BAB. 5 Mengabulkan pertanyaan

Bagi Aqilah sudah biasa kalau ia selalu seperti lelucon oleh keluarga suaminya.

Apa lagi sekarang ibu mertuanya juga ikut mentertawakannya.

"Kamu itu bodoh atau bagai mana? Kenapa kamu menggunakan dress serba hitam? Kamu tidak di ejek oleh sahabatmu dan kamu tidak terkesan mendo'akan sahabatmu itu segera meninggal?"

Rika bertanya tidak ada nada membentak tidak seperti Amel adik dari mendiang suaminya, tapi ia selalu tidak habis pikir kenapa ke dua mertuanya menjodohkan putranya dengan wanita bodoh seperti Aqilah.

Bukan hanya bodoh, tapi juga menantunya itu wanita miskin dan terkesan kampungan.

"Tidak bu, semuanya baik sama Aqilah."

Rika hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Lebih baik kamu masak untuk makan siang kita!"

Suara itu adalah dari putri Amel yang bernama Resya Atmaja, ia berusia 24 tahun sama dengan Aqilah.

"Baik Resya."

Aqilah langsung pergi ke dapur, ia tidak mau berlama-lama di sana.

Aqilah mulai sibuk memotong sayuran dan bawang tanpa di bantu oleh pelayan seperti biasanya, tapi ada beberapa pelayan yang memandang Aqilah sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar percakapan di ruang tamu.

Para pelayan itu bertanya-tanya apa istri dari tuannya itu benar-benar wanita bodoh.

Setelah hampir 30 menit Aqilah di sibukan dengan memasak, ia melihat Aldo yang mengambil air mineral kemasan botol di kulkas, lalu langsung meneguk air mineral itu hingga tandas.

Aqilah bisa melihat aura marah dari Aldo membuat ia tersenyum senang saat melihat Aldo emosi yang ia yakin masalah kerja sama.

Aqilah mendekati Aldo sambil memegang sepatula karena ia masih sedang menggoreng ayam.

"Kamu kenapa Al?"

"Eh nyonya sedang masak, mmm itu nyonya saat di perjalanan ke arah tempat meeting tiba-tiba saja pak Danu membatalkan untuk kerja sama, sungguh saya ingin tau bagai mana wajah Nona Veronica yang sangat menyebalkan, dia dengan seenaknya membatalkan, andai saja Atmaja Grup sebanding dengan kekuasan Nona Veronica saya sudah ngamuk."

Aqilah tersenyum lebar saat mendengar ucapan Aldo yang sangat panjang, Aldo memang bukan orang yang cuek, tapi Aldo tidak pernah berbicara panjang seperti sekarang.

"Mmm maaf nyonya saya jadi curhat."

Aldo minta maaf sambil membungkukan badan saat ia ingat sedang curhat pada istri dari tuannya.

"Santai saja, memang siapa yang ingin kamu pakai dari perusahaan MD Anderson Grup?"

"Namanya Aulia, untuk meluncurkan produk baru dari Atmaja Grup."

"Saya bisa membantu kamu, tapi ada satu pertanyaan yang harus kamu jawab, kalau kamu setuju kamu bisa pegang janji saya."

"Nyonya jangan becanda, Atmaja Grup saja di tolak mentah-mentah memang nyonya punya keahlian apa?"

Aldo bertanya sambil menaik turunkan satu alisnya lalu tertawa terbahak-bahak. Menurut Aldo Aqilah sedang melucu.

Aqilah langsung membekap mulut Aldo dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegangi tubuh tinggi Aldo sambil masih memegang sepatula.

Beberapa detik Aldo terpesona dengan tatapan mata mereka yang saling beradu dan aroma tubuh Aqilah yang sangat harum bunga lavender di indra penciumanya.

Namun beberapa detik kemudian Aldo menepis rasa itu, ia tidak boleh memiliki perasaan pada Aqilah.

Aqilah adalah istri dari tuannya sendiri yang membuat ia tidak mungkin memiliki Aqilah.

"Jangan tertawa, tidak ada yang lucu."

Dari ke jauhan Resya mengambil gambar kedekatan mereka sambil tersenyum menyeringai agar saat kaka sepupunya memiliki waktu luang, ia bisa mengadu tentang kedekatan mereka.

"Sebentar lagi kamu akan di tendang dari rumah ini Aqilah." batin Resya

Setelah mengatakan itu Aqilah langsung melepaskan bekapanya pada mulut Aldo.

"Saya serius, atau kamu mau mendapat amukan dari Wira karena tidak becus mendapatkan kontrak itu?"

Aldo menghela nafas berat, ia memang sedang tidak mood untuk mendapat omelan karena tadi adiknya mengabari kalau ibunya masuk ke dalam rumah sakit.

"Saya sedang tidak ingin di amuk oleh tuan, tapi apa ini serius nyonya?"

"Kapan seorang Aqilah pernah berbohong padamu?"

Aldo menggelengkan kepalanya pelan, ia tidak tau kalau Aqilah pernah berbohong atau tidak, ia tidak dekat dengan Aqilah selain hanya membuka ikatan tangan Aqilah setiap mendapat siksaan dari tuannya.

"Nyonya jangan becanda, saya pusing karena masalah kerja sama, belum lagi ibu saya sakit, saya harus minta ijin pada tuan untuk mengambil cuti, tapi sepertinya akan sulit karena saya tidak bisa mendapatkan kontrak itu."

"Saya serius, kamu juga tau kalau saya pernah bekerja di sana sebagai asisten pak Danu, jadi tentang kerja sama kamu tenang saja."

Aldo hanya mengangguk pelan, ia memang belum pernah melihat Aqilah berjalan di belakang Danu, tapi itu lah saat Aldo mencari tau tentang Aqilah yang hanya memiliki nama Syakilah berasal dari kampung dan bekerja menjadi asisten pribadi Danu.

"Nyonya bisa membuktikannya di depan saya kalau pak Danu akan menerimanya? Saya bisa membantu apa saja asalkan nyonya bisa melajutkan kontrak kerja sama itu."

Aqilah langsung mengambil ponselnya di kursi meja makan, ia langsung mengetik pesan pada Danu untuk menyuruh melanjutkan kontrak kerja sama dan menyuruh untuk langsung menelpon Aldo.

"Sebentar lagi Pak Danu akan menelponmu."

Aldo menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Nyonya terlalu percaya diri, nyonya hanya mantan asisten Pak Danu, bagai mana bisa nyonya membujuk Pak Danu?"

Setelah Aldo selsai bicara tiba-tiba saja ponsel Aldo bergetar.

Dret... Dret...

Aldo langsung merogoh ponselnya di saku celananya, ai mengerutkan kening sesaat saat nama yang menelponya adalah Danu.

"Hallo Pak Aldo."

"Iya Pak Danu."

"Saya setuju untuk melanjutkan kerja sama itu, saya pikir Aulia sudah memiliki kontrak kerja sama dengan Karisa Grup, ternyata yang memiliki kerja sama Audi, jadi saya minta maaf karena tidak teliti melihat data itu."

"Baik Pak Danu, saya akan pergi ke MD Anderson Grup."

"Iya saya tunggu."

Setelah itu mereka memutuskan sambungan telponnya.

Kini Aldo menatap wajah Aqilah dengan tatapan tidak percaya kalau Aqilah bisa membuat Danu melanjutkan kerja sama.

"Siapa sebenarnya nyonya Aqilah? Kenapa nyonya bisa menyuruh Pak Danu untuk melanjutkan kerja sama? Atau jangan-jangan selama nyonya Aqilah bekerja mereka memiliki hubungan khusus, dan bisa jadi mereka sudah pernah tidur bersama?" batin Aldo

Aldo yang awalnya terpesona dengan Aqilah kini menatap Aqilah dengan rasa jijik, bisa saja tuannya itu sudah pernah tidur dengan Aqilah dan Aqilah sudah tidak perawan itu kenapa tuannya terus saja tidak bisa mengontrol emosi karena kecewa.

Apa lagi Aldo tau Aqilah lulusan SMA, sedangkan Aqilah bisa menjadi asisten pribadi Danu, lelaki lajang yang sangat sulit di dekati.

Bahkan yang Aldo tau Danu selalu memiliki asisten pribadi lelaki, hanya Aqilah yang pernah menjadi asisten pribadi Danu yang perempuan dan Aldo juga tidak tau pasti karena belum pernah melihat langsung kalau Aqilah pernah menjadi asisten pribada Danu.

Setelah beberapa saat penuh dengan pikiran tentang Aqilah kini Aldo sadar ia belum mengabulkan pertanyaan dari Aqilah.

Aldo baru sadar ternyata Aqilah sudah sibuk lagi dengan memasaknya. Aldo langsung berjalan mendekati Aqilah.

"Apa yang ingin nyonya tanyakan?"

Aqilah langsung membalikan tubuhnya setelah membalik ayam goreng.

"Apa Wira pernah tidur bersama Alexsa?"

Aldo tersenyum samar saat mendengar pertanyaan dari Aqilah, itu artinya Aqilah tadi memang cemburu.

"Iya mereka sering tidur bersama."

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

kok Aqila di gutuin🤧

2023-06-26

0

@𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

@𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤

Hallo kk aku dah mampir bawa like
semangat ya

2023-02-17

1

Nindira

Nindira

Kalian akan menyesal kalau tahu siapa sebenarnya Aqila itu

2023-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Awal cerita
2 BAB. 2 Cambukan di pagi hari
3 BAB. 3 Pergi ke makam
4 BAB. 4 Pulang dari makam
5 BAB. 5 Mengabulkan pertanyaan
6 BAB. 6 Di tuduh
7 BAB. 7 Pukulan
8 BAB. 8 Oprasi
9 BAB. 9 Bu Lili siuman
10 BAB. 10 Di tampar
11 BAB. 11 Perubahan sikap Aqilah
12 BAB. 12 Sandiwara
13 BAB. 13 Membayangkan
14 BAB. 14Merayu
15 BAB. 15 Luka hati
16 BAB. 16 Tidur di teras
17 BAB. 17 Di guyur
18 BAB. 18 Memarahi Alexsa
19 BAB. 19 Kemarahan Mahesa
20 BAB. 20 Menjadi pusat pehatian pengujung
21 BAB. 21 Mobil sport
22 BAB. 22 Menemui bu Lili
23 BAB. 23 Kebohongan Aldo
24 BAB. 24 Kebohongan Aldo 2
25 BAB. 25 Kenny sudah mendapat bukti
26 BAB. 26 Di Jemput Danu
27 BAB. 27 Alexsa di pecat
28 BAB. 28 Sandiwara Alexsa
29 BAB. 29 Kemarahan Aqilah
30 BAB. 30 Permintaan Albet
31 BAB. 31 Pakta masa lalu
32 BAB. 32 Aqilah Danu
33 BAB. 33 Masa lalu Aqilah Wira
34 BAB. 34 Sampai rumah Danu
35 BAB. 35 Mencari Aqilah
36 BAB. 36 Susan kecewa
37 BAB. 37 Wira minta putus
38 BAB. 38 Tidak sengaja
39 BAB. 39 Makan malam
40 BAB. 40 Pasar malam
41 BAB. 41 Berita orang hilang
42 BAB. 42 Di urut
43 BAB. 43 Curhat
44 BAB. 44 Ungkapan
45 BAB. 45 Mencoba menerima
46 BAB. 46 Ke pantai
47 BAB. 47 Beredar foto
48 BAB. 48 Wira mabuk
49 BAB. 49 Mengatai jallang
50 BAB. 50 Pikiran buruk Lisa
51 BAB. 51 Hinaan dari Lisa
52 BAB. 52 Ekting Aqilah
53 BAB. 53 Tamparan
54 BAB. 54 Lea
55 BAB. 55 Alexsa
56 BAB. 56 Danil
57 BAB. 57 Cipika Cipiki
58 BAB. 58 Penguntit
59 BAB. 59 Pulang dengan selamat
60 BAB. 60 Netizen
61 BAB. 61 Tawa Aqilah
62 BAB. 62 Tidak sengaja bertemu Aldo
63 BAB. 63 Berkunjung
64 BAB. 64 Malvin
65 BAB. 65 Minta maaf
66 BAB. 66 Surat persetujuan
67 BAB. 67 Kemarahan Malvin
68 BAB. 68 Danu Kecewa
69 BAB. 69 Kemarahan Kenzi
70 BAB. 70 Aqilah pulang ke rumah Wira
71 BAB. 71 Menolak untuk tandatangan
72 BAB. 72 Melarang Aqilah pergi
73 BAB. 73 Aqilah menangis
74 BAB. 74 Danil marah
75 BAB. 75 Olivia
76 BAB. 76 Mimpi buruk
77 BAB. 77 Ungkapan hati Aqilah
78 BAB. 78 Gagal mengancam
79 BAB. 79 Obat tidur
80 BAB. 80 Pura-pura Hamil
81 BAB. 81 Mie Instan
82 BAB. 82 Berhasil kabur
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB. 1 Awal cerita
2
BAB. 2 Cambukan di pagi hari
3
BAB. 3 Pergi ke makam
4
BAB. 4 Pulang dari makam
5
BAB. 5 Mengabulkan pertanyaan
6
BAB. 6 Di tuduh
7
BAB. 7 Pukulan
8
BAB. 8 Oprasi
9
BAB. 9 Bu Lili siuman
10
BAB. 10 Di tampar
11
BAB. 11 Perubahan sikap Aqilah
12
BAB. 12 Sandiwara
13
BAB. 13 Membayangkan
14
BAB. 14Merayu
15
BAB. 15 Luka hati
16
BAB. 16 Tidur di teras
17
BAB. 17 Di guyur
18
BAB. 18 Memarahi Alexsa
19
BAB. 19 Kemarahan Mahesa
20
BAB. 20 Menjadi pusat pehatian pengujung
21
BAB. 21 Mobil sport
22
BAB. 22 Menemui bu Lili
23
BAB. 23 Kebohongan Aldo
24
BAB. 24 Kebohongan Aldo 2
25
BAB. 25 Kenny sudah mendapat bukti
26
BAB. 26 Di Jemput Danu
27
BAB. 27 Alexsa di pecat
28
BAB. 28 Sandiwara Alexsa
29
BAB. 29 Kemarahan Aqilah
30
BAB. 30 Permintaan Albet
31
BAB. 31 Pakta masa lalu
32
BAB. 32 Aqilah Danu
33
BAB. 33 Masa lalu Aqilah Wira
34
BAB. 34 Sampai rumah Danu
35
BAB. 35 Mencari Aqilah
36
BAB. 36 Susan kecewa
37
BAB. 37 Wira minta putus
38
BAB. 38 Tidak sengaja
39
BAB. 39 Makan malam
40
BAB. 40 Pasar malam
41
BAB. 41 Berita orang hilang
42
BAB. 42 Di urut
43
BAB. 43 Curhat
44
BAB. 44 Ungkapan
45
BAB. 45 Mencoba menerima
46
BAB. 46 Ke pantai
47
BAB. 47 Beredar foto
48
BAB. 48 Wira mabuk
49
BAB. 49 Mengatai jallang
50
BAB. 50 Pikiran buruk Lisa
51
BAB. 51 Hinaan dari Lisa
52
BAB. 52 Ekting Aqilah
53
BAB. 53 Tamparan
54
BAB. 54 Lea
55
BAB. 55 Alexsa
56
BAB. 56 Danil
57
BAB. 57 Cipika Cipiki
58
BAB. 58 Penguntit
59
BAB. 59 Pulang dengan selamat
60
BAB. 60 Netizen
61
BAB. 61 Tawa Aqilah
62
BAB. 62 Tidak sengaja bertemu Aldo
63
BAB. 63 Berkunjung
64
BAB. 64 Malvin
65
BAB. 65 Minta maaf
66
BAB. 66 Surat persetujuan
67
BAB. 67 Kemarahan Malvin
68
BAB. 68 Danu Kecewa
69
BAB. 69 Kemarahan Kenzi
70
BAB. 70 Aqilah pulang ke rumah Wira
71
BAB. 71 Menolak untuk tandatangan
72
BAB. 72 Melarang Aqilah pergi
73
BAB. 73 Aqilah menangis
74
BAB. 74 Danil marah
75
BAB. 75 Olivia
76
BAB. 76 Mimpi buruk
77
BAB. 77 Ungkapan hati Aqilah
78
BAB. 78 Gagal mengancam
79
BAB. 79 Obat tidur
80
BAB. 80 Pura-pura Hamil
81
BAB. 81 Mie Instan
82
BAB. 82 Berhasil kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!