*FLASH BACK ON*
ANUGERAH BARAK PRATAMA
Hari ini, Bara melakukan rutinitas seperti biasanya. Berangkat pagi, pulang malam. Di pikirannya hanya ada kerja, kerja, dan kerja. Tidak ada yang berbeda disetiap harinya. Semenjak orang tuanya meninggal karna kecelakaan pesawat 5 tahun lalu, Bara semakin menyibukkan diri dengan bekerja.
"Nak Bara sudah siap? Sarapan dulu, Bibi sudah siapkan makanan kesukaan Nak Bara," ucap bi Faridah dengan tulus.
Di rumah sebesar ini, Bara hanya tinggal bertiga dengan bi Faridah dan suaminya pak Amir. Mereka berdua bekerja di rumah keluarga Bara, sejak Bara masih bayi. Karena kesetiaannya, Bara menganggap mereka seperti keluarga sendiri.
Bara tersenyum hangat melihat bi Faridah. "Iya Bi. Terima kasih," ucap Bara sembari menuju meja makan.
Bi Faridah mendekati Bara. "Nak, Maafkan Bibi jika lancang. Tapi, apakah tidak seharusnya Nak Bara beristirahat sehari saja? Apakah Nak Bara tidak lelah?" Ucapnya sendu.
Bara menatapnya dan memegang tangan bi Faridah. "Bibi tidak perlu khawatir aku baik-baik saja. Lagi pula, aku tidak mau mengecawakan Danish yang telah memberiku kepercayaan untuk mengurus dan mengembangkan cafe miliknya. Jadi Bibi do'akan semoga semua dilancarkan, ok." Bara mencoba meyakinkan bi Faridah.
Bi Faridah menghela nafas panjang, "Huueefff ... dari dulu, Nak Bara memang bandel."
Bara tertawa mendengar ucapan bi faridah, memang dia yang paling tahu tentang Bara setelah orang tuanya.
Selesai sarapan, Bara berpamitan kepada keduanya untuk berangkat. Bara lebih suka menyetir sendiri, daripada harus merepotkan pak Amir. Lagi pula, jarak rumahnya dan cafe tidak teralalu jauh.
Selain mengurus usaha tekstil peninggalan orang tuanya, Bara juga bekerja di Danish Cafe sebagai Manajer. Hal itulah yang membuatnya harus bekerja keras untuk mengembangkan 2 usaha tersebut.
Nama Danish Cafe, diambil dari nama pemiliknya yaitu Danish. Mereka berdua adalah sahabat. Danish mempercayai cafe tersebut kepada Bara Karena dia menganggap Bara kompeten dalam urusan bisnis. Terbukti, Danish Cafe telah membuka 7 cabang diberbagai kota besar yang ada di Indonesia, ditambah dengan kemajuan usaha tekstil peninggalan orang tuanya.
Bara memarkir kendaraannya di area parkir cafe. Hari ini, tampak semua karyawan sibuk membersihkan. Mengingat, sebentar lagi akan diadakan acara perayaan ulang tahun pemilik cafe. Jadi mau tidak mau, semua memforsir tenaga beberapa hari untuk menyukseskan acara tersebut. Para Karyawan tahu, bahwa setiap tahun pemilik cafe selalu mengundang tamu-tamu penting. Mulai dari kerabat sampai dengan rekan bisnisnya.
Bara melangkah memasuki cafe. Para karyawan menyapa dengan semangat termasuk karyawan wanita.
"Selamat pagi, Pak."
"Pak bara tampan sekali."
"Pak Bara setiap hari tampannya bertambah."
Pria itu hanya tersenyum hangat mendengar ucapan mereka. Para karyawan tidak canggung terhadapnya, karena diaa memperlakukan mereka layaknya seorang teman. Namun, tetap dalam koridor pekerjaan antara bos dan karyawan.
Bara memasuki ruangan, menyimpan tas dan duduk di kursi kebesarannya. Seperti biasa, segelas kopi dan air putih sudah tersedia diatas meja. Yah, para karyawan sudah tahu kebiasaannya setiap pagi. Maka dari itu, sebelum Bara tiba ditempat semua sudah tersedia dan tertata rapi.
Sebenarnya, hari ini pekerjaan Bara tidak terlalu banyak karena kemarin, Bara telah menyelesaikan sebagian besar sebelum pulang. Jadi, dia memilih bersantai sembari memainkan ponselnya.
Tidak lama kemudian, salah satu karyawan wanitanya masuk. Dia memberitahu kepada Bara bahwa ada yang ingin bertemu dengan tujuan melamar pekerjaan. Bara pun mengiyakan karena Kebetulan, cafe memerlukan tambahan karyawan untuk acara perayaan nanti.
Tidak lama setelah keluar terdengar suara ketukan pintu.
"Masuk!" Seru Bara tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang dipegang.
*FLASHBACK OFF*
"Selamat pagi, Pak."
Indera pendengaran Bara menangkap suara Lembut yang mengalihkan fokusnya dari ponsel. kepalanya menengadah, terpaku menatap sosok mungil berjilbab dengan netra coklat di depannya. Bulu mata lentik, hidung mancung, bibir mungil, menambah indah ciptaan Tuhan.
Dialah Dewi ....
.
.
.
.
.
Ada yang lagi terpesona tuh😆 jangan ditatap lama-lama dong nanti meleleh 🥰🥰
Terima kasih kepada Readersku yang masih setia dengan Novel "AINUN" 🤗 Semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat. Aamiinn😇😇
Jangan lupa tinggalkan jejak Like, Comment dan Vote untuk menambah semangat Author 😉
Salam
AAH♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Mimah Maryamah
ah...manis banget karyamu thooor🤩😘😍🤣
2021-05-24
0
Lasmi Kasman
Bagus
2021-04-23
0
Miss haluu🌹
meleleh...😌
2021-04-06
0