Bab 2

Arini menggeliat lalu membuka matanya,dia tersadar dia masih didalam mobil bersama dengan Devandra, pria yang ada di sebelahnya itu kini sedang tertidur lelap, Arini menatap wajahnya, wajahnya yang tegas,dengan bulu mata yang lentik,bibir yang lentik dan belum lagi alis matanya yang tebal, dengan kulit berwarna sawo matang, membuat siapapun pasti akan jatuh hati dengan pria ini belum lagi asal usul keluarganya yang merupakan keluarga terkaya no satu di kota ini

Arini tidak habis pikir kenapa Tuan mudanya yang satu ini menyukai dirinya yang notabene adalah pelayan dari keluarganya yang disegani dan dihormati, apakah itu tidak menjadi coreng bagi keluarganya dan silsilahnya, Arini menghela nafas panjang, dia agak setengah melamun sambil memandang wajah Devandra

"Kalau kamu pandangi aku terus, aku tidak bisa membukakan mata aku loh" goda Devandra, Devandra sebenarnya sudah terbangun dari tadi, namun dia pura pura memejamkan matanya hanya agar membiarkan Arini menikmati memandang wajahnya, Arini yang mendengar itu langsung tersentak kaget wajahnya langsung memerah, dia buru buru memalingkan wajahnya

"kamu sudah bangun?" tanya Arini dengan suara perlahan kepada Devandra yang kini sedang menatap Arini dengan pandangan intensnya

"Sudah dari tadi semenjak kamu menatap aku" jawab Devandra sambil nyengir memperlihatkan giginya yang putih berderet rapih

Arini diam tidak menanggapi ucapan Devandra

"Sebentar lagi kita sudah sampai, kita sebaiknya mencari rumah makan yang buka pagi pagi sekalian sarapan" usul Devandra meminta persetujuan dari Arini, Arini hanya menganggukkan kepalanya diam

Devandra langsung menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan tempat tersebut yang dia sendiri tidak tahu dimana mereka berada, karena malam itu matanya Devandra terasa sudah sangat lelah yang akhirnya dia menemukan tempat untuk mereka beristirahat, lalu Devandra langsung memejamkan matanya, hingga pagi menjelang ketika dia ingin membukakan matanya dia melihat Arini sedang memandangi dirinya lekat lekat, dan dia memutuskan untuk memejamkan matanya

Hingga badannya sudah berasa pegal dengan posisi duduk, akhirnya Devandra langsung celetuk menggoda Arini membuat Arini menjadi malu sendiri, dia sangat gemas begitu melihat wajah Arini yang memerah

Sesampainya mereka di rumah makan, mereka langsung segera memesan makanan lalu kemudian membayar tagihan makanan itu dan kembali melanjutkan perjalanan

"Sebentar lagi kita sudah sampai" kata Arini pelan menatap jalan dengan pandangan yang lurus fokus menatap jalanan yang kini sudah terhampar sawah sawah yang sudah menguning, jalannya yang tadinya beraspal kini berubah menjadi jalanan yang berbatu, tampak para petani sedang sibuk memanen hasil padi, dan anak anak kecil yang berlari di pematangan sawah serta ibu ibu yang menyiapkan bakul untuk makan siang, suasana desa itu sangat begitu asri dan jauh di pelupuk mata sebuah pegunungan terhampar megah seperti seorang raja yang tengah duduk memandang ke bawah

"Tempat mu sungguh indah" puji Devandra kepada Arini, Arini menanggapinya dengan senyuman, dan Devandra mengatakan seperti itu karena dia benar benar takjub dengan pemandangan yang berada di kiri kanannya tampak begitu asri dan sepi

"Nanti kita akan berhenti didepan" kata Arini sambil menunjukkan jari tangannya, dan tak lama kemudian sesuai dengan arahan Arini mobil sedan mewah itu berhenti tepat di rumah Arini yang cukup sederhana, rumah dengan tembok putih dan didepan ya terdapat tanaman bunga,Arini langsung membuka pintu mobilnya dan meninggalkan Devandra seorang diri di dalam mobil, tidak lupa dia berterima kasih kepada Devandra yang sudah berbaik hati mengantarkan dirinya, sementara Devandra sendiri sedang sibuk mematikan mesin mobilnya

Setelah mematikan mesin mobilnya, Devandra mengikuti Arini dari belakang dan Arini tidak menyadari jika Devandra sedang mengikuti langkahnya yang Arini pikirkan Devandra langsung pergi setelah habis mengantarkan Arini ke rumahnya

"Assalamualaikum" panggil Arini dari luar, pintu diketuk dengan keras oleh Arini, tampak pria separuh baya membukakan pintu untuk Arini dan membalas salam dari Arini, pria separuh baya itu terkejut begitu Arini menyalami dirinya

"Kamu sama siapa kemari nduk?" tanya pria separuh baya

"Ngg itu sama.." belum sempat Arini menjawab tiba tiba Devandra langsung menyalami pria itu lalu berkata dengan suara yang penuh dengan wibawa

"Perkenalkan nama saya Devandra, saya calon suaminya Arini" kata Devandra dengan penuh keyakinan

Arini dan pria separuh baya itu langsung terkejut begitu Devandra memperkenalkan dirinya sebagai calon suami dari Arini, namun rasa terkejutnya Arini buru buru dia buang, dia langsung ingat tujuannya dia datang kesini untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit

"Ayah, mohon maaf ibu dimana dan bagaimana keadaannya?" tanya Arini khawatir kepada pria yang disebut sebagai ayahnya itu

"Ya ampun ayah lupa, ayok silahkan masuk ke dalam dulu" kata ayahnya mengajak mereka masuk ke dalam, rumah itu lumayan sederhana didalamnya ada ruang tamu kecil dengan kamar dua dan dibelakangnya terdapat dapur dan kamar mandi, namun halaman belakang lumayan luas untuk dibuat berkebun sebagai penghasil yang mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari

"Ayok silahkan duduk nak Devandra, mohon maaf rumahnya kecil" kata ayah Arini yang bernama bapak Agus

"Ayah bagaimana kondisi keadaan ibu?" tanya Arini lagi

"Ibumu ada di kamar nak, kamu ke dalam kamar saja" kata pak Agus kepada anaknya yang semata wayang itu, tanpa banyak cakap Arini langsung segera menuju ke dalam kamar menemui sang ibu yang sedang terbaring lemah, sementara Devandra menunggu di luar bersama dengan pak Agus

"Ibu ibu bagaimana keadaan ibu?" tanya Arini begitu Arini masuk ke dalam kamar ibunya, tampak ibunya sedang terbaring di dipan dengan wajah yang lumayan pucat, Arini langsung duduk di samping dipan, tempat dimana ibunya berbaring

"Ibu ibu" panggil Arini pelan, wanita setengah baya itu langsung membuka matanya dan menatap Arini dengan lembut

"Kamu pulang nak?" tanya Bu Sumi kepada anaknya Arini

Arini langsung menggenggam tangan ibunya dan mencium tangannya dengan penuh rasa sayang

"Arini pulang Bu" kata Arini dengan suara pelan, mata indahnya berkaca kaca melihat ibunya yang terbaring lemah tidak berdaya

"Ibu kenapa?" tanya Arini lagi

"Hanya kecapekan aja nak " jawab ibu Sumi dengan suara lemahnya, ibu Sumi berusaha bangun dari tidurnya, namun buru buru dicegah oleh Arini

"Ibu tiduran saja dulu" kata Arini sambil mencegah ibunya bangun dari tempat tidur

"Kamu sama siapa pulang?" tanya ibunya lagi

"Sama anak majikan saya Bu, ibu sudah ke dokter?" kata Arini sambil balik bertanya

"Sudah dua hari yang lalu, dokter bilang ibu cuman harus istirahat saja karena ibu kecapekan" jawab Bu Sumi

"Alhamdulillah kalau begitu Bu, Arini pikir ibu ada apa apa, obat sudah diminum Bu?" tanya Arini menatap ibunya

"Barusan tadi sudah minum obat sebelum kamu datang" jawab ibu Sumi dengan suara lemah

Di luar sana tampak Devandra sedang menunggu di ruang tamu yang tidak begitu luas, dengan kursi yang sudah sangat tua

"Mohon maaf, rumah kamu seperti ini" kata Pak Agus

"Tidak apa apa pak" jawab Devandra sopan

"Kalau boleh tahu, Aden ini ada hubungan apa sama anak saya Arini?" tanya pak Agus menatap Devandra dengan rasa ingin tahu

"Begini, sebenarnya Arini itu bekerja di rumah orang tua saya, namun kemarin saya meminta Arini untuk menjadi istri saya, hanya saja Arini menolak maka dari itu saya kesini untuk meminta bapak mau menikahi saya dengan Arini" jawab Devandra sambil menjelaskan hubungannya dengan Arini

Pak Agus tampak sangat terkejut mendengar penjelasan dari Devandra, dia terdiam sebentar sambil berpikir dan menimbang sesuatu

Devandra berkata lagi kepada pak Agus

"Saya hanya ingin bapak bisa meyakinkan Arini untuk mau menjadi isteri saya, dan saya berjanji akan menjaganya sampai maut yang memisahkan kita dan tidak akan menyia nyiakan Arini" janji Devandra kepada Pak Agus ayah Arini

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

wuih laki² gentleman 😇

2023-04-25

0

Sunmei

Sunmei

2like hadir kk. mampir iya di karyaku yang Autor baru

2023-01-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!