"Sial, kemana Linda pergi. Gegara Zoya brengsek aku kehilangan jejak Linda" ucap Arman dengan nada kesal.
Adrian dan Linda sudah memasuki lift dan tak ada orang lain bersama mereka karena memang kondisi sudah sangat sepi akan tamu undangan. Saat berada dalam lift, mendadak Linda merasa kepalanya pusing bahkan ia hampir terjatuh. Beruntung Adrian segera menariknya dan membawanya dalam pelukan.
Kini salah satu tangan Adrian tengah menyentuh pinggang Linda untuk menahan bobot wanita ini yang seakan-akan mau pingsan.
Deg..deg..jantung Adrian berdebar.
"Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit atau perlu dibawa ke dokter?" tanya Adrian mendadak cemas.
"Gak tahu, mendadak kepalaku pusing" ucap Linda terbata sambil memegang kepalanya.
Tak lama saat mereka berdua keluar dari lift, Linda langsung tak sadarkan diri. Buket bunga yang ia pegang pun jatuh ke lantai. Adrian segera membopong tubuh Linda, beruntung ada petugas jaga di dekat lift yang akhirnya ia meminta bantuan mengambil buket bunga itu dan menyerahkan kunci mobilnya untuk dibantu.
Adrian mengatakan pada petugas hotel tersebut jika Linda adalah istrinya yang tengah pingsan dan akan ia bawa ke dokter. Alhasil petugas itu pun percaya dan membantu Adrian sesuai permintaannya. Tentunya setelah itu Adrian memberikan tips yang cukup lumayan pada petugas tersebut.
Ia cukup bingung mencari mobil Linda yang akhirnya memutuskan membawa Linda menggunakan mobilnya saja. Kini di tengah perjalanan keluar dari area hotel, ia bingung membawa Linda kemana karena tak tahu tempat tinggalnya.
Ingin menghubungi Tyo ataupun Safira namun ia cukup sadar diri malam ini adalah malam pertama bagi pengantin. Tentunya ia tak mau mengganggu kegiatan mereka berdua.
Akhirnya Adrian terpaksa membawa Linda ke apartemen pribadinya karena ia tak mungkin membawa wanita ini ke rumahnya. Yang ada nanti Mamanya akan salah paham dan berpikiran negatif. Khawatir juga dengan kondisi kesehatan sang Mama tercinta yang pasti akan syok bila melihat putranya yang tak pernah dekat dengan wanita sejak mendiang istrinya meninggal tiba-tiba membawa wanita cantik tengah pingsan ke rumahnya.
🍁🍁🍁
Saat di tengah perjalanan, Linda mendadak setengah terbangun dari pingsannya namun ia mengipasi tubuhnya karena terasa panas padahal AC mobil Adrian menyala dan di luar sedang hujan. Gaun warna ungu bertali satu yang Linda kenakan malam itu langsung dilepas tanpa sadar olehnya.
Otomatis gaun tersebut jatuh dan Adrian begitu kaget melihat Linda seakan aneh dan pucat berkeringat dingin. Sebagai seorang lelaki normal tentu hal tersebut membuat hasratnya membuncah terlebih Linda memang cantik dan memiliki daya tarik yang cukup memikat visual para kaum Adam.
Kulit mulus putih tanpa cacat membuat sesuatu di bawah sana menggeliat bangun dari tidur panjangnya. Selama hampir 10 tahun ia bertemu banyak teman bisnis wanita maupun karyawati kantornya bahkan pada Safira pun wanita yang ia suka namun tak bisa membangunkan Si Jojo dari pertapaannya yang panjang.
"Lin, kamu kenapa? Haduh ini gimana kenapa pakai lepas baju segala. Lin sadar, aku lelaki normal. Buruan gih bajunya dipakai kembali" ucap Adrian terbata karena menahan gejolak yang ia rasakan.
"Panas...tolong aku" ucap Linda dengan nafas tersengal-sengal dan wajah sedikit pucat.
Adrian menarik nafas dan menghembuskannya, melihat kondisi Linda seperti ini ia bukan lelaki bodoh yang tak tahu apapun. Ia sangat paham pasti ada seseorang yang berniat jahat pada sekretaris Tyo ini dengan memasukkan obat perangsang entah pada minuman /makanan yang masuk ke tubuh Linda.
Kondisi Linda makin kacau karena sepertinya dosis obat tersebut cukup tinggi sehingga saat penerimanya belum terbiasa maka bisa pingsan di awal. Namun reaksi selanjutnya saat tersadar dari pingsannya sungguh tak terduga akan lebih dahsyat pada respon tubuhnya.
Mau tak mau Adrian mempercepat laju ke apartemennya. Saat di basement parkiran apartemen pribadinya, beruntung kondisi cukup sepi sepertinya sedang terjadi pergantian shift jaga para security.
Ia langsung naik menuju lift ke unit apartemennya dengan membopong tubuh Linda yang bergerak tak jelas. Ia juga sudah memakaikan jasnya pada Linda agar tubuh bagian atasnya tak terekspos.
Adrian langsung menekan passcode apartemennya walau sedikit kesulitan akan kondisinya akhirnya pintunya terbuka dan segera ia kunci. Linda langsung ia bawa ke kamar mandi pribadi di dalam kamar tidurnya.
Ia langsung mengisi bathup dengan air dingin. Ia pernah mempelajari metode ini via internet dan berharap semoga berhasil. Linda yang tanpa sadar berusaha melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya dicegah oleh Adrian dan langsung ia bopong tubuh Linda masuk dalam bathup itu.
Adrian pun menyalakan shower bathupnya dengan air dingin lalu menyemprotkan pada tubuh Linda mulai dari kepala hingga ke bawah. Setelah hampir 15 menit berjibaku di kamar mandi, Linda bukannya berhenti tetapi justru kini kondisinya makin berapi-api.
Adrian yang melihatnya sungguh frustasi, ia tak mau merusak Linda, sekretaris Tyo itu. Tentunya ia berpikir bahwa Linda masih perawan karena ia tahu Linda belum menikah. Tubuh Linda yang sintal, karena Linda memang sangat menjaga berat badannya dengan banyak minum air putih dan rajin olah raga. Sehingga bentuk tubuhnya sangat aduhai bagi kaum Adam.
"Please tolong, aku sudah gak tahan" ucap Linda sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.
Adrian sungguh dilema karena ia tak mau dituduh memanfaatkan situasi ini yang tentunya menguntungkan baginya namun Linda yang merugi. Tapi ia tahu saat dahulu kuliah bila orang seperti kondisi Linda jika tak dituntaskan akan berbahaya bagi kesehatan tubuh orang yang terkena obat tersebut bahkan bisa ke mental juga jika cukup parah dosisnya.
"Maafkan aku Lin, yang pasti setelah ini aku akan bertanggung jawab menikahimu walau mungkin tak ada cinta di antara kita" ucap Adrian lirih.
Ia segera mengambil handuk, mengangkat tubuh Linda yang sudah polos. Ia mengeringkan tubuh Linda agar tak kedinginan terkena AC kamar tidurnya. Adrian pun langsung membopong Linda ke ranjangnya.
Akhirnya malam petaka pun terjadi antara Adrian dengan Linda. Di ranjang ini, Linda adalah wanita kedua yang bercinta dengan Adrian setelah 10 tahun lalu istrinya meninggal dunia. Sebuah lolongan panjang mengakhiri malam naas tersebut saat puncak itu telah didaki bersama. Namun sayangnya Linda dengan kondisi di bawah pengaruh obat dan Adrian dalam kondisi sadar.
Perlahan Linda dibaringkan oleh Adrian di sebelahnya. Mendadak entah perasaan seperti apa yang ia rasakan setelah 10 tahun lebih akhirnya ia harus berbuka puasa dalam kondisi seperti ini.
"Cup...terimakasih Lin" ucap Adrian setelah mengecup kening Linda di mana sang empunya tengah tertidur pulas.
Dikarenakan dirinya juga lelah maka ia langsung tertidur dalam selimut yang sama dengan Linda dalam keadaan polos. Ia pun tertidur masuk ke alam mimpi indahnya dengan memeluk Linda penuh senyum bahagia. Entah bagaimana reaksi Linda esok hari pada Adrian. Lelaki itu tak mau ambil pusing karena dirinya pun sebenarnya tak sepenuhnya salah.
Pagi pun tiba dan saat terbangun, Linda merasakan ada sesuatu yang berat menindih tubuhnya. Linda mengerjapkan matanya melihat sekeliling ia begitu kaget karena ini bukan kamar kosnya. Lalu ia melihat ada sepasang tangan melingkar di pinggangnya dan ia menoleh Adrian tengah tertidur di sebelahnya tanpa sehelai benang pun begitu pun dirinya.
"Aaaaa....aaaa tidakk" teriak Linda seketika membuat Adrian terbangun hampir terjungkal dari ranjangnya.
"Ada apa Lin, ada maling kah? ucap Adrian yang berpikir ada maling masuk ke apartemen mewahnya.
🍁🍁🍁
Kata Othor tidak solehot :
Astaga bang Adrian habis iya iya mendadak lemot, hari gini maling masuk di apartemen mewah lu lewat mana Bang? Jalan semut apa jalan tikus? Xixi...
Apa yang terjadi pada dua sejoli itu?
Simak terus kisah cinta mereka yang berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Adrian buka puasanya 10thn. lama betul yaa
2024-06-01
3
Mus Zuliaka
gue jg udh 10 thn, kpan gue buka puasa yakk hiks hiks 🥲😂😂😂
2024-01-31
3
Mbah Edhok
sungguh mengerikan kehidupan di kota besar ...
2024-01-07
2