SH 2

Mobil milik Chayra berhenti di depan rumah tiga lantai yang didominasi warna putih. Rumah yang sudah tak asing lagi bagi Lea. Setelah memarkirkan mobilnya dengan sempurna, Chayra segera mengajak Lea untuk masuk.

Chayra mendongak, matanya mengikuti gerak kaki wanita paruh baya yang tengah menuruni anak tangga, “Ibu... tamu agung sudah datang” Ujarnya.

Wanita paruh baya itu tersenyum pada Lea yang berdiri di samping Chayra, “Kebetulan sekali kalian sudah pulang”

Chayra dan Lea menyalami tangan wanita paruh baya itu setelah berada di depan keduanya.

“Kalian pasti lapar. Ayo, makan” Wanita paruh baya itu menuntun Lea menuju meja makan, sedang Chayra mendapat titah memanggil Chan yang masih berada di kamar.

Tak lama kemudian, Chayra datang bersama Chan. Tanpa aba-aba, keduanya langsung duduk di kursi masing-masing.

“Makanlah yang banyak” Ujar wanita paruh baya bernama Sandra yang merupakan ibu dari Chan dan Chayra.

“Ibu akan membungkuskan untuk Dayyan juga” Ujarnya lagi.

Lea tersenyum canggung, “Tidak usah, bu” Tolaknya dengan pelan.

“Lea jadi sungkan karena merasa sering merepotkan kita”

Mendengar perkataan putrinya, wanita paruh baya itu menoleh pada Lea dan meminta penjelasan.

“Bukan begitu... baiklah, saya akan bawa untuk Dayyan juga”

Gadis itu akhrinya mengalah. Mau menolak juga percuma, Bu Sandra pasti akan tetap membungkuskannya.

Melihat adiknya hendak membuka suara dengan mulut penuh makanan, Chan segera menendang kaki Chayra yang duduk di depannya, “Telan dulu, baru bicara!”

Chayra mengusap kakinya, “Ibu... kakak menendang kakiku!” Adunya.

Wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya yang sering ribut.

“Nanti ajak Lea pulang bersamamu, kalian kan satu arah”

Chan tersedak mendengar perkataan ibunya, lalu mengambil segelas air putih yang sudah tersedia dan meminumnya hingga tersisa setengah.

“Tapi...”

Belum selesai Chan menjelaskan, Chayra telah lebih dulu memotong, “Ayolah kak, jangan pelit begitu”

“Kau mau kan, pulang bersama kak Chan?”

“Iy... iya” Lea menganggukkan kepala sembari tersenyum mendengar pertanyaan dari ibu sahabatnya. Sementara, Chan hanya bisa mengalah dengan permintaan ibu serta adiknya.

Setelah selesai makan bersama, Chan langsung kembali ke SUN house karena ada jadwal latihan. Hal itu membuat Chayra kecewa, namun ia tidak bisa menahan kakaknya lebih lama.

“Padahal, aku dan Lea masih ingin mengobrol” Ujar Chayra sambil melirik Chan.

Chan menjitak kening adiknya sambil berkata, “Berhentilah bergosip bocah!”

Chayra mengusap kening dengan kesal, “Berhenti memanggilku bocah, orang tua!” Umpatnya.

Chan tertawa melihat ekspresi kesal adiknya, “Jika ingin mendapat uang jajan lebih, rapikan kamarku” Ujarnya kemudian.

Mendengar tawaran dari kakaknya, mata Chayra langsung berbinar, “Ok” Jawabnya.

Chan serta ibunya, juga Lea tersenyum melihat Chayra kegirangan seperti bocah yang mendapat mainan baru.

“Kalian berangkatlah sekarang” Titah wanita paruh baya itu mengalihkan pembicaraan.

Chan menganggukkan kepala, memeluk dan berpamitan pada ibunya, lalu menoleh pada Lea, “Ayo” Ujarnya.

Sama seperti Chan, Lea juga memeluk dan berpamitan dengan Chayra serta ibunya. Lalu, mengekori Chan yang berjalan lebih dulu.

“Kak...” Chayra menghampiri Chan dan Lea yang sudah berada di dalam mobil.

Chan membuka kaca jendela mobil, “Kenapa lagi?” Tanyanya.

“Antarkan Lea sampai rumah dengan selamat. Awas saja jika kakak membuatnya celaka!”

Chan berdecak, “Anak kecil berlagak mengaturku, minggir!” Ujarnya sambil menutup kaca jendela mobil lalu melajukannya.

Di sepanjang jalan, Lea hanya diam tak berani mengajak Chan bicara.

‘Suasananya sangat canggung’ Batin Lea sambil menoleh ke arah luar jendela.

Lea dan Chan memang sudah beberapa kali bertemu, tapi tidak pernah bicara satu sama lain. Hal itu disebabkan kejadian kurang mengenakan ketika pertama kali mereka bertemu.

Awalnya, Lea tidak tahu jika kakak dari sahabatnya adalah seorang idol terkenal. Dan saat pertama kali berkunjung, Chayra meminta Lea agar menunggunya di kamar lebih dulu. Namun karena kamar Chayra dan Chan bersebelahan, ia jadi salah masuk.

Sialnya... tepat saat itu, Chan baru saja keluar dari kamar mandi, karena terkejut ada orang asing di kamarnya, Chan langsung melempar bantal ke arah Lea. Sedangkan, Lea yang panik karena salah masuk kamar, bermaksud untuk segera keluar tapi karena tergesa-gesa, ia jadi jatuh tersungkur hingga kakinya luka. Sejak kejadian itu, hubungan Lea dan Chan menjadi canggung.

“Hei bocah... kau mendengar pertanyaanku tidak?!”

Lea memutar setengah tubuhnya, menatap Chan yang masih fokus memperhatikan jalan. “Apa yang kakak tanyakan?” Tanyanya dengan pelan.

“Kau benar-benar tidak mendengarkanku?!” Kali ini, Chan yang berganti menoleh pada Lea. Sedangkan, perempuan itu hanya menundukkan kepala mendengar pertanyaan Chan.

Chan menghela napas dengan kasar, lalu mengulang pertanyaannya, “Rumahmu di mana?!”

Lea kembali diam setelah memberitahu alamat rumahnya.

Di tengah perjalanan, Chan menepikan mobil di depan kedai kopi dan berkata, “Aku mau membeli kopi untuk teman-temanku, kau tunggu di sini saja. Aku tidak mau menjadi gosip karena mengajakmu”

Mata Lea membola mendengar perkataan Chan, ‘Siapa juga yang tertarik untuk ikut?’ Gumamnya pelan.

Meskipun gumaman Lea tidak terdengar jelas, namun Chan sadar tengah mendapat umpatan.

“Hei bocah... kau mau kopi juga?” Tanya Chan sambil memasang masker dan bersiap keluar dari mobil.

Lea menggelengkan kepala, “Saya tidak bisa minum kopi” Jawabnya.

Chan keluar mobil dengan santai tanpa merespon perkataan Lea.

‘Wahhh... dia benar-benar keterlaluan, ya! Padahal, dia yang bertanya tapi malah mengabaikan orang seperti itu. Tak hanya keterlaluan tapi juga menyebalkan, sejak tadi terus memanggilku bocah!’ Lea mengomel dengan kesal sambil menatap Chan yang berjalan mendekati kedai kopi.

Dua puluh menit berlalu, Chan kembali dengan menenteng dua kantong kertas berwarna cokelat yang berisi beberapa cup kopi hangat.

Setelah duduk dengan nyaman, Chan menyodorkan satu cup cokelat hangat pada Lea.

“Kau bilang tidak bisa minum kopi, jadi aku belikan cokelat”

Belum sempat Lea menjawab, Chan sudah kembali bergeming, “Jangan sungkan, harga cokelat itu tidak seberapa”

“Terima kasih” Jawab Lea singkat.

Tak lama kemudian, Chan kembali menepikan mobilnya di sebuah rumah dengan warna cat abu-abu. Meskipun terletak di pemukiman yang padat penduduk, namun lingkungan sekitar rumah tersebut bersih dan rapi.

“Terima kasih sudah memberi saya tumpangan” Ujar Lea sebelum keluar dari mobil milik Chan. Sedangkan, si empunya mobil merespon dengan menganggukkan kepala.

Lea menatap mobil milik Chan yang mulai menjauh dari pandangan, ‘Akh... jika bukan karena Bu Sandra dan Chayra, aku tidak akan mau menumpang dengannya! Membuat kesal saja!’ Gerutunya, lalu melenggang masuk ke dalam rumah.

***Malam Hari***

Setelah membersihkan diri, Lea membaringkan tubuh di kasur dan bersiap untuk tidur. Namun, niat itu tertunda karena suara notifikasi dari aplikasi ‘Say Hello’ pada ponselnya. Senyumnya mengembang saat melihat layar ponsel tersebut.

‘Pesan dari Matahari. Ayo, kita lihat apa yang dia katakan’ Monolog Lea sambil tersenyum.

Matahari :

“Bagaimana hari ini?”

Tara :

“Seperti biasa. Pagi hari aku kuliah, lalu sebelum pulang singgah ke rumah sahabatku dan sore harinya bekerja. Tapi... hari ini aku sedikit kesal pada seseorang”

Tak sampai satu menit, Lea kembali menerima balasan dari pesannya.

Matahari :

“Siapa yang membuatmu kesal?”

“Apa orang itu mengganggumu?! Apa aku perlu mendatanginya?”

Tara :

“Hahaha... tidak perlu, dia kakaknya sahabatku. Kami memang sudah canggung sejak awal”

Matahari :

“Oh, begitu... sepertinya, aku berlebihan. Maaf, ya”

Tara :

“Tidak apa-apa. Aku malah berterima kasih"

Matahari :

“Jangan sungkan. Katakan saja jika butuh bantuan. Sekarang, istirahatlah 😊"

‘Aku tidak tahu siapa dia sebenarnya, tapi dia cukup baik untuk dijadikan teman cerita’ Gumam Lea sambil meletakkan ponselnya di nakas, lalu tertidur setelah lampu kamar dimatikan.

...***...

Happy reading ...

Jangan lupa like, comment, vote, gift, and subscribe ya 😁🙏🏻

Terima kasih 😘🤗🙏🏻

Terpopuler

Comments

Raline

Raline

ya eluuuu

2023-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!