" Bagaimana menurut mu, You You? pilihan ada di tanganmu untuk memutuskan yang terbaik untuk mu dan keluarga kecil mu? " Tanya Nenek Lan menatap lurus Eduardo Xi yang menelan air liurnya mendengar tawaran yang menggiurkan dan meresahkan hatinya itu.
Tetapi Eduardo Xi menginginkan status dan juga derajatnya naik kembali menjadi seorang pria terhormat seperti dahulu sebelum Ia di usir dari daftar nama Keluarga besar Wandani. Kini, Ia telah miskin sekali dan harus membiayai hidup istrinya yang sedang hamil muda.
" Aku harus menerima tawaran manis dari Nenek Lan untuk masa depan Soledad dan bayiku di dalam rahimnya. " Pikir Eduardo Xi.
"Baiklah, Nenek Lan, aku menerima tawaran mu untuk biaya hidup keluarga ku dan aku juga tak mau miskin selamanya, karena itu aku bersedia untuk menikahi cucu mu. " Jawab Eduardo Xi lantang kepada Nenek Lan.
" Hmm, terimakasih kamu mau menerima itikad baikku untuk mu, You You. Ini surat tanda terima dan surat kesepakatan resmi antara kau dan aku yang akan di mulai dari hari ini." Kata Nenek Lan yang memberikan surat itu kepada Eduardo Xi You You.
"Ya, sama-sama Nenek Lan. Uang yang kamu berikan kepada aku hari ini aku akan gunakan untuk membeli rumah dan mobil untuk istriku Soledad. " Kata Eduardo Xi senang menerima surat keepakatan mereka.
Tetapi, Nenek Lan menahan tangannya di meja kerja Nenek Lan. Ia menatap kaget Nenek Lan yang ternyata menginginkan dirinya bercerai dengan Soledad agar ia bisa menikah dengan cucu perempuan dari Nenek Lan.
" Aku tak mau cucu ku menjadi istri kedua atau istri simpanan mu. Karena itu aku mau kamu ceraikan istrimu dan pulangkan dia ke negara asalnya. Maka, kamu bisa memiliki semua aset keluarga Lan. " Kata Nenek Lan menatapnya tegas.
" Tapi? Soledad sedang hamil anakku, Nek? Aku tak bisa dan tak mau menceraikannya..?! " Kata Eduardo Xi dengan suara berang kepada Nenek Lan.
" Iya, sudah. Kesepakatan kita akan batal dan kamu akan menjadi orang miskin untuk seumur hidupnya. Bagaimana?? " Kata Nenek Lan yang menginginkan Eduardo Xi menjadi pewarisnya dan suami dari cucu perempuannya yang paling di sayangnya itu.
" Ta.. Tapi??? Hhh, baiklah aku setuju dengan syarat mu. " Kata Eduardo Xi yang akhirnya mau menerima persyaratan untuk menjadi pewaris keluarga Lan yang di tawarkan oleh Nenek Lan untuknya
" You You, kau harus menceraikan istrimu itu dalam waktu tiga pekan ini karena aku akan mempertemukan dirimu dengan cucu ku usai kamu bercerai dengan istrimu itu. " Kata Nenek Lan memberikan waktu untuknya bisa bercerai dengan Soledad.
Eduardo Xi di sepanjang hari itu di tempat kerja nya sebagai seorang pemandu wisata terus menerus memikirkan masa depan Soledad dan bayinya yang masih kecil di rahim Soledad.
" Aku mencintai Soledad dan aku tak mau anak ku tumbuh tanpa seorang ayah seperti yang pernah aku alami sendiri, yaitu ibuku melahirkan aku tanpa suaminya yaitu ayahku sendiri yang memilih untuk meninggalkan ibuku demi wanita lain. Kini, aku tak mau hal itu terjadi pada anak ku. " Kata Eduardo Xi yang memandang langit di kota Ningbo.
Eduardo Xi melihat uang tunai di kantong kertas warna coklat yang dapat digunakan untuk beli rumah dan mobil mewah sesuai kebutuhan dan keinginan istrinya yang telah jenuh menjadi orang miskin.
" Aku harus mencari cara untuk aku bisa terus bersama dengan Soledad tetapi aku tak pernah kehilangan kesempatan emas ku untuk aku bisa kembali menjadi seorang Eduardo Xi yang penuh harta yang melimpah ruah di tanganku. "Kata Eduardo Xi yang menggenggam kantong kertas warna coklat di genggaman tangannya.
Eduardo Xi menghubungi teman baiknya yang bernama Alesandro Felipe yang tinggal di kota Lima, negara Peru. Ia akan meminta bantuan dari temannya itu untuk membantunya dengan cara Soledad di titipkan kepada temannya itu untuk beberapa waktu sampai Ia bisa meraih kesuksesan di dalam hidupnya.
" Kau gila, Eduardo? Istrimu sendiri mau kau singkirkan demi harta dan ketenaran yang ingin kamu raih kembali??? " Tanya Alesandro Felipe kaget dengan permintaan tolong darinya.
" Untuk sementara waktu saja, Ale. Aku ingin mengubah nasibku juga nasib Soledad istriku itu juga ingin menjadi orang kaya untuk membantu ibunya yang masih di rawat di panti jompo negara Irlandia Utara negara asalnya. Please, kau mau bantu aku atau tidak? Ayolah, bukankah kamu ingin bertemu dengan Ruby Yolanda idola mu atau mantan kekasih mu itu yang masih kau harapkan bisa kembali kepadamu?! " Ucap Eduardo Xi yang menggiurkan Alesandro Felipe yang sedang bekerja di pertambangan batubara di daerah terpencil di Ibukota Lima,Peru.
" Aku setuju untuk membantu kamu, Eduardo Xi. Aku juga mau mengubah nasibku agar Ruby Yolanda bisa menjadi milikku lagi. " Jawab Alesandro Felipe yang akhirnya menyetujui untuk membantu Eduardo Xi.
"Kalau begitu aku akan mengirimkan Soledad istriku kepadamu di Peru dalam waktu dekat ini sebelum hari pernikahan aku dengan cucunya Nenek Lan. " Kata Eduardo Xi yang menatap layar HP yang memperlihatkan temannya yang berada di Negara Peru itu.
" Oke, kau atur jadwalnya saja. Aku akan siap untuk menerima kedatangan istrimu itu kepada ku di Peru. "Kata Alesandro Felipe yang sudah memperlihatkan senyuman cerah di wajahnya yang tampan.
" Terima Kasih, Ale. Aku sungguh bersyukur bisa menjadi teman baikmu. "Kata Eduardo Xi yang tersenyum senang dengan keputusan yang diambil oleh temannya itu.
Eduardo Xi pun dapat melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang pemandu wisata dengan ceria kembali sesudah ia mengakhiri percakapannya dengan temannya itu di hpnya.
******
Los Angeles, USA.
Pintu lift terbuka untuk Devano Wandani yang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya yang super padat sekali sampai ia tak ada waktu untuk menerima SMS dari keluarganya di rumah mewahnya.
" Tuan Besar Wandani, ada laporan mengenai hal yang waktu itu kita bahas di rapat di kota San Miguel, Mexico. " Kata salah seorang sekretaris pribadinya di pintu lift perusahaan Wandani.
" Ya, Elizabeth. Kau berikan saja filenya kepada ku. " Kata Devano Wandani yang mengambil dokumen yang di sodorkan oleh sekretaris pribadinya di pintu lift.
"Tuan Besar Wandani, anda mendapat panggilan telepon genggam anda dari putra pertama Anda. " Kata asistennya yang menyodorkan hpnya ke tangannya di atas meja kerjanya ketika ia telah sampai di kantornya.
Devano Wandani menerima telepon dari Ziko Wandani putranya yang akan di kirim sekolah ke kota Boston. Ia tahu perasaan anaknya yang masih belum bisa menjalani hidup mandiri dari keluarga.
📱Halo, Ziko kenapa kamu masih menangis saja? " Tanya Devano Wandani di video call.
📱 Papa, aku tak mau sekolah jauh dari rumah kita... Ayolah, Papa minta Mama untuk biarkan aku sekolah di dekat rumah kita saja. "
📱 Hmm, ya nanti Papa bujuk Mama mu untuk menyekolahkan kamu di sekolah dasar dekat rumah kita saja sepulang Papa dari kantor."
📱Iya, Pa. Tolong ya anakmu ini. " Pinta Ziko Wandani.
📱Iya, Ziko tunggu Papa pulang kerja ya kita bahas masalah sekolah mu itu. Ok, ya.. Kamu tidur siang dahulu ya, jangan nakal dan jaga adik -adik mu dengan baik di rumah. " Kata Devano Wandani yang memberikan pesan kepada Ziko Wandani putranya.
Lalu, Devano Wandani melanjutkan pekerjaannya sebagai pemilik perusahaan Wandani. Pria itu mengetik sesuatu di layar laptopnya yang di taruh di meja kerjanya.
Bersambung!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ir Syanda
Iya lah jangan mau anak mu mengalami seperti apa yang kau alami ...
2023-02-20
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
selodad seperti terjual😢, tak membayangakan akhir kisahnya
2023-01-07
2