"Aeleasha!" panggil Kevin.
Tapi tidak ada jawaban.
"Sha, kamu dimana?!" panggil Kevin lagi.
"Iya Kak." jawab Aeleasha yang baru keluar dari kamar mandi dengan tertatih-tatih.
"Saya, pikir kamu kemana," ujar Kevin lalu menghampiri Aeleasha dan menggendongnya.
"Kok, kaka gendong Aku? turunin!" pinta Aeleasha.
"Kalo kamu, jalan lama!" ucap Kevin dengan ketus dan mendudukkan Aeleasha ke sofa yang ada di kamar.
"Ih, kan gara-gara Kakak. juga," gumam Aeleasha dengan suara kecil, tapi masih terdengar oleh Kevin, Kevin hanya terkekeh.
"Nih, makan! habis itu kita pergi," ujar Kevin memberikan piring yang sudah terisi dengan makanan.
"Pergi kemana?" bingung Aeleasha sambil menerima piring tersebut.
"Kita akan, cari dimana orang tua kamu," ujarnya mengelus rambut Aeleasha.
"Beneran?" tanya Aeleasha dengan wajah berbinar-binar.
"Iya," jawab Kevin dengan lembut.
Kemudian Aeleasha pun dengan lahap langsung memakan makanan-nya.
Kevin yang melihat itu hanya tertawa kecil sepertinya Aeleasha begitu kehabisan tenaga.
"Lahap banget makanya, kehabisan tenaga, ya?" goda Kevin.
"Kehabisan, tenaga karena apa?" tanya Aeleasha masih asik memasukka makanan suap demi suap ke mulut mungilnya.
"Karena, semalam." bisik Kevin, Aeleasha hanya tersenyum malu dan kembali makan.
Sebenarnya yang membuat Aeleasha makan dengan lahap bukanlah karena hal semalam, tapi karena sejak Aeleasha tinggal bersama Bibi dan Paman nya dia selalu makan dengan lauk seadanya itupun sisa kadang, tapi kini Aeleasha bisa merasakan makan seperti saat bersama orang tuanya dulu.
"Udah Kak. ayo!" ajak Aeleasha setelah minum dan meletakkan piring ke meja.
Kemudian Kevin mengambil tissue dan mengelap sudut b1b1r Aeleasha.
"Yuk," ujar Kevin, Aeleasha dengan senang hati mengangguk dan mengikuti langkah Kevin.
Bruk!
Aeleasha tidak sengaja menabrak dada bidang Kevin karena Kevin berbalik secara tiba-tiba.
"Aduhhh" ringis Aeleasha mengusap jidatnya yang tertutup poni tipis itu.
"Kamu ngapain? jalan di belakang, saya!" omel Kevin juga mengelus jidat Aeleasha.
"Kaka, yang berhenti tiba-tiba. terus berbalik!" kesal Aeleasha.
"Iya, saya yang salah maaf!" ujarnya lalu menci*m kening Aeleasha
"Iya,"
Kemudian Aeleasha dan Kevin menuju mobil mewahnya untuk mencari kedua orang tua Aeleasha.
"Aeleasha, orang tua kamu. bilang mereka mau kerja ke luar negeri, luar negeri-nya itu ke mana?" tanya Raiden sesekali melirik Aeleasha.
"Hm? katanya Malaysia," jelas Aeleasha.
"Hah! Malaysia terus semenjak mereka kerja mereka pernah telpon kamu, atau ngirim surat dan lain-lain, gak?" tanya Kevin lagi.
"Enggak, pernah," jawab Aeleasha dan membuat Kevin menarik nafas panjang.
'kayanya ada yang gak beres' gumam Kevin dalam hati.
"Terus sekarang, kita ke mana?" tanya Aeleasha.
"Udah, ikut aja," ujarnya, Aeleasha hanya mengangguk patuh.
Kini Aeleasha dan Kevinn pun sampai di sebuah tempat yang banyak orang-orang yang mengajukan diri untuk menjadi TKW, TKI dan lain-lainnya.
"Permisi!" ujar Kevin menghampiri salah satu orang disana.
"Iya?" jawabnya.
"Apakah, Anda ini. agensi TKW dan TKI?" tanya Kevin.
"Betul, memangnya ada apa, ya?" tanya sang pria kita panggil saja Devano.
"Apakah, sepuluh tahun yang lalu. ada dua pasangan suami istri yang berangkat menjadi TKW, ke Malaysia?" ujar Kevin.
"Maaf! Pak, tapi banyak pasangan suami istri," yang bekerja ke Malaysia" jelas Devano.
"Aeleasha siapa nama lengkap kedua orang tua kamu?" tanya Kevin pada Aeleasha yang sejak tadi hanya menyimak.
"Kalo nama ayah itu Fengying Haocun Heng kalo ibu Andini Andriyani," ujar Ara.
"Hm?, sebentar saya, cek dulu," ujar Pak Devano
20menit kemudian.
"Maaf! tidak ada Pak, saya. sudah cek beberapa agensi yang lain juga, mereka bilang tidak ada TKW atau TKI pasangan suami istri atas nama Fengying dan Andini yang sembilan tahun lalu, berangkat ke Malaysia," jelas Pak Devano.
"Anda, yakin?" ucap Kevin lagi.
"Yakin, Pak," jawabnya Kevin melirik Aeleasha yang terlihat kecewa.
"Makasih," ucap Kevin kemudian menggandeng tangan Aeleasha dan keluar.
Sepanjang jalan Aeleasha hanya diam dan murung sepertinya dia sedikit kecewa.
"Sha kita beli Coklat yuk!" ajak Kevin berusaha untuk menghibur Aeleasha..
Aeleasha menoleh. "Cok--lat," beo Aeleasha.
"Iya, mau?" tanya Kevin lagi.
"Mau," ujar Aeleasha dengan semangat Kevin hanya tersenyum dan membawa Aeleasha menuju sebuah Supermarket.
Sampai di Supermarket Aeleasha langsung mencari Coklat kesukaannya.
"Kak Kevin mau?" ucap Aeleasha menyodorkan Coklat potongannya.
"Enggak, saya. gak suka Coklat," ujar Kevin mengelus rambut Aeleasha.
"Terus, sukanya apa?" tanya Aeleasha lagi.
"Kamu." bisik Kevin dan membuat pipi chubby Aeleasha memerah.
"Cie, pipinya merah!" ledek Kevin sedangkan Aeleasha hanya memalingkan wajahnya.
"Enggak," jawab Aeleasha dengan senyum manisnya.
BERTEMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments