SH 3

Gadis yang mengenakan kaos oversize berwarna putih itu tengah mengurut pelipis sambil berulang kali menghela napas dengan berat. Pikirannya terfokus pada adiknya yang belum membayar uang sekolah.

‘Harus cari ke mana lagi? Bahkan, kasbon bulan lalu saja belum lunas’ Gumamnya.

“Kak...”

Lea menoleh, menatap adiknya yang kini duduk di sampinya.

“Ada apa?” Tanyanya.

Lelaki itu menatap lekat pada kakaknya, “Biarkan aku membantu kakak. Aku akan tetap rajin belajar meskipun bekerja”

Lea menggelengkan kepala, “Tidak boleh. Besok akan kakak carikan uangnya!” Ujar Lea yang tak mau dibantah. Lalu beranjak dari duduknya.

Beberapa menit kemudian, ia kembali menemui adiknya, “Kakak pinjam motormu, ponsel kakak tertinggal di rumah Chayra” Ujar Lea sambil mengambil kunci sepeda motor yang tergeletak di atas meja.

“Tidak mau ku antar?”

“Tidak, kau jaga rumah saja!” Jawab Lea, lalu melenggang keluar rumah.

.

.

.

Meskipun sedang berkendara, namun pikiran Lea masih terpusat pada uang sekolah adiknya yang harus dibayar lusa.

‘Ayah...ibu... aku rindu kehidupan kita yang dulu’ Lea bergumam dengan lirih, butiran bening mengalir dari sudut matanya.

Karena terus memikirkan soal uang sekolah adiknya, tanpa terasa Lea sudah tiba di tempat tujuan. Gadis itu kembali diuji saat tak sengaja menabrak mobil yang ada di depannya.

Lea memukul kening, menyadari akan kesalahannya.

Sementara, si empunya mobil segera keluar saat mendengar benturan keras, “Hei... kau bisa berkendara tidak?!”

Lea menundukkan kepala, tak berani menatap Chan yang pasti sangat kesal saat ini.

“Malah diam... tindakanmu sudah merugikan orang lain!”

“Ma... maaf” Ujar Lea pelan.

Chan berjalan mendekati Lea dan berkata, “Apa mobilku bisa kembali seperti semula dengan kata maaf?”

“Sa... saya akan memberikan uang ganti rugi” Ujar Lea. Dalam hati, ia merutuki perkataan yang sangat konyol itu.

Chan menyunggingkan senyuman mendengar perkataan perempuan yang terus menundukkan kepala karena tak berani menatapnya.

“Kalau begitu... beri aku lima puluh juta, sekarang!”

Mata Lea membola mendengar permintaan lelaki yang ada di hadapannya, “Kakak sedang memerasku?! Kenapa minta ganti rugi sebanyak itu? Padahal, mobil ini hanya lecet sedikit” Protesnya.

Chan berdecak, “Kau tidak tahu berapa harga mobil ini?!”

Lea melirik pada mobil yang baru saja ditabraknya, lalu menghela napas berat karena menyadari kebodohan yang kembali dilakukannya.

“Ada apa ini?” Suara seseorang mengalihkan perhatiaan Chan dan Lea. Secara bersamaan, mereka menoleh pada sumber suara.

Chan menunjuk Lea dengan dagunya, meminta gadis itu menjelaskan dengan apa yang tengah terjadi.

“Sa... saya tidak sengaja menabrak mobil kak Chan” Sesal Lea.

“Padahal hanya masalah kecil, kenapa suaramu sampai ke dalam rumah?” Tanya wanita paruh baya itu pada putranya.

“Tapi ini mobil kesayanganku, bu”

“Perbaiki saja, mobil ini kan ada asuransinya”

“Benar... kenapa kakak sangat perhitungan sekali?!” Ujar Chayra yang baru saja bergabung.

Chan menjadi kesal karena ibu serta adiknya tak membela, bahkan reaksi keduanya sangat santai.

“Aku tetap akan minta ganti rugi!” Putus Chan kemudian.

“Kakak... bagaimana bisa kakak sekejam itu pada sahabatku?” Protes Chayra.

“Dia sendiri yang menawarkan ganti rugi” Ujar Chan sambil menunjuk Lea.

“Lea tidak sengaja, kenapa kakak tega sekali meminta ganti rugi? Setiap hari, dia bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya juga adiknya. Bagaimana bisa, kakak bersikap kekanak-kanankan seperti ini?”

“Kekanak-kanakan kau bilang?! Aku justru sedang mengajarkannya cara bertanggung jawab. Kau pikir, semua orang kaya baik?!” Mata Chan melotot menatap pada Chayra.

“Ibu... tolong beritahu kakak” Rengek Chayra pada ibunya.

“Sudah jangan ribut lagi. Jadi, apa yang kau mau?” Tanya wanita paruh baya itu menengahi.

“Hmmm... aku mau dia menjadi karyawanku”

Tak hanya Lea, Chayra serta ibunya juga terkejut mendengar permintaan Chan.

“Kau serius?”

Chan menganggukkan kepala, “Divisi keuangan sedang membutuhkan karyawan tambahan saat ini, karena dia tidak bisa membayar ganti rugi, jadi aku akan mempekerjakannya saja” Terang Chan.

Wanita paruh baya itu nampak menimbang sejenak, lalu berkata “Sepertinya, itu cukup bagus. Kau bisa mendapat banyak pengalaman jika bekerja di kantor kak Chan. Bagaimana?”

“Baik, saya mau” Jawab Lea sambil menganggukkan kepala.

“Kau yakin?! Jika merasa tertekan, cepat beritahu aku”

Mendengar celotehan Chayra, Chan segera menjitaknya. Sontak saja, hal itu membuat Chayra kembali membeo karena tidak terima.

“Tapi... saya sedang bekerja saat ini, apa saya boleh meminta waktu untuk menyelesaikannya dulu?”

“Ok, selesaikan pekerjaanmu dalam tiga hari” Ujar Chan, lalu melenggang ke dalam rumah dengan santai sembari bersiul. Terlihat sangat bahagia, seperti tengah memenangkan perlombaan.

Dengan geramnya, Lea berkata ‘Dasar mobil menyebalkan! Kenapa kau harus berdiam di sini?!’ Ia lalu menyusul Chayra dan ibunya yang lebih dulu masuk ke dalam rumah.

Lea berusaha memejamkan mata sejak dua jam yang lalu, tapi tetap saja tidak bisa tertidur. Pikirannya sedang kacau saat ini. Masalah uang sekolah adiknya belum menemukan solusi, dan kini malah bertambah masalah baru karena menabrak mobil milik Chan.

Lea mengusap wajah dengan kasar sambil bergumam, ‘Akh... bagaimana bisa ada hidup yang menyedihkan seperti ini?!’

‘Mana ada perusahaan yang mengizinkan karyawannya mengundurkan diri saat masih mempunyai hutang... akh... bagaimana cara mengatakannya?!’

‘Dia benar-benar membuatku kesal. Lihat saja, akan ku hancurkan perusahaanmu!’ Lea terus mengomel karena sangat kesal pada Chan.

Tak kunjung tidur juga, Lea akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan pada Matahari. Tangannya meraih ponsel yang ada di atas nakas berwarna putih, lalu membuka aplikasi ‘Say Hello’.

**Tara** :

“**Aku tidak bisa tidur**”

Tak lama menunggu, benda pipih itu memberi tanda bahwa ada pesan dari seseorang.

**Matahari** :

“**Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu**?”

**Tara** :

“**Eum... hari ini, aku mengalami kejadian tidak menyenangkan**”

**Matahari** :

“**Kejadian apa? Cepat ceritakan**”

**Tara** :

“**Aku tidak sengaja menabrak mobil milik kakak sahabatku dan dia meminta ganti rugi**”

**Matahari** :

“**Tapi kau tidak terluka, kan**?”

Lea tersenyum, ‘Padahal, aku tidak peduli pada keadaanku tapi dia malah menanyakannya’ Gumamnya, lalu kembali mengetik sesuatu pada layar ponselnya.

**Tara** :

“**Iya, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah menanyakan keadaanku**”

**Matahari** :

“**Syukurlah jika kau tidak terluka. Keselamatan lebih utama dibanding apa pun, kau harus lebih hati-hati saat berkendara**”

**Tara** :

“**Eum... aku memang sangat ceroboh, hahaha**”

**Matahari** :

“**Hahaha... apa yang bisa ku bantu**?”

**Tara** :

“**Tidak usah, aku hanya ingin bercerita saja**”

**Matahari** :

“**Kau yakin**?”

“**Tapi... sebenarnya, hari ini aku juga mengalami hal yang tidak menyenangkan**”

**Tara** :

“**Benarkah**?”

**Matahari** :

“**Iya, hahaha**...”

“**Mobil kesayanganku ditabrak oleh seseorang. Aku ingin memarahinya tapi tidak bisa**”

**Tara** :

“**Wah... kenapa bisa kebetulan begini**?”

“**Tapi, kenapa kau tidak bisa memarahinya**?”

**Matahari** :

“**Karena dia sangat dekat dengan keluargaku, padahal aku sangat kesal**”

**Tara** :

“**Hahaha... kau sabar sekali, ya. Hari ini, kita sama-sama mengalami hal buruk meskipun tidak janjian**”

**Matahari** :

“**Benar, hahaha**”

“**Aku masih ada pekerjaan, kau istirahatlah. Besok, aku akan mengirim pesan lagi. Selamat tidur🤗**”

Meski tersenyum membaca pesan dari Matahari, namun Lea tidak berniat untuk membalasnya.

‘Yah... walaupun hari ini tidak berjalan dengan baik, tapi setidaknya aku tidak sendirian. Mungkin saja, di luar sana juga banyak orang yang mengalami hal lebih buruk dariku. Lagi-lagi, Matahari mengajariku untuk lebih bersyukur. Terima kasih Matahari, kau benar-benar bisa jadi penerang’ Monolog Lea. Lambat laun, matanya mulai terpejam.

...\*\*\*...

**Happy reading**...

**Jangan lupa like, comment, vote, gift, and subscribe 🙏🏻😁**

**Terima kasih🤗😘🙏🏻**

Terpopuler

Comments

Yuna

Yuna

Di sini karakter Chan diceritainnya lebih detail, tapi ttp relate sama novel sebelumnya yg nyeritain kalo Chan itu jahil tapi sebenernya care banget, terbukti dari cara dia berjuang di SUN demi ibu & adiknya👏🏻

2023-01-18

1

Raline

Raline

Bener banget, kadang suka ngerasa gak beruntung padahal ada yg lebih gak beruntung dari kita💪🏻

2023-01-18

1

Lia

Lia

Malah saling ngadu 😂

2023-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!