MMD 2

***

Setelah melaksanakan sholat subuh Naya tidak tidur lagi. Ia memilih untuk membersihkan rumah dan menyiram tanaman dari pada kembali ke kamarnya. Ia tak ingin mendapatkan omelan dari sang ibu jika ia mengurung diri di kamar dipagi hari.

Naya bersenandung pelan sambil menyirami koleksi tanaman sang ibu. Berbagai jenis bunga yang dirawatnya bagaikan anak sendiri.

"Nay," panggil sang ibu dari dalam rumah.

Naya menoleh, mendapati ibunya berdiri di samping pintu. "Kamu mau masak kan?" tanya Nirmala memastikan.

wanita itu mengangguk. "Setelah ini aku masak" jawabnya. Nirmala memberikan jempolnya lalu kembali memasuki rumah.

Naya pun menyelesaikan kegiatan menyiram tanamannya. Ia menggulung selang dan menaruhnya di lemari penyimpanan, kemudian ia memasuki rumah dan langsung menuju dapur.

Naya mencuci tangan hingga bersih. Selama tiga kali, yang menjadi kebiasaannya jika mencuci tangan. Ia lalu menyusun setiap bahan masakan keatas meja dan melihat layar ponselnya. Membaca resep masakan yang ia dapatkan dari youtube.

"Resep dari internet lagi Nay?" tanya Nirmala ketika memasuki dapur.

Naya mengangguk pelan dan menyengir. "Semoga kali ini bisa dimakan yah" kata Nirmala bercanda. wanita itu mendengkus pelan.

Naya memiliki banyak hobi, dan salah satunya adalah mencoba resep masakan yang ia dapatkan dari internet.

Ia sering mencoba memasak dengan resep yang ia dapatkan dari internet dan sebagian besar berakhir di tempat sampah. Hanya beberapa kali masakan itu sukses dan terhidang di meja makan. Walau begitu orang tuanya tidak melarangnya untuk memasak, walaupun dapur akan menjadi berantakan setelah ia memasak.

Hari ini Naya ingin membuat udang tepung mayonaise dengan sup bening yang hanya membutuhkan sedikit bahan masakan. Ia menyiapkan segala bahannya dengan baik. Kemampuan menggunakan pisaunya pun jauh lebih baik dari sebelumnya. Setelah semua bahan disiapkan, ia pun mulai memasak.

Mulai dari menggoreng udang, merebus air, memberi bumbu-bumbu pelengkap hingga menatanya. Naya lalu mengambil sebuah sendok dan mencicipi masakannya tersebut.

Kepalanya memiring ke satu sisi. "Lumayan" ujarnya yakin.

Tak lama sang Ibu pun memasuki dapur dan memandangi makanan hasil buatan Naya. wanita itu memberikan sesendok untuk dicicipinya. Wanita paruh baya itu mengangguk pelan.

"Enak kok" ujarnya, dan membuat Naya tersenyum senang.

"Ibu panggil Ayah dulu untuk sarapan. Siapkan semuanya yah" ucap Nirmala.

Naya pun melanjutkan bersiap-siapnya. Menaruh tiga piring di atas meja beserta alat makannya. Tak lama ibu dan ayahnya datang dan mereka pun sarapan bersama.

"Alhamdulillah, kali ini sukses yah Nay" ujar sang ayah. Naya tersenyum dan mengangguk cepat. Ayahnya makan dengan lahap menandakan memang masakannya kali ini terasa lezat.

"Naya bentar ikut Ibu ke toko yah, bantu fotoin barang baru" ujar Nirmala.

Naya mengangguk setuju. Ia juga tak memiliki kegiatan yang pasti, sehingga ia mau saja ikut ke toko sang Ibu.

Ibu Naya alias Nirmala memiliki usaha sampingan yaitu toko hijab. Toko yang telah buka sejak Naya masih kecil itu menjadi salah satu pemasukan pada rumah tangga mereka.

Dibantu oleh Naya, toko hijab tersebut mulai memasuki pasar online. Walau memiliki cukup banyak pembeli setia tetapi tak sebanding disaat mereka menjualnya secara online. Pemasukan mereka meningkat dan banyak mendapatkan langganan baru. Dan Naya bertugas untuk memotret barang-barang yang akan dijual di toko tersebut.

Setelah sarapan, Naya segera memasuki kamarnya. Ia terlebih dahulu membersihkan kamarnya tersebut kemudian melakukan serangkaian proses mandi. Selanjutnya wanita itu memilih pakaian yang cukup bagus, lalu menunggu sang ibu bersiap-siap sambil menonton televisi.

"Ayo Nay" panggil sang Ibu.

Naya pun beranjak dari sofa dan berjalan menuju mobil. Mengemudi dengan kecepatan sedang hingga ke toko sang ibu.

Hijab Chic.

Nirmala membuka pintu toko tersebut dan disambut ramah oleh para pegawainya. Hari ini toko mereka tak buka, karena banyak koleksi baru yang masuk sehingga mereka fokus untuk menata barang masuk tersebut.

Sebagian barang tersebut berada di lantai dua, area karyawan, dimana mereka akan menyortir barang masuk serta mengaturnya untuk di posting ke toko online mereka. Dan sisanya di taruh di gudang untuk penyetokan barang-barang tersebut.

Hijab Chic memiliki satu orang model yang mereka gunakan untuk dipakaikan barang jualan mereka.

"Pashmina lagi nge-tren yah sekarang?" tanya Nirmala sambil melihat-lihat koleksi baru mereka yang sebagian besar adalah pashmina.

"Iya Bu. Banyak yang nyari pashmina akhir-akhir ini" jawab salah seorang pegawainya.

Pegawai lainnya memakaikan pashmina model inner kepada model mereka. Naya memperhatikannya dan merasa kurang srek.

"Sepertinya Rani kurang cocok deh pakai pashmina" ucap Naya. Semua orang yang berada di ruangan tersebut beralih memperhatikan model mereka. Dan hampir semua menyetujui perkataan Naya.

"Rani difotonya pakai hijab paris dan hijab langsung aja. Untuk pashmina kita cari model lain" kata Nirmala yang di iyakan oleh para pegawainya.

Setelah memotret koleksi hijab terbaru mereka. Naya pun mengambil pashmina yang tidak jadi dipakaikan kepada modelnya tadi. Ia mencoba memakainya dan memperhatikan wajahnya di cermin.

"Selebgram rata-rata makenya kayak gini yah?" tanya Naya kepada para pegawainya.

Mereka semua menoleh kearah Naya dan beberapa mengangguk menjawabnya.

"Mba Naya cantik deh pakai pashmina. Mba aja jadi modelnya" cetus salah seorang pegawainya.

Naya hendak menolak, tetapi tatapan memohon sang ibu mengurungkan niatnya. Ia pun menghela napas pelan dan mengangguk.

"Iya deh" ujarnya pasrah. Nirmala tersenyum puas. "Tapi aku digajikan Bu?" tanya Naya sambil menaik turunkan alisnya.

"Hm" gumam Nirmala. Naya tersenyum senang, dan ia pun pasrah ketika wajahnya dirias oleh makeup artis panggilan mereka.

Naya memotret dirinya sendiri hingga seluruh koleksi pashmina tersebut selesai. Hanya memotret satu warna pada setiap model, lalu di edit menjadi berbagai macam warna. Tentu saja Naya sangat teliti mengenai pewarnaan hijab tersebut, harus sesuai dengan warna aslinya.

Ketika ia sedang fokus mengedit, ibunya menghampirinya sambil mengarahkan ponselnya ke wajah Naya. Naya mengerutkan keningnya bingung.

"Mika ingin melihatmu" ujar sang ibu.

Mendengar nama gadis kecil itu seketika membuat Naya tersenyum bahagia. Ia pun merebut ponsel dari tangan Nirmala dan mengganti kamera vidio call tersebut menjadi kamera depan agar mereka dapat melihat wajah masing-masing.

"KAK NAYA!" teriak Mikaila menyapanya.

Naya melambaikan tangannya bersemangat. "Halo Mika"

"Kakak dimana?"

"Di toko Ibunya kakak. Mika lagi di rumah yah?"

"Iya. Mika lagi nungguin Papa, mau ajak Mika main trampolin" jawab Mikaila terlalu ditail. Sampai-sampai membuat Naya penasaran dengan hal-hal lainnya.

"Kak Naya, kapan Mika bisa ketemu Kak Naya lagi? Mika mau kasih lihat boneka princess Mika" suara imut Mika membuat Naya gemas. Ingin mencubit pipi tembem yang semakin membulat ketika berbicara itu.

"Kapan Mika bisanya aja. Kakak selalu bisa kok!" balasnya yakin. Toh Naya juga tidak punya kerjaan setiap harinya.

"Besok bisa Kak?" tanya nya memastikan.

"Mm boleh" jawab Naya.

"Yeay! Besok Kak Naya ke rumah Mika yah?" ajak gadis kecil itu antusias.

Naya mengangguk. "Okedeh!" balasnya.

Mereka pun melanjutkan pembicaraanya mereka. Mulai dari para princess hingga kegiatan sekolah Mikaila. Naya lebih memilih untuk bercerita dengan Mikaila daripada melanjutkan pekerjaannya.

Sayup-sayup Naya mendengar suara lelaki yang memanggil nama Mikaila. Gadis kecil itu pun menurunkan ponselnya dan tak lama kemudian ia mematikan panggilan v8ideo mereka.

"Sepertinya Papanya sudah datang" gumam Naya. Ia lalu menyimpan ponsel Ibunya di atas meja dan melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama, sang ibu pun menaiki tangga dan menghampirinya. "Sudah video call nya?" tanya Nirmala sambil mengambil ponselnya itu.

Naya mengangguk. "Mika ngajakin ke rumahnya besok. Mau nunjukin koleksi bonekanya katanya. Boleh gak?" katanya meminta izin.

Sang Ibu mengangguk. "Perginya sama Ibu. Ibu juga mau bertemu dengan Tante Dinar"

"Oke" balas Naya, lalu kembali fokus kepada pekerjaannya.

***

Terpopuler

Comments

teudwrdh

teudwrdh

seru

2023-02-02

0

LISA

LISA

Bagus nih ceritanya

2023-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!