Pintu lift terbuka untuk Bayu yang melangkahkan kakinya menuju ke lorong di sepanjang hotelnya untuk menuju ke kamarnya yang memiliki nomor dua ratus tujuh.
" Hai, Bayu.. " Panggil seorang wanita cantik di belakangnya ketika ia ingin membuka pintu kamar.
" Ariana, kau sedang apa di sini? " Tanya Bayu mengangkat alisnya saat ini mengenal gadis cantik di depannya itu.
" Menemuimu. "Jawab Ariana yang melingkari leher Bayu dan mencium bibir pemuda asal Indonesia itu.
" Ariana, stop kau jangan pernah mencium ku lagi.. "Kata Bayu yang melepaskan diri dengan kasar sampai gadis itu terjerembab ke lantai.
"Bayu, kenapa kamu berubah menjadi kasar seperti ini kepada ku? Aku ini Ariana Septiasari yang pernah hadir di hidupmu. " Kata Ariana menangis karena Bayu memperlakukannya dengan kasar.
"Ariana, aku sudah bertunangan dengan gadis lain dan gadis itu telah mengubah hidupku jadi lebih baik daripada aku yang dahulu saat aku menjalani hubungan asmara dengan kamu gadis yang hanya mencintai ku demi uang ku saja bukan diriku. " Kata Bayu dengan suaranya yang membenci Ariana.
Lalu Bayu membuka pintu kamar dan menutup pintu kamar dengan keras di depan mata Ariana sampai gadis itu mengeram marah sekali akan sikap kasar Bayu.
"Gadis murahan..Kau jangan main-main dengan tunangan ku ya..?! " Kata seorang wanita yang berpenampilan elegan yang menjambak rambut panjang Ariana dengan kasar.
" Kau tunangan Bayu? Yang benar saja!? Masa Bayu mau bertunangan dengan gadis seperti mu yang terlihat tidak pantas untuknya?? " Tanya Ariana tak percaya dengan Vivian Wandani.
" Ya, tentu saja benar! Ia menganggap aku ini pantas untuknya. " Jawab Vivian Wandani yang mengangkat wajahnya melihat Bayu telah keluar dari kamar hotel dan meraih jemarinya untuk berdiri dan masuk ke kamar hotel bersama.
Bayu tersenyum melihat Vivian Wandani terlihat cemburu dengan kehadiran Ariana yang berani untuk menggodanya. Ia dapat membuktikan bahwa Vivian Wandani masih ada perasaan cinta kepadanya.
" Vivian, aku tak pernah percaya bahwa kamu bisa bersikap kasar kepada gadis lain yang ingin menggoda aku tunangan mu yang tampan ini." Kata Bayu yang menaruh lengannya di pinggang Vivian Wandani.
" Ihhh, kau baru tahu ya kalau cewek secantik dan seanggun diriku bisa marah dan bersikap kasar terhadap calon pelakor yang akan masuk kehidupanku di dalam hubungan aku dengan mu, cowok berengsek?! " Kata Vivian Wandani yang menciumnya hingga bibirnya berdarah di gigit kasar oleh tunangannya yang pemarah itu.
" Auw, kau semakin mirip dengan seekor kucing hutan betina, Vivian. " Kata Bayu yang tangannya telah meraba-raba isi dalam tubuh indah Vivian Wandani yang membuat gadis itu mengeluarkan suara halusnya.
" Ahh, Bayu.. Kita belum menikah.. " Kata Vivian Wandani yang di jatuhkan ke tempat tidur oleh Bayu yang mengikat kedua tangannya di atas tiang ranjang.
"Besok pagi aku akan menikahi mu. " Kata Bayu yang membuka pakaian Vivian Wandani dan menjelajahi seluruh tubuh Vivian Wandani yang menggigil di sentuh hangat oleh tunangannya.
" Kau ingin membuka hadiah secara langsung tanpa membeli dahulu hadiahnya.. " Kata Vivian Wandani yang merasakan tubuhnya merespon setiap sentuhan Bayu yang menerobos gudang kecilnya hingga gadis itu masuk ke dalam mimpi yang terindah baginya.
" Vivian, kau sungguh tak mengecewakan aku dengan kamu merespon setiap sentuhan aku untuk mu. " Kata Bayu yang membuat Vivian Wandani semakin terpengaruh dengan cara pria itu memberikan cinta yang mendatangkan rasa bahagia yang tak pernah di miliki olehnya selama ini.
*****
Kota Ningbo, China.
Soledad Zevanya membanting HP nya ke lantai dapurnya yang tidak sesuai dengan keinginan nya. Ia merasa bosan untuk hidup sebagai orang miskin yang tak memiliki rumah dan mobil mewah bahkan suaminya itu bekerja sebagai seorang pemandu wisata yang gajinya tak bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
" Aku bosan hidup seperti sampah setiap harinya sampai aku merasa Tuhan tidak adil dengan ku. "Kata Soledad Zevanya yang marah-marah sendiri di dapurnya.
" Terus saja kamu mengeluhkan masalah yang sama. " Kata Eduardo Xi suaminya yang berdiri di batas pintu dapur dengan ekspresinya marah karena tersinggung dengan ucapannya yang merendahkan pekerjaan suaminya sendiri.
" Yang jelaslah karena kamu masih memiliki gaji di bawah standar yang aku inginkan..! Cobalah kamu ingat berapa lama kita menikah dan hidup miskin seperti ini??? " Tanya Soledad Zevanya yang memarahi suaminya sendiri dengan suara teriak-teriak.
" Cukup! " Bentak Eduardo Xi sampai Soledad kaget di bentak oleh suaminya yang selama ini selalu diam dan tak pernah membalas semua ucapannya.
" Kau berani membentak ku? " Tanya Soledad Zevanya yang mendorong kasar suaminya ke dinding ruang keluarga yang sempit dengan jari tangannya memegangi sendok masak.
"Soledad, please. Aku ini suamimu bukan budak mu yang selalu di perintah ini itu olehmu.. "Kata Eduardo Xi merendahkan suaranya untuk sabar menghadapi emosi istrinya.
" Aku tahu itu, Eduardo. Karena itu kamu pergi cari kerja yang dapat menghasilkan uang banyak yang bisa mengubah hidup ku, hidupmu dan hidup anak kita. " Kata Soledad Zevanya yang menangis sedih dengan nasibnya yang selalu menjadi wanita miskin.
" Anak? " Tanya Eduardo Xi termangu mendengar kata anak dari istrinya itu.
" Iya, Aku hamil. " Jawab Soledad Zevanya yang menangisi nasibnya.
"Kenapa kamu baru bilang kepada ku mengenai kehamilan mu itu, Soledad? " Tanya Eduardo Xi yang mencengkram rambutnya sendiri karena ia masih belum bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
" Karena aku tahu kau masih belum mau punya anak." Jawab Soledad Zevanya yang duduk di lantai dengan tangisannya yang menyayat hati.
" Soledad, siapa bilang aku masih belum mau punya anak? Aku sudah mengharapkan hadirnya seorang anak di kehidupan pernikahan kita yang sudah terjalin selama tiga tahun lebih. " Kata Eduardo Xi yang berjongkok untuk memeluk istrinya.
" Dulu kamu bilang kalau kita belum mempunyai rumah besar dan mobil mewah? Kamu takkan pernah mau mempunyai anak, karena itu aku selalu memakai pengaman untuk mencegah kehamilan setiap kali kita berhubungan. " Kata Soledad Zevanya yang menatap suaminya yang menariknya bangun untuk berdiri.
" Itu dulu tapi sekarang aku menginginkan anak darimu, isteriku sendiri. Kalau mengenai rumah besar dan mobil mewah? Aku akan berusaha untuk mendapatkan keduanya dalam waktu singkat agar anakku bisa hidup nyaman. " Kata Eduardo Xi yang mencium bibir Soledad Zevanya dengan mesra sebelum pergi dari rumah.
Soledad Zevanya terdiam sejenak melihat pria itu telah mengendarai sepeda motornya keluar dari rumah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik daripada pekerjaannya yang sekarang ini.
" Semoga kau berhasil meraih kemenangan hidupmu, Eduardo. Aku disini selalu mendoakan dirimu. " Kata Soledad Zevanya memeluk dirinya sendiri.
Eduardo Xi mengendarai sepeda motornya ke rumah mewah milik Nenek Lan. Nenek ini amat menyayangi Eduardo Xi seperti menyayangi cucunya sendiri, maka Eduardo Xi berharap akan ada bantuan dari Nenek Lan untuk kebutuhan hidungnya bersama dengan Soledad Zevanya.
" Apa kamu memerlukan rumah besar dan mobil mewah untuk kebahagiaan kehidupan keluarga kecilmu?" Tanya Nenek Lan begitu Eduardo Xi mendatanginya di rumahnya yang megah.
" Iya, Nek. " Jawab Eduardo Xi sopan.
"Aku akan memberikan semua yang kamu mau dengan sukarela, You You. Asalkan kamu mau menikahi cucu perempuan ku satu-satunya yang aku miliki untuk kamu bisa menjaga keluarga Lan setelah aku meninggal dunia? Apakah kamu bisa melakukannya untuk kehidupan mu menjadi lebih baik daripada kehidupanmu yang sekarang ini? " Tanya Nenek Lan yang tidak pernah di duga oleh Eduardo Xi sampai Eduardo Xi kaget sekali.
Bersambung!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Nona Rania ™©🍼🍼
Bayu Buaya darat juga wkwkkw
Waduh akankan Eduardo menikahi cucu nya nenek Kan🫣🫣
2025-03-09
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
makasih semua 🙏
2023-04-05
0
Embun Kesiangan
kopi untuk Eduardo ☕🥰
2023-04-05
1