Bab 5 Selamat Tinggal Tuan

Feli membuka matanya perlahan,dan menyadari ia sudah berbaring diranjang rumah sakit.Feli mengingat kejadian yang sebelumnya terjadi padanya.Ia mencoba bangun dari tempat tidurnya sambil memegang perutnya yang sudah mengempes.

"Sudah bangun"Ucap Maya,ibu Alvino.

"ah iya mah"lirih feli yang masih lemas.

"Pergilah dari hidup Alvino!"jawab Maya Tanpa basa-basi.

"apa maksudnya mah?"jawab feli yang sudah gemetar.

"Apa kau tau kenapa kecelakaan ini terjadi?Apa kau tau keadaan suami dan anakmu seperti apa?"

"beritahu aku ma apa yang terjadi sama mereka?"ucap feli sambil menangis

Maya berdecak,Rasa kebencian dihatinya semakin membesar apalagi saat ingat Alvino menikahi gadis ini ia sudah mempunyai filling buruk,dan benar saja seperti apa dugaannya.

"Ck,Suami mu sedang kritis,sedangkan anakmu masih dalam pengawasan dokter karna lahir prematur"

"Apa?Aku mau bertemu mereka ma"ucap feli bergegas turun dari ranjang namun dihentikan oleh Maya.

"eitshhhh,stop!Bagaimana Luka diperutmu?"Tanya Maya.

Demi menyelamkan anaknya dokter memaksakan untuk melakukan operasi secar pada feli.

"Aku tak peduli ma,aku hanya ingin bertemu suami dan anakku"ucap feli.

"Apa kau tidak punya malu sama sekali?Rasa sakitmu tak sebanding dengan rasa sakitku!Dari awal Alvino membawa mu aku sudah merasa tak enak tapi memang benar firasat seorang ibu tak pernah salah!"ucap kekesalan Maya

"Apa kau tau siapa yang melakukan ini?Ayahmu!Ayahmu yang melakukan ini kepada putraku!"Hardik Maya.

Pertahanan hati feli seakan ingin rubuh mendengar perkataan Maya.Apa sebegitu benci ayahnya hingga mencelaikai putri dan calon cucunya?Feli tak habis pikir oleh tindakan Bram yang melewati batasnya.Tak terasa air mata mengalir dipipi,sekuat hati menahan semakin sesak rasa didadanya.

"Kau pergilah dengan tenang,Aku akan memalsukan kematianmu.Kau akan memulai hidup baru dengan indetitas yang baru juga.Sebagai imbalan karna kau menurut padaku aku tidak akan Memasukan ayahmu kepenjara"ucap Maya.

"Akan kuurus semuanya sendiri tanpa ada yang tau terutama keluarga Pramaditya akan menggagap mu sudah mati"lanjut maya.

Feli menangis sekencang kencangnya hingga bergema diruangan luas itu.Feli mencoba untuk tetap tegar.Kini lagi dan lagi feli berada dipilihan yang sulit kini melibatkan masa depan suami dan anakknya.Apapun yang terjadi feli akan tetap memilih untuk kebaikan semuaorang.

"baiklah,tapi ijinkan aku bertemu suami dan anakku untuk terakhirkalinya mah"ucap feli sembari mengusap airmatanya.

•••••

Diruangan luas rumah sakit,feli melihat ranjang suaminya yang dipenuhi dengan alat-alat.Perlahan feli mendekat menahan sesak dihatinya takala feli yang mengingat Alvino memeluk dan melindunginya.

"Aku mencintaimu"

Kata terakhir yang Alvino ucapkan dikecelakaan itu.membuat hatinya tak mampu lagi menahan tangis.Feli memeluk sang suami yang tak sadarkan diri.

"Bangunlah demi anak kita"

"Aku juga sangat mencintaimu"

"Tolong jaga putra kita dengan baik,Aku akan merindukan kalian."

"Selamat tinggak tuan,maafkan aku"

Ucap feli yang langsung ditarik keluar oleh beberapa pelayan suruhan Maya.Feli hanya diberi waktu beberapa menit untuk bertemu suami dan anak untuk terakhirkalinya.Maya memang kejam dan tak punya perasaan tapi walaupun begitu feli tetap menuruti peritah maya demi kebaikan sang ayah,suami dan anaknya.

Feli menyentuh inkubator itu,melihat bayi mungil nya lahir selamat membuat sesak dihatinya sedikit berkurang.Entah bagaimana perasaan sang anak jika suatu saat mengetahui bahwa ibunya belum mati.Feli segera menguatkan diri untuk tetap bertahan pada pendiriannya.Ia berusaha untuk tetap tersenyum dihadapan anaknya.

"Nak,maafkan mom harus ninggalin kamu ya.Kamu jangan bandel yah,harus nurut sama Papah jangan bikin susah papah."Ucap feli untuk pertama dan terakhir kalinya.

••••

Feli berjalan didampingi para pengawal menuju suatu tempat untuk bertemu Maya dan juga Ayahnya.

"Kenapa kau tega melakukan ini?kau dengan teganya melakukan ini pada putri dan cucumu!Tapi kenapa aku tak tega dan tak rela melihat kau harus dipenjara!"ucap feli yang diiringi dengan tangisan.

"Kau membuat Fathanku mati,kau membuat ibumu mati.Yang harusnya mati itu kau bukan mereka"ucap ayahnya

"Kenapa kau selalu menyalahkan aku?kenapa kau tidak menyalahkan Takdir saja?Kenapa harus akuu?"jawab feli.

"Aku masih berbaik hati.Aku mengorbankan segalanya demi ayah,Aku melakukan semuanya demi ayah.Mengertilah ayah dibalik kebencianku ada kasih sayang yang tersembunyi selama ini.Mungkin ini untuk yang terakhir kalinya aku memanggilmu ayah.Menjauhlah dariku dan jangan pernah mengakui aku ini sebagai anakmu"lanjut feli meninggalkan Bram

•••••

Angin malam menyentuh wajahnya membawanya kembali pada kenangan.Malam ini bulan seakan enggan menampakkan diri dan bintang-bintang pun sembunyi disecehan hitam.

Sudah hampir 3tahun feli sembunyi dengan indetitas barunya sebagai Mawar.Rasa rindu semakin menghantuinya setiap malam yang membuatnya tidak bisa tidur.

Setelah feli meninggalkan suami dan anaknya.Maya mengirim feli ketempat terpencil yang jauh dari ibukota.Entah sampai kapan dirinya terus bersembunyi dan berpura pura menjadi orang lain.

Karena hidup sebagai oranglain,feli merubah sedikit tampilannya.Ia dengan sengaja membiarkan rambutnya memanjang hingga sepinggang dan berpakaian layaknya perempuan.

Feli sekarang memiliki kedai kopi miliknya sendiri yang membantu hidupnya selama ini.Feli menyewa sebuah rumah dikawasan dekat kedainya.

Satu-satunya yang mengetahui feli sebenarnya adalah Luis.Ia tak sengaja bertemu luis saat luis sedang ada tugas dikotanya.Luis merahasiakan ini sudah 2tahun lebih.Ia juga sering mengunjungi kedai feli yang berjarak jauh dari ibukota.

Feli menceritakan kehidupannya pada luis karna hanya Luis tempatnya mengadu selama ini.Feli mengaggap Luis sebagai kakaknya karna sikap dewasa dan pengertiannya.

Drettt....dretttt...

Suara dering ponsel feli membuyarkan lamunannya.

"Hallo"

"Besok aku mengunjungimu,kau mau aku membawa apa?"ucap Luis.

"Tidak usah repot-repot,Kabari aku jika besok sudah sampai.Akan kubuatkan hidangan spesial untukmu"ucap feli.

"Jangan berbohong aku akan menagih hutang janjimu besok"ucap Luis.

"Baiklah"Ucap feli memutuskan teleponnya dari Luis.

Feli beranjak dari tempat tidurnya menuju meja rias mengambil sebuah foto pernikahan dirinya dengan alvino yang membuat hatinya sedikit pilu,Kerinduan pada suaminya sungguh sangat besar.Entah sampai kapan Cinta ini akan berakhir,Entah sampai kapan pikiran Feli akan Alvino menghilang.Bukan hanya menjadi istri yang buruk tapi ia juga sudah menjadi ibu yang buruk karena menelantarkan anak yang butuh kasih sayangnya.

Entah bagaimana keadaan disana?bagaimana hidup suami dan anak tanpa kehadiran sosok dirinya?Feli berharap semuga Alvino dapat ibu penganti untuk anaknya yang baik dan tulus menyayangi anaknya seperti anaknya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!