3. Uang

Maziya kesusahan memasukkan buket yang super besar itu hingga harus dibantu Nyonya Lidia yang sudah duluan masuk karena ia mengetahui sandinya. Belum sempat Nyonya Lidia duduk di sofa, Maziya sudah bertanya apa maksud perkataannya pada dirinya dan juga Miko usai meletakkan buket di sofa.

“Bukannya Mama yang disuruh duduk, kamu malah kasih sofa buat buket bunganya.” Nyonya Lidia menatap sinis pada buket bunga yang ia beli sendiri itu.

“Iya maaf Ma, Mama cemburu sama buket Mama sendiri.” Maziya meletakkan buket itu ke meja dan mempersilahkan Nyonya Lidia duduk.

Nyonya Lidia mengipasi lehernya. “Mama haus”

“Bentar Ma” Maziya bergegas mengisi air dari meja di dekat dapurnya dan memberikannya pada Nyonya Lidia.

Nyonya Lidia memperhatikan betapa perhatiannya Maziya padanya. Ia tidak bisa membayangkan kalau menantunya adalah orang lain. Berpisah dari Maziya pasti akan membuatnya stress dan sangat kesepian.

Setelah meneguk air minum beberapa kali, Nyonya Lidia langsung menceritakan apa yang terjadi tak lebih tak kurang termasuk keputusannya untuk menjadikan Maziya sebagai menantu. Maziya paham maksud Nyonya Lidia untuk menjaga warisan tersebut agar tidak jatuh ke tangan orang lain.

“Apa kamu keberatan sayang?”

“Aku paham maksud Mama, tapi masalahnya Kak Azkan Ma. Mama tahu sendiri seberapa besar dia benci sama aku”

“Sudah bertahun-tahun berlalu, waktu itu kamu juga masih muda.”

"Itu menurut Mama, padahal sekarang aku juga masih sama. Bahkan lebih parah dan tak tahu malu. Dia selalu berpikir aku seperti parasit. Mama juga tahu kebiasaan aku menghabiskan uang tidak berkurang sedikitpun.”

Maziya menggaruk tengkuknya sendiri. Memang hal itu tanpa sadar membentuk sebuah kebiasaan yang tidak bisa ia tinggalkan. Apalagi Nyonya Lidia tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan bahkan selalu memberikannya jatah belanja setelah asik menjadi teman curhat dan menemani Nyonya Lidia ke acara - acara penting.

“Mau gimana lagi, sekarang usianya mau habis dari 26, susah payah Mama negosiasi sama pengacara kalau selama dia masih belum berusia 27 tahun berati masih ada waktu, tapi dia nggak ada usaha.” Nyonya Lidia menghabiskan air minumnya karena kesal memikirkan putra semata wayangnya itu.

“Bukannya Kak Azkan suka sama Kak Rasti ya Ma. Makanya dia nggak pernah serius sama mantan-mantannya yang Cuma dipacari selama sebulan”

“Siapa suruh dia terlalu lamban. Mama juga kalau jadi Rasti pasti akan memilih Randy, secara Randy itu dengan tegas menyatakan perasaan bukannya diam-diam perhatian sampai nggak sadar kalau dia udah ditikung.”

“Tapi itu pesona Kak Azkan Ma, perhatiannya benar-benar menarik hati, dia memperlakukan aku seperti adiknya. Sayangnya dia nggak pernah baik lagi sama aku Ma, apalagi sejak aku bilang kalau aku suka sama dia, langsung berubah sikapnya seolah aku sampah. Bahkan aku harus pakai topi, pakai kaca mata, duduk menunduk sampai leher sakit waktu dia datang dan mengisi kuliah tamu di kampus aku Ma, biar dia nggak lihat aku. Takutnya kalau sampai dia lihat aku dan batal ngisi kuliah tamu Cuma karena ada aku orang yang dibencinya. Kan kasian juga sama temen-temen aku yang ngeidolain dia Ma.”

Tanpa sadar Maziya mengatakan unek-uneknya bagai air mengalir. Nyonya Lidia tidak bisa menahan senyumannya kalau gadis di hadapannya itu sudah bicara apa yang dirasakan. Sikap terus-terang Maziya selalu menenangkannya lebih dari apapun.

Meskipun hal yang dikatakan Maziya itu menyakitkan, tetapi ia tak pernah berpura-pura. Nyonya Lidia tidak akan berusaha menebak-nebak apa isi pikiran gadis itu.

“Kenapa Mama senyum. Pasti Mama bosan ya karena udah sering aku ceritain.”

“Mama nggak bosan, selama kamu melakukannya demi Azkan. Mama senang sayang, karena seenggaknya, kamu selalu menyukainya terlepas dari pandangannya yang cacat logika itu.”

Maziya balas tersenyum, ia yakin Nyonya Lidia tak akan pernah menyudutkannya sekalipun suami dan putranya cacat logika. Ia selalu merasa Nyonya Lidia benar-benar mampu mengisi kekosongan dalam keluarganya.

Perlu diketahui kalau semua saudara dari ayah dan Ibu Maziya bukannya tidak ada. Mereka terkesan lepas tangan apalagi setelah mengetahui kalau Ayah dari Maziya, Tuan Arman terlilit hutang karena pailit sebelum kecelakaan.

Mereka awalnya selalu mengagung-agungkan Ayah Maziya semasa hidup, selalu mengatakan ikatan keluarga tidak akan pernah terputus meskipun mereka terhalang oleh maut. Namun ketika hal yang benar-benar sulit itu terjadi di hadapan mereka, menutup mata dan telinga adalah hal termudah yang dilakukan. Mereka pergi jauh dan menjauh bahkan sampai ke luar negeri hanya untuk melepaskan diri dari gadis sial bernama Maziya.

Maziya selalu berpikir bahwa hanya uang yang mampu menyatukan mereka semua. Dengan uang ia mendapatkan pengakuan, dengan uang ia mendapatkan kekuatan. Itulah hal yang juga membuat Maziya benar-benar suka menghabiskan uangnya. Bukan hanya karena dibully, namun karena psikologisnya yang sudah terikat seperti itu sejak usianya 8 tahun tepat saat ia kehilangan ayahnya. Lalu diusia 10 tahun kembali kehilangan ibunya. Maziya bukanlah si gadis sial, meskipun jika bersamanya dipastikan ada banyak uang yang bisa ia buang.

.......

Maziya terdiam beberapa saat untuk memikirkan jawabannya. Ia berusaha membayangkan bagaimana kehidupannya jika benar-benar menikah dengan Azkan, orang yang dicintainya meskipun orang itu membencinya.

“Pokoknya kamu setuju ya!” Nyonya Lidia menggenggam tangan Maziya menyadarkan gadis itu dari lamunannya yang sudah melebar kemana-mana.

“Maaf Ma, kayaknya aku nggak bisa deh”

“Kenapa? Apa kamu suka sama seseorang?. Apa lelaki tadi Miki itu?”

“Enggak Ma, aku masih menyukai Kak Azkan. Lelaki tadi itu Miko Ma, bukan Miki”

“Kalau begitu bagus”

“Tapi Ma, 3 tahun, itu lama sekali Ma, setara dengan orang yang kuliah dan mengambil studi Diploma”

“3 tahun itu hanya dalam wasiat. Lama kalian menikah ya tergantung dari kalian berdua. Kalian bisa mengubah waktu 3 tahun menjadi seumur hidup.”

Maziya bisa mendapatkan uang sebanyak 100 Miliyar rupiah sebagai biaya hidup serta aset tetap yakni Serziano PROPERTY. Selama menjadi istri Azkan ia bisa menikmati kekayaan yang dimiliki Azkan, sehingga mereka bisa melakukan kesepakatan pernikahan. Azkan bisa mempertahankan warisannya dan Maziya akan hidup nyaman seumur hidup.

Kalau urusan uang tentunya Maziya memang tergoda. Kapan lagi punya uang 100 Mliyar rupiah bahkan memiliki Serziano Property setelah berpisah. Bahkan jika ia mencari pengusaha lain, tak akan ada yang sekaya Azkan dan menyerahkan uang dan aset semudah membalikkan telapak tangan.

“Tapi, uang itu..” Maziya masih merasa ragu.

“Kalau masih kurang, bagaimana dengan aset Mama, Kamu tahu kan Mama juga punya aset yang diberikan Kakeknya Azkan sewaktu mereka melamar. Mama bisa kasih kamu itu juga gimana?. Persetan dengan Azkan, dia bahkan nggak peduli kalau Mamanya bakal jadi gelandangan di hari tua.”

Maziya merasa bingung. Dia memang menyukai Azkan dan ia menyayangi Mama angkat yang sudah jadi Ibu pengganti sempurna untuknya itu. Terlebih lagi, ia sangat menyukai uang untuk mendapatkan kehormatan dari orang lain.

Namun Azkan adalah orang yang sulit ia hadapi, kata-kata Azkan yang menyakitkan lebih tajam dari kata-kata sadis yang keluar dari mulut seluruh murid di SMA nya dahulu. Jangankan 3 tahun, 3 bulan, 3 minggu, bahkan 3 hari saja apa ia akan sanggup menahan itu semua.

Bersambung....

Episodes
1 1. Wasiat
2 2. Terkejut
3 3. Uang
4 4. Titik Kelemahan
5 5. Selama Ini
6 6. Tak Tahu Malu
7 7. Jatuh Hati
8 8. Aku Akan Menikah
9 9. Bukan Rasti Orangnya
10 10. Circle
11 11. Bukan Kebohongan
12 12. 5 Tahun yang Lalu
13 13. Happy Single Day
14 14. Tamu Resepsi
15 15. Usai Acara
16 16. Kontrak Dalam Pernikahan
17 17. Agak Kecewa
18 18. Keadilan
19 19. Sekretaris Serba bisa
20 20. Blackcard
21 21. Bukan Sekretaris Tapi Asisten
22 22. Ku pecat!!
23 23. Menjadi Bagian Serziano
24 24. yang Terjadi
25 25. yang Berbeda
26 26. Ketulusan yang Tidak Palsu
27 27. Hari Pertama
28 28. Kesal Sungguh Kesal
29 29. Aku Bukan Pelayan
30 30. Kasihan dan Bimbang
31 31. Menemui Mr. Peter
32 32. Menghibur Viola
33 33. Berperan Jadi Harmonis
34 34. Beruntungnya Jadi Maziya
35 35. Membicarakan CEO
36 36. Tertarik dan Tidak
37 37. Malu Sendiri
38 38. Kesempatan Dalam Kesempitan
39 39. Puas
40 40. Selesai Begitu Saja
41 41. Aku Tidak Hamil
42 42. Maziya Wanita Gila
43 43. The One And Only
44 44. Pernikahan yang Terlihat Normal
45 45. Cocok
46 46. Cari Muka
47 47. Sekali Dianggap Lugu, Kedua Jadi Suhu
48 48. Ada yang Cemburu (1)
49 49. Ada yang Cemburu (2)
50 50. Fakta yang Mulai Terbuka
51 51. Kata-kata Sendiri
52 52. Tidak Becus
53 53. Traktir
54 54. Rahasia Menyakitkan Maziya
55 55. Debat
56 56. Double Date yang pernah Tertunda
57 57. Cinta Seorang Penggemar
58 58. Gadis Sailor Moon 1
59 59. Aksi Rita
60 60. Tahan Diri Azkan !
61 61. Rita mundur
62 62. Kehebohan di SERZIANO Grup
63 63. Plot Twist Dari Pengakuan
64 64. Sengaja
65 65. Rencana
66 66. Gadis Sailor Moon 2
67 67. Bubar Pergi
68 68. Rencana Pernikahan Rasti Randy
69 69. Berkat Mak Comblang Maziya
70 70. Suasana Hati
71 71. Kalau Sudah Cinta
72 72. Bukan Acara Biasa
73 73. Kegilaannya Terpaksa Diterima
74 74. Dinner
75 75. Malam Hangat dan Manis
76 76. Keluarga Maziya Berbeda
77 77. Reaksi Berlebihan
78 78. IQ Turun
79 79. Atasan Selalu Menyebalkan
80 80. Cemburu Beda Level
81 81. Maziya tahu
82 82. Tamu Paling Menonjol
83 83. Tidak Biasa
84 84. { END } Crazy CEO & The CEO'S Crazy Wife
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. Wasiat
2
2. Terkejut
3
3. Uang
4
4. Titik Kelemahan
5
5. Selama Ini
6
6. Tak Tahu Malu
7
7. Jatuh Hati
8
8. Aku Akan Menikah
9
9. Bukan Rasti Orangnya
10
10. Circle
11
11. Bukan Kebohongan
12
12. 5 Tahun yang Lalu
13
13. Happy Single Day
14
14. Tamu Resepsi
15
15. Usai Acara
16
16. Kontrak Dalam Pernikahan
17
17. Agak Kecewa
18
18. Keadilan
19
19. Sekretaris Serba bisa
20
20. Blackcard
21
21. Bukan Sekretaris Tapi Asisten
22
22. Ku pecat!!
23
23. Menjadi Bagian Serziano
24
24. yang Terjadi
25
25. yang Berbeda
26
26. Ketulusan yang Tidak Palsu
27
27. Hari Pertama
28
28. Kesal Sungguh Kesal
29
29. Aku Bukan Pelayan
30
30. Kasihan dan Bimbang
31
31. Menemui Mr. Peter
32
32. Menghibur Viola
33
33. Berperan Jadi Harmonis
34
34. Beruntungnya Jadi Maziya
35
35. Membicarakan CEO
36
36. Tertarik dan Tidak
37
37. Malu Sendiri
38
38. Kesempatan Dalam Kesempitan
39
39. Puas
40
40. Selesai Begitu Saja
41
41. Aku Tidak Hamil
42
42. Maziya Wanita Gila
43
43. The One And Only
44
44. Pernikahan yang Terlihat Normal
45
45. Cocok
46
46. Cari Muka
47
47. Sekali Dianggap Lugu, Kedua Jadi Suhu
48
48. Ada yang Cemburu (1)
49
49. Ada yang Cemburu (2)
50
50. Fakta yang Mulai Terbuka
51
51. Kata-kata Sendiri
52
52. Tidak Becus
53
53. Traktir
54
54. Rahasia Menyakitkan Maziya
55
55. Debat
56
56. Double Date yang pernah Tertunda
57
57. Cinta Seorang Penggemar
58
58. Gadis Sailor Moon 1
59
59. Aksi Rita
60
60. Tahan Diri Azkan !
61
61. Rita mundur
62
62. Kehebohan di SERZIANO Grup
63
63. Plot Twist Dari Pengakuan
64
64. Sengaja
65
65. Rencana
66
66. Gadis Sailor Moon 2
67
67. Bubar Pergi
68
68. Rencana Pernikahan Rasti Randy
69
69. Berkat Mak Comblang Maziya
70
70. Suasana Hati
71
71. Kalau Sudah Cinta
72
72. Bukan Acara Biasa
73
73. Kegilaannya Terpaksa Diterima
74
74. Dinner
75
75. Malam Hangat dan Manis
76
76. Keluarga Maziya Berbeda
77
77. Reaksi Berlebihan
78
78. IQ Turun
79
79. Atasan Selalu Menyebalkan
80
80. Cemburu Beda Level
81
81. Maziya tahu
82
82. Tamu Paling Menonjol
83
83. Tidak Biasa
84
84. { END } Crazy CEO & The CEO'S Crazy Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!