Kecelakaan

****

"Apakah aku benar dengan keputusan menikah? Kenapa pernikahanku terasa hambar. Sangat jauh dari perkiraanku dulu saat aku masih sekolah. Aku mengira pernikahan itu akan bahagia di awal, meski beberapa pernikahan ada guncangan di beberapa bulan pertama."

"Tetapi pernikahanku? Tidak ada bulan madu seperti yang pernah aku bayangkan di saat aku masih sekolah dan seperti yang aku lihat di TV. Aku menikah dengan orang yang cukup asing, aku juga tidak mengetahui pasti seperti apa sifat laki-laki yang kini menjadi suamiku. Tetapi aku harus tetap menjalani ini semua, aku tidak boleh mengecewakan ayah." Reisya membatin di dalam hatinya ketika sudah berada di kamar sendiri. 

** 3 bulan kemudian **

Seperti biasa, Reisya memasak dan bersiap untuk membawakan bekal kepada suaminya yang selalu sibuk dengan penelitian. Bahkan tidak jarang saat pagi tiba, Reisya bangun tanpa ada Ridwan di sampingnya. 

Seperti pagi ini, saat Reisya terbangun untuk sholat subuh, Ridwan sudah tidak ada di sebelahnya. Tetapi kini Ridwan tidak ada di lantai 2 tempat penelitiannya. Hal itu menandakan Ridwan sudah berangkat ke kantornya untuk sesuatu yang tidak di mengerti oleh Reisya. 

Tetapi satu hal yang di pahami Reisya, suaminya sedang bekerja untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Sehingga pagi ini Reisya memasak untuk mengantarkan bekal ke kantor suaminya seperti yang sering Reisya lakukan ketika Ridwan harus berada di kantor sangat pagi atau lembur sampai menginap. 

Setelah semua siap, Reisya membawa bekal menuju ke kantor Ridwan menggunakan bus menuju ke KRL. Reisya berada di halte bus bersama beberapa orang yang akan pergi bekerja atau sekolah. 

Bruuuuakk… Ciiiiittt… Baraaakk… Suara benda keras saling berbenturan dan suara roda ban kendaraan yang bergesek dengan aspal. 

Sebuah truk hilang kendali dan menabrak halte bus tempat Reisya menunggu bus. Reisya menjadi korban kecelakaan karena kelalaian sopir truk entah karena apa sampai menabrak halte bus. Belasan orang mengalami luka-luka, bahkan ada korban yang meninggal di tempat. 

Reisya menjadi salah satu korban dengan luka berat, dengan segera masyarat sekitar memberikan bantuan dan pertolongan hingga membawa mereka ke rumah sakit terdekat. 

****

Kriiinggg… Kriiiingg… Kriiinggg… Kriiiingg… Suara handphone Ridwan berbunyi. 

Ridwan mengabaikan suara telepon di handphonenya karena Ridwan sedang membutuhkan konsentrasi untuk mengerjakan penelitiannya. Tetapi karena handphone Ridwan terus berbunyi, dengan terpaksa Ridwan mengangkat telepon yang ternyata dari nomor istrinya. 

'Hallo assalamu'alaikum." Ridwan menyapa istrinya dari sambungan telepon dengan nada suara sedikit kesal karena istrinya terus menelpon hingga mengganggu penelitiannya. 

Ridwan sedikit kesal, karena Ridwan pernah menyampaikan aturannya jika istrinya menelpon, jika 1-2 kali telepon tidak di angkat oleh Ridwan, itu artinya Ridwan sedang sibuk dan jangan menelpon lagi. Tetapi kini sampai 5 kali handphone Ridwan berbunyi. 

Wa'alaikumussalam.. Apa benar ini dengan bapak Ridwan..? Terdengar suara bukan istrinya yang berbicara di balik telepon. 

"Ya, benar. Saya Ridwan, ini siapa..? Mengapa menggunakan handphone istri saya?" Ridwan menjawab pertanyaan dari suara perempuan yang Ridwan kenali bukan suara istrinya. Ridwan berpikir jika handphone istrinya terjatuh dan sang penelpon yang menemukan handphone istrinya. 

"Saya perawat dari Rumah Sakit Medika Permata. Saya menyampaikan jika istri bapak menjadi korban kecelakaan dan kini dalam kondisi kritis. Saya membutuhkan izin dari bapak untuk mengoperasi istri bapak dengan segera. Suara bapak kini sedang saya rekam untuk persetujuannya." Sang perawat menyampaikan kata-katanya hingga membuat Ridwan terkejut dan terdiam mematung tanpa mengucapkan sepatah katapun. 

"Tuan..? Kami membutuhkan jawabannya secepat mungkin." Perawat tersebut menegaskan pertanyaannya ketika Ridwan tidak menjawab tetapi tidak menutup teleponnya. 

"Iya.. Iya.. Cepat selamatkan istri saya." Ridwan yang tersadar dari keterkejutannya, dengan segera menjawab pertanyaan perawat. 

"Baik Pak.. Kami akan melakukan tindakan, sebaiknya bapak cepat datang ke rumah sakit untuk tanda tangan dan untuk pembayaran, bisa bapak lakukan melalui transfer siapa ya kami cepat melakukan tindakan. Jika bapak sudah mentransfer, bapak bisa mengirim bukti transfer ke nomor cs rumah sakit yang sebentar lagi saya kirimkan." Tanpa menjawab, dengan segera Ridwan menutup telepon dan meminta nomor rekening agar Ridwan segera bisa mentransfer dana yang di butuhkan. 

Setelah menutup telepon, Ridwan segera meninggalkan tempat penelitiannya dan mentransfer sejumlah uang ke Rumah Sakit Medika Permata dan dengan segera pergi menuju Rumah Sakit Medika Permata. 

****

Kriiinggg… Kriiiingg… Kriiinggg… Kriiiingg… handphone Ridwan kembali berbunyi saat Ridwan baru keluar lift kantornya untuk menuju parkiran. 

Terlihat nomor cs Rumah Sakit yang baru Ridwan simpan untuk mengirim bukti pembayaran.

"Halo Assalamu'alaikum." Ridwan menjawab telepon tersebut dengan terus melangkah menuju parkiran. 

"Hallo, tuan Ridwan. Kami dari pihak Rumah Sakit Medika Permata. Semua keperluan Operasi telah di siapkan. Pemindahan pasien dari UGD ke ruang operasi telah di siapkan. Kami juga sudah berupaya semaksimal mungkin. Tetapi semuanya tidak berjalan sesuai harapan kami, pasien yang merupakan istri pak Ridwan telah menghembuskan nafas terakhir saat menuju ke ruang operasi. Maafkan kami." Mendengar hal itu, segala penyesalan seakan menjadi satu di kepala Ridwan. 

Lutut Ridwan terasa lemas, hingga kini tak mampu lagi untuk melangkah. Tanpa Ridwan sadari, air mata Ridwan menetes membasahi pipinya. Para rekan kerja Ridwan yang melihat hal tersebut, segera membantu Ridwan untuk duduk dan menenangkan diri. 

Salah seorang teman kerja Ridwan memberanikan untuk bertanya perihal apa yang terjadi. Tetapi Ridwan tidak kunjung menjawab pertanyaan tersebut dan hanya terdiam dengan lelehan air mata yang terus mengalir. 

Hingga beberapa saat, barulah terlihat mulut Ridwan menganga seperti akan menyampaikan sesuatu. Tetapi suara Ridwan seakan tertahan di tenggorokan karena kesedihan penyesalan. 

"Is… Is.. Istri… Istriku mengalami kecelakaan dan meninggal di rumah sakit. Kini aku harus bagaimana?" Setelah berucap, Ridwan kembali menangis dengan suara tangisan menyayat hati semua rekan yang mendengarnya. 

Mereka yang mengetahui jika Ridwan baru menikah, merasa kasihan dengan kondisi Ridwan yang harus kehilangan istri yang baru 3 bulan Ridwan nikahi. 

"Ada apa..?"

"Iya.. Apa yang terjadi..?"

Terdengar perbincangan para karyawan dan para peneliti yang berkerumun untuk melihat kebenaran apa yang terjadi hingga membuat Ridwan sebagai kepala penelitian laboratorium 8 sampai menangis di depan banyak orang. 

"Entahlah, jika tidak salah dengar. Tadi pak Ridwan mengatakan jika istrinya menjadi korban kecelakaan."

"Apakah istri pak Ridwan meninggal?"

"Mungkin saja, jika tidak meninggal. Mana mungkin sampai menangis seperti itu." Terdengar suara beberapa orang saling berbincang di kerumunan terluar dari Ridwan. 

Kini Ridwan kembali bangkit dan menguatkan hatinya yang sangat sedih untuk menuju ke rumah sakit. 

'Pak, biarkan saya yang mengantar pak Ridwan ke rumah sakit. Karena, tidak seharusnya pak Ridwan menyetir sendiri dalam situasi seperti ini." Seorang kepala penelitian dari laboratorium 6, menawarkan diri kepada Ridwan. 

🙏🙏 mohon dukungannya ya, dengan cara LIKE, COMMENT, BERI HADIAH dan VOTE jangan lupa jadikan Favorit😍💕 🙏🙏

Terpopuler

Comments

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Penyesalan pasti dikahir .. Kamu menyesal blm membahagiakan dirinya .... Smoga kamu bisa segera bangkit ......

2023-03-02

1

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

Baru seperti ini kamu mengalami kesedihan .. Dan kamu mengabaikan Reisya ......

2023-03-02

1

✅k⃟K⃠S⃟S⃟F Ica agustin

✅k⃟K⃠S⃟S⃟F Ica agustin

ya allah mudah mudahan sii ridwan bisa tenang dan ga mikir yang aneh-aneh

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!