Rebecca merasakan gerakan jari pria itu yang di dalam intinya. ia semakin cemas dan takut karena sesaat lagi harta yang dia jaga selama ini akan diambil oleh pria itu.
"Hanya malam ini saja, setelah besok semua sudah berakhir. yang penting kakak bisa selamat, paman dan bibi juga tidak perlu khawatir lagi dengan kehidupan masa depannya," batin Rebecca.
Sesaat kemudian Daniel melakukan penyatuan dengan gadis itu
"Aarrrggh...," rintihan Rebecca yang kesakitan.
Daniel melakukan aksinya dengan lembut, Rebecca menangis karena sakit hati. kehormatan yang dia jaga selama ini telah hilang dan diambil paksa oleh pria itu.
Daniel melakukan aksinya tanpa berhenti.
"Aarrghh..." rintihan Rebecca yang menarik sprei sambil menahan sakit yang luar biasa.
"Rebecca Famosa, kau sangat luar biasa. tidak sia-sia aku mengeluarkan uang sebanyak itu," ucap Daniel yang melakukan gerakan dengan semakin cepat dan hampir mencapai puncak. sementara Rebecca harus menahan sakit yang luar biasa.
"Sakit...," rintihan Rebecca yang mengenggam lengan pria itu.
Tidak lama kemudian pria itu mencapai puncak kenikmatan, ia merasa sangat puas.
Daniel masih melanjutkan gerakannya, ia bergerak maju mundur di atas tubuh gadis itu dengan semakin cepat.
"Aarrgghh...hentikan! sakit," pinta Rebecca yang diabaikan oleh pria itu.
Daniel kecanduan pada gadis itu, sehingga dia tidak merasa lelah dan melakukannya lagi dan lagi. ia merasa sangat nikmat, sementara Rebecca harus menahan sakit setiap hentakan pria itu.
Daniel mencapai puncak kenikmatan, sementara Rebecca merasa sakit dan kewalahan ia terpaksa diam demi ingin mendapatkan pinjamannya.
Setelah mencapai puncak ke sekian kali Daniel menghentikan aksinya.
"Kau sangat luar biasa," ucap Daniel mengecup dahi gadis itu.
"Jangan lupa uangnya," kata Rebecca yang tidak lama kemudian tidak sadarkan diri.
"Rebecca Famosa, aku sudah lama mengincarmu, dan tidak ku sangka dengan begitu cepat kau jatuh ke tanganku, aku sangat puas dan aku akan mendatangimu lagi," ucap Daniel.
Di sisi lain Andres yang berada di rumahnya telah menerima info dari anak buah Daniel. ia terdiam dan mengeluarkan air matanya.
"Andres, ada apa? kenapa menangis?" tanya Yuly yang baru keluar dari dapur.
"Dia pasti sangat membenciku," jawab Andres sambil termenung.
"Apakah dia sudah melakukannya?"
"Iya, dia melakukannya, dan aku yakin dia pasti merasa hancur," jawab Andres dengan penuh penyesalan.
"Untuk apa kamu merasa bersalah, seharusnya kita merasa gembira karena kita bisa menyelamatkan putri kita. bukankah ini lebih penting dari segalanya," kata Yuly.
"Yuly, Rebecca pasti terluka karena dia harus melayani pria itu. walau ini adalah kesempatan terbaik bagi putri kita. akan tetapi pengorbanannya sangat besar," ujar Andres.
"Andres, putri kita lebih penting dari segalanya, gadis itu selama ini sudah tinggal dan makan di tempat kita, sudah saatnya dia membalas budi kita," kata Yuly.
"Yuly, dia bukan orang lain, walau kita yang besarkan dia. akan tetapi setelah dia dewasa dia juga membantu biaya sekolah putri kita dan juga biaya rumah kita. dia sudah banyak membantu keluarga kita," ujar Andres.
"Aku tahu kamu tidak tega, tapi kita harus pikirkan kondisi putri kita. dia adalah harapan kita. anggap saja Rebecca membalas budi karena selama ini kita yang merawatnya," ujar Yuly.
"Rebecca, maafkan pamanmu. karena paman tidak berdaya sehingga harus mengorbankanmu," batin Andres.
Keesokan harinya
Hotel.
Daniel yang tidur di samping Rebecca ia menyentuh wajah gadis itu yang masih belum sadarkan diri, lalu ia membuka selimut dan mulai menindih gadis itu dan mencium lehernya.
Karena merasa sentuhan Rebecca terbangun dan mendapati dirinya ditindih oleh pria itu lagi.
"Pergi! jangan sentuh aku lagi!" teriak Rebecca yang ingin mendorong Daniel.
"Apakah kau sudah lupa, kau harus memuaskan agar bisa menyelamatkan kakakmu," ujar Daniel yang menekan kedua tangan Rebecca.
"Kau mengingkar janji, bukankah kau mengatakan hanya sekali saja," bentak Rebecca.
"Sekali? apakah kau tahu nominal yang kau pinjam walau seumur hidup pamanmu dia juga tidak akan sanggup untuk melunasinya. ini baru pinjaman saja kalau kau menolak maka usahamu hanya sia-sia saja," ucap Daniel.
Daniel mulai melakukan penyatuan, Rebecca yang masih terluka lagi-lagi harus menerima hentakan dari pria itu.
"Aarrgghh...," rintihan Rebecca yang harus menahan sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Diii
kan .....bayar cicilannya juga pake persatuan dan kesatuan😱
2023-03-09
0
Wiek Soen
Daniel 🤛🤛🤛🤛🤛😡😡😡😡😡😡
2023-02-08
0
Azizah Ummu Hafsoh
jijay sama laki2 bgtu. knp gak dinikahin aja sih. kesel😑
2023-01-06
0