Bab 5

Sesampainya mereka di rumah Arini, Arini langsung turun dari sepeda motor, namun Devandra langsung menarik paksa tubuh Arini hingga Arini terpekik kaget, lalu dengan tiba tiba Devandra mencium bibir Arini hingga kuat, dia mencium Arini bibir Arini dengan cukup dalam, awalnya Arini sempat menolak ciuman dari Devandra namun dengan satu gigitan kecil dari Devandra yang akhirnya Arini harus membuka mulutnya dan begitu mendapatkan kesempatan dari Devandra langsung menyerang mulut Arini hingga Arini kehabisa nafas

Arini tersadar dari ciuman mereka dia langsung menginjakkan kakinya ke kaki Devandra, hingga Devandra langsung menjerit kesakitan

"Kamu gila" kata Arini berusaha untuk tidak menangis, Arini ingin pergi namun Devandra langsung menahan Arini dan kemudian memberikan pelukan yang erat kepada Arini

"Maafkan aku" ucap Devandra penuh dengan penyesalan

"Kamu selalu bilang seperti itu, tapi kamu melakukan hal yang sam pula dengan aku" ujar Arini yang masih di dalam pelukannya sambil berbisik lirih

Devandra langsung terdiam tidak menjawab apapun ucapan dari Arini, Arini berusaha melepaskan pelukannya dari Devandra,dan Devandra langsung melepaskan pelukannya dari Arini

"Kamu tahu Arini aku cemburu jika kamu akrab dengan pria manapun meski itu sahabat kecil kamu" kata Devandra dengan suara lirih

"Kita menikah saja bagaimana?" tanya Devandra menatap lekat kepada Arini meminta Arini untuk menikah dengannya

Arini langsung terdiam, mendengar ajakan dari Devandra, dia sangat ragu menerima tawaran pernikahan dari Devandra

"Bagaimana jika kamu hamil semenjak kejadian malam itu?" tanya Devandra sambil berusaha membuat Arini ragu dengan pendiriannya itu yang tidak mau menikah dengan dirinya

"Apa kamu tidak kasihan sama kedua orangtua kamu, jika kamu tiba tiba hamil semenjak kejadian malam itu?" tanya Devandra dengan suara lembut namun terlihat sedikit menekan

Arini makin tambah terdiam, dia benar benar merasa takut sekarang, dia berpikir bagaimana jika dia benar benar hamil, bagaimana jika orang tuanya benar benar tahu apa yang terjadi dengan putri kesayangannya

"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Arini dengan suara lirih, kini hatinya benar benar takut dan cemas akan hal itu

Devandra yang mendapatkan pertanyaan dari Arini seperti itu langsung tersenyum senang

"Menikah lah denganku, dan aku janji sama kamu akan selalu membahagiakan kamu dan akan menjaga kamu hingga anak yang didalam kandungan kamu lahir" ucap Devandra tersenyum miring sambil memegang perut Arini yang rata

"Tapi kan saya belum hami?" tanya Arini bingung menatap Devandra

"Kalau kamu masih belum hamil, maka biarkan saya yang akan menghamili kamu berkali kali" bisik Devandra ke telinga Arini, sehingga membuat Arini langsung memerah seperti tomat

"Kamu bicara apa sih, ga ngerti aku" ucap Arini mendorong Devandra menjauh

"Bagaimana apa kamu setuju jika kamu menikah dengan aku, lagian juga aku sudah melamar ke ayah kamu untuk meminta kamu menjadi istri aku" ujar Devandra jujur sambil menatap wajah Arini dala. dalam

Arini yang mendengar itu langsung terkejut dan memandang Alfian dengan tatapan tidak percaya

"Mas serius." tanya Arini sambil menatap Devandra dengan wajah tidak percaya

"Serius lah, masa ga serius" jawab Devandra dengan wajah serius"

Arini langsung terdiam sambil berpikir, lalu dia kembali bertanya kepada Devandra dengan ragu ragu

"Lalu bagaimana dengan keluarga mas sendiri?"

"Aku yang akan mengurus keluarga aku, kamu ga usah khawatir " ucapnya masih berusaha meyakinkan Arini, agar Arini setuju untuk menikah dengan dirinya

"Bagaimana Arini?" tanya Devandra sambil menatap tajam ke arah Arini

"Aku ga tau mas, aku bingung" ucap Arini sambil menundukkan pandangannya

Arini benar benar bingung tidak tahu harus berbuat apa, disatu sisi Arini khawatir kalau dia tidak menikah dan tiba tiba dia hamil lalu orang tuanya mengetahui kehamilannya dia bagaimana dan di sisi lain kalau dia menikah lalu bagaimana dengan keluarga Devandra apakah dia akan diterima oleh keluarganya, mengingat dia tau siapa keluarga Devandra

"Kamu punya waktu berpikir tapi tetap saja keputusannya kamu akan tetap menikah dengan aku" bisik Devandra di telinga Arini, membuat Arini terkesiap kaget

"Lalu buat apa aku disuruh berpikir kalau pada akhirnya jawabannya sama saja" protes Arini kepada Devandra, wajah cantiknya langsung cemberut

"Karena apapun itu hasilnya akan sama Arini jadi suka atau tidak suka, mau atau tidak mau kamu akan tetap menikah dengan aku" ucap Devandra sambil berbisik di telinga Arini

"Suka suka kamu sajalah kalau begitu" kata Arini kemudian berlalu pergi meninggalkan Devandra seorang diri yang masih ada diatas motornya, sambil tersenyum miring dia menatap Arini yang sudah masuk ke dalam rumah, lalu dia sendiri masih di atas motornya kemudian dia menerawang sambil menatap langit langit dengan pandangan kosong

Lalu kemudian dia menghela nafas panjang, dan mengambil kunci motor lalu masuk ke dalam rumah menyusul Arini

Devandra yang melihat Arini berada di dapur langsung menghampiri dirinya

"Jadi bagaimana aku malam ini juga akan meminta kepada ibumu untuk meminta kamu menjadi isteri aku?" tanya Devandra sambil berdiri didepan pintu dapur

Arini langsung berbalik menatap Devandra dengan pandangan yang sulit diartikan

"Aku ga ngerti mas, kenapa kamu malah memilih aku yang jelas jelas bukan wanita yang setara dengan kamu, Aku malah tidak berpikir kalau kamu tidak mencintai aku karena bagiku kamu hanya bernafsu dengan aku saja" kata Arini dengan sedih

"Apakah pernikahan itu butuh yang namanya cinta, bukankah kepercayaan saja sudah cukup?" tanya Devandra sambil menatap Arini lekat lekat

"Bukankah cinta bisa dipupuk seiring dengan berjalannya waktu, dan kalaupun aku tidak mencintaimu aku berharap suatu hari nanti aku pasti akan mencintai kamu" jawab Devandra mencoba meyakinkan Arini agar mau menerima dirinya untuk mau menikah dengannya

Arini terdiam sebentar, dan kemudian dia berkata dengan suara terpaksa

"Ya sudah jika itu memang maunya kamu" ucap Arini dengan nada pasrah

Devandra tersenyum senang begitu mendengar persetujuan dari Arini, yang kali ini tidak ada perlawanan sama sekali, sementara Arini berpikir mungkin ini adalah jalan terbaik untuk dirinya

"Arini boleh aku bertemu dengan ibumu?" tanya Devandra

"Aku lihat dulu sebentar apakah ibu sudah bangun apa belum" ucap Arini lalu meninggalkan Devandra seorang diri di dapur

Arini menuju kamar ibunya tampak disitu ayahnya pak Agus sedang membantu isterinya minum obat

"Ibu apa ibu sudah bangun?" tanya Arini lembut menghampiri ibunya sambil memegang tangan ibunya

"Sudah kenapa nak?" tanya ibu Sumi kepada anaknya

Arini tampak ragu mengatakannya, namun ibunya sedang menunggu jawaban dari Arini

"Begini Bu, pak, mas Devandra ingin bertemu dengan ibu dan bapak" jawab Arini dengan suara pelan

Kedua orang tua itu langsung terdiam, mereka bertatapan satu dengan yang lain, ibu Sumi sudah tahu bahwa anak majikan dari Arini bermaksud untuk melamar anak mereka Arini, karena pak Agus sudah menceritakan kepada isterinya mengenai maksud kedatangan Devandra kesini bahkan sampai rela menginap di rumahnyabyang sederhana, bapaknya langsung menganggukkan kepala kepada isterinya seolah memberikan kode kalau dia bersedia bertemu dengan Devandra

"Suruh tunggu kami di luar nak" kata pak Agus kepada Arini, Arini hanya menganggukkan kepalanya lalu dia kembali keluar menuju ke tempat Devandra

"Kita siap siap Bu" ucap Pa Agus kepada isterinya Ibu Sumi

"Iya pak" jawab Bu Sumi sambil berdiri, dibantu oleh suaminya Pak Agus, dia langsung mengganti baju yang pantas untuk bertemu dengan tamunya

Sementara itu Devandra yang sedang duduk di ruang tamu begitu melihat Arini keluar, dia langsung berdiri menatap tanya kepada Arini

"Tunggulah disitu, ayah dan ibu sedang berganti pakaian" ucap Arini kepada Devandra

"Aku akan membuatkan teh, kamu mau minum apa?" tanya Arini kepada Devandra

"Kopi saja" jawab Devandra, Arini menganggukkan kepalanya dan dia langsung masuk ke dalam dapur untuk membuatkan cemilan beserta minuman untuk Devandra dan kedua orang tuanya

Entah kenapa hati Arini berdebar cemas dan takut datang dengan tiba tiba , karena dia tahu menikah dengan Devandra bukanlah suatu kebahagiaan untuknya tapi suatu jalan berat, terjal dan berliku yang harus dia hadapi pada nantinya, dan apakah hatinya siap menjalani itu semua, buru buru dia tepiskan pikiran itu berharap semuanya pasti akan baik baik saja

Terpopuler

Comments

nibiru

nibiru

lanjut dong thor

2023-02-17

1

golddiamond

golddiamond

semangat yaks

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!