"Tuan, kalau saya boleh tahu siapa yang ingin bertemu dengan saya?" tanya Rebecca.
"Tuan kami adalah Daniel Caprio, beliau ingin bertemu dengan Anda. silakan ikut dengan saya," jawab Roey dengan sopan.
"Baiklah," jawab Rebecca dengan tanpa curiga.
Di sisi lain Andres berdiri di tepi pantai dengan tatapan sedih, ia tahu apa yang akan di alami oleh keponakannya itu. selama ini dirinya menganggap Rebecca sebagai putri sendiri. gadis itu dibesarkan oleh Andres dan istrinya setelah orang tuanya meninggal. rasa bersalah melanda dirinya. akan tetapi kini ia tidak ada pilihan lain selain menyerahkan keponakannya kepada pria itu.
"Rebecca, maafkan paman yang egois ini, paman tidak ada jalan lain lagi. demi Lucia paman menjadi jahat terhadapmu. mungkin suatu saat kamu akan membenci paman," ucap Andres yang menetes air mata.
Sementara Roey dan Rebecee telah tiba di depan hotel.
"Nona, mari ikut saya!" ucap Roey yang membukakan pintu mobil belakang.
"Tuan Daniel ada di mana?" tanya Rebecca.
"Beliau sedang istirahat, dan kita langsung bertemu saja dengan dia di kamar," jawab Roey yang melangkah menuju ke dalam hotel.
"Kenapa harus di dalam kamar, sangat tidak baik kalau dilihat orang," batin Rebecca.
Rebecca hanya bisa mengikuti langkah pria itu menuju ke salah satu kamar hotel.
Setelah tiba depan pintu, Roey mengentuk pintu kamarnya
Tuk...tuk...
"Masuk!" sahut Daniel yang dari dalam kamar.
Klek.
"Tuan, orangnya sudah datang," ucap Roey yang menghampiri atasannya yang berdiri dekat jendela sambil memegang gelas bening yang berisi minuman anggur.
"Hm...," jawab Daniel tanpa menoleh dan memberi kode tangannya.
Roey yang sudah mengerti ia pun langsung menunduk dan melangkah keluar dari kamar dan menutup pintunya.
Rebecca yang merasa agak takut dengan pria itu ia pun melangkah pelan dan berdiri di belakang pria yang sedang memandang keluar jendela.
"Tuan Daniel, kenapa Anda ingin bertemu dengan saya?" tanya Rebecca dengan sopan.
Daniel membalikan badannya dan melihat gadis yang di hadapannya. ia tersenyum melihat gadis cantik yang sudah menjadi incarannya selama ini. tentu saja yang dia inginkan adalah tubuh gadis itu. Rebecca bukan hanya berparas cantik, ia juga memiliki kulit yang putih dan halus.
Rebecca merasa tidak nyaman dengan tatapan pria itu, ia merasa cemas dan hanya tetap bertahan di sana.
"Tuan Daniel, apakah pamanku mencarimu dan ingin pinjam uang?" tanya Rebecca.
"Rebecca Famosa, pamanmu demi menyelamatkan putrinya dia rela menjadi pembersih di perusahaanku. sedangkan aku tidak butuh seorang yang sudah tua renta menjadi pekerjaku. lalu aku menolaknya. dan mungkin saja besok kakakmu tidak akan bisa menjalani operasi," kata Daniel.
"Tuan Daniel, apa Anda ada permintaan agar pamanku bisa mendapatkan pinjaman?"
"Ingin meminjam uang denganku harus ada syaratnya, kalau tidak, mana mungkin aku bisa meminjamkan uang yang nominalnya tidak sedikit," jawab Daniel.
"Andres tidak memiliki apapun untuk menjadi jaminan, lagi pula dia hanyalah pedagang biasa, apa yang bisa diberikan sebagai jaminan? aku masih berpikir panjang dan kemungkinan aku menolak," jawab Daniel.
"Lalu, untuk apa Anda bertemu denganku kalau Anda menolak?" tanya Rebecca.
"Aku bisa meminjamkan uangnya, akan tetapi ada syaratnya," ucap Daniel yang duduk di sofa sambil meneguk minumannya.
"Apa syaratnya?"
"Puaskan aku," jawab Daniel dengan tatapan tajam.
Rebecca yang mendengar jawaban pria itu seakan mendapat tamparan keras ke wajahnya. permintaan pria itu telah kelewatan dan tidak mungkin bisa dilakukan oleh Rebecca.
"Tuan, Anda ingin menolong orang atau mengambil kesempatan?" tanya Rebecca dengan kesal.
"Menolong? untuk apa aku harus menolong seseorang yang tidak ada hubungan denganku, aku adalah pebisnis yang tidak ingin rugi. tentu saja ingin meminjam uangku harus ada yang bisa dijadikan sebagai jaminan. jika tidak, aku juga tidak rugi. akan tetapi pamanmu akan kehilangan putri semata wayangnya," ujar Daniel.
"Apakah orang kaya sepertimu harus menindas orang miskin seperti kami? kenapa?" tanya Rebecca dengan kesal.
"Kau bisa menolak dengan tawaranku, tidak masalah. tidak perlu kau menyetujuinya," kata Daniel.
Rebecca yang kesal ia ingin meninggalkan kamar itu dan menuju ke pintu.
"Jangan lupa bahwa pamanmu itu akan kehilangan putrinya, kakak sepupumu yang bercita-cita menjadi seorang dokter akhirnya dia hanya bisa meninggal diusia muda. dia adalah putri kesayangan Andres dan Yuly, apakah kamu tidak merasa bersalah ketika melihat dua orang tua itu kehilangan putri mereka karena egomu?" ujar Daniel.
Rebecca mengeluarkan air mata saat mendengar ucapan pria itu, sebuah keputusan yang cukup berat yang harus dia pilih.
"Paman dan bibi telah merawatku hingga dewasa, sekarang mereka kesulitan apakah aku harus bersikap tidak tahu apa-apa dan tidak peduli," batin Rebecca.
"Rebecca Famosa, aku yakin dirimu bukanlah gadis bodoh. aku bukannya tidak tahu bagaimana kehidupanmu di sana. demi kakak sepupumu dirimu memilih berhenti sekolah agar meringankan beban pamanmu. selama ini kamu bekerja dan membantu biaya sekolahnya juga. dan kini sekolahnya sudah tamat. tapi, usahamu dan pamanmu sia-sia kalau dia meninggal," kata Daniel.
"Kenapa harus begini? Anda adalah seorang pengusaha membantu orang tidak akan membuatmu bangkrut, ini bersangkutan dengan nyawa seseorang. kenapa kamu harus meminta sesuatu yang tidak masuk akal," bentak Rebecca.
"Kau marah? kau juga sedih? apa kau tahu uang yang ingin kalian pinjam bukan jumlah yang kecil. selain biaya operasi. ginjal yang diperlukan oleh kakakmu itu harus beli dengan uang. seharusnya kau tahu harga ginjal tidak murah. mana mungkin aku harus mengeluarkan uang sebanyak itu demi orang yang tidak ada hubungan denganku," tutur Daniel.
"Beli ginjal, operasi ginjal," gumam Rebecca.
"Syaratku sangat mudah, kau hanya perlu berbaring di ranjang dan memuaskan ku untuk semalam. seratus sembilan puluh ribu dollar untuk pinjaman pamanmu. asal kamu memuaskan ku maka pinjamanmu lulus dan besok kakakmu sudah bisa menjalani operasi," ujar Daniel.
"Paman dan bibimu akan merasa bahagia ketika putri mereka bisa diselamatkan, kalau kau masih menolak, apakah kamu masih bisa berhadapan dengan mereka? selama ini kamu tinggal bersama mereka. makan dan biaya sekolah juga pamanmu yang tanggung. sekarang pria tua itu sudah buntu
apakah kamu memilih diam saja," kata Daniel.
Rebecca akhirnya ambruk dan terduduk di lantai karena lemas, tubuhnya seakan tidak bertenaga dan sesak nafas. ia harus memberikan kesuciannya kepada pria angkuh itu.
"Paman, Bibi, apakah malam ini aku harus melakukan sesuatu yang tidak ingin aku lakukan, bagaimana dengan Denny? apakah aku masih bisa bersamanya setelah malam ini," batin Rebecca.
"Rebecca Famosa, waktumu hanya lima menit, setuju mari kita melakukannya. dan kalau kau menolak kau boleh pergi," ucap Daniel.
"Untuk pinjaman sebanyak seratus sembilan puluh ribu dollar, tidak sia-sia kalau aku bisa merasa puas denganmu," ucap Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Diii
itu kan pinjaman....namanya bukan beli dong...abis itu masih suruh nyicil tapi kan ga bakal bisa dicicil balik tuh kemurniannya
2023-03-09
0
Wiek Soen
astaga
2023-02-08
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kenapa sifat bang daniel seperti itu,,,sudah beristri tp masih adja main wanita,,,setia ma pasangannya bisa gak sich bang,,,kasian rebeca tau cmn u jadiin simpanan 🤨🤨🤨
2023-01-06
1