Terbangun dari tidur siangku, tercium wangi bakso, Kuahnya yang merah, baso sebesar bola tenis full urat, wangi kuahnya yang gurih berkaldu, menggoda selera makan ku. Terlihat Tresha dengan lahap memakan bakso itu di balkon rumahku yang mengahdap kearah matahari terbit.
" siang sayang?? Kayanya enak tuuh baksonya!!
" Mau dong "
" Ehh aa udah bangun yaa, gimana tidurnya enak? "
Tresha sekilas melirik kearah ku, basa basi menyapaku. Sepertinya kelezatan baso itu telah merampas fokusnya.?
" Alhamdulillah " Ehh gimana jadi gak kita mantai sayang?? "
" jadi dong a " aku siap siap dlu yaa!! Baksonya abisin ya. "
Aku dan Tresha berpamitan ke semua orang yang ada di rumah, mereka mendoakan, serta mengingatkanku jangan membawa motor ngebut ugal ugalaan. Terlihat ekspresi kekecewaan dari kedua adiku, yang satu cemberut seperti kerbau yang di rampas makananya dan adiku yang paling Kecil menunjukan ekspresi marah dengan mengernyitkan mata yang malah membuatku tertawa.
" jangan lupa pulangnya bawa oleh oleh ya kak"
"cucian maksudnya " aa hahaha
"liat aja nanti, klo gak ngirim oleh oleh, gak bakalan lagi dicuciin motornya"
" Ia Ia dasar bawel"
Celoteh adiku yang paling Kecil kemudian, yang ku balas dengan godaan.
Tresha terlihat seperti cat women dengan pakaian serba hitam berbahan dasar kulit domba. Kamipun berangkat dengan kuda besi matic dari keluaran pabrikan Honda pertama.
" are you ready honey?? "
" yes honey,, let's gooooooooooooo "
Kamipun berangkat dengan kecepatan awal 40km per jam. Terlihat dari spion motorku, Tresha sangat menikmati perjalanan, bersama pelukan Tresha kutancap gas sambil menyanyikan sebuah lagu kehadiranmu dari Vagetoz.
Ditengah jalan Tresha melepaskan pelukannya, sesekali membalas sms dan memjawab telpon dari seorang dari hp Nokia N70 miliknya. Waktu itu belum seperti sekarang, yang sudah banyak aplikasi chat seperti WhatsApp dan Facebook.
Perutku tidak enak, sepertinya aku masuk angin. Akhirnya kupelankan kecepatan motor dan berhenti sejenak untuk menghilangkan pegal pegal dan meminum obat tolak angin. Kunyalakan cricket lalu ku ambil sebatang roko marlboro putih kemudian meminum secangkir kopi untuk menghilangkan kantuk.
" tadi sms dari siapa Sha "
" enggak a, bukan dari siapa siapa "
" perasaanku gak enak Sha, mending kamu jawab jujur"
" coba aku pinjam hp mu Sha!! "
" bukan dari siapa2 kok a, ini dari ibu "
" ibu?? " bukannya Ibumu gak punya hp ya "
" klo gak ada apa apa, kenapa kamu harus takut sha?? "
" Ingat ya sha, kita ini baru menikah, kalo ada apa apa kamu bilang " aku gak suka dibohongi, kalau kamu bohong sekali, kamu bakal cari alasan dengan kebohongan yang berikutnya "
" emang dari ibu a, ibu pinjam hp temennya "
" aa juga tau, aku belum bilang ke ibu aku mau pergi ke pantai "
" terima kasih sudah cemburu yaa a " hehhehe
perasaan jengkel dan kesalpun seketika hilang. Kulanjutkan perjalanan dengan kecepatan penuh, Tresha pun memeluku dengan sangat erat.
Langit pun terlihat mulai gelap, terlihat dari kejauhan gerbang selamat datang di Pantai Pangandaran.
" Alhamdulillaah kita sampai sayang "
" Mau check in hotel dulu apa mau gimana coba "
" Ia a, mending kita cari hotel dulu, aku capek nich "
" kita mandi dulu, rebahan, terus kita jalan jalannya besok aja "
Aku dan tresha berkeliling mencari hotel, di perjalanan banyak calo yang menawarkan hotel dengan harga yang beraneka ragam.
Akhirnya kami sampai di Hotel Papandayan, salah satu hotel yang termasuk mewah disana, kupesan kamar VIP dengan Harga 750.000 waktu itu.
Setibanya dikamar kubaringkan tubuhku di atas tempat tidur yang empuk untuk menghilangkan pegal pegal, sementara Tresha langsung ke kamar mandi. Dinginnya Ac ruangan lagi lagi membuat otaku traveling
Sambil menunggu Tresha dari kamar mandi, aku menyalakan TV, kebetulan waktu itu jadwal pertandingan sepakbola antara persib vs persipura. Terdengar teriakan Tresha.
" aa, aa, tolong ambilin sabun muka ditas bagian depan "
Terlihat Tresha dengan handuk yang membaluti tubuhnya, dengan mengedipkan mata sayunya Tresha memberi isyarat untuk melakukan perang dunia jilid 2, Kuberikan sabun muka, lalu Tresha menarik tanganku masuk kedalam.
Dengan penuh hasrat dia mendorong tubuhku kepojok kamar mandi, dengan bar bar mencium leher sesekali menggigit dadaku.
" aku masih cape sayang, jangan dulu " ucapku
" kita melakukannya nanti malam aja yaa "
" aku maunya sekarang a "
" aku lagi pengen bangetttt " dengan ekspresi menggoda dan manja.
Aku segera keluar kamar mandi, lari kesana kemari, menghindari kejaran Tresha yang sedang bergairah, sampai akhirnya aku duduk dikursi. Tresha apun menghampiri.
" Ia gak apa apa Kalau kamu capek, kamu duduk aja, biar aku yang bermain"
Kemudian Tresha duduk menyilangkan kedua kakinya dikedua pahaku, dia membuka handuknya, menjambak rambut dan menarik kepalaku kedadanya, kepalanya menengadah keaatas, sesekali bergoyang pelan keatas kebawah, diiring suara merdu desahannya.
*******
Asholatu khoirum minannaum
Asholatu khoirum minannaum
Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Laailaha illallaaah
Terdengar suara adzan subuh, aku bergegas ke kamar mandi untuk mandi junub menghilangkan hadas besar bekas perang semalam.Kubangunkan Tresha untuk segera mandi, dan menunaikan sholat.
" hari ini jadwal kita Mau ngapain a "
" mandi dan segera sholat aja dulu " Nanti kita bahas setelah kamu selesai.
Waktu menunjukan pukul 06.00 wib. aku dan tresha keluar hotel dan pergi ke Pantai. Terlihat dipinggir jalan banyak yang menyewakan ATV, sepeda dan papan selancar.
Di pinggir Pantai aku dan Tresha bermain kejar kejaran mirip film India, aku merasa seperti Shah Rukh Khan, dan Tresha sebagai Kajolnya. Tergoda Ombak yang datang silih berganti, aku dan Tresha memutuskan menyewa papan selancar. Berjalan kearah om yang datang, lalu aku tunggu ombak yang agak besar, lalu kudorong tresha yang sudah siap diatas papan selancar.
Setelahnya kuajak Tresha naik perahu untuk menyeberang kepasir putih. Ini pertama kalinya aku naik perahu bersama orang yang aku cinta. Terlihat terumbu karang dan ikan ikan kecil di bawah perahu, sejauh mata memandang laut seperti tak berujung
" Sha sini "
" pak tolong foto dan vidioin kita yaa " ucapku
Kami bergaya seperti Jack and Rose di film titanic. Terlihat hamparan pasir putih dari kejauhan. Aku dan Tresha turun dari perahu dipasir tersebut, kami berjalan ke arah cagar alam. Terrlihat banyak monyet bergelantungan, mereka wara wiri, bekeliaran di sekitar kami. Tresha mencengkram tanganku dengan erat, sepertinya merasa ketakutan. khawatir monyet monyet itu menyerang atau menggigit.
Aaaaaaah,.......
Benar saja beberapa menit kemudian Tresha menjerit ketakutan. Seekor monyet tiba-tiba merampas tas yang di tenteng Tresha, saat kami tengah asik memperhatikan rusa yang sedang kawin. Orang orang pun berlarian ketika mendengar teriakan Tresha, terlihat dari kejauhan penjaga cagar alam menghampiri kami untuk melihat keadaan Tresha, sementara penjaga yang lain mengejar monyet yang membawa tas Tresha. Namun sayang monyetnya terlalu Cepat dan agresif kabur. Tas Tresha pun tak bisa kembali, untungnya tidak ada barang berharga, didalamnya hanya berisikan kosmetik dan sunblock.
*******
Sepulang dari pasir putih cagar alam, aku dan tresha menyewa sepeda di pinggir jalan. Tak lupa aku meminta nomer telpon tempat penyewaan sepeda, agar nanti aku tak repot mengembalikan sepeda. Waktu itu jam menunjukan pukul 15.30. Akupun mengayuh sepeda dengan membonceng Tresha menuju hotel.
"hahaha hah"
" kamu menertawakan apa a "
" aku teringat kejadian tadi sayang "
" teriakanmu mirip mirip candil serious gtu"
" cocok jadi penyanyi rocker "
Ihh aa sambil mencubit perut, Tresha marah dengan muka kecut mirip ratu siluman gagang pintu. Keringat bercucuran, ku kayuh sepeda lebih cepat, aku gak kuat dengan gerahnya hari itu.
Setibanya di hotel, aku dan tresha rebahan di atas kursi, lalu kubuka hp, terlihat Ada 13 panggilan tak terjawab dari ibu. Perasaanku gak enak, pikirku traveling kemana mana,
Lalu tiba tiba
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rose Yura🌹
Dohhh, tiba2 apa sih. jadi penasaran
lanjut lagi thor
2023-01-09
1