Malam tiba, saat ini Kevin sedang berada di ruangannya yang berada di rumah-nya, dia sedang sibuk mengotak-atik laptopnya sampai dering telepon mengalihkan perhatiannya.
"Amell," gumam Raiden lirih saat melihat yang menelepon adalah Amell mantan tunangan-nya.
"Halo, kenapa? tumben telpon?" ucap Kevin to the poin.
[Iya soalnya aku kangen sama kamu] ujar Amell di sebrang telpon dengan suara lembut.
"Kangen?, to baru sekarang kangennya? dulu kemana aja?" ucap Kevin terkekeh.
[Kok kamu gitu sih? aku beneran kangen, aku juga mau minta maaf! dulu aku ninggalin kamu]
"Udah saya, maafin. lagian itukan dulu! sekarang kita udah masing-masing," ujar Kevin menyenderkan punggungnya ke kursi yang dia dudukki.
[Kok jadi, saya sih? dulu kan kita manggilnya Aku kamu kok sekarang jadi saya] terdengar suara Amell yang kecewa.
"Itukan dulu, bukan sekarang!" tegas Kevin mulai jengah dengan mantan tunangan-nya.
"Emang kamu udah punya pengganti aku?"
"Ya Udahlah, lagian seorang Kevin Soxukai itu, kalo mau punya pasangan tinggal tunjuk langsung dapet! yang cantik dan se*si lagi!" sombong Kevin.
"Masa sih? aku gak percaya"
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan Aeleasha yang membawa boneka ke ruangan Kevin.
"Sayang, sini masuk!" ujar Kevin, Aeleasha dengan senang hati masuk dan menghampiri Kevin, Kevin dengan senang hati memangku Aeleasha, Amell yang mendengar itu hatinya merasa panas.
"Kakak, lagi teleponan sama siapa?" tanya Aeleasha mulai kepo.
"Sama Amell," ucap Kevin kemudian langsung mematikan telpon secara sepihak dan membuat Amell kesal.
"Amell? Amell, itu siapa?" tanya Aeleasha lagi.
"Mantan tunangan." bisik Kevin, Aeleasha yang mendengar itu langsung cemberut.
"Kok, cemberut sih?" gemas Kevinn langsung menggigit pipi chubby Aeleasha pelan.
"Ihh!" kesal Aeleasha menjauhkan Kevinn dari-nya Aeleasha pun turun dari pangkuan Kevin.
"Loh, mau kemana?" bingung Kevin saat Aeleasha berjalan keluar dari ruangannya.
Tanpa menjawab Aeleasha terus berjalan dengan wajah cemberut.
"Pasti ngambek, deh!" ujar Kevin tertawa kecil kemudian menutup laptopnya dan menyusul Aeleasha.
Sampai kamar Kevin melihat Aeleasha yang sudah memejamkan matanya sambil memeluk boneka Shooky kesayangannya.
"Udah tidur, ya?" ucap Kevin dengan nada yang kecewa.
Aeleasha yang sebenarnya belum tidur dibuat merasa bersalah, Aeleasha pun membuka matanya dan berbalik menghadap Kevin.
"Emang kenapa?" tanya Aeleasha dengan suara kecil.
"Belum tidur?" Aeleasha hanya menggeleng.
"Tadinya, Kakak mau minta itu?" ucap Kevin dan membuat Aeleasha bingung.
"Apa?" bingung Aeleasha.
Kevin pun mendekatkan wajahnya lalu berbisik dan membuat Aeleasha tersenyum malu.
"Enggak, ah sakit!" tolak Aeleasha.
"Janji! enggak, deh?" mohon Kevin Aeleasha yang melihat wajah memelas Kevin rasanya ingin tertawa.
"Janji?" Aeleasha menatap Kevin sambil menahan tawa.
"Iya, janji," jawab Kevin dengan mantap.
"Yaudah," ujarnya setelah mendapat yes dari Aeleasha, Kevin tanpa basa-basi Langsung hmm itulah kalian pasti tau.
Dan malam itu terulang lagi.
"Kak!" panggil Aeleasha menghampiri Kevin yang sedang sibuk merapikan berkas-berkas pentingnya.
"Hmm?" dehem Kevin yang masih sibuk memilih-milih berkas yang akan dibawa meeting.
"Lihat sini!" ujar Aeleasha cemberut.
"Apa? saya lagi sibuk nih, jangan ganggu!" ucap Kevin sedikit membentak.
"Kok, Kakak marah?" ujar Aeleasha mulai menangis.
"Siapa yang marah? Sha, saya lagi sibuk udah sana!" usir Kevin Aeleasha yang mendapatkan perlakuan dari Kevin merasa sedih dan berlari keluar ruangan Kevin.
Sedangkan Kevin dia tidak memperdulikan Aeleasha yang menangis sambil berlari keluar ruangannya.
"Kakak, jahat... hiks!" tangis Aeleasha berjalan menuju gerbang rumah besar tersebut.
"Nona, mau kemana?" tanya bodyguard yang berjaga di depan gerbang.
"Keluar bentar! nanti kalo, kak Kevin nyariin Aeleasha, bilang aja Aeleasha keluar, itupun kalo dia nyariin," lirih Aeleasha keluar dan menuju suatu tempat.
Saat ini Kevin sudah selesai menyiapkan berkas untuk-nya meeting, dia mulai tersadar akan Aeleasha, dimana gadis itu.
"Aeleasha, dia bukannya tadi disini?" bingung Kevin menggaruk kepalanya.
Kevin berjalan keluar dan masuk ke dalam kamar.
"Sha, kamu dimana?!" teriak Kevin mencari keberadaan Aeleasha.
Kevin terus menyusuri setiap ruangan yang berada di rumah-nya tapi belum bisa menemukan dimana Aeleasha.
Kevin yang sudah panik karena tidak menemukan Aeleasha di manapun berlari keluar mungkin saja Aeleasha ada di luar.
"Kamu!" panggil Kevin pada bodyguard yang berjaga.
"Iya, Tuan. ada apa?" tanya bodyguard tersebut dengan sopan.
"Kamu lihat, nona, Aeleasha?" tanya Kevin dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Tadi, nona. keluar," ujar bodyguard tersebut.
"Apa!" kaget Kevin.
"Iya, Tuan."
"Keluar kemana?" tanya Kevin lagi.
"Saya kurang tahu? tapi tadi, nona bilang dia mau keluar sebentar tapi sambil nangis, Tuan," ujar bodyguard tersebut.
"Nangis?" tanya Kevin bodyguard tersebut hanya mengangguk.
Kevin kembali mengingat kejadian sebelumnya saat dia memarahi Aeleasha.
"Apa?... saya lagi sibuk nih! jangan ganggu"
"Siapa yang marah? Sha, saya lagi sibuk udah sana"
"Astaga! kenapa tadi---" Kevin tidak melanjutkan ucapannya dia benar-benar ceroboh kenapa dia membentak dan memarahi Aeleasha.
"Arghhhh! cari Aeleasha, sekarang juga! suruh semua bodyguard untuk cari dia sekarang!" bentak Kevin bodyguard tersebut hanya mengangguk dan berlari untuk memberitahu bodyguard yang lain.
"Sha, maafin! saya," lirih Kevin Mengacak-ngacak rambutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments