Bab 3 : Keputusan Bersama

Saat bangun, mereka langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Dirasa semuanya siap, mereka langsung turun bersama-sama dan menuju meja makan untuk sarapan.

Hari ini suasana meja makan tampak terlihat lebih hidup dengan beberapa candaan dan pembicaraan yang terjadi. Para pelayan yang mendampingi sangat bersyukur, karena double twins sudah mulai kembali ke keadaan semula.

Seperti biasa, setelah selesai makan mereka akan berterimakasih kepada pelayan yang telah menyiapkan sarapan mereka. Tak lama kemudian bell rumah berbunyi.

~Ting~tong~ting~tong~

Pelayan langsung bergegas membukakan pintu untuk tamu. Sebelum itu, ia bertanya maksud kedatangan tamu tersebut yang ternyata seorang pengacara terkenal.

"Permisi tuan, ada keperluan apa ya Anda kemari?"

"Ohh, maafkan saya yang bertamu ke rumah orang pagi-pagi sekali. Saya ada perlu dengan tuan muda dan nona muda Batara" ucapnya.

"Tidak apa-apa tuan, akan segera saya sampaikan kedatangan anda kepada tuan dan nona muda" pelayan itu mempersilahkan pengacara untuk masuk.

Tidak sampai 5 menit waktu berjalan. Double twins telah terlihat dari arah dimana tangga berada. Mereka pun langsung duduk di kursi ruang tamu. Dan menanyakan maksud kedatangan tamu spesial tersebut.

"Maaf tuan pengacara, Anda telah menunggu lama" ucap Indra memulai percakapan.

"Tidak terlalu lama tuan muda, saya hanya menunggu sebentar saja."

"Ada keperluan apa? Seorang pengacara terkenal datang kemari pagi-pagi sekali" ujar Indra dengan matanya yang memincing curiga.

"Seperti yang saya tahu, Anda sangat pintar tuan muda Indra" ucapnya yang dibalas senyuman tipis oleh Indra.

"Begitukah?"

Sang pengacara pun hanya mengangguk dan langsung mengatakan tujuannya datang kesini. "Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal untuk tuan muda dan nona muda Batara."

"Saya disini atas perintah tuan Arya sebelum beliau meninggal" ucapnya tenang dan serius.

Mendengar kalimat tersebut double twins langsung tegang. Mereka bertanya-tanya, kapan ayah mereka menyuruh pengacara tersebut untuk kesini. Si pengacara pun dapat langsung menebak ekspresi mereka.

"Saya tahu apa yang kalian pikirkan, saya kesini atas perintah Almarhum Tuan Arya tepat sebelum beliau meninggal"

"Beliau mempercayakan saya untuk menyampaikan surat wasiat yang telah dibuat tuan Arya, jauh sebelum beliau meninggal" yang lain pun hanya menyimak tanpa berniat memotong perkataan pengacara tersebut.

Sang pengacara melanjutkan ucapannya ketika melihat raut wajah yang ditampilkan oleh double twins "baik, langsung saja saya mulai. Karena saya harus segera pergi ke luar kota untuk membantu klien saya yang lain."

Si pengacara pun mengambil beberapa lembar kertas dan membacakan isinya. "Di kertas ini tercantumkan nama dan isi wasiat dari tuan Arya untuk Anda semua."

Memakai kacamatanya, pengacara mulai berbicara.

"Disini tertulis, bahwa harta milik keluarga Batara akan dibagi secara merata oleh tuan Arya untuk anak-anaknya. Tuan Arya mengatakan bahwa kalian, masing-masing akan mendapatkan saham Batara Company sebesar 20 %."

"Sedangkan sisa penghasilan saham akan diberikan dan di bagikan kepada panti asuhan dan orang-orang yang kurang mampu."

"Tuan Arya juga berpesan, untuk Anda semua menggunakan saham tersebut sebaik-baiknya" tuturnya.

"Baik hanya itu yang ingin saya sampaikan, apa ada pertanyaan?" Ucap pengacara tersebut.

Suasana di ruang tamu tersebut hening, hingga tak lama kemudian Kana mulai bertanya. "Apakah tidak ada anggota keluarga yang lain?"

"Setahu saya, dari pihak tuan Arya memang sudah tidak ada anggota keluarga yang lain, hanya kalian yang tersisa" jawabnya

"Bagaimana dengan pihak bunda?" tanya Gane.

"Kalau soal itu, saya tidak tahu tuan muda. Saya tidak mendapatkan sedikit informasi mengenai itu."

"Informasi tersebut, seperti sengaja ditutup untuk umum" lanjutnya.

"Apakah benar-benar tidak ada informasi yang lebih mendetail?" tanya Indra.

"Benar-benar tidak ada tuan muda" jawabnya.

"Lalu, siapa yang mengurus perusahaan setelah ayah tiada?"

"Untuk sementara, perusahaan akan diurus oleh pemerintah sampai salah satu dari kalian siap untuk menggantikan posisi tuan Arya secara resmi"

"Apakah kalian sudah memutuskan siapa yang akan memimpin perusahaan?" tanyanya.

"Bolehkah Anda memberikan waktu satu hari untuk kami memikirkannya?" tanya Yana.

"Sangat boleh nona muda, saya akan kembali lagi besok siang untuk meminta jawabannya" katanya.

"Agar saya bisa langsung mengurus dokumen yang diperlukan" ucapnya lagi seraya merapikan kertas tadi dan memasukkannya ke dalam tas kerja.

"Baik, terimakasih telah memberikan kami waktu tuan pengacara" ucap double twins.

"Sudah tugas saya untuk menuruti keinginan klien yang telah membayar dengan jumlah yang sangat besar" sang pengacara berucap seraya tersenyum memperlihatkan giginya yang tampak rapi dan putih.

Sungguh, benar-benar pengacara yang menyilaukan. Double twins pikir, mungkin sang pengacara punya sedikit karakter unik. Terbukti dari perkataannya yang menyiratkan bahwa ia sangat menyukai uang.

Lama waktu berjalan, hingga tak terasa bahwa matahari akan segera terbenam ke arah barat.

Doble twins segera menuju meja makan untuk makan malam. Mereka sudah tidak sabar untuk memakan makanan yang ada di meja, karena jujur saja, perut mereka berbunyi minta diisi dengan makanan yang enak.

Wajar saja mereka begitu, karena tadi siang mereka sibuk membahas siapa yang akan menjadi penerus ayah mereka dimasa depan. Dan diskusi mereka pun berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai.

Bulan berada makin tinggi di atas langit, double twins belum mau tidur. Mereka pun memutuskan untuk mengunjungi taman bunda mereka.

Disana mereka berbaring di atas alas dan dibawah bintang yang bertebaran di sekitar bulan yang bersinar. Mata mereka mengarah ke atas dan melihat bintang. Terlihat 6 bintang yang sangat terang dan dekat dengan bulan.

"Lihatlah kak, keenam bintang itu sangat terang" Yana berucap.

Iya ya, kenapa bisa seperti itu?" heran Kana.

"Andaikan bintang itu keluarga kita, dan bulan adalah simbol kebersamaan. Pasti keluarga kita masih lengkap kan sampai sekarang"

Yang lain pun hanya terdiam, mereka berharap. Dimasa depan, mereka akan terus bersama. Dalam suka maupun duka.

Malam pun semakin larut, tak terasa jarum jam menunjukkan angka 11 tepat. Mereka segera bangkit dari alas dan berjalan menuju kamar untuk beristirahat.

Pada siang hari…

Mereka, bersama pengacara yang kemarin datang duduk bersama di ruang tamu.

Para pelayan segera menyiapkan cemilan dan minuman untuk mendampingi pembicaraan mereka. Tanpa basa-basi lagi, sang pengacara langsung menanyakan jawaban yang diinginkan.

"Bagaimana?"

"Apakah kalian sudah memutuskannya?" tanyanya melihat double twins serius.

"Sudah tuan pengacara" jawab Yana.

"Kami sepakat untuk Kak Indra yang menggantikan posisi ayah dimasa depan" ujar Kana.

"Ya, kak Indra itu anak pertama. Ia lebih layak untuk mendapatkannya" kalimat tersebut keluar dari mulut Gane.

"Apalagi, kak Indra lebih tau mengenai dunia bisnis" gantian Yana yang berbicara. Sedangkan Indra hanya pasrah menerima keadaan yang menyudutkannya.

"Pilihan yang bagus" puji si pengacara.

"Dari awal aku telah mencari informasi tentang kalian, dan menemukan bahwa tuan muda Indra lah yang sangat cocok dan menguasai materi bisnis di usia yang terbilang sangat muda" lanjutnya.

"Saya benar kan? tuan muda Indra" sang pengacara mengucapkan hal tersebut dengan senyuman penuh makna.

Dan tentunya, Indra membalas senyuman tersebut dengan senyuman yang sangat tipis. Namun, mengandung makna yang sangat dalam di senyumannya.

Hari semakin sore, si pengacara pun telah pamit sedari tadi. Kini, double twins sedang dilanda kebosanan yang sangat besar.

Mereka bingung ingin melakukan apa. Akhirnya mereka memutuskan untuk bersih-bersih dan bersiap menuju pasar malam yang ada di dekat rumah dengan ditemani 2 pengurus rumah.

Tidak mungkin mereka membiarkan tuan muda dan nona muda mereka sendirian di pasar malam.

Sekarang matahari telah sepenuhnya terbenam dan diganti dengan bulan berbentuk setengah lingkaran. Mereka pun asyik menikmati seluruh wahana yang ada, seperti bianglala, rumah hantu, roller coaster mini, ayunan putar dan masih banyak permainan yang bisa mereka mainkan.

Setelah semua selesai dimainkan, rasa lelah menempel di tubuh mereka. Apalagi para pengurus rumah yang sudah sangat kewalahan mengikuti anak majikan mereka.

Namun, mereka sangat senang ketika melihat anak majikan mereka bahagia. Seketika rasa lelah yang melanda hilang entah kemana.

Karena semua merasa lelah dan lapar, segera saja mereka berkeliling pasar malam untuk membeli beberapa makanan yang bisa mengisi perut mereka dan memakannya di kursi taman dekat bianglala berada.

Saat menikmati makanan yang ada, perhatian mereka teralihkan ke arah roller coaster berada. Mereka bisa mendengar dan melihat bahwa disana banyak orang yang berteriak senang dan takut, bahkan ada yang sudah pingsan disana.

"Hihihi….hahahaha, lihat itu! Wajah mereka sangat lucu" Kana dan Yana tertawa bersama melihatnya. Yang lain pun hanya tersenyum menahan tawa.

Tiba-tiba, salah satu pengurus rumah mengatakan sesuatu. "Maaf tuan muda dan nona muda, hari semakin malam. Sudah waktunya Anda semua untuk tidur"

Double twins pun langsung menyadari jika hari telah sangat larut. "Hahaha, iya kamu benar. Kami terlalu senang bermain tadi, jadinya kami tidak menyadarinya"

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk segera pulang dan langsung istirahat di kamar dengan melewatkan makan malam. Karena perut mereka semua sudah terasa kenyang.

Para pelayan yang ada di rumah, sebelumnya sangat panik dan khawatir karena double twins bersama 2 pengurus rumah belum juga pulang. Setelah double twins sampai, rasa panik dan khawatir mereka langsung saja hilang dan digantikan dengan kelegaan.

Kemudian, para pelayan membersihkan tubuh mereka masing-masing dan langsung tidur karena kecapekan. Apalagi, bila tuan rumah belum tidur. Mereka juga dilarang untuk tidur. Mereka sudah diajarkan begitu sejak masih berada di bimbingan.

Di bimbingan tersebut mereka akan diajarkan tata krama, dan beberapa bahasa asing yang mereka pilih sendiri. Mereka juga diajarkan bagaimana caranya mengurus rumah bahkan mereka diajarkan untuk bisa menghitung gizi suatu makanan.

Masa pelatihan mereka biasanya, selama 2 sampai 3 tahun tergantung dengan kemampuan individu. Untuk masuk ke sana pun hanya membutuhkan sedikit biaya. Yakni 3 sampai 5 juta per tahunnya.

Episodes
1 Bab 1 : Takdir Tuhan
2 Bab 2 : Awal Baru
3 Bab 3 : Keputusan Bersama
4 Bab 4 : Siapa dia?
5 Bab 5 : Kebahagiaan Kecil
6 Bab 6 : Kebersamaan
7 Bab 7 : Cemas dan Khawatir
8 Bab 8 : Bangkit
9 Bab 9 : Sedikit Keberanian
10 Bab 10 : Bermain
11 Bab 11 : Bermain 2 (Bang Udin)
12 Bab 12 : Teman Baru
13 Bab 13 : Perasaan Lebih
14 Bab 14 : Hutang Bantuan
15 Bab 15 : Kejutan
16 Bab 16 : Booming Tiba-tiba
17 Bab 17 : Berkunjung
18 Bab 18 : Makan Bersama
19 Bab 19 : Kebetulan Tak Terduga
20 Bab 20 : Ngebakso Lagi
21 Pengumuman
22 Bab 21 : Skill Memasak
23 Bab 22 : Terciduk
24 Bab 23 : Bersenang-senang
25 Bab 24 : Masih sama
26 Bab 25 : Ulat bulu
27 Bab 26 : Orang-orang mencurigakan
28 Bab 27 : Waktu berlalu
29 Bab 28 : Rutinitas tak terelakkan
30 Bab 29 : Nginep
31 Bab 30 : Perlombaan
32 Bab 31 : Perlombaan 2
33 Bab 32 : Insiden
34 Bab 33 : Insiden 2
35 Bab 34 : Identitas dan Musuh
36 Bab 35 : Identitas yang sebenarnya?
37 Bab 36 : Jatuh Cinta?
38 Bab 37 : Keberangkatan
39 Bab 38 : Teman baru
40 Bab 39 : Operasi yang gagal
41 Bab 40 : Bertemu Kakek
42 Bab 41 : Misi sukses
43 Bab 42 : Orang tua Kyara
44 Bab 43 : Hasil taruhan
45 Bab 44 : Kebenaran OAA
46 Pengumuman: Klarifikasi!!
47 Bab 45 : Kejahilan Sena
48 Bab 46 : Akan Pulang
49 Bab 47 : Melamarnya
50 Bab 48 : Bertemu mama Zoya
51 Bab 49 : Sena dan Kirana
52 Bab 50 : Seperti Keluarga Bahagia
53 Bab 51 : Penghianat masa lalu
54 Bab 52 : Menuju Markas OAA
55 Bab 53 : Nasihat Gane
56 Bab 54 : Sparing tinju
57 Bab 55 : Pesisir pantai
58 Bab 56 : Misi Darurat, Wila bertindak!
59 Bab 57 : Misi Darurat (Mulai) part 1
60 Bab 58 : Misi Darurat part 2
61 Bab 59 : Misi Darurat part 3
62 Bab 60 : Misi Darurat part 4
63 Bab 61 : Misi Darurat part 5
64 Bab 62 : Misi Darurat (Selesai) part 6
65 Bab 63 : Liburan selesai
66 Bab 64 : Teman Baru
67 Bab 65 : Ulang tahun si kembar kedua
68 Bab 66 : Kegiatan hari ini
69 Bab 67 : Menonton basket, Kamandaka bermain
70 Bab 68 : Gangguan yang disengaja
71 Bab 69 : Mendatangkan trauma
72 Bab 70 : Pertolongan
73 Bab 71 : Kondisi Kana buruk
74 Bab 72 : Ikatan persaudaraan yang kuat
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 : Takdir Tuhan
2
Bab 2 : Awal Baru
3
Bab 3 : Keputusan Bersama
4
Bab 4 : Siapa dia?
5
Bab 5 : Kebahagiaan Kecil
6
Bab 6 : Kebersamaan
7
Bab 7 : Cemas dan Khawatir
8
Bab 8 : Bangkit
9
Bab 9 : Sedikit Keberanian
10
Bab 10 : Bermain
11
Bab 11 : Bermain 2 (Bang Udin)
12
Bab 12 : Teman Baru
13
Bab 13 : Perasaan Lebih
14
Bab 14 : Hutang Bantuan
15
Bab 15 : Kejutan
16
Bab 16 : Booming Tiba-tiba
17
Bab 17 : Berkunjung
18
Bab 18 : Makan Bersama
19
Bab 19 : Kebetulan Tak Terduga
20
Bab 20 : Ngebakso Lagi
21
Pengumuman
22
Bab 21 : Skill Memasak
23
Bab 22 : Terciduk
24
Bab 23 : Bersenang-senang
25
Bab 24 : Masih sama
26
Bab 25 : Ulat bulu
27
Bab 26 : Orang-orang mencurigakan
28
Bab 27 : Waktu berlalu
29
Bab 28 : Rutinitas tak terelakkan
30
Bab 29 : Nginep
31
Bab 30 : Perlombaan
32
Bab 31 : Perlombaan 2
33
Bab 32 : Insiden
34
Bab 33 : Insiden 2
35
Bab 34 : Identitas dan Musuh
36
Bab 35 : Identitas yang sebenarnya?
37
Bab 36 : Jatuh Cinta?
38
Bab 37 : Keberangkatan
39
Bab 38 : Teman baru
40
Bab 39 : Operasi yang gagal
41
Bab 40 : Bertemu Kakek
42
Bab 41 : Misi sukses
43
Bab 42 : Orang tua Kyara
44
Bab 43 : Hasil taruhan
45
Bab 44 : Kebenaran OAA
46
Pengumuman: Klarifikasi!!
47
Bab 45 : Kejahilan Sena
48
Bab 46 : Akan Pulang
49
Bab 47 : Melamarnya
50
Bab 48 : Bertemu mama Zoya
51
Bab 49 : Sena dan Kirana
52
Bab 50 : Seperti Keluarga Bahagia
53
Bab 51 : Penghianat masa lalu
54
Bab 52 : Menuju Markas OAA
55
Bab 53 : Nasihat Gane
56
Bab 54 : Sparing tinju
57
Bab 55 : Pesisir pantai
58
Bab 56 : Misi Darurat, Wila bertindak!
59
Bab 57 : Misi Darurat (Mulai) part 1
60
Bab 58 : Misi Darurat part 2
61
Bab 59 : Misi Darurat part 3
62
Bab 60 : Misi Darurat part 4
63
Bab 61 : Misi Darurat part 5
64
Bab 62 : Misi Darurat (Selesai) part 6
65
Bab 63 : Liburan selesai
66
Bab 64 : Teman Baru
67
Bab 65 : Ulang tahun si kembar kedua
68
Bab 66 : Kegiatan hari ini
69
Bab 67 : Menonton basket, Kamandaka bermain
70
Bab 68 : Gangguan yang disengaja
71
Bab 69 : Mendatangkan trauma
72
Bab 70 : Pertolongan
73
Bab 71 : Kondisi Kana buruk
74
Bab 72 : Ikatan persaudaraan yang kuat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!