya" Sheila hanya mengangguk lemah dan mengambil satu lingerine nya sambil berjalan keluar kamar .

___

Sheila Pov

malam-malam yang biasanya kulalui dengan perasaan nyaman dan sangat walaupun hanya sendiri sekarang sudah hilang mulai hari ini Yang ada hanyalah malam panjang yang sunyi, dingin , dan menyakitkan .

"Errrrhhhh" aku mengerang saat membuka mataku. Sekujur tubuhku terasa pegal semua, Bagaimana tidak semalaman aku tidur di atas sofa, aku juga merasa sedikit tidak enak badan mungkin karena aku tidak memakai selimut.

" aku harus menyimpan sarapan" gumamku, aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur .

setelah 30 menit aku menyiapkan sarapan, aku mendengar suara pintu, Mungkin dia suamiku. setelah menyiapkan sarapan dan mengaturnya di atas meja makan aku segera beranjak dari dapur dan menuju ke kamar mandi.

" Marvel , sarapan sudah siap. Kalau kau ingin makan silakan duluan,Aku mau mandi dulu." yang sedang duduk di sofa yang semalam aku tiduri.

"Mmm..." Dia hanya bergumam tak jelas.

___

Selesai berpakaian aku keluarr dari kamar dan melihat sosok suamiku masih terduduk di atas sofa.

" Marvel , Kenapa kau belum sarapan juga ? apa kau tak biasa sarapan pagi?"Tanyaku sambil berjalan ke arahnya .

"tidak, kau sudah selesai ? Ayo kita sarapan " jawabnya datar sambil menoleh ke arahku . tampan itulah yang ada di kepalaku saat ini.

dia memang tampan, tapi sifatnya itu sangat ampuh dan dingin, dia bahkan tidak lebih baik dari batu es .

"Sheila !" sahutnya, Aku mendongak dan menatapnya.

" iya, kenapa?"

"Kita..." perkataannya tergantung, aku hanya diam menunggunya untuk melanjutkan perkataannya.

"kita... bercerai saja "

JEDARRR

bagai tersambar petir yang dahsyat, hatiku saat itu membeku begitu juga dengan tubuhku aku tak bisa berkata apa - apa lagi, aku menjatuhkan sendok dari tanganku .

"maaf, tapi... Apa harus secepat ini? Kita baru saja menikah 12 jam ang lalu. Aku juga sudh memikirkannya, tapi nanti setelah orang tua kita lepas tangan terhadap kta dan saat itulah kita akan membuat keputsan." jelasku panjang lebar.

"Aku tahu, siapa juga yang bilang akan bercerai sekarang? Aku juga tidak mau mati di tangan papaku." sahutnya.

"Oh, benarkah..." ku hanya menggaruk - garuk tengkuk ku yang tidak gatal.

"Kau akan masuk kantor hari ini?" tanyaku melihat dia yang sudah berpakaian rapi.

"Iya, kamu tahu dari mana kalau aku bekerja di kantr?" tanyanya tanpa melihat kearahku.

" Mami yang memberitahukannya padaku kalau kamu bekerja sebagai direktuur di perusahaan periklanan." jawabku menghampirinya karena aku melihat dia yang sedang ke susahan memakai dasinya..

"Oh.. Kamu masih kuliah atau sudah bekerja?" tanyanya sambil memberika dasinya padaku.

"Aku sudah bekerja, seahun yang lalu aku menjadi model majalah dan kadang juga ada yang menawarkanku untuk CF" jawabku sambil memasang dasinya.

"Kamu tidak bisa memasang dasi?" setelah memasang dasnya, aku menepuk pelan ujung dasinya.

"Biasanya, mama yan memasangkannya untukku, tapi sekarang dia sudah tidak bisa melakukannya. Jadi kau mulai sekarang kau lah yang harus memakaikannya. " jawabnya tanpa ekspresi dan aku hanya tesenyum lembut.

Aku tidak menyangka di balik sifat dinginya itu dia memiliki sosok yang manja, seperti anak mama.

Bersambung ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!