Bab 6 : Kebersamaan

Saat ini, double twins sedang bermain tebak salah. Aturannya, orang yang ditunjuk oleh tutup botol akan diberikan tebakan oleh orang yang ditunjuk sisi lain botol. Yang kalah akan diberi olesan krim kue di wajah mereka.

Seperti sekarang, yang harus menebak ialah Yana dan yang memberi pertanyaan ialah Indra. "Are you ready?" ucap Indra.

"I am ready big brother" ia berkata dengan seringainya.

"Apa bedanya katak dengan kodok?" tanyanya dengan senyuman misterius.

"Hmm, katak itu kulitnya licin dan kakinya panjang, kalau kodok itu kulitnya kasar dan punya badan yang besar" jawabnya dengan tepat.

"Aku benar kan kak?"

"Yahhh, your right" sesal Indra tidak dapat mengolesi muka Yana dengan krim kue yang banyak.

Dan botol pun diputar kembali, sekarang giliran Gane yang kena, dan Kana yang memberi pertanyaan. "Jamu beras kencur khasiatnya untuk apa?" kali ini, Kana yakin bahwa Gane tidak akan bisa menjawabnya.

"Untuk memperkuat otot" lihat, jawabnya pasti langsung mengarah ke otot kalau ditanya tentang khasiat jamu.

"Kau salah" ujar Kana yang langsung menumpahkan sepiring krim ke muka Gane.

"Kena kau! Hahahahahaha" tawa pun terdengar dari mulut Kana dilanjut dengan tawa saudara yang lain. Mereka rasa, Gane sungguh lucu.

Ketika ditanya khasiat dari jamu, pasti jawabannya akan berhubungan dengan otot. Memang maniak olahraga, ia bahkan sudah punya otot kencang di lengannya.

Kana lalu melanjutkan memutar botol, dan berakhir Gane lagi yang kena dengan Indra yang memberikan pertanyaan. Mereka, kecuali Gane tersenyum penuh misterius.

"Baiklah, bila perusahaan turun harga sahamnya. Apa yang harus kita lakukan?" tanyanya dengan wajah yang berbinar.

"Sebentar, akan kupikirkan dulu" pintanya.

Yang lain pun menahan tawanya, mereka sungguh sangat suka mengusili Gane. Karena Gane ialah satu-satunya dari mereka yang lambat berfikir namun sangat baik dalam bidang olahraga.

"Aku tahu!"

"Apa jawabanmu?" yang lain sedang menantikan Gane dapat sepiring krim kue lagi. Pikir mereka agak jahat.

"Jawabannya adalah dengan menjual saham tersebut" jawabnya dengan wajah yang berbinar. Mereka semua menggelengkan kepala.

"Apa aku salah" polos Gane.

Yang lain pun, masing-masing membawa sepiring penuh isi krim kue lalu menumpahkannya ke wajah Gane. Mereka pun tertawa terpingkal-pingkal.

Hahahaha

Wahahahahaha

"Hahahahahahahahaha" dengan muka cemberut ditambah wajahnya yang penuh krim membuatnya makin tambah lucu dilihat.

Dengan kesal, Gane meraup wajahnya dengan kedua tangan, lalu memakan krim tersebut. Yang lain, makin tambah tertawa melihatnya.

"Hmmm, krimnya manis" ucapan Gane membuat ketiganya melongo heran.

Mereka saling pandang dan berpikir, apakah krim itu manis. Mereka pun satu-satu mencicipi krim tersebut. Setelahnya mereka berlomba untuk memakan krim yang sangat enak dan manis itu sebanyak-banyaknya.

Mereka pikir, kenapa tidak dari tadi tau kalo krim itu enak. Kalau tau kan, mending makan krim itu. Benar-benar pecinta makanan manis.

Setelah sesi perlombaan makan krim kue, perut mereka sama-sama sangat terasa penuh. Tapi mereka puas dengan krim kue tersebut.

Setelah berdiam diri sebentar, mereka langsung bergegas untuk bersih-bersih. Karena muka dan tangan mereka bahkan baju terkena noda krim yang sangat banyak.

Para pelayan yang melihat hanya menggelengkan kepala dan tertawa kecil melihat betapa lucunya mereka berempat. Andaikan Arya dan Dita masih hidup, pasti mereka akan tertawa bahagia dengan tingkah double twins yang menggemaskan.

Hari semakin sore, saat ini diperkirakan panah jarum jam sudah berada di angka setengah 4. Mereka yang bosan, akhirnya memilih menonton anime Naruto Shippuden. Anime tersebut merupakan salah satu anime favorit mereka selain Fairy Tail, dan Saitama.

Saat menonton anime tersebut, terkadang mereka mengeluarkan ekspresi wajah sedih, senang, tertawa, bahkan ekspresi konyol karena tingkah absurd Naruto.

Sesaat setelah makan malam, mereka memilih menuju ke ruang keluarga. Mereka saling mengobrol menanyakan cita-cita dan impian mereka.

"Hey, bila kita sudah besar. Kalian ingin menjadi apa?" tanya Gane.

"Kalau aku sih, sudah jelas dokter ahli terkenal" Kana mengucapkannya dengan berapi-api.

"Kalau aku, ingin jadi olahragawan yang bisa melakukan segala jenis olahraga" ucap Gane.

"Kalau aku, hmm. Kalau aku..."

"Ah, sepertinya aku ingin menjadi seorang superstar" berbinar-binarlah matanya.

"Kalau kau apa?"

"Aku kan harus meneruskan perusahaan besar ayah" ucapannya membuat ketiganya sedih, mereka pikir mereka terlalu memaksa Indra untuk mau jadi pewaris perusahaan Batara. Tapi ternyata mereka salah.

"Kalian tidak perlu merasa bersalah, aku disini ikhlas menjalaninya dan kebetulan aku juga suka dalam hal yang berkaitan dengan bisnis" ucapnya meyakinkan.

"Apa itu benar" ucap Gane memastikan.

"Ya, itu benar" tegasnya.

"Maafkan kami yang telah menuntut kamu untuk menjadi pewaris perusahaan" sesal mereka.

"Tidak apa-apa, keluarga adalah hal yang utama bagiku."

"Ohhhhhh, sayang banyak-banyak" mereka pun berpelukan bersama layaknya Teletubbies.

"Pokoknya, apapun yang terjadi. Kita harus hadapi dengan lapang dada" ucap Indra.

"Setuju?"

"Setuju!" mereka pun saling tertawa bahagia bersama.

Pelayan yang akan menghampiri mereka berhenti sejenak untuk membiarkan para saudara tersebut berpelukan. Setelahnya, baru ia melanjutkan jalannya menuju double twins.

"Maaf tuan muda dan nona muda, hari sudah larut. Sudah waktunya Anda untuk istirahat" ucapnya dengan kepala menunduk.

"Iyaa" mereka menjawab dengan waktu bersamaan. Lalu mereka pun saling pandang dan tertawa bersama, tawa mereka kali ini lebih kencang dari yang sebelumnya. Pelayan yang melihat seperti sedang menahan tawa.

Saat ini, mereka telah berada di kamar mandi untuk cuci kaki, cuci muka, sikat gigi dan cuci tangan seperti biasanya. Baru mereka akan naik ke tempat tidur masing-masing, dan mengucapkan "selamat tidur semua" dengan waktu yang hampir bersamaan.

Tak butuh waktu yang lama bagi mereka untuk terlelap, karena pada dasarnya mereka semua selain menyukai makanan manis, mereka juga sangat suka tidur. Entahlah, padahal mereka tidak mengantuk. Tapi, apabila memejamkan mata mereka akan mudah terlelap. Aneh kan?

Mungkin saja semua itu masih karena sifat turunan. Karena ayah mereka pun juga begitu. Beda dengan bundanya. Bundanya yang akan selalu membangunkan mereka, karena mereka sedikit sulit untuk dibangunkan.

Pagi hari telah datang bersama matahari yang menyapa. Double twins pun masih suka berpelukan dengan guling. Mereka masih enggan untuk bangun. Namun apa daya, datang kepala pelayan dan salah satu pelayan yang siap membangun mereka.

"Tuan muda dan nona muda, waktunya kalian bangun. Hari sudah semakin siang" yang disuruh pun tidak ada yang menjawab, dikarenakan masih sibuk di dalam mimpi.

"Ina! Ambillah drum milik nona muda Yana" perintah kepala pelayan tersebut ke pelayan yang menemaninya tadi.

"Baik, madam" ucapnya seraya menundukkan kepala.

Kepala pelayan pun membawa drum tersebut mendekat ke arah double twins. Dengan muka yang tanpa ekspresi dan tanpa merasa bersalah, ia pun segera membunyikan drum tersebut dengan ritme yang merdu namun memekakkan telinga.

~drrrtt~drrrtt~dung~dung~dung~

~drrrtt~drrrtt~dung~dung~dung~

Saat irama kedua, double twins langsung saja terbangun dengan rasa kagetnya mendengar suara tersebut.

Si kepala pelayan pun sedikit tersenyum kepada mereka. Jangan salah, semua itu dilakukan atas perintah nyonya Dita sebelumnya. Dan semua itu sudah biasa dilakukan bila double twins belum bisa membuka matanya saat tidur.

Memang sangat tidak sopan kan? Mau bagaimana lagi, mereka hanya menjalankan perintah saja dari atasan.

Para tuan muda dan nona muda pun segera bangkit dari tempat tidurnya seraya menatap tajam ke arah kepala pelayan, dan hanya dibalas dengan senyuman profesional seorang pelayan. Si kembar hanya bisa menghela nafas untuk itu, mau menghentikan juga tidak akan bisa. Karena itu semua atas perintah bunda mereka sendiri sebenarnya.

Tiba-tiba saja mereka merasa sedih kembali, mereka rindu dengan Arya dan Dita. Mereka ingin dipuk puk saat akan tidur. Jangan salah, walau mereka sangat cerdas, tapi pemikiran mereka masihlah seperti anak-anak pada umumnya.

Mereka masih suka bermain, mereka masih suka dipeluk, mereka masih suka membuat orang dewasa kewalahan mengurusi mereka. Yang namanya anak-anak tetaplah anak-anak, jiwa mereka masihlah seumur jagung, masih dalam masa untuk mereka belajar banyak hal.

Setelah mereka mandi, dan sedang berada di meja makan. Mereka memakan santapan di meja dengan dengan suasana yang sepi tanpa adanya percakapan yang terjadi.

Para pelayan yang menemani tuan muda dan nona muda mereka makan pun sampai terheran-heran. Mereka sibuk berpikir, kenapa suasana yang terjadi seperti ini, harusnya suasana yang benar adalah dengan saling berbicara dan sedikit pertengkaran karena memperebutkan hidangan di atas meja.

Namun, tidak ada salah satu dari mereka yang berani untuk sekedar bertanya. Mereka memilih diam. Karena mereka pikir setiap orang akan punya privasinya sendiri.

Setelah acara sarapan selesai, langsung saja kaki mereka berjalan membawa double twins ke arah taman yang sering ditemukan bundanya disana. Mereka disana hanya saling diam tanpa berniat untuk saling mengutarakan perasaan.

Mereka menghabiskan waktu mereka disana. Hingga tak terasa siang pun telah menghampiri mereka. Pelayan yang berada tidak jauh dari tempatnya double twins pun segera mengingatkan.

"Maaf tuan muda dan nona muda, sudah saatnya untuk kalian makan siang. Karena matahari telah berada jauh di atas kepala" yang disuruh hanya menganggukkan kepalanya.

Menu makan siang yang tersedia ialah ayam kecap, sup ikan, tumis sayuran dan tentunya nasi. Makanan yang sederhana memang, namun rasa yang ditawarkan tidak main-main. Rasanya sangatlah enak, apalagi merupakan buatan master chef terkenal di Indonesia.

Mereka makan dengan lahap walau masih dengan suasana yang canggung karena keterdiaman mereka. Jangan salah, mereka makan dengan lahap karena sulit untuk mereka menolak makanan yang enak.

Setelah selesai, mereka memutuskan untuk tidur siang. Mereka ingin lebih menenangkan diri dengan cara tidur dengan nyenyaknya. Tak butuh lama, setelah mereka berbaring di kasur yang nyaman. Mereka pun segera memejamkan mata dan tertidur.

Episodes
1 Bab 2 : Awal Baru
2 Bab 3 : Keputusan Bersama
3 Bab 4 : Siapa dia?
4 Bab 5 : Kebahagiaan Kecil
5 Bab 6 : Kebersamaan
6 Bab 7 : Cemas dan Khawatir
7 Bab 8 : Bangkit
8 Bab 9 : Sedikit Keberanian
9 Bab 10 : Bermain
10 Bab 11 : Bermain 2 (Bang Udin)
11 Bab 12 : Teman Baru
12 Bab 13 : Perasaan Lebih
13 Bab 14 : Hutang Bantuan
14 Bab 15 : Kejutan
15 Bab 16 : Booming Tiba-tiba
16 Bab 17 : Berkunjung
17 Bab 18 : Makan Bersama
18 Bab 19 : Kebetulan Tak Terduga
19 Bab 20 : Ngebakso Lagi
20 Pengumuman
21 Bab 21 : Skill Memasak
22 Bab 22 : Terciduk
23 Bab 23 : Bersenang-senang
24 Bab 24 : Masih sama
25 Bab 25 : Ulat bulu
26 Bab 26 : Orang-orang mencurigakan
27 Bab 27 : Waktu berlalu
28 Bab 28 : Rutinitas tak terelakkan
29 Bab 29 : Nginep
30 Bab 30 : Perlombaan
31 Bab 31 : Perlombaan 2
32 Bab 32 : Insiden
33 Bab 33 : Insiden 2
34 Bab 34 : Identitas dan Musuh
35 Bab 35 : Identitas yang sebenarnya?
36 Bab 36 : Jatuh Cinta?
37 Bab 37 : Keberangkatan
38 Bab 38 : Teman baru
39 Bab 39 : Operasi yang gagal
40 Bab 40 : Bertemu Kakek
41 Bab 41 : Misi sukses
42 Bab 42 : Orang tua Kyara
43 Bab 43 : Hasil taruhan
44 Bab 44 : Kebenaran OAA
45 Pengumuman: Klarifikasi!!
46 Bab 45 : Kejahilan Sena
47 Bab 46 : Akan Pulang
48 Bab 47 : Melamarnya
49 Bab 48 : Bertemu mama Zoya
50 Bab 49 : Sena dan Kirana
51 Bab 50 : Seperti Keluarga Bahagia
52 Bab 51 : Penghianat masa lalu
53 Bab 52 : Menuju Markas OAA
54 Bab 53 : Nasihat Gane
55 Bab 54 : Sparing tinju
56 Bab 55 : Pesisir pantai
57 Bab 56 : Misi Darurat, Wila bertindak!
58 Bab 57 : Misi Darurat (Mulai) part 1
59 Bab 58 : Misi Darurat part 2
60 Bab 59 : Misi Darurat part 3
61 Bab 60 : Misi Darurat part 4
62 Bab 61 : Misi Darurat part 5
63 Bab 62 : Misi Darurat (Selesai) part 6
64 Bab 63 : Liburan selesai
65 Bab 64 : Teman Baru
66 Bab 65 : Ulang tahun si kembar kedua
67 Bab 66 : Kegiatan hari ini
68 Bab 67 : Menonton basket, Kamandaka bermain
69 Bab 68 : Gangguan yang disengaja
70 Bab 69 : Mendatangkan trauma
71 Bab 70 : Pertolongan
72 Bab 71 : Kondisi Kana buruk
73 Bab 72 : Ikatan persaudaraan yang kuat
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 2 : Awal Baru
2
Bab 3 : Keputusan Bersama
3
Bab 4 : Siapa dia?
4
Bab 5 : Kebahagiaan Kecil
5
Bab 6 : Kebersamaan
6
Bab 7 : Cemas dan Khawatir
7
Bab 8 : Bangkit
8
Bab 9 : Sedikit Keberanian
9
Bab 10 : Bermain
10
Bab 11 : Bermain 2 (Bang Udin)
11
Bab 12 : Teman Baru
12
Bab 13 : Perasaan Lebih
13
Bab 14 : Hutang Bantuan
14
Bab 15 : Kejutan
15
Bab 16 : Booming Tiba-tiba
16
Bab 17 : Berkunjung
17
Bab 18 : Makan Bersama
18
Bab 19 : Kebetulan Tak Terduga
19
Bab 20 : Ngebakso Lagi
20
Pengumuman
21
Bab 21 : Skill Memasak
22
Bab 22 : Terciduk
23
Bab 23 : Bersenang-senang
24
Bab 24 : Masih sama
25
Bab 25 : Ulat bulu
26
Bab 26 : Orang-orang mencurigakan
27
Bab 27 : Waktu berlalu
28
Bab 28 : Rutinitas tak terelakkan
29
Bab 29 : Nginep
30
Bab 30 : Perlombaan
31
Bab 31 : Perlombaan 2
32
Bab 32 : Insiden
33
Bab 33 : Insiden 2
34
Bab 34 : Identitas dan Musuh
35
Bab 35 : Identitas yang sebenarnya?
36
Bab 36 : Jatuh Cinta?
37
Bab 37 : Keberangkatan
38
Bab 38 : Teman baru
39
Bab 39 : Operasi yang gagal
40
Bab 40 : Bertemu Kakek
41
Bab 41 : Misi sukses
42
Bab 42 : Orang tua Kyara
43
Bab 43 : Hasil taruhan
44
Bab 44 : Kebenaran OAA
45
Pengumuman: Klarifikasi!!
46
Bab 45 : Kejahilan Sena
47
Bab 46 : Akan Pulang
48
Bab 47 : Melamarnya
49
Bab 48 : Bertemu mama Zoya
50
Bab 49 : Sena dan Kirana
51
Bab 50 : Seperti Keluarga Bahagia
52
Bab 51 : Penghianat masa lalu
53
Bab 52 : Menuju Markas OAA
54
Bab 53 : Nasihat Gane
55
Bab 54 : Sparing tinju
56
Bab 55 : Pesisir pantai
57
Bab 56 : Misi Darurat, Wila bertindak!
58
Bab 57 : Misi Darurat (Mulai) part 1
59
Bab 58 : Misi Darurat part 2
60
Bab 59 : Misi Darurat part 3
61
Bab 60 : Misi Darurat part 4
62
Bab 61 : Misi Darurat part 5
63
Bab 62 : Misi Darurat (Selesai) part 6
64
Bab 63 : Liburan selesai
65
Bab 64 : Teman Baru
66
Bab 65 : Ulang tahun si kembar kedua
67
Bab 66 : Kegiatan hari ini
68
Bab 67 : Menonton basket, Kamandaka bermain
69
Bab 68 : Gangguan yang disengaja
70
Bab 69 : Mendatangkan trauma
71
Bab 70 : Pertolongan
72
Bab 71 : Kondisi Kana buruk
73
Bab 72 : Ikatan persaudaraan yang kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!