Arini
Wanita itu menghirup udara pagi yang cukup cerah sambil tersenyum, toko kuenya cukup kecil namun terasa sangat hangat,bau aroma roti yang habis dipanggang sungguh sangat semerbak harumnya,wanita itu membereskan toko rotinya dan terkejut ketika ada yang memeluknya dari belakang
"Pagi ma"
wanita itu langsung tersenyum lebar dan membalikkan badannya lalu membungkuk ke anaknya yang lucu dan menggemaskan dan mencium kedua pipinya yang gembul
"Pagi sayang, anak mama sudah bangun?" tanya Arini sambil mengusap rambut anaknya dengan rasa sayang, anaknya langsung tersenyum lucu menggemaskan
"Aku lapar ma" ujar anak itu sambil duduk di bangku dekat jendela tempat kesukaan anaknya
"Lalu pagi ini kamu mau makan apa sayang?" tanya Arini masih sambil menatap wajah anaknya, dia tampak berpikir sebentar lalu dia menjawab pertanyaan Arini mamanya "Aku mau nasi goreng ma, karena dari semalam aku ingin sekali makan nasi goreng" jawab anak laki laki itu dengan suara manjanya
"Kalau begitu kamu tunggu sebentar disini, mama ke dapur dulu untuk buatkan kamu nasi goreng kesukaan kamu bagaimana?" tanya Arini kepada anak laki laki yang berusia mau berumur empat tahun itu, anak laki laki itu langsung menganggukkan kepalanya, dia dengan patuh duduk di bangku kesukaannya dia didepan jendela
anak itu menatap ke arah luar jendela sambil memandangi orang orang di luar sana yang sibuk lalu lalang, toko itu masih belum waktunya buka karena biasanya Arini harus menyiapkan sarapan pagi anaknya terlebih dahulu baru dia membuka toko rotinya itu
Tidak lama kemudian sepiring nasi goreng lengkap dengan sayur mayur dan kerupuk terhidang didepan anak itu, Anak laki laki itu langsung mencium aroma nasi goreng yang wangi buatan sang mama
"Terima kasih ma" kata anak laki laki itu sambil tersenyum senang
"Iya, habiskan ya sayang ingat jangan lupa untuk berdoa dulu" kata Arini dengan lembut sambil mengusap rambut anaknya
"Iya ma" jawab Anak itu lalu dia memakan nasi gorengnya dengan lahap
"Mama tinggal dulu ya sayang, mama mau siap siap membuka toko rotinya" kata Arini yang dibalas dengan anggukan kepala Nak laki laki lucu yang menggemaskan
"Anak pintar" puji Arini sambil membelai rambut anak itu dengan rasa sayang dan kemudian pergi meninggalkan anak itu seorang diri yang sedang lahap menikmati sarapan paginya
Wanita itu bernama Arini,seorang gadis manis dengan warna kulit kuning Langsat, mata yang jernih dan polos, tubuh yang cukup proposional dengan rambut hitam panjangnya, yang kini membuka toko usaha roti yang pernah menjadi impiannya sejak dari dulu
Banyak yang ingin mempersunting dirinya, namun Arini menolaknya dengan alasan ingin fokus mengurus anaknya dan toko kuenya, dia mungkin sudah tidak tertarik lagi dengan yang namanya pernikahan baginya pernikahan cukup sekali dan seumur hidup, namun saat ini ada yang menganggu di pikiran wanita cantik itu
Arini wanita yang dengan senyum lembutnya mempunyai sebuah kisah masa lalu yang menurut dia harus dia lupakan, dia tidak boleh terjebak dengan masa lalunya baginya hanya anak laki laki itu lah yang menjadi penyemangat dalam hidupnya saat ini dan tidak ada yang lain
dia adalah seorang wanita yang dulunya merupakan seorang pelayan yang bekerja di rumah majikannya yang lumayan kaya dan kekayaannya menjadi nomor satu di kota itu, awalnya Arini bekerja dengan sangat baik dan cekatan, dia dibantu oleh beberapa pelayan lain untuk mengurus rumah majikannya dan mengurus keperluan anak majikannya hingga suatu hari tanpa dia sangka anak majikannya itu menaruh hati padanya, semula Arini menolak keras karena dia masih ingin bekerja untuk bisa menghasilkan uang dan menabung untuk dia bisa melanjutkan sekolahnya, dia tidak ingin mencari gara gara di rumah itu sampai anak majikannya itu meminta dia untuk menjadi istrinya
Devandra adalah nama dari anak majikannya, dia selalu mendekati Arini disaat ada kesempatan, namun berkali kali pulak Arini selalu menghindar dari Devandra hingga pada suatu saat, Devandra mabuk dan ketika melihat Arini sedang sibuk merapihkan kasur di kamar Devandra, Devandra langsung menjadikan malam itu sebagai malam pertama untuk mereka berdua, Arini yang langsung diserang oleh Devandra menangis dan memberontak namun kekuatan Devandra tidak sebanding dengan dirinya yang bertubuh kecil dan mungil hingga akhirnya Arini menyerahkan semuanya kepada Devandra
Devandra yang terbangun pagi itu melihat Arini menangis sesenggukan, merasa terkejut apa yang dia perbuat semalam
"Maafkan aku" cicit Devandra kepada Arini, dia ingin memeluk Arini dan menenangkan wanita cantik itu
"Jangan sentuh aku Tuan " kata Arini spontan berusaha mengelak sentuhan dari Devandra
"Maaf sekali lagi, aku bersedia bertanggung jawab kamu tenang saja" kata Devandra berusaha meyakinkan Arini yang masih menangis sambil memegang selimutnya menutupi tubuhnya yang telanjang
"Kamu jahat Tuan" lirih Arini sambil menangis
"Maafkan aku Arini, aku janji akan bertanggung jawab terhadap perbuatan aku bahkan aku akan menikahi kamu saat ini juga" ujar Devandra, dia melihat noda merah diatas spreinya yang putih itu
"Kamu tahu Tuan itu tidak mungkin terjadi karena orang tua Tuan tidak akan setuju menikahi pembantu seperti saya" kata Arini dengan sedih
"Kamu jangan khawatirkan itu, apapun yang terjadi kita akan hadapi bersama, kamu percaya sama aku kan Arini" kata Devandra berusaha meyakinkan Arini untuk mempercayai dirinya
Arini hanya diam saja, dia tidak menjawab kata kata dari Devandra barusan, dia hanya bisa merenung sambil menyesali nasibnya yang entah bagaimana caranya dia harus menghadapi ini semua ke depannya nanti
"Arini tolong percayalah kepada aku, aku tidak akan menyalahi janjiku" pinta Devandra kepada Arini, Arini hanya menghela nafas panjang
"Aku tidak tahu Tuan " jawab Arini dengan lemah dan tidak berdaya
Semenjak saat itu Arini berubah menjadi pendiam, dia selalu takut jika dia benar benar hamil, sementara Devandra masih terus mendekati Arini meski Arini berusaha untuk menghindar dari dirinya, hingga Arini mendapatkan kabar jika ibunya jatuh sakit di kampung, Arini meminta ijin untuk menjenguk ibunya yang sedang saki dan tanpa disangka Devandra yang bersikeras untuk mengantarkan Arini untuk pulang menemui ibunya yang sedang sakit
Arini yang saat itu sempat menolak keras, akhirnya dengan sedikit ancaman dari Devandra, Arini akhirnya dengan pasrah menerima bantuan Devandra untuk mengantarkan dirinya ke kampung halamannya, dan selama perjalanan Arini hanya bisa diam membiarkan Devandra menyetir sendirian di sampingnya
"Kamu lapar?" tanya Devandra yang masih fokus menyetir mobilnya
"Sedikit lapar" jawab Arini singkat dengan matanya memandang ke depan, saat itu hari sudah menjelang malam sementara kampung halaman Arini masih jauh, perjalanan yang masih harus ditempuh adalah sekitar 9 jam, dan mereka berangkat sore hari setelah Devandra pulang bekerja
"Kita mampir dulu ya buat cari makan" kata Devandra, Arini hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan ajakan Devandra yang saat itu memang dirinya sudah sangat lapar
Devandra langsung membelokkan mobilnya ke rumah makan yang cukup besar, mereka berdua turun dan masuk ke dalam rumah makan tersebut, setelah mereka menemukan tempat duduk yang nyaman mereka berdua langsung memesan makanan, tidak ada obrolan disana, masing masing sibuk dengan gadgetnya hingga pesanan makanan itu tiba, mereka kemudian menyantapnya dengan lahap
Setelah selesai dan membayar tagihan makanan, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju ke tempat dimana orang tua Arini itu tinggal
"Kalau ingin tidur, tidurlah terlebih dahulu" kata Devandra masih fokus menyetir mobilnya
"Aku masih belum mengantuk" jawab Arini pelan
"Ya sudah kalau begitu, kalau sudah mengantuk tidurlah,jangan dipaksa nanti kamu sakit" kata Devandra dengan penuh perhatian
"Iya terima kasih " jawab Arini pendek
Tidak berapa lama mata Arini tampak sangat berat sekali hingga dia pun jatuh tertidur, Devandra yang melihat itu langsung tersenyum
'Kamu ga usah khawatir, aku akan menjaga kamu dan bertanggung jawab terhadap apa yang aku perbuat kepadamu' gumam Devandra sambil menyetir mobil dengan kecepatan sedang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum aq mampir ya
2023-05-28
0
Taqi Zakaria
lanjut semangat menulisnya ya thor
2023-01-07
0