Ainun 4

kkkkriiiiinnngggg

Bunyi alarm ponsel menembus alam mimpiku membangunkanku. Aku bergegas mandi dan melaksanakan kewajiban subuhku. Setelahnya, aku memasak sarapan dengan bahan seadanya yang telah aku beli semalam. Tidak ada yang istimewa. Hanya ada nasi, tempe dan sayur bayam. Tapi bagiku, itu sudah lebih dari cukup untuk mengganjal perutku.

Hari ini, aku akan membawa lamaranku ke Danish Cafe. Aku memakai baju seperti pelamar pada umumnya. Kemeja putih dipadu padankan dengan jilbab hitam senada dengan rok yang kugunakan. Aku memoles wajahku dengan bedak tipis dan liptink pink pada bibirku.

Sekali lagi, aku melihat pantulan diriku pada cermin sebelum berangkat. "Lumayan," gumamku. Aku tidak sepercaya diri itu mengaku diriku cantik. Meskipun faktanya aku memang cantik. "Hahahahah ... dasar!"

'"Bismillahirrahmanirrahim." Dengan ucapan basmalah dan semangat yang berkobar-kobar, aku melangkah menuju Danish Cafe.

Dadaku berdegup kencang setelah sampai di pekarangan cafe tersebut. Tidak dapat kupingkiri, seumur hidupku, ini adalah pengalaman pertama melamar pekerjaan. Jadi wajar saja, kalau aku merasa gugup.

Masih pagi, jadi belum terlalu ramai. Hanya ada karyawan yang berlalu lalang membersihkan. Aku melangkahkan kakiku dan bertanya kepada salah satu karyawan wanita yang sedang membersihkan kaca.

"Permisi! Perkenalkan saya, Ainun. Saya ingin bertanya, apakah Manajernya sudah datang?" Aku menganggukan kepalaku sekali sebagai tanda hormatku kepadanya.

Sejenak dia menatapku dan mengalihkan tatapannya menuju berkas yang kupegang. "Oh, hay!" Sembari mengangkat tangannya.

"Saya, Winda. Mau melamar yah?"

Aku tersenyum hangat kepadanya.

Cantik, batinku.

Tinggi semampai, matanya bulat berwarna hitam pekat dan rambut yang tergerai indah berwarna kemerah-merahan. dilihat dari wajahnya, sepertinya kami seumuran.

"Iya, tolong tunjukkan ruangannya."

"Baiklah. Ikut denganku!"

Aku melangkah memasuki cafe tersebut. Mataku tertegun melihat interior di dalamnya. Ruangannya sangat luas dan didominasi dengan warna hitam dan merah. Dindingnya terbuat dari bahan kaca berlapis tirai, serta lampu gantung kristal yang berada di tengah plafon menambah kesan mewahnya.

Aduhai! Jiwa miskinku meronta-ronta.

Tapi ada satu menarik perhatianku, yaitu alat musik lengkap yang ada di cafe ini. Aku bertanya kepada Winda ternyata, cafe ini Menyuguhkan pertunjukan musik langsung, sungguh luar biasa.

Aku mengekor dibelakang Winda sampai di depan ruangan yang bertuliskan MANAGER ROOM. Tanpa diberitahu pun aku sudah tahu, bahwa itu adalah ruangan Manajer.

"Tunggu sebentar, aku masuk dulu untuk menyampaikan kepada Manajer di dalam," ucapnya kepadaku dan aku pun mengangguk mengiyakan.

Jantungku kembali berdegup kencang setelah Winda memasuki ruangan. "Semoga saja dilancarkan," gumamku pelan. Kurang lebih 5 menit aku menunggu dan akhirnya Winda keluar.

"Bagaimana?" tanyaku kepadanya.

"kamu boleh masuk, kebetulan Pak Manajer lagi tidak sibuk," katanya.

"Winda, aku boleh bertanya?"

"Apa?"

Aku menatap sekelilingku sebelum melangkah maju dan berbisik ditelinganya, "Apa Manajernya galak?"

Winda tertawa mendengar pertanyaanku.

"Santai saja. Pak Manajernya baik kok." Winda mencoba mayakinkanku.

Aku mengangguk mengiyakan. "Baiklah. Do'ain, Win, semoga diterima."

"Aamiin." Winda mengangkat tangan dan mengepalkannya, "Semangat Ainun! Kamu pasti bisa!"

Aku menarik napas dalam untuk menenangkan degupan jantungku. Sampai akhirnya, aku memberanikan diri mengetuk pintu.

"Masuk!"

Terdengar suara bariton dari dalam ruangan, yang tidak lain adalah suara Manajer cafe yang menyeruku untuk masuk. Tidak menunggu lama, akhirnya aku membuka pintu dan ....

.

.

.

.

.

Dan apa kira-kira? Wkwkwkw, penasaran nihh😆

Ok, terima kasih kepada Readersku yang masih setia dengan novel "AINUN" semoga kita semua dalam keadaan sehat wal afiat😇

Jangan lupa tinggalkan jejak like, Comment dan Vote. okk😉

Salam

AAH♥️

Terpopuler

Comments

Neng KekeyLuph Fatih

Neng KekeyLuph Fatih

Bismillah semoga rejeki kamu di Danish cafe ya Ainun.

2021-05-29

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ceritamu bagus, bahasamu jg sopan thor, aku kasih jempol 3 👍👍👍

2021-05-15

0

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

penasaran

2021-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!