B_S_T. Part 2.

"Kehidupan mu pasti akan berubah, kau tak perlu mengkhawatirkan tempat tinggal, semua sudah tersedia di sana, apa lagi dengan gajinya, Kau tak akan kecewa. Waktu mu 5 hari dari sekarang, hubungi no ini jika kamu sudah mendapat jawaban".

Sebuah ajakan ia dapat kan 3 hari yang lalu, mata nya terus berpusat pada sebuah kartu nama yang ia pegang, tanpa ragu akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi seseorang yang berasal dari Ibukota.

"Tuan ini Dilla" Ucapan setelah panggilan itu terhubung, sapaan hangat pun bisa terdengar jelas dari sebrang sana. "Aku setuju bekerja dengan Tuan, hanya saja aku sedikit memiliki kendala, dan perlu bantuan anda Tuan".

Setelah memulai percakapan, Dilla menceritakan tentang kendala yang ia maksud tadi, tentu di tanggapi dengan positif oleh Pria yang saat ini tengah mengobrol dengan nya.

"Datanglah ke jalan xxx ku tunggu besok".

"Terimakasih tuan". Setelah itu, ponsel Dilla kembali redup, pertanda panggilan itu sudah berakhir, dan kini gadis itu merasa lega, rencana yang ia susun secara mendadak sedikit berjalan lancar dan semoga tak ada masalah.

Genap sudah 3 hari dan selama itu juga, Dilla beraktivitas lebih dari biasanya, Tentu mempersiapkan segalanya tidak lah mudah dan di sini lah Gadis itu berada. "Aku ingin bertemu dengan Bos mu". Ucapnya nya saat sampai di sebuah hunian mewah.

"Ada urusan apa dengan Tuan Bangbang".

"Aku ingin melunasi hutang ku". Ucapnya dengan datar tak senyum sedikitpun, sembari menepuk tas kecil yang ia bawa.

Pria penjaga keamanan itu langsung paham. "Akan ku antar". Langsung memutar arah menuju kediaman utama. "Tunggu di sini".

Dilla hanya merespon dengan mengangguk , ia langsung duduk di sebuah sofa sembari mengamati keadaan sekitar dan tak berapa lama orang yang di tunggu pun mulai menampakan batang hidungnya, meskipun hidungnya sudah terjepit oleh pipi tembam nya.

"Wah' Wah ' Wah, lihat siapa ini, apa aku tak salah dengar kau ingin membayar hutang" Belum juga duduk Pria itu sudah bersuara keras saat melihat Dilla

"Total 120 juta. bisa kau hitung sendiri." Ucap nya sembari meletakan sebuah amplop coklat berukuran tebal bersamaan dengan senjata api.

Dahi Pria itu sedikit mengkerut tentu masih tak percaya dengan mengintip sekumpulan uang pecahan berwarna merah yang ada di depan mata. "Ternyata Kau tepat waktu juga".

"Kalau begitu urusan kita sudah selesai". Ucapnya sembari berdiri, namun dia tetap waspada, apalagi dirinya kini berada di kandang buaya.

"Ya... Hutang Ibumu sekarang sudah lunas". segera mengaman kan kantung berisi uang ke dalam tas. "Apa tidak terlalu terburu - buru". Bangbang mulai mendekati Dilla, tentu tak semudah itu ia melepaskan buruan nya.

Sangat di sayangkan, jika melepaskan seorang Gadis paling cantik di desa nya, tentu akan lebih mantap jika bisa membuat nya ada di bawah tubuh nya malam ini.

Ahrgh dasar... Pria tua itu malah berkhayal sendiri, sedangkan ia tak tahu bagaiman cara menangkap Gadis itu, yang layak di panggil Singa betina.

Tak hanya cantik, tapi Gadis ini sangatlah galak, jadi jangan coba - coba untuk mencari gara - gara, jika tak ada persiapan atau juga rencana.

"Jangan coba macam - macam, atau aku tak lagi segan dengan Anda Tuan Bangbang".

Mendengar kata ancaman tak membuat Bangbang gentar apa lagi takut, toh ini adalah kawasan nya, tentu sangat lah mudah untuk meringkus seorang gadis yang hanya sendiri.

Dengan kontak mata yang ia arahkan pada anak buah nya, semuanya langsung maju mendekati Dilla, tentu untuk menangkap gadis cantik yang tampak siaga.

"Ku buat Kau jadi milikku malam ini Dilla, setelah itu baru Ibumu."

Tapi ada yang Pria tua itu lupakan, Dilla bukan lah gadis biasa pada umumnya, Dia memiliki keahlian bela diri yang di atas rata - rata hingga dalam hitungan menit, anak buah yang berjumlah 5 orang langsung lemas akibat kalah adu pukul dengan Dilla.

Tampak meringis dan menahan sakit, itulah nasib para anak buah Bangbang di tangan Gadis itu, masih beruntung tak di buat mati. Karna Dilla tak setega itu membuat nyawa orang melayang.

Dilla sangat tahu, bagaimana kelakuan mereka, namun ia tak berhak untuk menghakimi meskipun ia pandai berkelahi, biarlah yang maha kuasa memberi hukuman.

Karna yang ia sangat tahu,Tuhan tak pernah tidur, Dia ada, Dan maha tahu.

"Dasar tak berguna". Bangbang langsung mengumpati orang suruhannya.

...Bugh Bugh...

Kini giliran Bangbang yang terkena pukulan, dan itu menghantam bagian terpenting dalam dirinya. "Dasar... Ja***Lang". Pria itu terus mengumpati Dilla, bahkan mata hanya bisa melihat punggung gadis itu, yang mulai menjauh.

"Apa yang Kau lakukan pada bos kami". Sangat terdengar jelas, Pria tua itu tengah mengumpat dengan suara sangat keras.

Maka tak heran para penjaga yang ada di depan sudah berbaris, menghadang langkah Dilla.

"Kenapa...!. Apa ingin ku buat telur kalian juga pecah..." Jawab Dilla. ia memperlihatkan mata nya dengan melototi para Pria itu.

Sedikit mengancam saja dan memperlihat wajah galaknya, meskipun yang dilihat para Pria itu adalah kecantikan miliknya.

...Glegh...

Tak perlu di jelaskan pun, mereka sudah paham apa yang terjadi di kediaman utama, terutama pada Tuan nya yang kini masih berteriak, bahkan repleks memegang milik nya masing - masing.

" Dari pada kalian menghalangi jalan ku, lebih baik kalian bawa Tua bangka itu ke Rumah sakit, mungkin ke dua telur nya masih bisa di selamatkan". Dilla menyeringai, gadis itu tak kenal takut apalagi dengan sekumpulan Pria mata keranjang ini.

"Minggir...". Dengan santai nya ia berjalan melewati para Pria yang masih memandangi dirinya. Dan syukur nya mereka memberinya jalan, ia pikir dirinya tak mudah melewati kumpulan Pria itu.

"DASAR SIA**LAN". teriak Bangbang dengan marah.

"Masih Diam tak membawa Tua Bangka itu". Dilla berbalik, dan mengingatkan, Tentu saja ia bisa jelas mendengar teriakan itu, dan itu pasti mengarah padanya.

"Tuan..." Secara serempak para Pria itu langsung berlari menuju kediaman utama, meninggal kan Dilla yang mulai menghilang di balik gerbang.

Mereka tak peduli, lebih baik di marahi karna melepas kan Gadis itu, dari pada harus kedua telur nya di buat pecah. Bisa mati muda kalau begitu, apa lagi setiap malam ada acara menikmati daun muda di atas ranjang.

"Wanita menakutkan".

Terpopuler

Comments

🌿🌹Evie Kyut🌹🌿

🌿🌹Evie Kyut🌹🌿

Next

2023-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!