Yara sedang membetulkan jilbabnya di dalam tenda. Tak sengaja Rival langsung nyelonong masuk karena tenda Yara sedang terbuka.
"Maaf pelatih, saya memakai jilbab saya dulu" Yara yang terkejut segera menarik jilbab menutupi rambutnya yang terikat, Yara gugup di hadapan Rival.
Sebenarnya Rival juga gugup, tapi dia menutupi perasaannya.
"Iya maaf, lain kali tutup tendanya. Jangan biarkan pria lain memandangmu selain aku" Rival pun berlalu pergi
"Ya ampun, apa yang kukatakan tadi? pria lain selain aku?? Apa aku sudah gila!!" batin Rival
Yara masih mematung memastikan pendengarannya. Apakah ia yang salah mendengar, atau angin membuatnya berhalusinasi.
------
"Ada yang ingin pelatih bicarakan?" Tanya Yara ragu.
"Kamu tidak perlu ikut kegiatan jalan ke atas pos terakhir. Asmamu bisa kambuh. Saya yang bertanggung jawab pada pelatihan kali ini" ucap Rival.
"Tapi pelatih.. banyak rekan yang harus saya dampingi" Tolak Yara.
"Adikmu bisa handle semua"
***
Pagi buta masih sangat dingin. Sore kemarin Rival membawa Yara dengan motor dan tidak ikut jalan bersama dengan yang lain karena khawatir asma Yara akan kambuh lagi.
"Ijin Pak Rival.. Mengapa hanya Yara yang naik motor. Itu tidak adil. Tanya seorang gadis bernama Azizah. Azizah adalah seorang tentara juga, dia berpangkat Sertu.
"Yara sakit" Jawab Rival singkat.
"Mana surat ijinny" Bantah Azizah
"Anggap saya sudah mengetahui karena sakitnya kambuh saat sudah disini"
"Biar saya tegur Yara karena meminta bantuan pada pelatih pria, padahal disini ada pelatih wanita" ucap Azizah tidak terima.
"Saya yang bertanggung jawab untuk Yara, tidak perlu di perpanjang" Tegas Rival. Azizah pergi dengan kesal. Azizah mencari Zein berharap Yara bisa mendapat sanksi.
Azizah melihat Zein sedang membantu anggota yang lain menyiapkan makanan.
"Pak Zein, apa bisa pemimpin kelompok bernama Yara itu di tertibkan? ucap Azizah.
"Ada apa?" Zein heran dengan permintaan Azizah.
"Sepertinya Yara hanya mencari perhatian Pak Rival"
"Kalau memang di antara keduanya ada rasa ya biarkan saja" Zein berucap santai.
"Kita tidak bisa menggabungkan pekerjaan dan perasaan" pekik Azizah.
"Lalu apa yang kamu katakan tadi?" tatapan Zein malah membuat Azizah bertambah kesal.
Zein melihat dari kejauhan Rival begitu cuek dan tidak peduli tapi matanya selalu mencuri pandang ke arah Yara, sedangkan Yara sedang mengarahkan ponselnya kesana kemari mencari jaringan sinyal yang lumayan sulit disana.
***
Ijin Dan.. Yara pingsan di bawah air terjun" Pratu Haikal melapor.
"Lho... air terjun begitu dingin dan deras, siapa yang mengijinkan Yara ikut kegiatan di sekitar air terjun?" Zein tanpa sadar membentak Haikal.
"Ijin Dan.. Sertu Azizah mengarahkan" Rival langsung bergegas pergi ke arah air terjun.
Di sekitar air terjun sudah banyak teman Yara yang berusaha menolong. Zein sangat panik melihat Yara, tapi alangkah terkejutnya Zein saat melihat Rival yang langsung masuk ke dalam air tempat Yara mengapung. Rival tak mempedulikan pengamanan dan seberapa derasnya air terjun sementara teman Yara pun masih memikirkan cara menolongnya tadi.
Rival yang masih memakai sepatu dan seragam lengkap menghampiri Yara dan mengangkatnya. Tubuh Rival menghalangi cipratan air terjun mengenai langsung tubuh Yara membiarkan tubuhnya sendiri menjadi tameng. Rival menidurkan Yara pada sebuah batu sambil menyadarkannya.
"Yara.. bangun dek, kamu bisa dengar suaraku?" Rival menepuk pipi Yara berulang kali. Perasaan cemas tak terkira menggelayuti hatinya.
"Ra..bangun Ra.. Kamu mau aku di tampar papa ya!!" Zein tak kalah panik.
"Air terjun itu pendek lho, hanya 10 meter. Mana bisa tenggelam" ucap Azizah sinis.
"Yara tidak akan mendekat pada aliran air yang menggenang karena dia tidak bisa berenang" balas Zein.
"Bapak tidak tau saja, dia hanya mencari perhatian" Azizah meyakinkan
"Tidak mungin aku tidak memahami kakak kandungku sendiri" bentak Zein
"Siapa yang mengarahkan Yara mengikuti kegiatan??" Rival berucap datar sambil terus berusaha membangunkan Yara.
"Saya berhak memberinya perintah, ini diklat.. bukan camping" Azizah begitu keras kepala tidak mau kalah.
"Saya sudah bilang, Yara ini tanggung jawab saya. Apa kamu tidak bisa memprioritaskan siswa diklat yang sedang sakit dan yang sehat hah?? Tegur Rival.
"Haahh..dasar wanita ini, penyakitan dan merepotkan" dengusnya yang masih terdengar oleh Zein dan Rival. Zein sudah terpancing emoso karena Azizah menghina kakaknya. Ingin tangannya itu menampar mulut Azizah tapi tidak mungkin baginya berkelahi dengan wanita.
"Cukup Zi, tidak pantas kamu berucap seperti itu, kamu adalah pelatih disini berilah contoh yang baik sebagai pembimbing mereka saat ini" Hardik Rival yang membuat Azizah pergi dengan menahan malu.
Bibir Yara nampak membiru. Rival memegang dada Yara tanpa sadar dengan gemetar, kepanikannya membuatnya langsung memberi napas buatan padahal masih ada Zein disana.
"Bang..bukan muhrim bang, ada saya nih" Zein menegur sambil menarik bahu Rival yang sedang memberi napas buatan.
"Astagfirullah Zein maaf nggak terpikir, ini darurat" Rival merasa tidak enak. Tidak lama Yara sadar dan memuntahkan banyak air, Zein mendekat dan Yara memeluknya dengan erat.
"Kebodohanmu sungguh kronis, kalau sampai kamu menikah dengan orang yang salah aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" Zein dan Yara seringkali bertengkar tapi tetap Zein tidak bisa menutupi rasa sayangnya pada Yara yang hanya terpaut usia kurang dari dua tahun tersebut.
Rival hanya tersenyum melihat kedua kakak beradik itu.
"Cepat ganti pakaianmu. Kamu bisa masuk angin" Yara hanya bisa menatap Rival dengan tatapan tak mengarah.
"Terima kasih bang" Zein mewakili Yara mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Rival menatap Yara yang berjalan lemas yang akhirnya di gendong juga oleh Zein karena langkahnya begitu sulit.
Kenapa perasaanku seperti ini melihatmu dek, Jantungku berdesir jika ada di dekatmu
"Dek???? Ya Tuhan.. apa yang terjadi pada perasaanku" gumam Rival mengusap dadanya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Al Fatih
apa itu Azizah anaknya Fahira yaaa,,,
2024-01-10
0
Irde Sembiring
dek...
2022-12-07
0
Yuni Wati
azhizah anak nya fahira ya....waah benar benar sama sama sombong nya
2021-11-21
0