"Biarkan Allah yang menentukan takdirku, aku percayakan hidup dan matiku padamu Ya Rabb" Do'a dewi usai sholat magrib.
karna merasa lapar dewi pergi ke dapur untuk memasak, setelah selesai masak, dia makan sendiri karna dia yakin kalo suami nya tidak akan pulang. tiada henti henti nya dewi manangis mengenang nasib nya yang malang, karna merasa sesak akhir nya dewi menyudahi makan malam nya, dia pun merapikan dapur, lalu bergegas ke kamar tidur nya.
dia membaringkan tubuh kecil nya di atas tempat tidur yang kecil sambil menatap langit langit kamar nya.
"hhhmmmm, apa yang harus aku lakukan? aku merasa bosan di rumah, mulai besok aku harus bangkit aku tidak boleh seperti ini, walau aku tidak berpendidikan, tapi aku yakin di luar sana masih banyak yang butuh tenaga, yaaa, aku harus melakukan ini" batin dewi menyemangatkan diri.
sampai akhirnya dewi tertidur, seperti biasa suara azan subuh seperti alarm bagi dewi, dia bangkit ke kamar mandi untuk membersih kan diri sebelum melaksanakan sholat subuh, setelah usai sholat dewi langsung menuju dapur membuat sarapan untuk dirinya sendiri karna iwan belum juga pulang.
"sudah satu minggu kamu meninggalkan aku, tanpa kabar berita kamu buang aku di sini, apakah ini tujuan mu membeli apartemen ini? agar kamu bisa meninggalkan aku di kota ini, "hiks hiks hiks" lagi lagi dewi menagis, sudah satu tahun dua bulan dewi menikah tapi tiada hari tanpa air mata.
kemudian dewi sadar akan rencananya semalam untuk keluar mencari kerja, dia mempercepat sarapannya lalu merapikan meja, setelah semua beres dia pun keluar rumah.
"aku pasti bisa, aku tidak bodoh, aku kuat, aku harus bisa, Ya Allah bimbinglah aku, amiiin."
langkah demi langkah ia telusuri hingga menemukan sebuah pamflet menerima karyawan, tanpa ragu dewi pun masuk membarani kan diri untuk bertanya.
"permisi, apa di sini membutuhkan karyawan?" tanya dewi.
"iya betul, ada yang bisa saya bantu?"
"saya mau melamar kerja disini bu."
"apa kamu yakin?"
"iya bu,saya yakin"
"apa sebelumnya kamu pernah bekerja?"
"pernah bu, tapi hanya buruh pabrik saja bu." jawab dewi
"Oh, baiklah, nama kamu siapa?"
"dewi bu"
"Ok, kapan kamu bisa mulai bekerja?"
"sekarang juga boleh bu, saya sudah siap"
"baik, mari ikut saya" dewi mengikuti langkah pemilik toko, setelah sampai ke sebuah ruangan dewi melihat ada beberapa karyawan yang membuat adonan kue.
Ternyata dewi kerja di tempat pembuatan kue bobo, "mari saya perkenalkan sama senior kamu" dewi mengikuti ibu pemilik toko,
"ini nama nya dewa, kepercayaan saya, ini andi tukang bakar kue, nah kalau yang bertiga ini dina, alisa, dan johan, sama seperti kamu yang akan membungkus roti nya, apa sudah jelas wi?"
"Oh iya sudah bu"
"perhatian semua, dia karyawan baru kita" "hai, selamat datang di tempat kami dewi" ucap mereka semua di hari pertama dewi bekerja, dewi masih malu malu.
tiba waktu nya makan siang, "ayo makan wi" panggil dewa, "iya kak,terimakasih".
"Dewi di sini kita keluarga jangan sungkan" "terimakasih ya kalian semua baik pada ku" jawab dewi.
Hari sudah sore waktunya pulang, semua karyawan punya kendaraan, kecuali dewi. dewa yang melihat dewi sendirian menawarkan tumpangan, "ayo saya antar", ajak dewa.
"gak usah kak,saya tinggal gak jauh dari sini"
"oh gitu,aku duluan ya wi" pamit dewa.
"iya kak, hati hati, terimakasih" dewi tersenyum kecil, dewa hanya melambai kan tangannya.
Sementara di apartemen iwan mencari dewi kemana mana, "kemana dia pergi, kok jam segini belum pulang" batin iwan khawatir.
tak lama pintu di buka oleh dewi, dewi tau kalau iwan ada di rumah karna mobil nya sudah kelihatan, "assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab iwan.
"kamu dari mana kenapa lama sekali baru
pulang?" iwan langsung melontarkan pertanyaan.
Dewi tidak langsung mejawab, "memang nya kenapa kalau aku gak pulang, apa peduli mu? kamu aja ga pulang aku baik baik saja kok" batin dewi.
"aku pergi kerja" jawab dewi singkat.
"kamu kenapa wi?"
"gak apa apa kak"
"buat apa kamu kerja wi,kamu butuh uang? bilang saja akan aku berikan"
"gak usah repot repot kak,aku masih bisa kerja kok, lagian aku juga bosan di rumah gak ngapa ngapain"
"apa kamu marah karna aku gak pulang dalam beberapa hari ini?"
"buat apa saya marah saya tidak ada hak buat marah, saya hanya pembantu mu, penjaga rumah mu". dewi pun berlalu masuk kamar nya, iwan semangkin marah karna melihat dewi masuk kekamar pembantu. sebelum sempat iwan menghentikan langkah, dewi terlebih dahulu masuk ke kamar.
"kenapa kamu memakai kamar ini wi? buka dulu wi, kita perlu bicara" iwan berbicara dari depan pintu kamar.
"tidak ada yang perlu di bicarakan kak, biarkan saya seperti ini, maaf saya mau istrihat dulu" jawab dewi dan langsung mematikan lampu kamarnya, iwan naik keatas menuju kamar nya dan meriksa pakaian dewi ternyata semua pakaian sudah tidak ada di lemari, "dia sudah berani keluar rumah, jangan sampai ada yang tau kalau dia istriku, aku yakin pasti dia cuma jadi pembantu dia gak punya sekolah" batin iwan.
Pagi hari pun tiba seperti biasa melaksanakan tugas harian nya membuat sarapan, pagi kali ini dia juga menyiap kan buat suami nya dan meletakkan di atas meja sebelum dia berangkat kerja.
sementara iwan masih tertidur pulas diranjangnya, dia tak menyadari kalau hari sudah siang, perlahan lahan dia membuka mata nya, betapa terkejut nya dia hari sudah jam 10 pagi, dia pun bergegas menuju kamar mandi, karna hari ini ada meeting pukul 11.00 siang iwan pun memanggil dewi berulang ulang, dia lupa kalau dewi sudah bekerja. ternyata dia sudah berangkat, iwan masuk kekamar dewi melihat keadaan kamar nya,
"ini kah kamar istriku?, apa sebenar nya yang ku lakukan, masih bagus kamar bi irah dari kamar istriku" batin iwan.
karna ego nya yang tinggi, ia pun berlalu sambil berkata "itu kan pilihan mu, terserah aku tak perduli" sepanjang perjalanan dia berfikir dimana dewi bekerja dan sebagai apa dia, "ahhhh" dia memukul setir nya karna kesal.
Ditempat kerja dewi terlihat bahagia bertemu teman baru nya, melupakan masalah nya, sementara dewa selalu memperhatikannya dari jauh.
"aku yakin dewi ada banyak masalah, kelihatan dari wajah nya" batin dewa sambil memandang wajah dewi.
"Dewaaaaa" andi memanggil nya, membuat semua yang ada di ruangngan itu melihat ke arah mereka.
Bu tati yang mendengar itu berlari kecil melihat ke arah suara andi " kamu kenapa ndi?"
"tidak apa apa bu, cuma bercanda mau ngerjain dewa" andi cengengesan.
"berhasil gak kamu ngerjain dia?"
"gak bu, malah yang lain yang terkejut, maaf ya bu"
"lain kali jangan kamu ulang lagi" jawab bu tati.
semua karyawan menunduk tanda mengerti, bu tati pun berlalu dongkol melihat kejadian itu.
Hari hari di lalui dewi penuh ceria, diapun suda memaaf kan suami nya.
hubungn dewi dan iwan semangkin jauh saja, tak terasa sudah satu setengah tahun mereka menikah, tapi tidak ada tanda tanda mereka saling jatuh cinta.
Hari ini dewi libur kerja, rencana nya mau bersantai sejenak, mumpung libur.
melupakan masalah nya, seharian dewi tiduran di kamar nya, iwan tidak tau kalau dewi libur, hari ini iwan pulang awal sengaja menunggu dewi pulang kerja.
padahal dewi sudah pulang dan sedang tidur pulas di kamarnya.
mohon maaf ya kalo tulisan kurang menarik mohon saran ya sobat ,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Pena_Senja°
jujur sahaja yaahh, sebenar kalau menurut aku kisahnya bagus, kesannya juga cukup realisti, hanya sahaja dari kian segi tulisan ataupun kata kata yang kurang sesuai dari memberikan (,) (.) nya kurang akurat dengan ejaan kata mungkin banyak pembaca yang yang kurang fokus kerana kata kata yang kurang pas penempatannya... itu sahaja masukan care dari aku terimakasih
semangat terus yee thor like anda vote dari aku
2021-07-06
0
lelah sekali
baca sampe sini belum ada yg srek..
lanjut lagi
2021-03-06
0
Alina
loh diepisode sebelumnya udh nikah satu tahun dua bulan lah ini setengaj tahun pie thor?
2020-12-09
0