Menyerah Diri

Rebecca menetes air matanya dan tak berdaya, ia tidak sudi harus menyerahkan diri kepada pria asing itu.

"Aku tidak bisa! aku tidak sanggup melakukannya!" tangisan Rebecca.

"Tidak sanggup? baiklah kalau begitu, aku tidak akan memaksamu. kau boleh pergi dan aku yakin setelah kakakmu meninggal. dirimu pasti akan menyesal," ujar Daniel.

Tidak lama kemudian nada panggilan masuk ke handphone milik Rebecca.

Rebecca yang menangis langsung mengusap air matanya, ia berusaha untuk menahan tangisannya dan kemudian membaca nama panggilan tersebut.

"Bibi," batin Rebecca.

"Hallo, Bi," sapa Rebecca.

"Rebecca, apakah pamanmu ada menghubungimu?" tanya Yuly yang adalah bibi Rebecca.

"Tidak ada! kenapa, Bi?"

"Pamanmu masih belum pulang, mungkin dia masih mencari pinjaman di mana-mana, besok adalah hari penting. kalau saja malam ini tidak mendapatkan uangnya maka mereka akan menjual ginjal itu ke orang lain. kalau sampai terjadi bagaimana dengan nasib kakakmu nanti,."

"Sudah malam begini paman masih belum pulang?" tanya Rebecca yang menetes air mata.

"Benar! bukan bibi ingin memarahimu, kau juga tahu, kan kalau kakakmu sedang kristis. kenapa dirimu bisa begitu tega tidak membantu mencari biayanya, seharusnya kamu harus sadar diri. selama ini kamu tinggal, sekolah dan makan semua dari pamanmu juga. dan kini kami kesulitan tapi dirimu malah diam saja."

"Bibi, aku harus bagaimana? aku juga sudah berusaha mencari pinjaman. tapi mereka yang menolakku," ujar Rebecca.

"Dirimu juga memiliki banyak teman, kenapa tidak mencoba pinjam dengan mereka."

"Mereka menolak setelah mengetahui nominal yang ku sebut."

"Rebecca, pamanmu sudah tua, kakakmu itu ingin menjadi dokter yang terkenal. bagaimanapun caranya kau harus membantu pamanmu untuk menyelamatkan kakakmu. pamanmu sangat sayang padamu selama ini. apakah kamu tega melihat dia yang sudah tua mencari pinjaman di mana-mana."

"Bibi, apa yang harus ku lakukan?" tanya Rebecca.

"Apakah kamu tahu, pamanmu tidak mendapatkan pinjaman karena kamu juga. dia rela mengorbankan putri sendiri demi kamu. kenapa kamu begitu tidak punya hati. hatiku hancur karena putri semata wayang kami harus meninggal muda. sedangkan kami yang sudah tua harus bergantung pada siapa lagi kalau dia meninggalkan kami."

"Apakah bibi ingin aku menyerah diri?" tanya Rebecca dengan perasaan hancur.

"Kenapa kamu harus ragu kalau demi nyawa kakakmu? kakakmu adalah calon dokter. dia adalah putri kebanggaan kami. tidak ada salahnya kalau kamu menerima tawaran itu. kalau bukan tuan Daniel Caprio siapa lagi yang harus kita cari."

Perasaan Rebecca semakin hancur setelah mendengar setiap ucapan bibinya, selama ini bibinya memang tidak begitu suka dengan Rebecca. sehingga ia tega mengorbankan gadis itu demi putri semata wayangnya.

Tidak lama kemudian Rebecca memutuskan panggilannya.

"Benar kata bibi, dari kecil hingga dewasa paman selalu saja sayang padaku. di matanya aku seperti putrinya. sekarang keluarga paman sedang kesulitan. tapi aku malah menghindar dan mementingkan diri. kalau saja ginjal itu terjual maka kakak tidak bisa diselamatkan lagi. dan paman akan sedih. sementara aku akan menyesal seumur hidup," batin Rebecca.

"Apakah janjimu bisa dipercaya?" tanya Rebecca pada Daniel.

"Tentu saja!" jawab Daniel yang menunjukan lembaran cek yang tertulis nominal yang dibutuhkan oleh Andres.

Daniel bangkit dan menghampiri gadis itu, lalu ia memapah gadis itu yang kakinya lemas dan tidak mampu berdiri lurus.

"Jangan takut! seharusnya kau bahagia karena bisa membantu mereka, ini bersangkutan dengan nyawa seseorang. hanya malam ini saja. setelah itu semua sudah berlalu. kakakmu akan sadar dan kembali mengejar cita-citanya," ucap Daniel.

"Aku akan melakukannya, tapi kau jangan membohongiku!"

"Aku bisa menikmati tubuhmu malam ini, mana mungkin aku berbohong padamu. walau angka itu tidak sedikit akan tetapi apa yang ku dapatkan juga luar biasa. dirimu hanya perlu turuti saja dan biarkan aku yang bekerja," kata Daniel.

"Apakah pria kaya sepertimu sering mengunakan kesempatan ini untuk bersenang-senang?"

"Kau salah! apa kau tahu beberapa hari lagi adalah pernikahanku, aku hanya ingin melepaskan malam pertamaku denganmu," jawab Daniel yang memeluk pinggang Rebecca.

"Kau adalah pria brengs*k," ketus Rebecca yang hanya bisa pasrah.

"Lepaskan bajumu! setelah aku selesai mandi, aku ingin melihat dirimu yang sudah tanpa pakaian," ucap Daniel yang melepaskan pelukannya.

Setelah Daniel menuju ke kamar mandi, Rebecca membuka kancing bajunya dengan tangan gemetar.

"Hanya malam ini, setelah selesai maka semua sudah berakhir. kakak bisa sembuh dan mengejar cita-citanya. paman pun tidak akan sedih terus," ucap Rebecca.

Sementara Daniel yang sedang berdiri di bawah air shower ia tersenyum karena sasarannya telah jatuh ke tangannya.

"Rebecca Famosa, akhirnya kau jatuh ke tanganku, malam ini dan malam seterusnya aku tidak melepaskanmu. lihat saja nanti kau tidak akan bisa lari dariku. dan hanya bisa melayaniku selama hidupmu," gumam Daniel.

Setelah selesai mandi ia melilit handuk ke bagian tubuh bawahnya. lalu melangkah keluar dan menghampiri tempat tidur. ia melihat gadis cantik itu sedang duduk dan tubuhnya ditutupi oleh selimut.

"Aku penasaran, bagaimana bentuk sesuatu yang tersimpan di dalam selimut ini," ucap Daniel yang menarik selimut itu dan melempas ke lantai.

"Aarrgghh...," teriak Rebecca yang semakin ketakutan, Daniel memandang tubuh yang seksi dan sempurna dengan tanpa beralih tatapannya.

"Indah sekali! kau membuatku tidak sabar," gumam Daniel yang melepaskan handuknya dan menampakan senjatanya yang sudah mengeras dan tegang.

Rebecca semakin cemas melihat senjata pria itu yang bersiap ingin merenggut keperawanannya.

Daniel yang berdiri di ujung tempat tidur ia naik ke atas kasur, ia menarik dua kaki Rebecca dan langsung membuka sehingga menampakan bagian inti wanita itu dan membuat Daniel semakin tidak sabar.

"Indah sekali," ucap Daniel yang menindih tubuh gadis seksi itu.

"Aarrggh...," jeritan Rebecca yang ketakutan. ia merasakan senjata pria itu yang begitu keras mengenai bagian intinya.

"Apakah kamu merasakannya? dirimu ini sempurna dari atas hingga ke bawah, dan saat aku melihat bagianmu ini aku semakin tidak sabar," ucap Daniel yang memainkan jarinya di bagian inti gadis itu.

"Aarrghh...," teriakan Rebecca yang ingin bangkit akan tetapi dia ditindih oleh pria itu.

"Jangan takut! pejamkan matamu dan biarkan aku menikmatinya," ucap Daniel yang menghisap dua tonjolan besar dan kenyal.

Rebecca mengeluarkan air mata karena merasa jijik dan tidak sudi harus menyerah diri pada Daniel. ia hanya bisa pasrah dan merasakan sentuhan dari pria itu.

Daniel dengan penuh na*su memainkan tubuh indah itu. hasratnya semakin mengebu-ngebu dan memainkam jarinya ke bagian inti gadis itu yang belum pernah tersentuh.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

heran sama Daniel, katanya mw nikah kok nidurin Rebecca...mbok Yo klo suka itu dinikahi

2023-02-08

1

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

bang daniel low u menyukai rebeca kenapa gak u ajakin nikah,,,nie u mo nikah ma yg lain tp u malah menghancurkan kehidupan rebeca,,,,gemesh q pengen q potong tu beo bang daniel 🤭😁😅😅😅

2023-01-06

2

Xiaomi Redmi 4a

Xiaomi Redmi 4a

waw....pagi2 buat panas

2023-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!