Alana menangis sejadi-jadinya didalam kamar , ia tidak bisa membayangkan harus menikah diusia dirinya yang masih muda bahkan Alana tak pernah terpikir sedikit pun untuk menikah sekarang ini .
" Sebenarnya siapa yang sudah ngasih tahu papah tentang semua nya ? " , batin Alana kesal .
Sampai tak terasa Alana tertidur dengan keadaan yang sangat kacau , bahkan kamarnya pun berantakan seperti kapal pecah .
*****
" Al kamu jangan terus menerus bersedih kaya gini nak " , Ujar mamah Nazia seraya mengelus lembut rambut Alana .
" Mah ... , Alana ga mau menikah , Alana masih ingin melanjutkan sekolah Alana " , tangis Alana kembali pecah .
Besok pagi adalah hari pernikahan Alana , iya pernikahan yang sama sekali tidak diinginkan oleh Alana , bahkan Alana belum tahu siapa calon suaminya . Apakah ia seorang om-om yang mempunyai perutnya buncit dan kepalanya yang botak seperti kebanyakan aktor disinetron yang sering mamah Nazia tonton .
" Alana sayang mamah mohon , kamu cobalah untuk ikhlas menerima semuanya , percaya sama mamah ini semua demi kebaikan kamu nak " , Ucap mamah Nazia seraya mengelus bahu Alana lembut .
" Bagaimana Alana bisa ikhlas menerima semuanya mah ? , Alana saja belum siap untuk menjadi seorang istri " , Balas Alana disela tangisnya .
" Kamu harus belajar dengan perlahan Al , mamah yakin kamu bisa menjadi seorang istri yang baik buat suami kamu " , timpal mamah Nazia lagi .
Sebenarnya mamah Nazia sangat tak tega melihat Alana terpuruk seperti ini , hati seorang ibu mana yang tahan melihat anak kesayangan terpuruk bahkan ia mengemis bantuan , namun tak ada yang bisa dilakukan selain mendoakan yang terbaik karna mamah Nazia yakin papah Nurzaki melakukan semua ini untuk kebaikan Alana ditambah mamah Nazia sudah mengenal calon mantu dan keluarga besannya .
" Al benar kata mamah , kamu harus belajar dan mencoba ikhlas menerima semuanya , kakak yakin kamu bisa Al " , Ujar Alena yang sedari tadi hanya diam , ia mencoba memberi semangat untuk adiknya .
" Kenapa harus Alana yang menerima semua ini kak ? , kenapa gak kak Ale aja ? " , tanya Alana seraya melirik Alena sinis .
Sepertinya Alana masih kesal dengan Alena dan ia masih mengira kalau Alenalah yang telah mengadu semuanya kepada papah Nurzaki .
" Al kamu jangan berbicara seperti itu ! , kamu yang sudah berbuat kesalahan lalu kenapa harus Ale yang menerima hukuman ? " , Timpal bang Nizar yang baru masuk dan kebetulan mendengar percakapan mereka .
" Kenapa kalian selalu membela kak Ale ? , apa kalian semua sudah tidak sayang lagi sama Alana ? " , tanya Alana dengan terisak .
" Al tidak seperti itu , cobalah kamu mengerti dan berpikir sedikit dewasa " , timpal Bang Nizar lembut seraya mengelus bahu Alana .
" Bang , Alana harus bagaimana ? , Alana tidak mau menikah ? , Alana belum siap menjadi seorang istri ? " , Tanya Alana beruntun seraya menatap bang Nizar .
Bang Nizar membawa Alana ke dalam pelukannya , ia membiarkan Alana menangis didalam dekapannya , sama hal nya dengan mamah Nazia , bang Nizar pun tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan yang terbaik untuk sang adik , ia sudah berbicara baik-baik dengan papah Nurzaki namun keputusan papah Nurzaki tak bisa lagi diganggu gugat .
" Abang sayang banget sama kamu Al , tapi maaf Abang gak bisa berbuat apa-apa dan Abang mohon jangan kecewakan papah dan mamah lagi " , Tutur bang Nizar lembut .
Alana semakin terisak mendengar perkataan bang Nizar , ia tahu tak ada yang bisa membantah keputusan sang papah dan memang semua ini adalah kesalahannya .
" Baik bang Alana akan menikah , Alana gak akan kecewakan kalian lagi " , ucap Alana seraya sesegukan dan melepaskan pelukannya .
" Mah maafkan Alana " , Alana langsung mencium punggung tangan mamah Nazia , dan mamah Nazia langsung membawa Alana ke dalam pelukannya , ia senang akhirnya Alana bersedia menikah dan ia selalu berdoa untuk kebahagiaan Alana .
Tak lupa setelah itu Alana langsung meminta maaf kepada Alena , ia sadar mungkin semua ini hukuman untuk dirinya dan mungkin memang ini jalan takdir hidupnya yang harus ia jalani .
Tanpa sepengetahuan mereka Papah Nurzaki sedari tadi merhatikan istri dan juga anak-anak nya , ia tersenyum lega akhirnya Alana bersedia untuk menikah .
Dan sebenarnya papah Nurzaki melakukan semua ini demi menyelamatkan anaknya .
***
Rumah papah Nurzaki sudah mulai dirias , dan Alana meminta acara pernikahan diadakan dirumah dengan sangat sederhana dan tertutup bahkan Alana menolak papah Nurzaki untuk mendatangkan MUA karna menurutnya ia tak perlu dirias oleh seorang MUA , berrias sendiri saja sudah cukup karna Alana ingin terlihat biasa saja dihari pernikahannya .
Tak ada persiapan seperti calon pengantin lainnya yang disibukkan dengan berbagai hal , Alana hanya murung dikamar seorang diri memikirkan calon suaminya , yang entah siapa dan bagaimana wujudnya , Alana juga memikirkan nasib hubungannya dengan Faisal .
Alana sengaja sudah beberapa hari tidak menyalakan ponselnya untuk menjauhi Faisal , dan jika disekolah Alana juga selalu menghindar jika bertemu Faisal , Alana tidak berani berbicara jujur dengan Faisal dan ia merasa sangat bersalah karna telah berkhianat .
" Tok , Tok , Tok " , Suara pintu diketuk membuat Alana tersadar dari lamunannya .
" Assalamu'alaikum Hallo mbak , saya adalah MUA yang dipilih langsung oleh calon suami mbak untuk merias mbak " , ucap seorang MUA yang memakai pakaian syar'i .
Alana langsung membulatkan kedua matanya , ia menolak papah Nurzaki mengundang MUA tapi justru calon suaminya ternyata sudah menyiapkan semuanya .
" Hallo mbak , mbak baik-baik saja ? " , tanya seorang MUA tersebut seraya melambaikan tangan didepan Alana .
" Eh saya baik-baik saja , ya udah masuk Bu " , jawab Alana sedikit kaget lalu ia segera mengajak seorang MUA tersebut untuk masuk ke dalam kamar .
" Maaf Bu , apakah saya akan dihias dari sekarang ? " , tanya Alana pasalnya ia akan menikah besok pagi tidak mungkin dihias dari sore hari sebelum nya .
" Oh tidak mbak , tapi Mbak akan melakukan serangkaian perawatan relaksasi agar besok mbak terlihat lebih fresh dan cantik " , jawab seorang MUA tersebut dan Alana hanya mengangguk pasrah .
Sebelum melakukan perawatan , terlihat seorang MUA tersebut melakukan panggilan melalui ponselnya dan tak lama datang dua orang yang seperti nya asisten MUA tersebut lengkap dengan membawa banyak peralatan .
Dan mulailah serangkain perawatan , Alana hanya bisa menurut ditambah ia sudah lama tidak melakukan perawatan .
" Ternyata pilihan dia cukup bagus " , batin Alana tersenyum senang , namun detik berikutnya ia langsung cemberut ketika tanpa sadar sudah memuji pilihan calon suaminya .
" Permisi " , Alena masuk ke kamar dengan membawa nampan berisi minuman hangat dan beberapa cemilan .
" Diminum dulu bu selagi hangat minumannya " , ujar Alena sopan .
" Makasih mbak " , balas ketiga orang tersebut .
" Kak disini aja temani Alana atau sekalian aja kak Ale juga melakukan perawatan " , Pinta Alana pada kembarannya .
" Mmm kakak duduk disini aja ya liatin kamu Al " , jawab Alena yang duduk di sofa yang ada dikamar Alana .
Alana langsung mengangguk dan tersenyum .
😍😍😍
Jangan lupa tinggalkan jejak like , komen , vote dan tambahkan ke favorit 💙 terimakasih 🤗🙏🙏 .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Sriati Rahmawati
rumahnya d hias bukan d rias Thorr
2024-05-27
1