I'll Be There For Love

I'll Be There For Love

Bab 1

Pintu gerbang yang melengkung dan memiliki guratan yang semacam ukiran seekor naga yang menatap tiap orang yang datang ke graha yang sangat mewah itu memperlihatkan sebuah mobil sport melenggang dengan manis melewati pintu gerbang itu.

Brmmmm!

Mobil sport ini bermerek Maserati keluaran baru dan hanya ada satu macam saja di dunia dan hanya di miliki oleh seorang pria muda tampan yang duduk di belakang setir nya. Pria muda tampan itu adalah Devano Wandani yang baru saja pulang dari kerja di kota San Francisco's, USA.

Graha ini di bernama Graha Naga Emas. Ia dapat memiliki rumah itu dari mendiang Kakeknya yang merupakan salah satu Kaisar bisnis di Asia dan dunia yang membuatnya menjadi seorang muda yang memiliki harta yang melimpah ruah dimana-mana. Ia juga memiliki seorang istri yang cantik bernama Ruby Yolanda yang selalu ada untuknya, selain itu ia telah memiliki tiga orang anak yang tampan dan manis- manis yang melengkapi kebahagiaan di kehidupannya itu.

Mobil sport melewati pekarangan yang bagaikan hutan pohon cemara dan pohon bambu di kedua sisi tepi jalan yang di tengah-tengah ada kolam air mancur yang terdapat sekuntum bunga teratai daun sembilan. Mobil sport meliuk-liuk dengan gerakan manis sekali dan berhenti di depan tangga. Dimana ada sekelompok orang berpakaian seragam berdiri di kedua sisi tangga dengan membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada pria muda tampan itu.

"Selamat datang kembali di graha Naga Emas untuk anda, Tuan Besar Wandani."Sapa salah satu dari stafnya yang membukakan pintu mobil untuknya.

" Ya, terimakasih Edo." Kata Devano Wandani yang keluar dari mobil sport nya lalu menaiki tangga menuju ke beranda rumah. Dimana ia di sambut hangat oleh ketiga buah hatinya yang tersenyum ceria untuknya.

" Papa...!! " Panggil anak-anaknya yang langsung di peluknya dengan kasih sayang.

" Halo, Ziko, Brenda dan Lisa apakabar kalian bertiga di rumah? Apa kalian semua patuh pada perintah dari Mama kalian selama Papa kalian pergi kerja keluar kota selama dua minggu? " Devano Wandani menanyakan anak-anaknya.

" Kabar kami semua sehat dan baik juga kami selalu patuh kepada Mama, Pa. " Jawab Ziko yang kini telah berusia lima tahun dan telah masuk sekolah di Tk B.

" Hmm, bagus dong berarti kalian anak-anaknya Papa yang pintar-pintar. " Kata Devano Wandani yang tersenyum untuk anak-anak nya, lalu Ia mengajak anak-anaknya masuk ke dalam rumah mereka.

Di dalam rumah, ada Ruby Yolanda istrinya yang sedang menunggunya dengan senyuman manis sekali sehingga ia mempercepat langkahnya untuk mencium istrinya yang selalu cantik dan menarik meskipun istrinya telah melahirkan anak sebanyak tiga kali untuknya.

" Dev, aku sudah memasakkan makanan favorit mu loh di dapur." Kata Ruby Yolanda dengan manis kepada Devano Wandani suaminya yang selalu mencintainya.

" Wah, aku jadi tidak sabar lagi untuk menikmati makanan favorit ku yang telah kamu masak sendiri untuk aku. " Kata Devano Wandani ceria kepada Ruby Yolanda.

" Nah, kalau begitu aku segera menyiapkannya untuk mu di meja makan di ruang makan kita. " Kata Ruby Yolanda yang segera pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan favorit Devano Wandani di meja makan.

"Anak-anak, kalian lihatlah Mama kalian yang manis itu meskipun disekelilingnya ada banyak staf yang akan menyediakan makanan favorit Papa kalian.Mama kalian tetap melayani makan nya Papa dengan tangannya sendiri." Kata Devano Wandani dengan kasih sayang kepada anak-anaknya yang di gandeng untuk berjalan bersama-sama dengannya menuju ke ruang makan.

Devano Wandani menghadapi sejumlah aneka makanan favoritnya yang telah di sediakan untuknya oleh Ruby Yolanda dengan terampil sekali dalam menjalani peran sebagai istrinya di rumah mereka.

"Cheni, kau mau apa dengan memasak makanan favorit ku sebanyak ini? " Tanya Devano Wandani dengan lirikan matanya kepada Ruby Yolanda yang duduk di kursi makan di sebelahnya.

" Ah, kau tahu saja maksud aku memasak menu makanan favorit mu, suamiku. " Kata Ruby yang melayangkan senyuman memikat hati kepada Devano Wandani.

" Iya, aku suamimu ya tentu saja aku siasat licik mu itu yang persis seperti seekor rubah cilik. " Kata Devano Wandani memutar bola matanya dengan gemas kepada Ruby Yolanda.

" Suamiku, aku merasa bosan di rumah karena itu aku ingin meminta izin mu untuk kembali ke dunia seni peran ku yang sudah lama sekali menunggu aku kembali di pekerjaan ku itu. "Kata Ruby Yolanda yang mengalungkan lengannya di leher Devano Wandani dengan sikap manjanya.

" Hmm, bagaimana dengan anak-anak kita, jika kamu kembali bekerja di pekerjaan mu sebagai artis Holywood? " Tanya Devano Wandani yang merinding dengan sentuhan jari nakal Ruby Yolanda yang merayunya agar di beri izin kerja olehnya.

" Aku bisa membagi waktu untuk pekerjaan ku di luar rumah dengan pekerjaan ku di rumah kita . Intinya aku tetap bisa merawat anak-anak kita dengan baik, meski aku bekerja di luar rumah. ' Jawab Ruby Yolanda yang jari nya menari- nari di dalam kemeja putih yang dikenakan oleh Devano Wandani sampai suaminya tidak tahan untuk menciumnya terus menerus hingga ia mengeluarkan suara manisnya yang membuat Devano Wandani terlena.

" Aku akan pertimbangkan dahulu sebelum aku memutuskan untuk memberikan izin untuk kamu bisa kembali bekerja di industri hiburan. " Kata Devano Wandani yang meletakkan garpu dan pisau makan di meja makan.

" Hmm, baiklah . Aku akan tunggu izin kamu dengan sabar selama satu tahun. " Kata Ruby Yolanda yang menjauhkan diri dari Devano yang mengangkat alis.

" Kau mau melakukan negosiasi dengan ku? " Tanya Devano Wandani yang tahu dia akan puasa menyentuh istrinya selama setahun jika ia tidak memberikan izin nya dengan cepat sesuai dengan keinginan Ruby.

" Iya, kau pikir saja sendiri yang mana yang baik untukmu dan untuk ku. " Jawab Ruby Yolanda dengan senyuman yang menyiratkan keputusan Devano Wandani harus sesuai dengan keinginan nya.

" Ahhh, kacau dia mulai menjatuhkan kartu As untuk menaklukkan benteng pertahanan udara ku. " Kata Devano Wandani di dalam hatinya. Ia makin merasa waswas dan getir ketika Ruby Yolanda meninggalkannya di ruang makan.

"Jennie, aku akan tetap memilihmu untuk masa depan dunia perfilman asia kembali maju di dunia melalui akting ku nanti. " Kata Ruby Yolanda yang berbicara dengan temannya di HP di kamar yang berbeda dengan kamar Devano Wandani.

" Hmm.. Aku tak boleh kalah dengan kekerasan kepalanya itu. Aku tak mau dia bersentuhan dengan pria lain yang menjadi lawan mainnya nanti. " Kata Devano Wandani yang menatap sengit pintu kamar tidur yang di tempati oleh Ruby Yolanda.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

3 tngkai bunga sdh mendarat,, smngtt trus kak 💪💪

2023-02-23

0

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

istri yang baik

2023-02-19

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

keren namanya

2023-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!