Keesokan paginya, Aeleasha masih tertidur pulas sambil memeluk bantal guling, akhirnya setelah sekian lama Aeleasha bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak karena selama ini Bibi dan pamannya selalu menyuruh Aeleasha untuk tidur di tikar dan itu sangatlah tidak nyaman.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan seorang pria tampan yang sudah rapi dan di belakangnya terdapat 2 orang perias pengantin.
Kevin tersenyum melihat gadis kecilnya ternyata belum bangun, wajar saja ini masih pukul empat pagi.
"Sha!" panggil Kevin lembut sambil mengusap-usap rambut Aeleasha.
"Hm?" dehem Aeleasha dengan keadaan mata yang masih terpejam.
"Bangun! hari ini kita akan menikah jadi, kau harus bersiap," ujar Kevin masih mengelus-elus rambut Aeleasha.
Aeleasha dengan wajah mengantuk kemudian bangkit dan menatap Kevin yang menatapnya lekat.
Kemudian Aeleasha tersenyum manis. "Iya, Tuan". jawab Aeleasha ntah kenapa dia merasa nyaman dengan tatapan yang diberikan oleh Kevin.
Kevin menci*m pucuk kepala Aeleasha dan bangkit. "Dandani dia, dan jangan terlalu tebal! karena saya tidak mau menghilangkan wajah polosnya yang terlihat imut itu, paham!" ucap Kevin tegas.
"Paham, Tuan," ujar mereka serempak lalu Kevin melangkah meninggalkan kamarnya.
"Baik Nona, Aeleasha. silakan mandi terlebih dahulu!" titah salah satu perias.
"Baiklah," pasrah Aeleasha.
Selang beberapa menit Aeleasha sudah selesai dengan ritual mandi, kemudian para perias tersebut Langsung mendandani Aeleasha sesuai permintaan Kevin untuk tidak terlalu tebal memakaikan makeup tersebut.
Kini Aeleasha sudah selesai berdandan, dia memakai kebaya putih yang bercorak bunga, kemudian rambut yang hanya teruraikan diselipkan sebuah bunga berwana putih dan mahkota kecil berkilau. hanya memakai polesan makeup tipis semakin membuat Aeleasha terlihat sangat cantik ditambah Aeleasha semakin menggemaskan.
Biasanya orang lain jika berdandan menjadi pengantin akan terlihat lebih dewasa, tapi tidak untuk Aeleasha karena itu sesuai permintaan Kevin.
Acara pernikahan yang tidak terlalu mewah itu berjalan dengan baik, walaupun tak semegah pernikahan konglomerat pada umumnya, dikarenakan persiapan yang terbatas hanya dalam waktu satu malam. tapi bukan Kevin Soxukai namanya kalo tidak membuat sesuatu menjadi mewah.
"Baik, apa kedua pengantin. sudah siap?" tanya pak penghulu.
Kevin melirik Aeleasha yang sepertinya terlihat sedih, apakah dia tidak bahagia.
"Sha, apakah tidak bahagia menikah denganku?" tanya Kevin berbisik dan membuat Aeleasha terkejut.
"Tidak bukan begitu, Aeleasha hanya sedih disini tidak ada ayah," gumamnya lirih.
Kevin memegang tangan Aeleasha. "Saya janji! nanti kita ketemu ayah, ayah kamu masih hidup, 'kan?" tanya Kevin, Aeleasha hanya mengangguk.
Kevin hanya tersenyum. "Kami, sudah siap," ujar Kevin dan diangguki Aeleasha.
Kemudian acara ijab qobul pun berjalan dengan lancar hanya dengan satu tarikan nafas Kevin sudah meresmikan Aeleasha sebagai istrinya.
Akhirnya Aeleasha dan Kevin sudah sah menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang menyambut tamu yang tidak terlalu banyak karena Kevin tak bisa mengundang seluruh rekan bisnisnya karena pernikahan yang mendadak ini, pasalnya rekan-rekan bisnis Kevin beberapa berada di luar negeri.
Malam tiba Kevin sengaja tidak melanjutkan acara pernikahan sampai malam karena dia tau Aeleasha pasti sudah sangat lelah.
"Sha!" panggil Kevin setelah mengganti pakaiannya begitu juga Aeleasha.
"Iya, Kak?" tanya Aeleasha yang sedang duduk di sisi ranjang.
"Kalo kamu, masih punya orang tua kenapa kamu tinggal, bersama Bibi dan Paman?" tanya Kevin sambil mengelus tangan Aeleasha.
"Waktu umur Aeleasha, sepuluh tahun ayah sama ibu. titipin Aeleasha sama mereka ayah ibu bilang! mereka akan kerja keluar negeri," jelas Aeleasha sendu.
"Tapi sampai sekarang, mereka gak jemput Aeleasha lagi," imbuh Aeleasha dan kembali menangis, Kevin yang tidak tegapun langsung memeluk Aeleasha.
"Sstt! nanti kita cari sama-sama, ya?" ujar Kevinn berusaha untuk menenangkan Aeleasha.
"Janji!" ujar Aeleasha mengacungkan jari kelingkingnya.
Kevin pun menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Aeleasha. "Janji," ucapnya dan membuat Aeleasha tersenyum senang.
"Kamu jangan sedih lagi, kan punya tugas yang lain," ucap Kevin dan membuat Aeleasha menatapnya bingung.
"Tugas apa?" bingung Aeleasha.
Kevin pun mendekatkan wajahnya dan menci*m b1b1r Aeleasha membuat Aeleasha lama kelamaan mulai terbuai dengan itu.
Sampai nafas Aeleasha sesak dan Aeleasha memukul-mukul dada bidang Kevin, Kevin yang mengerti langsung melepaskan ci*man itu dengan rasa kecewa.
Aeleasha yang melihat itu merasa bersalah, kemudian setelah menghirup udara dengan lancar. Aeleasha kembali menci*m b1b1r Kevin dan membuat keduanya kembali terlena sampai, ya itulah.
04.50 WIB
Aeleasha terbangun kala merasakan seluruh badannya sakit tidak terkecuali area bawahnya.
Dia menangis karena merasakan sakit, Kevin yang sedang tertidur-pun terusik saat membuka mata yang pertama dia lihat adalah Aeleasha yang menangis.
"Hm kenapa?!" panik Kevin dan memeluk Aeleasha.
"Sakit," ujar Aeleasha, Kevin yang mendengar itu rasanya ingin tertawa tapi itu wajar karena ini untuk pertama kalinya Aeleasha melakukan itu.
"Nanti juga, gak papa," ucap Kevin lalu menghujani wajah Aeleasha dengan kec*pan.
Selang beberapa lama Aeleasha pun kembali tertidur di dada bidang Kevin, Kevin yang melihat itu hanya tersenyum lalu kembali berbaring dalam keadaan Aeleasha masih dalam dekapannya.
BERTEMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments